BUKU BUKU KARYAKU

3 buku hasil karyaku.

CIMAHI, akwnulis.com. Perjalanan panjang menikmati tarian kata dan liukan kalimat selama itu terus dijaga semampu diri. Dengan meluangkan waktu menulis apapun yang mampu dituangkan serta disimpan di jagad online yaitu di blog pribadiku ini. Lalu dengan kekuatan media sosial, link tulisannya tersebar meskipun hanya terbatas dari sebagian kontak di hape, ataupun yang kepo melalui status WA yang hanya berumur 24 jam saja.

Alhamdulillah tulisanku yang ringan, pendek dan singkat.. eh sama ya. Ini bisa terus mewarnai jaringan silaturahmi dan juga (mungkin) menjaga literasi pribadi untuk terus berkarya meski tekanan dan tantangan kesibukan adalah sebuah cengkeraman penghalang yang harus dilawan, dihadapi dan ditaklukan.

Selanjutnya adalah apakah sudah dibuat buku, dikumpulkan dan dicetak tentu dengan cover yang bagus dan dapat dinikmati secara khusus?”

Pertanyaan inilah yang menggugah jari jemari yang lentik eh bulet ini untuk menuliskan barisan kata agar semua menjadi terang benderang.

1. BUKU YANG SUDAH DIHASILKAN

Jika melihat dari sisi produk yang dihasilkan hingga tulisan ini dibaca oleh para penikmat kata yang budiman, baru 3 buah buku yang dihasilkan secara pribadi dan semuanya bergenre fiksi atau cerita rekaan saja (di klaimnya). Meskipun tentu ide ceritanya berhubungan erat dengan pengalaman pribadi dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah ini.

Sementara untuk buku keroyokan antologi ada 6 – 7 judul buku yang akan dibahas kemudian. Kembali ke buku murni ciptaan sendiri, inilah daftar buku hasil karya andriekw, sebagai berikut :

1. BELAHAN JIWA
2. ITIKURIH
3. LALANDONG

Yuk kita bedah satu – satu guys.

Buku pertama berjudul BELAHAN JIWA adalah sebuah buku dalam bentuk novel yang berisi tentang sebagian perjalanan hidupku mengawal dan menemani almarhumah istri menjalani pengobatan selama 5 tahun kurang 1 bulan sebagai survivor kanker payudara hingga akhirnya kembali ke haribaan illlahi pada bulan oktober 2014 lalu.

Buku pertama ini disusun dengan pendekatan kenekatan tapi terus berihtiar meskipun dengan segala kekurangan. Akhirnya hadirlah buku novel yang menjadi tonggak awal kehadiran buku fiksiku. Alhamdulillah.

Buku kedua berjudul ITIKURIH, adalah kumpulan tulisan rekaan yang super pendek yaitu maksimal 150 kata sudah menjadi sebuah jalinan cerita dan ditulis dalam bahasa sunda atau lebih terkenal dengan sebutan FBS yaitu fiksimini basa sunda. Di buku pertama kumpulan fiksimini sundaku ini terdapat 101 tulisan singkat yang mungkin bisa memberi senyum dan manfaat.

Buku ketiga berjudul LALANDONG, masih sebuah buku kumpulan fiksimini basa sunda berjumlah 114 cerita fiksi singkat dengan membahas tentang keseharian menggunakan bahasa sunda yang digunakan sehari-hari. Judul ‘lalandong’ memiliki arti berobat atau pengobatan. Maksudnya adalah dengan membaca buku ini dan menikmati isi ceritanya menghasilkan senyuman dan keceriaan sehingga mengobati suasana jiwa yang sedang galau dan muram.

2. BAGAIMANA CARA MENIKMATINYA? (MEMBACANYA).

Produk buku yang sudah dihasilkan tentu bertujuan menyampaikan ide gagasan atau minimal informasi yang menghibur dan menenangkan. Memberi semangat bagi pembaca dan sekaligus menambah wawasan dalam mensyukuri nikmat dunia. Plus untuk buku yang kedua dan ketiga memiliki ide dan semangat untuk melestarikan budaya daerah yaitu bahasa, khususnya bahasa sunda.

a. VERSI BUKU CETAK
Untuk versi cetak maka dipastikan harus hadir bentuk buku cetak yang bisa dipegang, diraba dan dibuka – buka, maaf bukan dicelupin (itu sih iklan snack). Memang versi cetak tidak ada di Toko buku besar, tetapi sekarang dengan hadirnya BITREAD, siapapun bisa menerbitkan buku tampa khawatir dengan biaya yang besar.

