Cold Brew Klapa muda.

Menikmati sajian kopi dingin segar dan unik…

SUBANG, akwnulis.com. Pertemuan tidak sengaja dengan sajian kopi yang unik adalah takdir dari Allah SWT, sehingga rasa syukur adalah syarat utama.

Awalnya hanya tertarik dengan tampilan beberapa bean kopi yang dibungkus dan dijejerkan di meja dekat dapur di RM Abah Subang, karena tujuan utamanya memenuhi undangan kolega untuk makan siang bersama sambil bercerita tentang beraneka rupa perjalanan kehidupan di dunia.

Kopi yang terbungkus langsung menjadi sasaran untuk segera diproses menjadi sajian kopi tanpa gula meskipun metode yang digunakan menyeduh hanya kopi tubruk biasa.

Nama kopinya Kopi buhun Hanjuang alam… sunda bingittz… semoga rasa yang dihasilkan dengan seduhan tubruknya bisa memberi kenikmatan tersendiri.

Nah…. sambil iseng memperhatikan kopi yang berjajar di meja sekaligus melihat aktifitas dapur restoran yang terbuka… terlihat kesibukan khas dapur.. pak pik pek…

Tapi…. ada yang menarik adalah sebotol cairan coklat terang yang terlihat menarik hati, apakah itu?…

Tanpa sungkan, segera mendekati bapak berambut panjang.. jangan-jangan pendekar lagi nyamar…

“Bapak punten, itu yang di botol isinya apa?”

“Kopi jang, kolbru dari kelapa”

Woaaah… cold brew.. eh tapi kelapa?..

Diskusilah kami bagaikan para master kopi dengan membahas komposisi, bean, air kelapanya yang gimana, disimpan di kulkasnya berapa lama juga kopi apa yang menjadi materi dasarnya… apakah kopi arabica atau kopi robusta, atau malah kopi paste dari resep yang sudah ada.

Ternyata…. standar pembuatan coldbrewnya sama, tapi yang menjadi pembeda adalah kualitas kemurnian air kelapa muda juga kesegarannya ditambah tempat pembuatan coldbrewnya sebuah wadah keramik putih yang menjadi ‘kameumeut‘ Pak Ade… beliau adalah pembuat cold brew kalapa ini… dan sekaligus penggiat dan pengrajin eh petani kopi yang menghasilkan kopi buhun hanjuang alam.

Jadi ingat, istriku pernah memesan via gofood kopi dingin denvan bahan air kelapa… dan icip-icip hingga habis setengah botol hehehehe…

Jadi penasaran dengan rasa cold brew kelapa muda ini….

Langsung coba ahh….

Srupuut….

srupuutt…

Suegeerrrr…

……

Urusan rasa jangan banyak tanya, segera coba karena nggak bakal nyesel deh…. rasa kopinya dapat, manis segar air kelapa mudanya begitu akrab di lidah ditambah metode seduh dingin dan suhu kulkas yang melengkapi kesegaran rasa ini….

Ruar biasa… kopi hitam tanpa gula yang diracik unik dengan seduh dingin yang hasilkan rasa mempesona, Alhamdulillahirobbil alamin. Wassalam (AKW).

Halimun Kohitala.

Menjalani hari dengan sepenuh hati, hadirlah Kopi…

Photo : Kohitala Halimun / dokpri.

Bandung, akwnulis.com. Sebuah pagi membentuk cerita sendiri, seiring waktu membulatkan harapan dalam ke-duapuluhempat-an jam yang nggak mau diganggu gugat, tapi apa yang menjadi ciri?

Kembali kepada satu nilai tentang yang terkadang terkubur oleh emosi, terjebak labirin egois diri dan akhirnya berkelindan dengan ambisi, yaitu nilai syukur dan tasyakur diri.

“Ah memang mudah dikata, menjadi retorika, padahal berbeda dalam implementasinya”

Jadi, kembali ke masing-masing hati nurani, “Apa tujuan hidup di dunia ini?”

Pertanyaan yang dipandang berat oleh sebagian besar pihak padahal memang semua hal pasti ada tujuannya, jadi tidak usah terhenyak dengan pertanyaan tersebut, “Bener khannn?”

