Kopi Arjuna Cibodas Lembang

Nyeduh kopi di malem hari, kopinya Arabica Full wash Kopi Arjuna Cibodas Lembang KBB.

Tetes hujan menyentuh genting dan turun menyentuh tanah menemani aktifitas ritual malam ini, hari kelima ramadhan.

Maafkan jika bukan tentang ibadah ramadhan yang hendak dikupas dalam coretan jari dimalam ini. Karena ibadah ramadhan adalah janji diri dan komitmen masing-masing muslim muslimah dalam mengisi dan memanfaatkan bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan Allah SWT serta bulan yang full bonus pahala berlipat ganda bagi umat yang ikhlas dalam ibadahnya.. Aamiin.

Suara tetes hujan terus membesar menemani ritual unboxing produk kopi jabar yang ke sekian… sekarang saatnya membuka tabir bungkus warna perak Kopi Arjuna Full wash, produksi dari Gapoktan Kopi Arjuna daerah Cibodas – Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dengan label halal dari MUI, Dinkes P-IRT 210321700010445.20 dengan Indikasi Geografis ID 0000000022 merupakan salah satu Java Preanger Coffee yang tersertifikasi.

***

Nggak pake lama… nyeduh pake V60 perbandingan 1 : 12 putaran searah jarum jam dengan suhu air 91 derajat celcius…. jessssss….. pas pisan suasana hujan ninyuh kopi… nikmat.

Sebagai bagian dokumentasi, diabadikan dulu seraya disuruput… enaak weh. Salah satu Kopi Arabica Java Preanger akhirnya bisa dinikmati. Body medium, high Acidity, sweetness dan taste balance menyeruak membuat lidah bergoyang, bikin tengah malam ini jadi ceria.

Untuk rasa spesifik ada floral… duh agak kurang sensitif nich lidahnya. Soalnya semenjak shaum berusaha hindari gula… tapi kolek pisang dan cendol bikinan mertua susah buat nolaknya. Jadi agak sulit merasakan sensasi fruittynya.. hapunten nya.

Ya udah ah… harus segera bobo.. khan besok sahur hari kelima… insyaalloh. Wassalam. (AKW).

Arabica Lestari Kopi – Garut

Unboxing trus Nge-Manual brew Kopi Arabica Java Produksi Lestari Kopi – Garut Indonesia, monggoo…..

Ba’da asyar di minggu sore, celah waktu tersedia sambil menemani gerakan lincah anak ceria yang terus menguntit nempel ayahnya. Yup, hari libur memang dijanjikan untuknya. Meskipun sesekali tentu ada tugas dinas ataupun keperluan lain yang akhirnya harus sesaat berpisah dengan anak semata wayang.

Sebuah janji dan harapan bahwa bisa memberikan waktu terbaik buat sang anak disaat dia mulai menapaki kehidupan semenjak lahir hingga mencapai usia dewasa. Minimal hingga golden age bisa menemani maksimal wabilkhusus di hari libur, karena hari kerja hanya bisa bersua di malam hari saja.

Semoga nanti di hari tua, sang anak tetap setia dan akan menjaga serta merawat orang tuanya karena dulu di kala kecil dan haus kasih sayang, ayah bundanya selalu ada untuknya..

Ehh unboxing kopinya lupaa….

Oke guys kesempatan sore ini, nyobain mesék (unboxing) biji kopi ukuran 250 gram produksi dari Lestari Kopi Garut Jawa Barat. Garut itu berada di arah Tenggara Kota Bandung, banyak gunung disana dan kopi lestari ini salah satunya.

Sesaat bungkus hitamnya dibuka, harum bean arabica 100% menyeruak disambut ujung hidung yang langsung menghirup aroma kesayangan. Nggak pake lama, Grinder Willman mengeksekusi 50 gram beannya di putaran 2-3-4-2, suara gilingan plus semerbak harus kopi menebar kedamaian di ruang tengah, menciptakan parfum alami yang membumi.

Air panas 91 derajat sudah siap, V60 dan filterpun standbye…. saatnya mempertemukan bubuk kopi kasar-halus dengan air panas sehingga menghasilkan misteri extraksi yang bakal jadi sensasi.

Diawali dengan proses blooming untuk membebaskan soluble gases agar bergabung dengan udara bebas, dilanjutkan ber-manual brew dengan putaran suka-suka. Yang pasti semua itu dilakukan untuk membiarkan rasa yang terpendam itu bisa timbul dan memberi kenikmatan.

***

Proses manual brew ini cukup singkat karena kondisi lingkungan mendukung, anak cantik lagi bobo dan 2 ponakan meriung sambil terpesona memandang tangan cekatan Bhariste-Amatir ini agar segera hasilkan kopi yang diinginkan.

Sambil memandang tetesan air kecoklatan di ujung V60, “Mau ya Om, tapi pake gula dikiiit!” Reques ponakan masih bisa ditahan dengan tetap fatsun menggunakan rumus kopi tanpa gula.