Jadi tingal klik DISINI, ikuti langkah – langkahnya dan ditunggu beberapa hari maka versi cetaknya akan dikirimkan ke alamat kita.

b. VERSI E-BOOK
Untuk yang ingin membaca dengan membeli ebooknya bisa dilakukan dengan 2 cara :
1) Melalui website Bitread ada tombol ‘keranjang gramedia’
2) Langsung ke alamat Gramedia ebook dan search ‘andrie kustria wardana’ atau supaya praktis klik saja DISINI.
untuk memperlancar proses membacanya diperlukan instalasi aplikasi GRAMEDIA EBOOK dan ikuti langkah – langkahnya. Harga ebooknya lebih murah dibanding versi cetak dan pembayarannya bisa melalui mobile banking atau aplikasi DANA, OVO dan sejenisnya.

c. VERSI RANDOM
Nah untuk pilihan ini tergantung selera, kalau mau berbentuk buku ya silahkan pesan. Penikmat ebook juga tinggal doenolad aplikasi dan beli buku onlinenya. Untuk yang penyuka tulisan yang bisa dibaca gratisan, tinggal pantengan eh ikuti aja blogku ini www.akwnulis.com

Itulah informasi yang bisa diberikan bagi siapapun yang ingin atau penasaran dengan buah karyaku yang baru sedikit ini.

Selanjutnya ada beberapa buku yang dibuat keroyokan atau sekedar sebagai kontributor cerita saja yang besok lusa akan kita bahas. Selamat weekend kawanku. Wassalam (AKW).

DIPLOMASI KOPI DI TUGAS BARU.

Tak pernah habis cerita tentang kopi dan kita

CIMAHI, akwnulis.com. Perpindahan tugas diikuti dengan ritual pribadi yaitu diikuti aneka kardus yang berisi sesuatu. Maaf bukan berkas ya, karena berkas kerjaan tentu ditinggalkan untuk sebuah keberlanjutan. Mau tahu isi dusnya apa?… penasaran khan?.

Sebelum ngebahas isi dus maka di cek dulu secara detail bahwa yang dibawa adalah barang milik pribadi. Sebagai kelengkapan administrasi terkait barang atau fasilitas milik dinas, tinggal dilengkapi berita acara serah terima dan diusahakan 3 hari setelah alih tugas, semua sudah dikembalikan.

Nggak khawatir di tempat baru ternyata fasilitas pendukung belum ready?” Sebuah tanya menyeruak. Jawabannya santuy, “Kita lihat saja”. Titik.

Nah sekarang kita spill urusan dus yang dibawa. Mayoritas diberi nama PERALATAN KOPI. dus pertama isinya gelas kaca bulat kecil lucu bening dan rentan pecah, gelas drum mini, teko kaca. Dus kedua berisi teko pemanas elektrik dan corong filter V60 lengkap dengan 16 helai kertas filternya juga teko kecil stainless drngan corong leher angsa untuk keabsahan proses seduhan manual. Dus ketiga adalah stok biji kopi ataupun yang sudah digrinder siap seduh dari beberapa merk kopi termasuk masih ada KOPI TURKI kiriman seorang kolega yang baik hati.

Sebenernya ada juga mesin grinder elektrik, tetapi setelah mengetahui asal muasalnya maka lebih baik tetap berada di penugasan lama dan menjadi saksi memori kebersamaan kita selama 2 tahun menjalankan diplomasi kopi dalam diskusi dan interaksi.

Prosesi membuka dus satu hingga dus seterusnya dan menata di tempat kerja baru dilakukan secara hati-hati tapi harus cepat. Karena beberapa request untuk menjambangi kantor baru dan menikmati kembali sajian kopi manual brew V60 bersama-sama sudah mulai bermunculan. Jangan sampai sang tamu penikmat kopi datang, peralatan belum siap. Malu atuh Mang Kopi Kohitala.

Sebenernya ada 2 alat yang terpaksa ditinggal dan menjadi kenangan. Pertama adalah termometer yang jadi saksi suhu antara 90° – 92° celcius dan juga kedua timbangan digital kaca untuk memastikan gramasi dan banyaknya volume air. Keduanya pecah berantakan karena terjatuh ke lantai dan berubah seketika menjadi kenangan. Mungkin memang mereka berdua tidak mau pergi dan tetap abadi di tempat kerja terdahulu.

***

Tak perlu menunggu lama, keesokan harinya tamu perdana datang dan langsung disuguhi sajian eh seduhan kopi manual brew V60 dengan beannya dari TONA’S COFFEE arabica wine yang jadi the best signaturenya karena bodynya bold, acidity maksimal dengan aftertaste wangi tajam. Dijamin bagi penikmat akan deudeuieun..  eh keterusan.

Dilanjutkan hadirnya kolega youtuber sukses dengan channel @kangkanda serta berbagai tamu dari aneka divisi internal dan eksternal termasuk tentunya teman – teman satu divisi yang baru. Sruput mode on.