“Trus gimana jawabnya”

Sebenernya gampang, sedikit konsentrasi, pejamkan mata, luangkan waktu beberapa detik untuk bersyukur dalam ucap dzikir sederhana, “Alhamdulilahi robbil alamin”

Pas buka mata, ehhh… sudah ada Kang Adit nawarin kopi di pagi yang menghangat ini.

Mangga pak, Kohitala ala halimun…”

Ah senangnyaa….. Maksudnya kopi yang tersaji diseduh pake manual brew oleh Tim Kang Adit dan disajikan di ruangan Halimun Gedung sate.

Alhamdulillah, Hatur nuhun”

“Sami-sami”

Sruputan pertama begitu menggoda, selanjutnya srupuut lagi atuh… mungpung panasnya terjaga.

Suasana pagi yang dijejali aneka tugas di hari ini, langsung segar dan menambah motivasi, apalagi setelah sruputan terakhir, motivasi makin menjadi…. untuk ngopi lagi hihihihi….

Catatan : Ini bukan cerita pagi ini, tapi kemarin dan kemarin dikala hari kerja yang penuh derita.. upss.. penuh tugas yang mendera.

Selamat wikend, selamat ngopi dan bercengkerama dengan keluarga tercinta. Wassalam (AKW).

Puntang Klasik Kaweni.

Akhirnya menikmati lagi sajian manual brew V60.

Photo : Puntang Klasik Kaweni Manual Brew / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Semerbak angin pagi menerpa wajah yang sedikit lelah setelah menempuh perjalanan panjang lintas samudera demi kembali bersua dengan keluarga dan tugas negara.

Perjumpaan dengan keluarga kecil di rumah adalah momen bahagia yang tetap harus dijaga, peluk erat anak dan istri mematrikan janji untuk saling menjaga dalam suka dan duka demi cinta abadi. Meskipun harus terpisah sejenak karena senin pagi adalah waktunya mulai bekerja lagi, tapi sore nanti bisa bersua dan bercanda kembali.

Salah satu yang dinanti selain kembali selamat sehat bugar seperti sediakala adalah…. oleh-oleh…. buah tangan tea geuning.

Oleh-oleh, meskipun bukan kewajiban karena kepergian lintas negara adalah dalam rangka dinas. Tetapi kurang afdol rasanya jika tidak ada oleh-oleh yang ditenteng sebagai tanda buah tangan dari negeri seberang. Inipun penuh perjuangan karena ditengah agenda yang bejibun, menyempatkan datang ke tempat oleh-oleh dengan pola belanja impulsif… nggak pake mikir, sesuaikan dengan duit Won di tangan…. ambil2.. pilih2.. bayaar. klo ternyata duit won nya kurang, balikin lagi oleh-oleh yang udah dipilih… alias nggak jadi sebagian hehehehehe….

Photo : Pilihan bean yang ada di Cups Coffee & Kitchen / dokpri.

Jadi….. maafkan jikalau oleh-olehnya hanya kata-kata berbentuk cerita yang seperti tak guna… tapi ini justru bermakna abadi tanpa takut waktu membatasi.

Nah hari ini setelah bersua dengan keluarga dilanjutkan dengan rutinitas di kantor bersama rekan-rekan sepekerjaan maka ada perjumpaan lain yang begitu dinanti…..

Perjumpaan kembali dengan sajian manual brew V60 coffee dengan beannya adalah Puntang Klasik Kaweni…. Yummmy.

Aciditynya yang kuat mengembalikan lagi sebuah harapan dan semangat dalam menjalani kehidupan, Body medium dan aftertaste berry plus citrun menambah sensasi kesegaran…

Selamat beraktifitas kawan. Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
Cups Coffee & Kitchen
Jl. Trunojoyo No.25 Kel. Citarum Kec. Bawet Kota Bandung.

Anggrek & Kohitala.

Cerita kohitala di ujung senja ibukota.

Photo : Nescafe Kohitala / dokpri.

JAKARTA, akwnulis.com. Secangkir kopi hitam terlihat elegan, dengan bentuk cangkir putih berkelas serta pegangan yang nyentrik menambah suasana berbeda. Padahal kopi yang disajikan adalah kopi nescafe instant lho, bukan kopi hasil seduh manual dengan beraneka komposisi dan prosesi yang dianggap ngjelimet oleh sebagian orang.

