KONSISTENSI NGOPI & DUREN

Menulislah dan lawan kemalasan.

CIBABAT, akwnulis.com. Sebuah kata ini yang menggelorakan kembali semangat untuk menulis dan menyapa kembali para pembaca blogku karena dalam awal tahun 2024 ini agak terasa menurun semangat kemenulisanku ini. Maka mencoba berkontemplasi dan melakukan kaji diri khusus dalam dunia kemenulisanku ini.

Jika beralasan dengan segala kesibukan, tentu situasional karena kesibukan yang terjadi adalah siklus naik turun dan malah menambah ide untuk menuangkan dalam aneka kata dan sejumlah kalimat. Berarti alasan ini kurang berdasar.

Jika berbicara kehabisan ide, ini juga terasa kurang tepat karena untuk ide menulis selalu muncul dan tentu dengan beragam tema. Hanya saja kesempatan menuangkan dalam kata – katanya sedikit terkendala.

Berarti kembali dihayati bahwa problemnya adalah kembali ke diri ini. Sebuah perilaku sederhana yang mungkin menjadi penghambatnya yaitu rasa malas. Yup itu dia. Dengan bejibun aktifitas maka kelelahan ini menjadi legitimasi untuk jeda sesaat dalam menulis padahal kembali kepada semangat awal bahwa tulislah dan tulislah lalu publikasikan, biarkan dunia yang menanggapi atau mungkin menghakimi.

Ada satu lagi godaan atau bisa juga hambatan adalah rasa bosan dengan tema yang ditulis dimana hanya seputar KOHITALA ( Kopi hitam tanpa gula). “Wajar khan jikalau kebosanan itu hadir menerpa?”

Maka muncul ide bahwa sekarang beralih tema atau alternatif penulisan tema. Dari tema asal Ngopay dan Ngojay akan coba di geser menjadi temanya Ngeduren keren. Mulailah mencari referensi tentang beraneka duren yang ada. Dimulai dari durian monthong, durian bawor, durian sinapeul, durian super tembaga, durian musang king. Walah lihat gambar – gambarnya jadi ngiler. Apalagi disambut dengan kesaktian algoritma media sosial, maka bermunculanlah gambar dan video tentang duren di beranda medis sosialku seperti di Instagram, Tiktok, youtube hingga facebook.

Tapi ada 2 pertimbangan mendasar dengan ide baru tema penulisan ini. Pertama pertimbangan kesehatan phisik dimana penulisan selama ini didasari oleh pengalaman pribadi untuk mencicipi secara langsung baru menulis sesuai apa yang dirasakan dan suasana yang terjadi serta siapa yang menemani. Berarti harus sering makan duren aneka jenis, resiko obesitas karena begitu nikmatnya buah duren ini sehingga sulit berhenti mengunyah akan menjadi resiko kesehatan. Juga tentu bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Pertimbangan kedua adalah pertimbangan kesehatan dompet. Karena harga buah duren yang premium jelas cukup mahal. Sementara tentu sebuah tulisan hadir karena pengalaman lidah mencicipi langsung citarasanya.

Maka dari pertimbangan itu, tema baru ini dipending dan disimpan saja. Menjadi tema pendukung yang akan hadir sesekali dalam kerangka randomisasi.

Jadi kembali ke paragraf awal, bahwa konsistensi dalam menulis menjadi kunci meskipun temanya beragam atau randomisasi tapi sebuah keunggulan dalam konsisten menulis ini yang harus dikuatkan, dijaga, dipelihara dan ditingkatkan seiring waktu yang terus berjalan.

Seperti tulisan ini, disusun dan ditulis tentang kondisi kemalasan menulis yang mendera. Tetapi semangat kemalasan itu diubah dengan menuangkannya menceritakannya kembali sehingga satu paragraf terbentuk, 2 paragraf terbentuk dan akhirnya sebuah tulisan utuh bisa kembali lagi hadir dengan pemaknaan yang khusus yaitu hadapi kemalasan dengan sedikit pemaksaan. Jadi bagi yang merasa kesulitan dalam menulis sesuatu, tuliskan saja kesulitan itu dalam bahasa masing – masing. Niscaya anda akhirnya bisa memiliki sebuah tulisan.

