Toraja Ambesso vs Pulu-pulu

Hikmah ketidaksengajaan..

Photo : Sajian V60 Arabica Toraja Ambesso / dokpri.

KBB, akwnulis.com. Ketidaksengajaan itu adalah kesengajaan, sebuah kalimat kontradiktif yang ternyata memang benar jikalau dilihat dari kacamata takdir.

Problemnya adalah esensi sudut pandang, sebagai manusia yang hanya miliki sedikit kemampuan memprediksi hati esok akan berfikir ini adalah momen kebetulan, momen ketidaksengajaan.

Padahal, semua manusia membawa takdirnya yang sesuai dengan letter of intent dan memorandum of understanding bersama Allah Swt di Lauh Mahfudz dengan sebuah syarat mutlak bahwa tidak tahu takdir ke depan seperti apa.

Begitupun siang ini, datang ke jajaran ruko bermaksud membeli sesuatu sambil lihat-lihat layar smartphone, pas buka pintu toko yang dituju, “Kok pintunya geser bukan membuka seperti biasa?”

Photo : 3 Pilihan kopi / dokpri.

Trus pas masuk, bukan toko roti tetapi cafe kopi…. oalahhh salah pintu, harusnya geser ke kiri, itulah toko yang dituju.

Eits bentar dulu, cafe kopinya serius inih mah, peralatan manual brewnya lengkap. Ya sudah pesen ah.

Kopi biji yang tersedia hanya 3 jenis yaitu Toraja Ambresso, Toraja Pulu-pulu dan Lintong. Semuanya jenis kopi arabica.

Photo : Sang Baristi beraksi / dokpri.

Segera sang baristi beraksi membuat sajian manual brew pertama dengan filter v60, suhu 92° celcius menjadi pilihannya dan biji yang digrinder kasar adalah arabica toraja ambesso.

Penyajian dengan botol server kaca bening dan 2 gelas kecil memberikan kesempatan untuk dinikmati bersama Istri tercinta… srupuuut, aciditynya medium dan body lumayan hampir strong dengan rasa buah-buahan tropis meskipun hanya selarik.

Penasaran dengan biji kopi satu lagi yaitu Arabica Toraja pulu-pulu…. peseeen.

Kembali baristi beraksi, dengan komposisi dan suhu yang sudah pasti maka hadirlah sajian kedua, untuk kembali dinikmati bersama… sruput lagiii…

Enak euy, komposisi body dan aciditynya pas dan strong ditambah after taste fruittynya ‘ninggal‘ merata di sekitar lidah…. Alhamdulillah.

Inilah salah satu ketidaksengajaan yang menyenangkan, bisa menikmati sajian kopi yang diolah oleh tangan terampil dengan bean terbaiknya serta suasana cafe yang relatif sepi, cocok bingit buat berelaksasi sejenak dan menarik nafas kedamaian. Happy Wiken kawan, Wassalam (AKW).

***

Lokasi : Blossom coffee – Ruko Pariwarna Niaga KBP – Bandung Barat.

Kopi Cikuray pengobat lara.

Jangan bersedih…

Photo : Sajian Arabica Cikuray by V60 / dokpri.

KBB, akwnulis.com. Semilir angin dan birunya langit menemani hati yang sedang terluka karena seutas kata serta seutas kalimat yang mungkin tidak disengaja.

Merenung dan terdiam sambil berusaha menarik nafas panjang yang diharapkan penuh kedamaian dan memberikan ketenangan, tetapi.. rasa masgyul masih bersarang di dada dan mengganggu pagi ceria.

Harus ada cara agar semua kembali baik-baik saja, harus itu.

Mencoba berkeliling di sepanjang horizon harapan sambil memandang sekeliling, ternyata masih banyak rasa optimisme dan semangat berkarya diantara kubangan egoisme dan perpecahan, “Masih ada harapan”.

Segera menukik menjejak bumi, menapaki kenyataan dan menemui sang baristi untuk menikmati racikan kopi, semoga bisa menenangkan hati dan kembali segar seolah baru terbangun dini hari.