Tetapi kembali ingat bahwa ngopi itu tidak hanya dari sisi bean/biji dan prosesinya tetapi juga dari unsur suasana dan kondisi yang ada, jadi nescafe tanpa gula pun bisa menghadirkan suasana nikmat disela-sela kegiatan padat berada di ibu kota.

Rasa nikmat akan hadir jikalau rasa syukur kita senantiasa mengiringi dalam berbagai kondisi. Kohitala tidak harus manual brew saja tapi bisa saja kopi sachet dengan syarat tanpa gula… “Setuju nggak?”

“Setujuuu”

Karena nikmat bisa merasakan kepahitan kopipun adalah bagian rejeki dari Allah SWT, jadi senantiasa syukur menjadi yang utama.

Photo : Bersama anggrek di ujung senja / dokpri.

Selanjutnya kohitala bercangkir putih coba disandingkan dengan vas bunga anggrek yang terdiam di tengah-tengah kursi ruang tunggu. Sesaat saling lirik lalu sedikit senyum simpul dan perkenalan hingga akhirnya berani untuk berphoto berdua. Hasilnya memberikan suasana berbeda yang ternyata cukup sedap dipandang mata, meskipun jangan lupa, kopi di cangkir segera diseruput saja, tapi anggreknya jangan, itu untuk menjadi penghias senja di temaramnya ibukota. Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
BJB Precios
Palma One Building, Rasuna Said Jakarta.

Arabica Kerinci Casa DeAlicia

Sruput kopi penambah semangat pagi…

BANDUNG, akwnulis.com. Kombinasi daun hijau asli dan semerbak harumnya kopi arabica kerinci Casa De Alicia hasil manual brew V60 pagi ini memberi nuansa semangat bekerja semakin membara.

Membantu menghilangkan gurat lelah di wajah yang belum musnah karena kegiatan padat merayap di hari-hari sebelumnya.

Ada saran dari rekan kerja untuk menyapukan sedikit bedak di wajah yang bergurat lelah agar terlihat segar dan ceria… tapi khan aku mah nggak pernah berbedak….. ntar jadi cantik khan berabe…

Kebayang khan lamédong (cémong = belepotan) bedak di wajah dan nyangkut di kumis serta jenggot wkwkwkwkwk…. ada-ada aja idenya.

Cukup dengan sruput kopi racikan sendiri yang dibuat dengan suhu air panas 90° celcius dan komposisi 22 gram dan air 250 ml…. hadirlah sajian minuman kohitala yang strong bangeddd…. bodynya bitter maksimal dan acidity penuh kegetiran menggigit bibir serta aftertaste citrun yang asem pahit melengkapi kenikmatan sruput kopi pagi ini……

Kopi Arabica Kerinci Casa De Alicia kiriman Bos Jamkrida akhirnya bisa dinikmati bersama rekan di lantai 3 ini sambil membuat bahan presentasi untuk meeting siang nanti.

Srupuutt…. mmmmm… agak nyengir tapi nikmat. Wassalam (AKW).

Ngopi HALU di langit.

Menyusuri angkasa bersama segelas rasa.

Photo : Mari nikmati kopi Angkasa / dokpri.

HALIM, akwnulis.com. Angkasa luas menyambut semangat pagi ditemani sisa-sisa embun yang ikhlas berubah menjadi uap indah penuh harapan. Sedikit awan cumulus terlihat di kejauhan, malu-malu tersibak oleh semburat sinar pagi sang mentari.

Begitupun dengan raga ini, sedang bersiap menyajikan sebuah sensasi pagi, minum kopi di atas langit sejati.

Shubuh tadi meracik dengan manual brew phi-sikti (V60) dan pilihannya adalah bean spesial yaitu HALU pure arabica dengan honey process. Bean ini varietas sigararuntang ditanam di ketinggian 1300 m diatas permukaan laut yang di roaster alias diproduksi oleh Coffee Rush.

Photo : Ini Bean-nya, Arabica HALU pure dari Coffee Rush / dokpri.

Perbandingan 1 : 13 dan temperatur air 90° celcius menghasilkan sajian kopi yang ruar biasa, harum mewangi dengan body strong yang ngangenin. Acidity jangan tanya, bikin ingettttt ajjjah… apalagi aftertastenya muncul selarik rasa nanas, manisnya madu dan akhirnya ditutup dengan dark coklat… yummy.