Terima kasih kawan yang sudah mengingatkan kembali tentang semangat konsistensi. Sebuah semangat muncul kembali dari perbincangan santai di sela – sela kegiatan taping podcast di studio AJIB (ASN Jabar Ikut Bicara) di kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat jalan Ternate Kota Bandung juga sowan ke beberapa rekan pejabat adminstrator di BKD Jabar ini. Sehingga tema random yang selama ini dituliskan bisa bergerak kembali.

Tentunya kurang afdol jika tulisan ini tidak menyenggol cerita tentang secangkir kopi atau sebotol kopi panas hasil seduhan manual yang sedang dinikmati. Apalagi tema utama dalam randomnya cerita adalah tentang kohitala. Inilah cerita singkat tentang menikmati perkopiannya.

Kopi yang ada dihadapan juga cukup menyenangkan karena terdapat 2 gelas. Sajian pertama adalah kopi manual brew dengan filter V60 tetapi dibuat dingin atau disebut javanese dan satu lagi adalah kopi hitam tanpa gula juga dengan basic espresso yang digabung dengan air kelapa plua lemon serta es batu.menghasilkan sajian ‘CocoLemonCoffee‘ yang menyegarkan. Dilengkapi background kemesraan 2 insan muda yang sedang bercengkerama penuh rasa cinta, jigana mah hehehehe.

Selamat menikmati hari ini, jangan lupa maknai hari dengan tulisan – tulisanmu, tulisan kita dan tulisan kami. Wassalam (AKW).

PANTUN HARIAN M3 Okt 2023

Kumpulan Pantun AKW di minggu ke 3 Bulan Oktober 2023.

CIMAHI. akwnulis.com. Sebuah kata dirangkaian beberapa ternyata bisa sedikit mewakili rasa yang sedang dijalani. Genre pantun menjadi pilihan kali ini, pantun sederhana. Namun jika setiap hari dibuat dalam format PANTUN HARIAN ternyata seminggu berlalu, lumayan juga minimal ada 7 buah pantun yang dihadirkan.

SENIN 161023

Menenun kain memakai kawat
Kawat berpegas nampak mengkilat

Hari senin penuh semangat
Awali tugas dengan niat yang kuat

SELASA – 171023

Makan laksa di pasar baru
Ada desahan semanis madu

Hari selasa penuh haru
Karena sebuah perpisahan yang sendu

RABU – 181023

Ibu – ibu mengangkat sapu
Sapu dilempar nyangkut di dagu

Hari rabu semangat menggebu
Tuntaskan tugas secara terpadu

KAMIS – 191023

Masak tumis sambil menangis
Rawit diramu makin meringis

Hari kamis begitu manis
Seperti kamu yang ceriwis dan humoris

JUMAT – 201023

Mang Mamat mengirim surat
Surat dibuka isinya undangan rapat

Bekerja semangat di hari jumat
Tuntaskan tugas secara cermat

SABTU – 211023

Ambil batu pake tangan
Batu dilempar nyangkut di dahan

Hari sabtu bentrok undangan
Akhirnya salah satu jadi pilihan

MINGGU – 221023

Beli Sagu dan sekarung beras
Beras ditanak dibungkus kertas

Hari minggu tetap bertugas
Jalani semua dengan Ikhlas

***

Beli sagu dan sekotak mentega
Campur tepung dan Semangkok gula

Hari minggu bersama keluarga
Nikmati kebersamaan yang nyata

***

Itulah kumpulan pantun harianku di minggu ke 3 Bulan Oktober 2023. Wassalam (AKW).

KIAT AGAR TIDAK STUCK MENULIS FIKSI

Inilah jawaban penting dari kebuntuan menulis, cekidot.

CIMAHI, akwnulis.com. Perjalanan pagi ini ke kantor mengingatkan terhadap sebuah pertanyaan ibu guru muda yang menjadi peserta workshop pembuatan fiksimini bertema sosial. “Bagaimana caranya agar tetap menulis, sementara terjadi stuck ide atau kebuntuan ide untuk menulis?”

