ARABICA SUNDA GULALI

Sruput dulu Arabica Sunda Gulali…

BANDUNG, aknulis.com.  Gerakan uap panas diatas gelas kaca menebarkan keharuman yang melengkapi kenikmatan kali ini. Secara kasat mata liukannya begitu menggoda, apalagi cairan coklat bening kehitaman yang berada di gelas kaca, penuh rasa.

Lalu ternyata pilihan biji sebagai sumber kenikmatannya adalah Arabica Sunda Gulali, tentu hasil kurasi dan penyeduhan sepenuh hati sang baristi eh barista, lengkap sudah kenikmatan kali ini.

Maka segeralah jemari lentik neng barista menakar bean arabica sunda gulali 15 gram. Segera di grinder ukuran 3 untuk hasilkan serpihan kasar yang cocok untuk manual brew kali ini. Lalu setelah kertas filter V60 dibilas dengan air panas maka giliran serpihan bean bertemu dengan semangat di panas air yang hadir melalui ujung teko gooseneck hingga maksimal 220 ml pada suhu 96° celcius.

Perlahan tapi pasti, tetesan seduhan kopi memenuhi bejana kaca dengan segala keharuman yang menggoda. Setelah prosesi ini tuntas, maka cairan kenikmatan berpindah ke gelas kaca dan perlahan tapi pasti dipersembahkan bagi raga yang menunggu penuh dahaga.

Srupuut….. wuenaak pisan. Segar dan menenangkan. Body medium memberi kesan leluasa dilengkapi acidity menengah yang tidak perlu ninggal di ujung lidah. Sementara after tastenya hadir selarik citrun dan rasa manis sesaat versi frutty dilengkapi rasa sepet tamarind….. ya itu deh yang bisa ditangkap oleh lidah ini.

Vers Youtubenya juga sudah tayang, monggo di klik ARABICA SUNDA GULALI – akwchannel.

Selamat ngopay bray.. Wassalam (AKW).

****

Lokasi ngopay :
Kopi Anjis, Jl. Bengawan No.34 Cihapit Kota Bandung

Kopi : bean arabica sunda gulali.

Kopi Arabica Soenda Gulali.

Jangan hanya lihat hasilnya, tapi nikmati juga prosesnya.

Photo : Sajian manual brew kopi Arabica Soenda Gulali / dokpri.

CIMAHI, akwnulis.com. Malam hampir larut dengan sepi dikala kesempatan menulis dan membuat dokumentasi photo tentang kamu hadir melingkupi hari.

Ya… waktu menunjukan jam 23.30 wib pada saat pengambilan gambarmu, sebungkus kopi berwarna putih lengkap dengan bejana server dan segelas kaca kecil berisi kopi hitam tanpa gula hasil manual brew v60 yang memandang penuh asa.

Kok tengah malem mas?

Sebuah tanya yang tak sempat dijawab, karena memang inilah kesempatan waktunya dikala semua sudah terlelap.

Sajian gambar diawal-awal tulisan kali ini adalah hasil jepretan kamera hape yang sudah di cut sesuai kebutuhan tanpa filter apapun, aslinya kamera hape.

Sementara sajian photo setelah paragraf ini adalah behind the scene-nya, dimana layar putih yang begitu rapih adalah lembaran belakang kalender yang awalnya tertempel di dinding. Lalu ditahan dengan laptop yang memang tidak terlihat, selanjutnya dikeceng eh dibidik aja dengan kamera hape agar mendapatkan gambar meskipun dengan segala keterbatasan.

Photo : Behind the scene / dokpri.

Makna nilai yang didapat adalah tidak semua yang terlihat begitu baik dan rapih baik dari mata secara langsung atau di media sosial itu adalah kondisi ideal, ada banyak hal lain yang sebenarnya mendukung hasil tersebut. Cara terbaik adalah tetap bersyukur atas apapun yang Allah anugerahkan kepada kita.

“Eh kopinya gimana?”

Ahay hampir lupa, terlena dengan menyusun jalinan kata sehingga kopi tersaji dibiarkan begitu saja…. srupuuut ah.

Hmmm…. sebuah rasa kopi yang lembut dan acidity serta body sedang langsung menjalari rongga mulut dan seluruh lidah, ada rasa teh, gula merah dan sepet seperti rasa apel sebagai aftertastenya. Sehingga 450ml air panas yang bergaul eh berseduhan dengan bean ‘Arabica Soenda Gulali’ buatan Suka Sangrai ini bisa dinikmati lebih cepat, langsung surut eh … nyaris habis padahal hampir setengah liter buat kopi teh…. ternyata sang waktu bersama malam telah bergerak tak terbendung… dan terus beranjak beranjak menapaki dini hari.

Selamat menjalani hari-hari, mari isi dengan aktifitas yang berarti dan meninggalkan jejak nilai hakiki, juga tidak lupa sambil menandaskan sajian kopi yang sudah dibuat dari tadi. Wassalam (AKW).