PASÈA – fbs

Catatan pagi dan senyumlah.

CIMAHI, Akwnulis.com. Hari jumat pagi menjadi momentum yang tepat untuk mengupload tulisan singkat dengan genre bahasa sunda. Menulisnya tentu tadi malam dan idenya hadir kemarin sore.

Sebuah tulisan singkat yang menjadi pengalih kegundahan hati. Bisa dibaca dibawah 30 detik atau kalau bolak balik ya 1 menit saja guys. Pilihannya juga sederhana. Jika mengerti maknanya tinggal senyumin aja. Tapi kalau belum paham maksudnya alias ora mudeng ya tinggal acungkan tangan atau bertanya via japri dan tulis di kolom komentar. “Gampang khan?”

Selamat menikmati kesegaran hari jumat pagi sambil sedikit tersenyum setelah baca tulisan ini, silahkan :

*PASÈA*
Fiksimini Basa Sunda.

Kumaha kondisina dok?”
Dokter ngarandeg tuluy ningali kana beungeut nu maregat, “Akang tètèh kulawargi bapak Rasdi?” Kabèh unggeuk.

Hayu kalebet”

Limaan asuk ka ruang pamariksaan, alat – alat kedokteran kaciri tohaga. Loba layar tipi nu nèmbongkeun kaayaan pasèn. Beulah katuhu kaciri Mang Rasdi keur ngagolèr, beuteung buncir hèrang pisan.

Pasèn tos dipasihan diazèpam, janten samentawis istirahat, mung upami èfèk obatna sèèp tangtosna adug lajer deui”

Naha tiasa kitu dok, panyawat naon atuh?” Mang Aji lanceuk kahiji panasaran.

“Ieu nu janten cukang lantaran” Dokter sasauran bari ngantelkeun alat kana patuangan Mang Rasdi, bray dina layar ageung katingal. Aya hayam jago, domba hideung, sapi bikang jeung guramè nu taki-taki garelut bari mekel pakarang sèwang-sèwangan.

Wartosan engkè deui mah upami barang tuang tèh ulah sagala rupi teuing, janten parasèa.”

Mang Aji, Rahmi, Usèp, Jenab jeung Obay olohok papelong-pelong, jadi inget tadi  beurang ka hajatan sagala didahar. Geuning kieu balukarna.

***

Begitulah coretan kata yang diupload dan dishare pagi ini. Selamat beraktifitas dan jangan lupa berbahagia. Karena bahagia berasal dari hati kita. Wassalam (AKW).

Kopi Jahe Merah…

Kojamtagul yuk…

Photo : Kopi Jahe Merah / dokpri.

SUBANG, akwnulis.com. Perjalanan menikmati kopi terus berlanjut tiada henti. Jikalau biasanya kohitala (kopi hitam tanpa gula) yang dinikmatinya, maka untuk tulisan kali ini adalah pengalaman minum kopi yang ditambah unsur lain, selain gula.

Unsur tambahannya adalah jahe merah yang memberikan efek kesegaran berbeda dan diyakini menjaga kualitas imun tubuh yang sangat diperlukan di masa pandemi corona.

Jadi yang disajikan kali ini adalah KOJAMTAGUL (Kopi jahe merah tanpa gula)…. maaf jangan protes dengan singkatannya, ini hak prerogatif penulis hehehehe.

Disajikan di cangkir krem berkelir coklat serta dengan latar belakang air kolam yang keruh dan beberapa ikan yang kebetulan mejeng menemani frame kojamtagul ini, maka tiada sabar untuk segera mencoba minuman kesegaran ini.

Oh iya kawan, disajikannya panas dan gula terpisah. Jadi bagi yang belum (merasa) manis, bisa menambahkannya. Tapi kalau yang sudah yakin dengan ‘kemanisan diri’ maka tinggalkan gula dengan segera.

Bismillah… srupuuut…

Hmm… rasa kopinya tetap dapat dengan body medium dan less acidity alias lempeng rasa kopi robusta biasa, tapi plusnya adalah kesegaran yang hadir dari rasa jahe merahnya yang menghangatkan rongga mulut, lidah hingga ke tenggorokan dan sementara berakhir di lambung untuk bersua dengan aneka makanan minuman yang sudah hadir lebih dahulu.

Recomended deh sebagai minuman hangat penyegar badan sekaligus tetap bisa menikmati rasa kopi yang begitu berarti.

Sebagai pendukung sruputan kopi ini hadir juga menu makan siang yang tak kalah ajibnya. Dari mulai sambal dadak, tumis kangkung, tempe goreng, nasi pulen, kerupuk dann…. gurame bakar…. siap disantap.. karena memang waktunya pas untuk makan siang.

Photo : Gurame Bakar dkk / dokpri.

Kombinasi yang lengkap minum makan kali ini….. dan tiada cara lain yang pertama dilakukan adalah dengan senantiasa bersyukur kepada Illahi Rabb atas rejeki yang senantiasa terlimpah kepada hambanya.

Terima kasih Pak H.OM atas jamuannya, semoga dibalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amiin.

Tak terasa kopi jahe merah tanpa gula habis di gelas ketiga, begitupun gurame bakar dan kawan-kawannya bisa dituntaskan tanpa banyak tersisa, kecuali duri-duri yang memang jika tertelan akan menyiksa. Selamat beraktifitas kawan, Wassalam (AKW).