Sebuah pertanyaan mendasar yang sering menjadi tantangan terbesar para penulis khususnya penulis pemula seperti diriku ini. Wajah – wajah peserta terlihat memperhatikan raut wajahku dan tak sabar untuk mendengarkan jawabannya.

Tentu bagi dirimu penulis eh ngaku – ngaku penulis tapi memang suka menulis apalagi berhubungan dengan pekerjaan dalam dekade 2,5 tahun ini cukup lekat di bidang tulis menulis malah dalam bahasa sunda disebutkan jabatannya ulis alias juru tulis hehehe.. tapi juru tulis level SKPD di provinsi.

Pertama kita bedakan dulu antara menulis fiksi dan nonfiksi. Jika penulisannya adalah non fiksi berupa laporan ilmiah atau minimal laporan program kegiatan tentu memerlukan data dan fakta yang nyata dan dapat dipertanggungjawabkan. Manakala kebuntuannya berada disini, maka perlu kerja keras ekstra untuk mendapatkan data valid tersebut sehingga penulisan non fiksi yang ditugaskan atau yang diharapkan bisa segera dituntaskan.

Nah untuk penulisan fiksi, tidak ada kendala eksternal seperti hal tersebut. Masalah kebuntuan menulis berada di tangan kita sendiri, di mindset kita, di jari jemari dan hati serta pikiran untuk segera digerakkan.

Tapi pak, kebuntuannya juga termasuk tema dan konten yang ingin saya tulis”

Senyum dulu ah, pertanyaan lanjutan ini menjadi semakin bersemangat untuk membantu memberi semangat. Bahwa menulis tulisan fiksi itu sangat mudah. Cara jitu diri ini untuk melawan atau memecah kebuntuan menulis itu adalah dengan ‘tuliskan kebuntuan menulis kita itu kira-kira karena apa? apakah karena kehilangan tema atau memang malas saja?’

Jika kehilangan tema, ya inilah tema jitu untuk menulis, TULISLAH SUASANA KEBUNTUAN MENULIS ITU SENDIRI. Percayalah tak terasa 2 – 3 paragraf akan terwujud dan tulisan sederhana kita akan kembali hadir menghiasi dunia.

Nggak percaya?”

Ini buktinya, dengan tema yang sama ternyata sampai tulisan ini sudah mencapai 8 paragraf lho.

Apakah tulisan ini penting?”

Untuk penulis eh raga ini tentu sangat penting karena menjadi bagian dari legacy yang tertuang dari curahan pikiran yang mengambil tema tentang KEBUNTUAN MENULIS. Asyik khan?

Jadi sekarang yang terpenting adalah tulislah dulu dan hadirkan legacy pribadi tanpa terbebani itu ini. Gerakkan jemari indahmu dalam keyboard virtual smartphonemu, tuangkan apa yang ada dipikiranmu. Jika sudah selesai jangan lupa baca sekali saja untuk mengecek salah pengetikan (typo) saja. Jangan baca ulang terkait konten, nanti malah nggak jadi diposting tulisan tersebut karena merasa tidak sempurna atau ada kekurangan disana sini.

Upload di medsos pribadi atau blog pribadi, share ke teman – teman dan biarkan dunia memberi penilaian. Jikalau setelah diposting di medsos pribadi atau blog ternyata minim dan zero respon, ikhlaskan saja. Nggak usah dipikirkan, yang penting kita sudah menuangkan rasa dalam kata – kata yang dititip di dunia maya dan yakini suatu saat ada seseorang yang membutuhkannya.

Begitulah sebuah tulisan hadir dari kebuntuan menulis, ayo silahkan coba. Selamat pagi semua, Wassalam (AKW).

TERAS BACA – Tips menulisku.

Sebuah catatan tentang Tips Menulisku..