Sajian pertama adalah V60 Arabica Cikurai dan dilanjutkan Arabica aceh gayo, semua dengan suhu 90° celcius dan perbandingan khusus ala baristi disini. Sebuah cafe di lereng bukit yang menghadap langsung gunung burangrang.

Masalah rasa memang dipengaruhi biji kopinya, tetapi itu baru satu faktor, banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Sentuhan racikan tangan barista/i dengan rumus komposisinya, suasana tempat nyruput kopinya serta siapa yang menemaninya hehehehe.

Photo : Arabica Papandayan + Teh Jahe Lemon / dokpri.

Perlahan tapi pasti, rasa galau bin masgyul menyusut dan memuai… hilang ditelan suasana kedamaian alam. Berganti optimisme diri dan semangat untuk menjalani hari tanpa terganggu kegalauan yang tak berkesudahan.

Apalagi dilengkapi sajian kedua, Kopi arabica papandayan dengan metode V60 dan segelas teh jahe lemon, makin bikin seger dan béngras… nikmat dan menambah semangat.. eh mengembalikan semangat untuk menjalani cerita kehidupan selanjutnya.

Satu lagi, makasih Mr H atas traktiran ngedadaknya, katampi hehehe.

Selamat menikmati hari yang kembali ceria kawan. Jangan lupa untuk mensyukuri sekaligus menikmati sajian kopi, Wassalam (AKW).

***

Lokasi : Meloh cafe & tents – KBB, http://www.Meloh.co.id

Kopi Bale Bengong.

Nongkrong di Bale Bengong…

JAKARTA, akwnulis.com. Adrenalin terasa terpacu manakala kita sedang mengejar sesuatu, atau bisa juga pas dikejar sesuatu… hiiiy.

Tapi ini sih posisinya mengejar coy, mengejar waktu katanyah… meskipun sudah tahu waktu itu tidak berubah, tetep aja 24 jam dalam satu hari. Waktu juga memiliki sifat ajeg yang kadang dinilai kejam karena zero kompromi, kalau sudah lewat ya sudah lewati saja. Kalaupun sudah mantan… maksudnya mantan waktu, ya sudah lupakan, itu semua sudah terlewati… bener nggak?…

Yang nggak setuju pasti sang memori, karena akan berusaha keras menyimpan dan menimbun kenangan, mengumpulkan peristiwa lampau serta berusaha sekuat tenaga menjaga semua kenangan agar tetap abadi sepanjang masa.

…. ntar dilanjut, dipanggil ibu negara dulu…

***

Puisi Pendek Hujan + kopi.

Sejumput kata dibalik cerita.

KUNINGAN, akwnulis.com, Bersama dalam tawa
Belum tentu sejalan di lubuk jiwa
Mungkin saja ada niat berbeda
Karena masing-masing punya asa

Tetapi jangan khawatir
Fitrah manusia semenjak lahir
Adalah mahluk sosial tiada akhir
Butuh teman dan kawan selalu hadir

Maka sikap ramah tetap utama
Tapi waspada dan siaga
Karena manusia tempatnya lupa
Dari kawan menjadi lawan atau sebaliknya

Ditengah hujan ada kesegaran
Tapi juga tak sedikit yang blingsatan kedinginan
Begitupun dengan kehidupan
Tidak bermakna sama bagi setiap orang

Nah…

Beda dengan sajian kopi tanpa gula
Rasa bisa beraneka tapi bentuk tetap sama
Apalagi manual brewnya sempurna
Hadirkan rasa dibalik pahitnya cipta

Kalaupun terasa kurang manis
Segeralah menatap wajah ini tipis-tipis
Insyaalloh kopi hitam menjadi manis
Dan kehidupan lebih dinamis
…. ahaay pede abis

“Met wiken akang teteh yang manis”

Wassalam (AKW).

Puisi Pendek Kopi Hitam

Biar pendek tapi bermakna.

Photo : Kohitala di Stocklot cmi / dokpri.