Yang bikin keren lagi, minumnya diatas langit brow….

“Kok bisa?”

“Bisa donk”….

“Gimana caranya?”

Giniii…….. caranya sederhana kok. Beres meracik ambil tumbler yang langsing dan juga gelas kaca kecil. Lalu bawa di tas dan pergilah ke bandara…. bukan ke terminal yaaa….. khan moo naik pesawaat… uhuy

***

Photo : Tumbler langsing + kopi + snack / dokpri.

Sruput kopi HALU pure arabica di temani langit membiru yang membentang setia adalah sebuah kesempatan langka.

Alhamdulillahirobbil Alamin, Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban.

Sruput lagii…..

Srupuuuut lagi.

Awan tersenyum dan batas horison bernyanyi bersama, menemani perjalanan pagi penuh warna warni.

Yang pasti, raga ini disini bersama jiwa penuh dahaga rasa yang terselesaikan oleh hadirnya sajian kopi hangat kohitala dengan rasa luar biasa.

Photo : Berangkaaat…. / dokpri.

Seiring waktu, akhirnya langit biru kembali diatas sana, setelah raga ini menjejak bumi tanpa hempasan berarti, mendarat selamat di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta. Selamat bekerja kawan, Selamat menjalani hari penuh sensasi. Wassalam (AKW).

Diskusi di Serantau Coffee.

Diskusi sambil ngopi, meskipun tempatnya berganti.

Photo : Sajian manual brew v60 / dokpri.

Bandung, akwnulis.com. Terkadang ketidaksengajaan menghasilkan pengalaman baru. Begitupun hari ini, mencoba bersua di satu tempat yang dikira bakalan menyenangkan, berdiskusi sambil menyeruput kopi, ternyata….

Mencoba berjalan kaki dari kantor ke tempat rencana diskusi memakan waktu 19 menit saja, lumayan gerakkan badan… ehh ternyata… cafe-nya masih tutup… sebuah tanda ‘close‘ tergantung didepan pintunya.. nyeseek deh.

Segera kabari kawan yang hampir tiba juga di lokasi, ‘tempat bersua berubaah’, langsung mata dan telinga pasang lebar-lebar mencari informasi tempat terdekat dengan dua syarat minimal, ada kopi manual dan tempat diskusi…. tadaaa

Photo : Suasana Serantau Coffee / dokpri.

Hanya berjarak 200 meter kaki melangkah, eh ada cafe coffee, langsung menyeberang jalan dan memasuki lokasi cafe… senangnya berjumpa dengan grinder, mesin espresso manual dan beraneka bean coffee yang memanjakan hati.

Kawan diskusi segera diberi informasi, tak berapa lama datang tanpa basa-basi. Mencari tempat duduk yang presisi… hayu mulai diskusi, eh jangan lupa pesen dulu kopiiii.

Kopi manual brew V60 menjadi sajian hakiki, beannya lupa, yang pasti ini arabica karena kombinasi acidity medium dan body low-med serta ada after tastenya memberi perbedaan cita dan rasa.

Diskusi berlangsung seru, karena ternyata terdapat informasi yang belum berpadu. Tetapi seiring waktu, kesamaan frequensi pemahaman menghasilkan padu serasi informasi yang saling melengkapi, untuk bersama-sama membangun, mengawasi dan menjaga lembaga agar semakin bagus dan menjadi juara. Merdeka!!!…

Oh iya, nama cafenya Serantau Coffee, beralamat di Jl. Lombok No.19 Bandung.

Selamat menjalani hari, berdiskusi, susun strategi dan hasilkan solusi sambil jangan lupa menyruput kopi. Wassalam (AKW).

Ngopay & Ngojay-ku.

Tak terasa nulis ngopay dan ngojay udah 2 tahunan.. sruputt.. gejebur.

Photo : Ngopay & Ngojay / dokpri.