CIMAHI, akwnulis.com. Pertanyaan – pertanyaan yang hadir memiliki kecenderungan tentang kegamangan dan rasa khawatir tidak bisa menulis karena bukan bakat, karena banyak pengaruh dari luar, karena perkembangan teknologi dan karena tayangan televisi yang mengurangi atau malah menghilangkan hasrat untuk menulis. Itulah rangkuman dari berbagai pertanyaan yang hadir di acara TERAS BACA – MQFM dengan tema MANAJEMEN WAKTUProduktif Menulis yang sudah dilaksanakan tadi siang.

Aneka pertanyaan yang mewakili kegalauan untuk sebuah kalimat, “Bisakah saya menulis?”

Tentu secara fundamental adalah dimulai dari niat kita untuk membuat tulisan. Pertanyaannya adalah “Tulisan tentang apa?”

Maka secara tuntunan agama islam dan dicontohkan oleh nabi adalah selama 24 jam per hari ini dibagi menjadi 3 bagian. Sepertiga waktu untuk beribadah, sepertiga waktu untuk bekerja dan sepertiga waktu untuk beristirahat. Berarti 8 jam adalah akumulatif waktu untuk beribadah, padahal penulis paling cuma 5 menit x waktu shalat lima waktu, aaw cuma 25 menit saja. Sisa 7 jam 35 menitnya ngapain?.. aduh gawat nich.

Oke guys itu tataran ideal ya, terkadang malah waktu bekerja yang terlalu banyak, lebih dari 8 jam atau malah waktu istirahat yang berlebihan, itu semua kembali kepada niat dari diri kita masing-masing.

Udah ah, sekarang mau jawab pertanyaan yang pertama. “BISAKAH SAYA MENULIS” jawabannya tegas, “BISA”. lha wong bikin status whatsaps dan posting di medsos bisa sehari 5x, padahal jelas itukan dasarnya menulis. Memberikan komentar pada postingan orang di media sosial, jelas adalah rangkaian kata yang merupakan aktifitas menulis. Jadi tidak ada alasan lagi, menulis dan menulislah.

Pertanyaan selanjutnya adalah “Menulis tentang apa?”… langsung sambar jawabannya, “Menulislah apa yang anda suka, apakah yang memang dialami sendiri, atau berharap dialami sendiri ataupun setelah membaca sesuatu lalu ingin menuangkan versi kata dan kalimat sendiri

Gampang khan?”

Ih ngegampangin banget, padahal susah kan. Gitu gerutu dalam hati ya. Maka ini sebagai sharing pengalaman saja sebagai penulis, aduh berat juga nyebut penulis. Tapi kenyataannya memang hingga paragraf ini adalah aktifitas menulis.

Nah supaya nggak bertele-tele, inilah AKWTips untuk menulis kali ini.

1. Tuliskan segera apa yang menjadi harapan, apa yang disuka dan apa yang didambakan. Tret kutret.

2. Metode menulisnya (jika mau) jangan menggunakan komputer karena kemungkinan tergoda untuk mengerjakan hal lain apalagi menulis di kertas bekas gorengan, biasanya fokus ngabisin gorengannya dan nggak keburu nulisnya… tapi menulisnya di aplikasi NOTE smartphone android (jangan protes pengguna Iphone, kebetulan penulis memang pake hape android).

3. Tulislah apa yang disenangi, baca sekali saja khawatir ada typo atau salah tulis.

4. Jangan sering-sering dibaca ulang, kecenderungannya malah nggak jadi tulisan karena terus menerus dikoreksi sendiri :).

5. Posting di medsos pribadi atau yang senang dalam bentuk diary online bisa gunakan fasilitas blog gratisan berbasis blogspot dan wordpres atau platform lainnya.

6. Bisa juga kirim hasil karya kita atau link blog kita ke kontak yang ada di hape via japri di WA atau share di WA grup.

7. Lupakan dan kita kembali ke nomor 1 untuk memulai lagi menulis.

Percaya deh, kalau tahapan ke-7 ini dilewati dan kembali ke tahapan 1 berarti anda sudah menghasilkan sebuah tulisan.