Kopi hitam di malam kelam
sajian tepat menghilangkan kegelisahan
Pahit itu bukan kesulitan
Tetapi pembuka jalan rasa manis kehidupan

Jikalau tak siap dengan kenyataan
Maka pilihlah arah sesuai keinginan
Tapi itu hanya ada di benak khayalan
Karena takdir kehidupan adalah petualangan

Jalani takdir ini dengan kebersahajaan
seteko kopi hitam bisa menjadi teman
Tanpa gula lebih menyehatkan
Tanpa kamu?… mana tahaaan.

*Happy Wiken Kawan*

Ngopay di Warung Garut.

Menikmati sajian kopi garut di warungnya.

GARUT, akwnulis.com. Dikala malam mulai menjelang, sebuah rasa menyeruak membuka peluang. Setelah lelah bekerja seharian tibalah saatnya menikmati pemandangan sambil bersantai tanpa gangguan.

“Tapi ini sudah malam kawan”

Ya gimana lagi, tugas pekerjaan tetap harus dituntaskan meskipun melewati jam yang sudah diikat aturan. Nggak usah itung-itungan, Allah Maha Tahu, kerja aja, insyaalloh mendapat rejeki yang berkah dan insyaalloh melimpah.. Amiin.

Bergeraklah raga menyusuri jalanan di kota garut jawa barat, mencari sesuap kopi yang masih bisa didatangi, meluncuur….

Photo : Arabica halimun selatan V60 / dokpri.

Dengan bantuan gugelmep plus waze serta silaturahmi dengan penguasa lokal, maka tidak sulit menemukan cafe yang menyajikan kop dengan berbagai pilihan bean serta model pemprosesan lokal dari mulai aeropress, v60, calita dan kawan-kawannya.

Sajian pertama, Arabica halimun selatan garut full wash. Tangan terampil barista Warung Garut yakni kang Away bergerak sinergis memproses pesanan manual brew dengan cekatan.

Photo : Kang Away Barista Warung Garut / dokpri.

Bodynya lite tetapi acidity medium high dengan after taste ada selarik rasa manis… Sruput dulu..

Sebelum pesan sajian selanjutnya, diselingi dulu mencoba satu sloki arabica garut selatan yellow cattura… gratis, milik ini mah.

Sajian kedua adalah arabica papandayan dengan metode manual brewnya tetep v60…. prosesss

Warung Garut ini adalah cafe yang cukup luas terletak di Jalan Pahlawan Garut. Tempatnya nyaman dengan berbagai variasi menu lengkap baik western ataupun asia. Tapi bukan itu tujuannya, karena sajian secangkir kopi yang akan menyelesaikan pertanyaan ini, apalagi jikalau kualitas beannya premium, komposisi seduhan yang tepat baik suhu, rasa dan suasana, maka tinggal dinikmati tanpa banyak basa basi.

Photo : Arabica Papandayan V60 / dokpri.

Sajian kedua, rasa pahit bodynya cukup kuat, dengan acidity medium cenderung low dengan aftertastenya muncul juga karakteristik profile serasa dark chocholate.

Akhirnya seiring waktu yang beranjak melewati dini hari, maka sesi mengopipun harus berakhir karena esok pagi berkutat kembali dengan berbagai tugas yang tiasa henti. Perlu istirahat dan recharge body agar tetap bugar tiada henti, Wassalam (AKW).

***

Melanggar Prinsip Kohitala.

Menyesal tiada sudah, jadi nikmati aja.

Photo : Leaf latte art at Ambrogio / dokpri.

JAKARTA, akwnulis.com. Pergerakan meniti takdir kehidupan termasuk memegang satu prinsip seerat mungkin, ada saatnya harus berkompromi. Meskipun awalnya berat hati karena sebuah prinsip adalah sesuatu nilai yang harus dipertahankan dan diperjuangkan sebaik-baiknya. Ternyata kehidupan itu dinamis, kompromi dan negoisasi adalah warna yang harus dipilih serta bisa berubah menjadi warna lain dikalau dicampur dalam takaran dan komposisi tertentu.