Yang mau lihat ekspresi aslinya bisa tonton videonya di channel youtube @andriekw – menikmati Tona’s Coffee.

Ternyata diplomasi kopi memiliki banyak arti, mempererat persaudaraan dan menguatkan silaturahmi. Meskipun ada satu rekan baru yang agak terdiam karena merasa sedikit pusing setelah menikmati sajian kopiku, ternyata belum terbiasa dengan kohitala (kopi hitam tanpa gula). Ya sudah yang penting nggak sampai kenapa kenapa, khan berabe atuh. Pilihannya gampang, kembali belajar menikmati dengan tahapan ringan saja atau tidak sama sekali, gampang khan.

Ya sudah karena hari sudah malam, adzan isya mengingatkan kita untuk kembali bersua dengan keluarga, karena urusan kerjaan itu nggak ada habisnya. Cus ah. Selamat wayah kieu, Wassalam (AKW).

Doa Setelah Dhuha

Doa setelah shalat Dhuha.

Allahumma innadh-dhuhaa a dhuhaa uka wal-bahaa a bahaa uka wal-jamala jamaaluka walquwwata quwwatuka wal-qudrata qudratuka wal-ishmata ishmatuka.

Allohumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kan haraaman fa thahirhu, wa in kaana baa’iida fa qarribhu, bi haqqi dhuhaa ika wabahaa’ika wa jamaalika wa quwwaatika wa qudratika aatinii maa ataita ‘ibadakash-shaalihina.

***

Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu dhuha-Mu, dan keelokan itu keelokan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu.

Ya Allah, jika rejekiku masih diatas langit maka turunkanlah, jika didalam bumi maka keluarkanlah dan jika sulit mudahkanlah dan jika haram maka sucikanlah, dan jika jauh maka dekatkanlah, dengan hak waktu dhuha-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepadaku segala apa yang telah engkau berikan kepada hambaMu yang shaleh.

***

Sumber :
MAJMU SYARIF
Penerbit ERAJAYA Grafindo Bandung.

Melukis diri

Menatap malam menggambar harap.

Tengah malam akhirnya terlewati, tetapi ternyata mata belum sesekali terpejam sendiri. Seolah bersekutu dengan otak dan kompakan dengan tubuh yang semakin segar tanpa ada tanda-tanda kantuk datang.

Serasa tidak biasanya. Ditambah dengan sesekali gatal tenggorokan meningkahi, munculkan batuk yang sedikit mengganggu.

Biasanya mah pelor alias nempel molor, nemu bantal ataupun nggak. Asal nempel di kasur maka terlelaplah tanpa perlu berhitung menit.

Akhirnya mencoba melukis asa diatas langit-langit kamar, mengambil kuas harapan dan menyapukan pelan-pelan untuk hasilkan angan yang memberi pengharapan.

Tidak lagi berfikir kenapa kok tidak bisa tidur memejamkan mata seperti biasa, tapi disibukkan dengan badan telentang tapi pikiran sibuk melukis angan di atas langit-langit kamar kehidupan. Siluet aneka warna mulai terbentuk dan mewujud abstrak tapi penuh makna.

Seekor naga berwarna-warni melindungi bola kaca kuning keemasan berpadu dengan birunya langit dan hijaunya savana, hadirkan sinergi warna yang begitu memikat. Meski itu hanya angan. Biarkan pikiran bebas terus berkumandang.

Seiring lukisan angan hampir mencapai bentuk sempurna, tak terasa mata tertutup badan terlelap. Serasa badan menjadi ringan dan sedang menunggangi naga warna diatas langit bumi pancatengah. Kesuburan tanah dan areal persawahan serta perkebunan yang hijau memanjang dibatasi kelokan sungai yang menjadi batas alam.

Udara segar dan begitu segar sepanjang mata memandang… nikmat sekali, Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban…

Tiba-tiba, “TRIIIIIING TRIIIIING!!!!” suara alarm membuyarkan lukisan alam dan hancurkan sang naga yang sedang asyik berkeliling. Semua gambaran hilang. Tergantikan suasana kamar yang temaram. Jam menunjukan pukul 3 dini hari… ooow alhamdulilah ternyata tertidur jugaaa.

Tapi dengan segenap kekuatan yang ada, bergerak bangun tanpa menunda. Menyambar handuk dan menyalakan air panas di kamar mandi. Bukan apa-apa, karena Pesawat di Bandara Husein jurusan surabaya pasti nggak bakalan menunda penerbangan gara-gara salahsatu penumpangnya bangun kesiangan… ‘jebur.. jebuur.’

Lawan dingin perangi kantuk, segera bergerak meski tenggorokan masih serak. Menjalani tugas meskipun harus dini hari bergegas menuju bandara yang akan menjadi tempat pengantar tugas DL hari ini. Hayuuu. (AKW).