Sebagai pelengkap bisa ditambah photo hasil jepretan sendiri atau ngambil punya orang, konsekuensinya harus disebut sumbernya. Kalau penulis simple saja, jika lihat di blog ini ada photo dan dibawahnya ditulis DOKPRI artinya dokumen pribadi atau kalau yang berbahasa sunda ditulis DOKLANG (dokumen olangan).

Gitu deh tulisan singkat kali ini, selamat menulis ya. Oh iya terima kasih Bu Anita Owner Bitread dan juga Kang M Huda MQFM atas kesempatan silaturahmi dan bersiaran di radio tadi siang. Selamat berbuka shaum hari ke-18 ini. Wassalam (AKW).

Memaknai Ketidaktahuan.

Kebingungan itu bisa menjadi inspirasi.

CIMAHI, akwnulis.com. Saat terjaga dini hari, sebuah pesan instan hadir tanpa basa – basi. Tangan yang sudah menggenggam smartphone diikuti dua bola mata yang sedikit memicing karena menyesuaikan dengan suasana gelap di sekitar. Agar bisa membaca pesan yang hadir bukan pada waktu yang lumrah.

Ternyata, sebuah pesan yang berisi lampiran surat berbentuk file pdf dan tercantum sebuah nama, namaku. Sebuah undangan pelantikan.

Sesaat terdiam, menarik nafas perlahan dan menghembuskannya selembut mungkin. Kembali surat elektronik tersebut dibaca dan memang namaku tertera disana.

Wajah tengadah membaca langit kamar yang seolah ikut faham dengan rasa hati yang tidak jelas ini. Ada angka samar yang diperhatikan seksama membentuk angka dua puluh, weleeh weleh bener juga, jika pelantikan ini terjadi berarti job ke 20 dalam masa karir menjadi aparatur sipil negara ini.


Ada terselip rasa masgyul dan bingung serta khawatir karena tidak tahu dan tidak jelas akan ditugaskan kemana. Manusiawi dong, detak jantung terasa lebih cepat dan pikiran bergerak kesana kemari.

Itulah sebuah momentum rasa yang dirasakan diri ini disaat memghadapi kenyataan yang kita belum diberi kesempatan untuk tahu akan ditugaskan kemana kita ini. Ada tekanan di pikiran juga menghadirkan suasana galau tidak hanya dalam hati tapi terkadang menuju perut dan seolah sembelit atau mual-mual juga bisa tiba-tiba pusing dan berkeringat.

Nah inilah sebuah saat dimana raga dan jiwa ini harus bersinergi dengan komando sang otak yang bersikap biasa saja padahal penuh tanda tanya. Biarkan gempuran kekhawatiran menjadi semangat untuk menghadapi segala perubahan. Alarm adaptasi langsung berbunyi dan hanya satu kata yang harus disiapkan, HADAPI.

Setelah shalat shubuh maka bergegas mandi, lalu menginformasikan tentang hal ini kepada istri tercinta, anak kesayangan, ibunda mertua dan ayah ibu di kampung sana. Mohon doa dan dukungannya semoga perubahan ini adalah menuju kebaikan, keberkahan dan amanah jabatan yang menambah pahala sebagai bagian dari ibadah kepada sang maha Pencipta.

Perjalanan ke kantor ternyata disambut dengan kemacetan yang tidak seperti biasanya, sehingga harus merelakan diri jika harus tercatat beberapa menit terlambat hadir di aplikasi absensi. Sementara mendung dan rintik hujan seolah menemani prosesi perubahan ini.

Tiba di kantor dihadapkan dengan wajah sendu rekan-rekan yang mencoba memaknai sebuah kalimat bahwa ‘Perpisahan terjadi karena adanya Pertemuan.‘ Bibir sulit berkata-kata hanya bola mata yang berusaha menguatkan semuanya dan yakinlah ini takdir yang harus dijalani dan dihadapi bersama.

Maka rasa galau ini dititipkan dalam untaian kalimat singkat pada tulisan kalimat ini, seiring detik dan menit mengantarkan semuanya terhadap kenyataan yang sebenarnya. Wassalam (AKW).