***

Tiba-tiba suara mungil yang khas terdengar disamping kiri, “Ayah.. ayaah.. kupiii.” Ayshaluna sudah bangun rupanya, heboh liatin yang lagi nyeduh kopi. Trus kakak-kakak sepupunya yang dari tadi diem jadi ikutan, “Kopiii.. kopii .. pake gulaaa!!!”

Tangan kanan masih nyeduh, tangan kiri gendong anak kesayangan yang nggak mau diem. Setelah tuntas hasil V60 di teko transparan, segera dituangkan di gelas kecil spesial. Ternyata rengekan dan permintaan untuk di beri susu dan gula tidak berhenti… gimana ini?.. dilema.

Udah ah… minum dulu… glek.. glek.. yummmy…..

48 gram kopi berpadu dengan 500 ml air panas bersinergi menghasilkan sajian kopi dengan aroma khasnya, acidity medium, low fruitty dan kepahitan hanya segaris terlintas di lidah, sisanya rasa asam sedikit terdiam di ujung lidah…. nyam nyaam..

***

Sambil menikmati kopi Arabica Lestari Garut ini, sebuah kesadaran agar tidak egois dengan kopi murni tanpa gula mulai merayapi jiwa. Bagaimana memberikan rasa bahagia kepada anak dan ponakan yang sedari awal proses begitu antusias mengikuti prosesi manual brew, tapi di akhirnya pas hasil tersaji… mereka tidak menikmati… egois khan?.

Akhirnya keputusan cepat dibuat, ambil 3 sachet tropicana Sweet dan 1 bungkus susu bubuk Dancow. Gabungin dengan kopi hasil seduhan… kocokkk, putar putaar.. kocook page tangan… eh sendokk…. warnanya berubaaah… “Jadi Kolek?”

Bukaaan… tapi jadi Kopi susu… Anak dan ponakan bersorak girang, karena mereka pasti bisa ikutan nyicip. Berebut ambil gelas masing-masing dan disorongkan ke hadapanku… ramee dech…

Masing-masing nyoba setengah gelas dan dengan wajah sumringah, “Enak Om”, trus Ayshaluna binar teriak, “Mantaap ayaah” sambil jempol tangan kanannya diacungkan…. Bahagia itu sederhana, senantiasa berbagi dan hapuskan egois diri.

Pas nyoba nyicip kopi susu dadakan… awww manis bingiiit, padahal kata para ponakan masih agak pahit….

Maklum aku khan udah maniiies dari sono nya… aww.. aww

***

Akhirnya drama kopi susupun usai, sisanya dimasukin ke botol untuk diabadikan. Meskipun akhirnya diminum juga hingga tandas oleh anak dan ponakan.

Wassalam (AKW).

***
Catatan :

100% Kopi Arabica
Kopi Roasbeen Medium
250gr

Komposisi SPKP 13648/3205/17
Halal
Diproduksi oleh Lestari Kopi – Garut Indonesia.
CP 085322577167

Nyeduh Kopi Luwak Tanpa Luwak

Akhirnya bisa juga nyeduh dan merasakan sendiri sensasi kopi LTL.

Menindaklanjuti permintaan secara terhormat dari kakak senior… ahayy formil pisan…. maksutttnya postingan terdahulu tentang Kopi Luwak Tanpa Luwak menyisakan kepenasaran….

Tetapi sesuai kode etik pribadi dari blog ini yang berusaha keras mengusung originalitas, jadi klo emang belum nyeduh olangan… ya belum bisa ngasih review…

***
Nah pagi ini waktu tersedia, sambil nemenin Asyaluna Binar yang lagi sarapan trus dia-nya lanjut ke Posyandu maka prosesi seduh menyeduh bisa dilaksanakan secara tuntas… monggoo….

Dengan manual brew V60, air panas 85 derajat celcius dan putaran brew versi arah jarum jam serta perbandingan 1 : 10 makaaa…..

Segera sachet hitam bergambar orang salaman atau ngasih kopi ya?… background coklat trus hitamm weh.. didalamnya ternyata dibungkus lagi dengan kertas dan pembatas kertas agak keras yang tujuannya agar bisa langsung diseduh Aroma beannya asam menyengat, dapet sampelnya satu sachet 10 gr.

Bentar.. bentar.. berarti filter V60 dan corong V60 nggak perlu dipake nich

Ambil cangkir biasa, sobek atasnya dan didudukin di cangkir… plek.

Segera diseduh sama air panas yang tersedia…. tungguu cairan nikmat ini turun ke dasar cangkir…

Inilah hasilnya : …… menghasilkan cairan kopi warna coklat terang yang menjanjikan harapan.

Sruuputt… mmmmmmhhh… nikmattt,
Aciditynya sedang-sedang saja tetapi setelah dicecap lama di lidah rasa asamnya menebal. Ada rasa fruty yang muncul…. rasa jeruk citrun… ada ih.. beneer.

Untuk body lite, nyaman di lidah enak di tenggorokan, nyaris tidak pahit sama sekali. Ada rasa teh hijaunya juga….

