IHTIAR – fbs

Sugan tèh enya…

FIKMIN # IHTIAR #

Ngahuleng dina golodog bari ningalikeun nu ngaliwat. Sakapeung unggeuk mun aya nu uluk salam, tapi sok olohok ogè dina mangsana nu ngaliwat jiga hayam. Teu jadi ambek atawa kumaha, keun waè di ridokeun. Boa teu uluk salam tèh da teu ningali uing nu keur cinutrung.

Diuk di golodog tèh lain saukur keur ngabangbrangkeun rasa tapi justru dina jero hatè keur wirid nguatkeun du’a. Aya kahayang, aya pamaksadan. Ieu imah nu boga sagala carita, harita dina mangsana mitembeyan kahirupan rumah tangga jeung si jenat, rèk dijual.

Sugan wè bisa jadi rejeki duit nu leuwih barokah. Sanajan dina nyatana keur hèsè ayeuna mah, tapi tarèkah kudu tuluy diihtiaran bari teu poho, ngadu’a ka Allah nu Maha Kawasa.

Sabot melong kosong ka jalan nu geus suwung patalimarga. Reg tèh aya mobil boks eureun. Gebeg, asa kagareuwahkeun.

Ua punten nyanggakeun pakèt kanggè Uwa istri” gorowok supirna.

Can gè ngajawab, geus kareungeu nu lalumpatan ti jero imah. “Alhamdulillah pakèt tos darugi, nuhun Aa”

Jikan jeung maruna marahmay, bari  muru pakèt sèwang – sèwangan. (AKW).

Berat Badan & Kohitala.

Sehat itu perlu ihtiar, kohitala jalan terus.

KLATEN, akwnulis.id. Seiring waktu yang tak mau berhenti sedetikpun meskipun panggilan dan permintaan selalu terdengar, karena waktu itu ditakdirkan begitu. Maka perubahan dan suka duka dalam kehidupan akan terus bergerak tanpa bisa dihentikan.

Begitupun raga ini berusaha meniti waktu dengan segala variasi. Tentu harapannya adalah perubahan ke arah yang lebih baik, sekecil apapun perubahannya.

Kalau minum kopi nggak berubah ya?.”

Minum kopipun alias menikmati kohitalapun berubah, baik tempat, bean kopinya, dengan siapa ngopinya dan siapa yang bayarnya hehehe. Satu hal dalam ngopi atau minum kopi ini tidak berubah itu hanya dari sisi dimulai dari mana minum kopinya tidak berubah?….. tentu dimulai dari mulut. Mulut tetap mulutku ini yang memulai meneguk sajian kopi tanpa gula, bukan mulut orang lain. Catat itu.

Kedua adalah yang tidak berubah yakni kohitala, kopi hitam tanpa gula. Ini dipertahankan atas nama prinsip perkontenan dan juga menjaga kesehatan dengan menghindari unsur lain selain biji kopi asli.

Ada juga tentang istilah ngopi ini mendapat komplen, karena dalam bahasa sunda ternyata NGOPI itu artinya menikmati kudapan, snack ringan dan dinikmati dengan teh hangat, kopi, wedang jahe, bandrek, bajigur, gula sereh dan juga susu. Jadi bukan ansich minum kopi doang… banyak yang dikunyah – kunyah.

Tapi ada hal penting dalam kehidupanku tentang ngopi eh minum kopi hitam tanpa gula ini, yakni menjadi teman setia dikala mengikuti program penurunan berat badan dengan labelnya TWS alias Tong Waka Sombong (jangan dulu sombong).

Maksudnya bagaimana?”
“Jangan sombong gimana?”

Maksudnya dalam program diet ini jangan dulu sombong pada saat berat badan menurun dan bentuk tubuh membaik. Karena tantangan terbesar sebuah program penurunan berat badan adalah di masa setelah program berakhir. Apakah mampu mempertahankan dengan berat badan ideal atau malah dengan cepat kembali ke asal, malah lebih berat dari awal program diet. Gatot itu, gagal total.

Sekarang diri ini masih dalam program penurunan berat badan tersebut. Meskipun sekarang godaan begitu kencang apalagi dalam pelaksanaannya harus menjalankan tugas perjalanan dinas luar kota. Begitu berat tantangan yang dihadapi karena tidak bisa leluasa memilih makanan yang akan dinikmati terutama untuk menu makan siang.

Sarapan relatif aman karena mayoritas hotel menyediakan sarapan dengan berbagai pilihan telur, buah potong dan roti. Meskipun lebih secure membawa roti gandum sendiri. Salah satunya roti gandum yang recomended adalah produk roti gandum Mom’s di jalan progo Kota Bandung.

Maka marilah mencintai diri sendiri dengan berbagai ihtiar agar umur raga ini sesuai dengan umur yang tertera di kartu tanda pengenal. Salah satu usaha adalah mengembalikan lagi proporsi berat tubuh baik dari sisi pengurangan lemak tubuh dan penguatan massa otot. Berdoa sehat selalu adalah utama tetapi ihtiar menjadi penyempurna sementara menyruput kopi hitam tanpa gula adalah pendukung setia. Selamat berkarya hari ini, Wassalam (AKW).

MOKA & KOPI

Menikmati cafelatte bersama mojang jajaka.

JAKARTA, akwnulis.com. Sebuah obrolan singkat dengan Mojang Jajaka Jabar 2021 asal Kota Cirebon dan Kota Depok yang bersua di JCC ajang Inacraft 2022 memberikan sebuah perenungan.

Mengapa Mojang Jajaka Jabar ada di main stage Dekranasda Provinsi Jawa Barat?”

Tentu mereka adalah duta Jawa barat di bidang pariwisata dan kebudayaan sekaligus ekonomi kreatif dan hadir di ajang Inacraft 2022 ini sebagai bagian kolaborasi Disparbud dalam lintas instansi, swasta, media, industri, UMKM, masyarakat untuk mensukseskan program jabar juara.

Duh jadi serius gini tulisannya, bentar bentar… kita sruput dulu sajian kopi cafelatte jabaranonya.

Basa basi tentu menjadi awal diskusi, dilanjutkan dengan bahasan berbeda sambil tetap memperhatikan flow pengunjung yang datang silih berganti pada main stage ini.

Apa yang dirasakan setelah menjadi finalis mojang jajaka jabar 2021?”

Keduanya berpandangan, tetapi satu persatu memberi jawaban yang tune-nya sama. Bahwa dengan menjadi finalis, maka membuka peluang untuk lebih mengembangkan diri dan tentunya menentukan arah masa depan.

Diskusi singkat ini bermakna dalam, karena setelah mereka berkontestansi dalam ajang mojang jajaka maka yang terpenting adalah didapatkan PELUANG, untuk mengembangkan diri, meluaskan jaringan sekaligus mengumpulkan hasil finansial.

Tetapi jangan lupa, PELUANG harus ditindaklanjuti dengan IHTIAR untuk menangkap momentum ini dengan KERJA KERAS dan perjuangan agar bisa meraih impian.

Terpancar semangat optimisme dan keinginan yang menyala-nyala untuk wujudkan mimpi dengan memanfaatkan peluang yang membentang di depan mata. Selamat berjuang para millenial kebanggaan. Wassalam (AKW).