Tantangan Huruf R.

Tantangan hadir dikala makan siang, hayuu..

Bandung, akwnulis.com. Tepat jam istirahat di tengah hari adalah waktu yang pas untuk makan siang, sholat sekaligus menulis satu dan dua kata, dirangkaikan sehingga hasilkan untaian kalimat yang mungkin miliki makna.

Apalagi ada yang menarik dengan munculnya kuis dari Mbak Kayla – Easy Writing dengan tagar #TantanganhurufR.

Tantangannya sederhana, cukup menulis lima kalimat yang setiap katanya harus ada huruf R-nya.

Ternyata pas berusaha membuat,… hehehehe lumayan perlu berfikir dan konsentrasi juga. Alhamdulillah tuntas tepat dikala jam istirahat siang berakhir, Alhamdulillah.

Inilah tulisannya :

Runtuhnya Rencana Ridwan menceRca Rangkaian Presentasi Ratna teRhambat.

KaRena teRnyata pembicaRa Responsif seRta humoRis.

AkhiRnya teRlaRut beRbincang Rangkaian haRapan kolaboRasi beRsama.

BeRtukar nomoR smaRtphone agaR teRus teRhubung.

HadiR getaR-getaR beRbeda meneRpa Relung Rasa.

#TantanganhurufR (AndrieKW)

***

Alhamdulillah dinyatakan LULUS, selamat memaknai hari ini. Wassalam (AKW).

Menulis tanpa Kopi.

Hayu ah tetap menulis dan memamah biak..

Photo : Fruit Chicken Salad / dokpri.

CIMAHI, akwnulis.com. Pagi yang cerah memanggil semua insan untuk segera melakukan peredaran di muka bumi ini demi mencari rejeki dan tentunya menjalankan tugas sebagai hamba untuk beribadah sesuai dengan pedoman Sang Pencipta.

Begitupun raga ini, masih terjebak kenikmatan selimut dunia meskipun shalat shubuh sudah sedari tadi ditunaikan. Memang kuat banget aura selimut di jam-jam segini. Begitu hangat dan menenangkan sekaligua mengantukkan hehehehe.

Itulah godaan, hayu mariii kita lawan dengan semangat kebersamaan.

Kali ini ingin bercerita tentang hari-hari tanpa kopi, tanpa sruputan yang pernah menjadi bagian sehari-hari. Sungguh berat menahan dan mengendalikan diri ini.

Apalagi kesempatan menikmati kopi sangat terbuka lebar, tetapi kembali ke prinsip awal. Belajar berjanji dan berkomitmen untuk melakukan perubahan memang diperlukan pengorbanan.

Jadi dikala teman sejawat menikmati secangkir capucino dan sajian makan siangnya beef cordon bleu… aku hanya bisa menyaksikan tanpa geming dan tiada ekspresi berlebihan.

Cukuplah dengan sebotol air mineral dan sejumput pemandangan serta dilengkapi sajian chicken salad yang berpadu dengan buah-buahan.

Itulah sebuah perjalanan kehidupan, ada perubahan dan ada kenyataan yang tidak bisa kita lewatkan. Yang terpenting adalah peganglah niat dan komitmen dengan kuat manakala sudah dilisankan untuk dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Ternyata kenikmatan chicken salad yang tersaji cukup lengkap. Potongan ayamnya cukup mewakili rasa protein hewani dilengkapi potongan aneka buah plus sayuran dan tentunya dengan dressing yang tepat… meskipun belum mengenyangkan hu hu huuu..

Selamat menikmati cerita akwnulis.com di awal bulan september 2020 ini. Prinsipnya sederhana, jangan berhenti menulis, lanjutkan dan terus berkarya. Minimal tulisan ringan keseharian dan jangan khawatir dengan cacian atas tulisan yang dibuat, biarkan mengalir dengan membawa sebagian beban kehidupan yang tak kan berhenti selama berada di alam fana ini. Wassalam (AKW).

Kopi Cirkunsum

Beredar di 3 wilayah dan dapat 3 kopi.