“Memang prinsip apa yang kamu langgar?”

😭😭😭😭….

“Lha nangis… jawab donk”

“Jadi, prinsip kotala musti dilanggar 😭😭😭”

“Maksudnya?”

“Iyaa sudah hampir 2 tahun ajeg dengan kotala alias kopi hitam tanpa gula, tapi sekarang agak terganggu… oleh susu… eh foam susu”

“Oalaah Tak kirain apaa mas”

Photo : Cappucino Doubletree / dokpri.

Diskusi yang nggak penting terus bergulir, membahas suatu prinsip yang mungkin bukan hal penting bagi orang lain.

Jadi… pelanggaran prinsip ini adalah jikalau selama ini bertahan dengan kotala atau spesifiknya ‘Kohitala(kopi hitam tanpa gula)… sekarang agak bergeser dengan campuran foam susu…

Hal ini terjadi karena berbagai faktor, pertama efek teknis beberapa kali mampir di cafe, ternyata alat manual brewnya nggak ada jadi beralih ke mesin kopi yang pilihannya adalah espresso, dopio, americano dan longblack.

Kedua, masih urusan teknis, grindernya ketinggalan sehingga musti balik ke mesin kopi seperti pasal 1, pilihannya terbatas.

Photo : Rabbit-pucino at Warung Garut / dokpri.

Ketiga, godaan dari barista latte art yang mampu menghasilkan aneka gambar di permukaan kopi dengan beraneka rupa. Dari gambar standar leaf, goose dan love hingga gambar lain yang lebih menantang seperti gambar kelinci dan binatang lainnya.

Keempat, rasanya juga berbeda, enaknya beda, meskipun tetap tanpa gula, jadi pilihannya bisa caffelatte ataupun cappucino…. jangan lupa tanpa gula.

Kelima, hidup memang butuh variasi, begitupun prinsip ngopi tapi yang harus dihindari adalah manisnya gula yang mungkin ngangeni.

Keenam, … apa yaach?…

Udah ah, gitu aja dulu, yuk ngopay yuuk. Wassalam (AKW).

Kopi Karirot.

Wiken sama Kopi Karirot.

Photo : Kopi Karirot pake V60 / dokpri.

GARUT, akwnulis.com. Memandangi bungkus hitam kopi yang datang tiba-tiba karena sebuah silaturahmi, itu adalah rejeki. Kopi arabica khas garut dengan profile yang kata ownernya ‘nendang‘ bingit rasanya.

Tidak banyak tanya bagaimana rasanya, tetapi keyakinan kuat bahwa sebuah rasa akan tercipta dari bahan yang berkualitas luar biasa, proses penyeduhan yang sempurna juga sebuah rasa yakin sang penyeduhnya.. boleh disebut barista?..

Barista non sertifikasi hehehe.. alias babaristaan.

Ternyata…. baru buka bungkusnya saja, harum semerbak luar biasa, menyambar indera penciuman dan indera perasaan hingga tak sabar segera menyeruputnya. Komposisi 1 : 12 dan panas 89° celcius dengan manual brew v60 menghasilkan sebuah sajian kopi yang ngangenin baik rasa, aroma dan after tastenya.

Paduan tebalnya body dengan acidity (keasaman) tinggi serta after taste yang full berry dan tamarind bikin ‘ninggal‘ di lidah bawah cukup lama…. ah kepahitan yang manies, juga keasaman java preanger khas garut bikin terlena. Kopi ‘Karirot’ ini 100% asli garut dari Gunung Papandayan…

Photo : Kopi Karirot with Gundam / dokpri.

Karirot dalam bahasa indonesia agak susah cari padanan artinya, tetapi klo pakai bahasa sunda maka artinya adalah ‘tinggal minum‘ atau ‘tinggal nyurupuut’ …. jadi langsung enaaak (itu klo dibikinin baristi eh barista, klo bikin sendiri, yaa musti menkmati prosesnya dulu…. )

Srupuuut….