CIMAHI, akwnulis.com. Sebuah keserasian adalah keindahan dan presisi memberi catatan ketelitian tersendiri. Meskipun atas nama seni, sebuah posisi yang tidak beraturan bisa menghasilkan keindahan. Bisa juga pola-pola yang bertabrakan baik warna ataupun bentuk akan menghasilkan aneka persepsi yang didasari dari pendapat dan opini pribadi bergabung dengan pengalaman hidup yang pernah dijalani, bahasa simpelnya adalah seni abstrak, ceunah, atau absurd… eh atau kontenporer… mohon koreksi klo salah gan.🙏🙏🙏.

Tapi…. secara umum, keserasian 📚 menjadi adalah sesuatu hal yang mudah dinikmati tanpa perlu berfikir panjang atau mengira-ngira apa sih yang ditampilkan atau tentang gambaran apa yang sedang dihadirkan.

“Bener nggak?”

Photo : Ini Ngopay Kotala V60 / dokpri.

Jawabannya akan variatif, meskipun feeling sih… klo di survey, kecenderungan khalayak akan sepakat dengan keserasian nan presisi yang menghadirkan keindahan.. ayoo… setuju atuuuh.

Begitupun dengan blog ini, akwnulis.com yang tak terasa sudah 2 tahun lebih hadir menjadi media curhat onlen pribadiku sekaligus ajang silaturahmi via share link rutin ke kontak-kontak WA yang ada… maaf klo ngeganggu yaaa.

Photo : Ini Ngojay / dokpri.

Beragam tanggapan yang hadir dalam kata ataupun emoticon dan juga tanpa respon apapun… tidak masalah, yang penting semangat berbagi informasi baik tetap terjaga dengan tema mengerucut tentang ‘Ngopay & Ngojay’ atau minum kopi dan berenang… meskipun cerita tentang kopi masih mendominasi, tapi renang dan kolam renangpun selalu hadir sesekali…🏊‍♂️🏊‍♀️🏊‍♂️

Maka, gambar di awal blog ini mewakili sebuah persepsi, mewakili keserasian tema ‘ngopay & ngojay‘ sekaligus berusaha meng-capture keindahan alam Cipanas garut dalam kesegaran pagi, kebeningan kolam renang dan kenikmatan secangkir kopi hitam.

Photo : Ngopay Olangan Kopi Lanang / dokpri.

Meskipun sebenarnya agak sulit juga kalau minum kopi ☕☕☕ sambil berenang, karena yang diminum pasti lebih banyak air kolam renangnya atuh hehehe… jadi bisa juga minum kopi di pinggir kolam renang sambil menikmati kopi dan pemandangan yang berenang.. woiiiiiiii……. ups salah lagiii…

Yang paling aman adalah menikmati kopi tanpa gula🍵🍵 dengan seduhan manual dan kopinya spesialty dilanjutkan dengan menceburi eh menceburkan diri di kolam renang, apalagi jikalau kolan renangnya air hangat…. nikmat pisan, lalu jangan lupa dihadirkan dalam jalinan kata dan kalimat yang mungkin bisa memberikan manfaat, minimal bisa dibaca dengan cepat dan ada informasi penting yang didapat.

Selamat menjalani sisa wiken bersama keluarga sebelum esok hari kembali berjibaku dengan tugas-tugas masing-masing yang tak pernah ada habisnya…💡💡💡 Alhamdulillahirobbil alamiin. Wassalam (AKW).

Emosi Kopi.

Secangkir kopi & setampuk emosi.

Photo : Cold drip Tollu Batak / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Perbincangan hangat yang tetap berkaitan dengan angka kinerja semakin rame, dibahas dari berbagai sisi dan aneka kemungkinan. Ternyata dikala sebuah case dibahas bareng-bareng, banyak persepsi dan definisi yang terkadang mirip padahal punya arti tersendiri.

Disinilah keterbukaan fikir dan hati menjadi ciri, bagaimana maknai suatu masalah adalah peluang dari datangnya hikmah.

Tidak setuju adalah bentuk sikap yang dipilih, tetapi back-up pengambilan keputusan itu sebaiknya adalah didasari regulasi dan juga bisikan hati nurani.

Sepakatpun belum tentu selamat, karena sepakat untuk melanggar, akan masuk kedalam hitungan permufakatan jahat. Jadi pemahaman dan kendali emosi harus kuat, disitulah akan hadir suatu dimensi keputusan yang tepat.

Meskipun, lelah itu manusiawi, apalagi bukan hanya lelah fikir dan lelah ragawi tapi lelah emosi yang bisa berpengaruh terhadap berbagai kemungkinan di kemudian hari.