Photo : kopi tahu / dokpri

CIMAHI, akwnulis.com. Nulis tentang kopi memang membuat inspirasi tidak pernah berhenti. Meskipun bukan kopi dalam arti sebuah sajian kopi, tetapi tetap unsur kopinya menjadi bagian utama dalam drama kehidupan ini.

Minggu lalu, perjalanan raga ini beredar di wilayah Ciayumajakuning.. eh minus indramayu tapi ditambah sumedang. Berarti ke wilayah Cirkunsum… ah kamu mah bikin singkatan seenaknya banget.

“Lha… knapa ada yang sewot?”

Sebuah singkatan bertujuan mempermudah mengucapkan serta membuat menempel di memori lebih lekat. Meskipun terkesan lebay. Contohnya : GoimJekisam (Goreng Ikan Mas Jeruk Sunkist sambel)… itu khan seena’e dhewe… tapi khan jadi unik. Bener nggak?

Lupakan dulu singkatan-singkatan, sekarang kita bahas perjalanan ke wilayah Cirkunsum.

Pertama, Kopi Tahu (Tofu coffee)
Nah apa itu?… nggak usah pake mikir, ini hanya sajian kopi hitam tanpa gula ditemani tahu sumedang sepiring lengkap dengan cabe rawit (cengek) yang digoreng sebentar. Rasanya nikmat, sruput kopi, am tahu sumedang yang masih hangat dan empuk… nikmaat.

Mana lontongnya?….” Demi alasan pencitraan, maka lontongnya tidak tersaji pada gambar hehehehehe. Sajian ini hadir di daerah Ujungjaya Kabupaten Sumedang.

Photo : Kopi buah / dokpri.

Kedua, Kopi Buah (fruit coffee)
Kalau ini tersaji di daerah Beber Kabupaten Cirebon. Kopinya tetap kopi hitam tanpa gula, yaa kopi kapal api juga nggak apa-apa. Lagian sebagai tamu nggak sopan dong kalau minta pribumi nyiapin kopinya manual brew dengan metode V60 dan beannya arabica wine.

Nggak lucu atuh.

Maka cara terbaik adalah nikmati dan syukuri, terus buat kombinasi, photo dan jangan lupa bikin singkatan. Ini namanya Kopi Burusak (ramBUtan jeRuk SAlaK)…. kerasa khan maksanya?…. tapi jikalau ada komplen, saya terima. Tinggal edit dikit dan berubah, khan ini blog pribadi… lagian daripada share berita hoax mendingan bikun tulisan di blog pribadi dan… share. Bener nggak?

Photo : Kopi Luwak lieuk / dokpri.

Ketiga adalah Kopi Luwak lieuk (coffee alone).
Apa itu?…
Kopi ini tersaji di Wilayah Kuningan. Kopi luwak sachet… di klaimnya kopi luwak asli. Ya gpp… sruput aja. Urusan kualitas rasa.. ya pasti beda dengan hasil metode manual brew yang bersih tanpa ampas. Nah untuk namanya ‘Luwak lieuk‘ itu merujuk ke bahasa sunda ‘Luak lieuk’ atau culang cileung… eh masih sundanesse… artinya nengok kanan kiri dan ke segala arah karena merasa sendirian.

Naah… kopi luwak ini merasa sendirian karena tidak ditemani sajian lainnya hehehehehe.

Begitulah muhibah kopi ke 3 kabupaten di Jawa barat ini.

“Jadi kamu jalan-jalan itu cuman buat nulis kopi?”

Jawabannya jelas : BUKAN. Saya beredar dan berjalan-jalan ini karena tugas pekerjaan yang harus dikerjakan seiring peralihan tugas yang baru. Nah tulisan kopi ini sebagai bumbu penyemangat bahwa ada sisi lain perjalanan dinas yang bisa di eksplorasi.

Jalani, rasakan, tulis, dan nikmati…. secara keseluruhan.. jangan lupa Menikmati.

Dont forget, my blog principle is Simple Story With Simple Language (SSWSL). Wassalam (AKW).