Nikmat pisan, hari ini semakin warna warni, bersama keluarga juga ditemani sajian kopi hasil menyeduh sendiri. Hatur nuhun kopinya Kang YG, ajibb pisan, juga tidak lupa sponsornya Mr DH, jangan bosen yaaa. Happy weekend to All, Wassalam (AKW).

***

Manisku

Manis itu tergantung…

Photo : 3 gelas es teh Excelso Paragon / dokpri.

JAKARTA, akwnulis.com. Rasa manis yang dihadirkan oleh gula cair dipadu es batu yang menari seksi melengkapi rayuan kesegaran siang ini, semua hadir dalam gelas kaca penuh cinta, bukan hanya satu gelas… malah sampai gelas ke tiga 🤣🤣🤣.

Tapi, manis gula sudah lama tak pernah dicoba. Bukan alasan penyakit atau banyak gaya, tetapi ternyata sudah mendapat pencerahan bahwa manis itu bukan hanya dari gula, tetapi berasal dari wajah yang bersahaja… ahaaaay.

“Pesan apa kakak?” Pertanyaan lembut sang pelayan none excelso memberi tambahan rasa manis yang berbeda. Tapi itu memang sudah tugasnya, ya…. tinggal pesan menunya dan tunggu kehadirannya.

Seiring detik berlalu, dentang hati juga melaju, bergerak ritmik sesuai SOP, mengikuti alur yang sudah begitu teratur.

Photo : Espresso Excelso / dokpri.

Maka, tanpa berlama-lama secangkir espresso menjadi pilihan utama ditemani segelas latte sebagai penyempurna. Suatu kombinasi tepat untuk memperlancar suasana dalam membahas masa depan lembaga.

Diskusi bergulir dengan tema penjaminan, tepatnya penjaminan kredit. Jikalau suami harus menjamin anak dan istri selamat dunia akhirat secara bersama-sama hingga akhirnya berkumpul bersama di surga, maka penjaminan kredit adalah juga bagian ‘public service obligation’ dari pemerintah khususnya dalam pemberdayaan pembiayaan UKM dan usaha mikro sehingga mampu berusaha lebih baik dengan status ‘bankable‘.

Diskusi berlanjut diselingi teh dan kopi yang disruput, opini dan pemahaman untuk menterjemahkan aturan bisa saja berbeda, tetapi dengan diskusi bersama maka bisa saling memaknai dan memahami duduk persoalan yang terjadi. Selamat menjalani hari. Wassalam (AKW).

Sepi & Kopi.

Ternyata sepi berkawan kopi…

Photo : Kopi & sepi / dokpri.

JAKARTA, akwnulis.com. Dibalik gemerlap cahaya dan berjajar beratus kursi, ternyata ada kesepian yang menggerogoti kemapanan fikiran diri. Padahal aku tidak suka sendiri untuk kali ini.

Jajaran kursi coklat memandang sesaat lalu kembali mereka bergunjing dengan sesama kursi lainnya. Sementara diriku tetap terdiam seribu bahasa tanpa bisa melakukan pembelaan terhadap dinamika semesta.

Membiarkan diri menjadi bulan-bulanan sepi, bukan untuk beranjak mati. Karena ternyata sepi sendiripun adalah peluang untuk menata hati. Menata diri dan bukan meratapi, mengumpulkan serpihan janji menjadi bentuk yang dimaui meskipun tetap tak kan utuh seperti harapan pertama kali.

Dibalik kesendirian, aku bisa memaknai hari ini, membaca pemahaman orang lain tanpa perlu menghakimi, sekaligus menyelami kesalahan-kesalahan diri yang sudah dilakoni di lalu hari.

Photo : Sepasang gedung yang beda sendiri / dokpri.

Ternyata sendiri itu bukan berarti sepi, tapi sendiripun bisa terjadi meskipun banyak pihak mengepung diri. Hanya saja karena beda sendiri, akhirnya menjulang tinggi tapi praktis tiada teman setia yang menemani.

Selamat menafakuri hari dan belajar menyepi dalam keramaian abadi. Wassalam (AKW).