“Maksudnya lelah emosi itu apa gan?”

Maksudnya secara emosi kita disudutkan, permalukan, diejek dengan kata-kata penuh dendam tetapi dalam forum yang relatif formal… meureun kitu hehehehe, “Puas nggak?”

“Nggak banget”

“Yaa maklum, saya khan bukan alat pemuas 🤣🤣🤣”

“Jadi supaya kepenasaranku tuntas gimana?”
………. terdiam sejenak, mikir.

“Coba iniiii!!!” Sajian Cold drip kopi Tollu Batak langsung disodorkan, tanpa tedeng aling-aling langsung dituangkan ke gelas dan di-sruput perlahan…… hmmmm.

Photo : Sajian Qore Kelloo Coffee / dokpri.

Beberapa menit saling berdiam diri, menikmati sajian kopi dingin dan perlahan tapi pasti otak & hatipun mendingin…. sang detik tersenyum simpul.

“Enak euy seger, ada yang lain?”

Alhamdulillah, komentar pertama pasca minum kopi terasa menenangkan hati. Langsung saja sajian selanjutnya disorongkan. Kopi Ethiopia Qore Kelloo dengan metode manual brew v60.

Sruput….

dan srupuut lagiii.

Wajahnya memerah dan senyumnya merekah, pembicaraan selanjutnya bernuansa lebih cerah dan masalah yang terjadi bisa dimaknai dengan sebuah proses meraih hikmah yang penuh berkah.

Diplomasi kopi menjadi saksi, bahwa kepahitan yang tersaji hanyalah kamuflase abadi. Dibalik kepahitan yang terjadi, hadir rasa manis hikmah yang tersembunyi. Wassalam (AKW).

Ngopi di Eugene The Goat.

Ngopay selanjutnya di Eugene the goat, Bandung.

Photo : Cafe Eugene the goat / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Menikmati suasana semilir senja sambil nyuruput kopi hitam itu…. sesuatu bingiit. Apalagi jika perpaduannya ideal, kopinya mantap dan pemandangannya yang damai menghijaukan hati.

Sesi satu adalah menikmati sajian kopi sunda kaweni, monggo yang penasaran klik aja INI.

Nah tempatnya.. eh cafe coffeenya adalah ‘Eugene The Goat‘… wuiiih keren nanya khan?… tapi jadi penasaran.

“Kang Agis, klo artinya Eugene the goat itu apa?”

Baristanya senyum, mikir dikit, baru jawab, “Euh.. goatnya sih Kambing… eh domba… iya gitu aja ah”

“Nuhun kang” Nggak nanya lanjut ah kasian. Moo googling aja….

Ternyata…..

Setelah berselancar di dunia mang gugel, ada sebuah kesimpulan, pribadi inih mah….. Eugene itu berasal dari bahasa perancis kuno, dari nama yunani, Eugenios (dari eugenes = bangsawan) yang artinya laki-laki.

Klo goat sih jelas, artinya kambing. Jadi Eugene The Goat, itu artinya ‘Domba Jalu’… alias domba jantan… heuheuheu jadi kereeen nya.

Jadi… mari kita ngopay di Cafe Domba Jalu….

Photo : Arabica Kerinci Banira / dokpri.

Sajian kedua adalah Kopi Kerinci Banira single origin, dengan komposisi 1 : 12, suhu 90° celcius dengan metode seduh manual V60. Kopi ini berasal dari kerinci sungai aro, dengan varietas mix ateng & lini s dengan pengelolaan fullwash.

Hasil racikannya menghasilkan sajian kopi dengan body tebal medium dengan acidity mendekati maksimal, asem dan lekat di lidah serta after tastenya adalah rasa manis vanilla bercampur dengan selarik rasa anggur….. euh.. sama asam jeruk hadir sesaat… srupuuut. Harga 30 ribu per sajian.

Nikmaaat….

Ditemani semilir angin yang menenangkan jiwa, rasa kopi yang ada semakin terasa, apalagi ini adalah sajian kedua, melengkapi sajian pertama arabica sunda kaweni yang sudah habis beberapa menit yang lalu…. Selamat menjalani hari ini. Wassalam (AKW).

***