Ahhh teguk lagi.. jangan2 salah lidah ditambah imajinasi :)… tapi yakin da.. itu yang bisa dirasa lidah…

Kesimpulannya kopi luwak tanpa luwak ini relatif tingkat acidity mirip kopi luwak sukirya tapi dari sisi bodynya agak berbeda. (Maklum jarang-jarang minum kopi luwak…. kecuali di kasih hehehehe).

Kesimpulan universalnya…. nikmat pisan ngopi item luwak tanpa luwak teh para hadirin. Apalagi bersama anak istri. Wilujeng pakanci. Wassalam. (AKW).

***

Catatan :
Yang pengen tuh kopi musti order olangan, Kontak saja Bp Ir. Oleh Supardjo di Nomor 08239662227. Hatur nuhun.

Cold Drif Coffee Stocklot

Mencoba Colddrift Arabica di Stocklot.

Sore menjelang dijemput semburat lembayung, sesaat termenung merasakan rasa pegal dan sedikit lelah di leher dan punggung. Termasuk ada sedikit pusing diatas alis mata. Kenapa ya?….. perlahan menarik nafas dan mencoba menghembuskannya sambil berharap bisa mengurangi beban yang mendera dada menelikung rasa.

Ada sedikit kelongsongan dalam jiwa, tapi secuil pusing masih menggigit alis serta bawaannya pengen leyeh-leyeh males-malesan.

Eit.. lawan bro!!!
Enyahkan kemalasan..!!!

Teriak nurani yang selalu menjadi pelita hati dalam segala kondisi. Bangkitlah kawan!!!.

Sambil menghembuskan nafas dengan cepat. Bismillah… kedua tangan direnggangkan, kepala dan pinggang digerak-gerak tidak lupa relaksasi gerakan kaki menjadi kunci pemanasan ini… dan satu lagiii…

***

Bergegas menuju tunggangan kesayangan, stater dan bergerak menuju suatu tempat di daerah Cimahi Selatan. Rasa pusing dan pegal hilang, karena mungkin sudah teralihkan perhatiannya.

Halaman Stocklot Cafe sudah mulai dipadati motor dan mobil. Mungkin moo kongkow trus makan malam. Parkir segera dan menghambur ke dalam, suasana lapang dan penataan kursi yang variatif memberikan kenyamanan.

“Silahkan dilihat menunya dulu kaka”, tangan mungil menyodorkan buku menu sambil memberi seulas senyum.

“Black cofffee, please!!!”

“Americano, longblack, espresso, V60 atau colddrif?”

Waaah menyenangkan sekali, tak banyak basa-basi, “Cold drif please.”

Pamit sesaat dan tak pake lama tersaji sebotol cold drift coffee dan gelasnya, asyiik yuk kita icip-icip.

***

Penyajiannya simpel saja tetapi dibalik kesederhanaanlah terkandung banyak nilai kehidupan. Meskipun ada hal sederhana yang ternyata harganya tidak sederhana. Apa itu?… jawabannya adalah kalau makan sendiri di RM Sederhana dengan menu saji semeja hehehehe.

Rasanya?

Ajib… nikmaat pisan. Dingiinnya membuat tenggorokan dan pikiran seggeeer. Pusing hilang seketika dan pegal pegalpun berangsur musna..

Terasa nikmatnyaa…

Dengan body medium dan acidity yang khas, terasa juga rasa sedikit manis… dan ada rasa mintnya…

Penasaran khan?…

Ternyata beannya adalah Arabica coffee gayo Aceh yang diproses dengan cara cold drif…. alhamdulillah… kembali segar dan ceria.

Yuhhuuu…. nikmatnya kaka.

Wassalam.(AKW).

Kopi Timor Leste di 1 Mei.

Nyeduh Kopi Timor Leste sambil ngasuh.

Hiburan sederhana dan tak perlu keluar rumah di tanggal merah adalah milih stok bean coffee yang ada dan bersiap ‘anjang-anjangan‘, istilah itu muncul disaat orang rumah melihat betapa repotnya untuk menghasilkan segelas dua gelas kecil kopi hitam dan pahiit rasanya. Dengan peralatan yang beraneka hingga akhirnya numpuk untuk dicuci.

Padahal cuman dikit kok, mulai dari grinder, timbangan elektrik, V60, kertas filter, termometer, cerek leher angsa, pemanas air, gelas ukur, sendok takar plus biji kopinya… “Dikit khan guys?”

Hari ini sambil nemenin anak semata wayang yang sudah diinisiasi kopi sejak dini, tak asing dengan suara gringer disaat melembutkan biji menjadi bubuk kasar kopi siap saring. Sering juga nimbrung dan telunjuknya masuk ke kopi hasil ngegiling.. masukin ke mulutnya serpihan kopi di jarinya sambil berkata, “Ini enak ayah.”

Ayah ibu dan neneknya pasti tertawa melihat tingkah gemasnya. Alhamdulillah.

Back to…. dongeng awal. Sekarang lagi nge-unboxing Timor Leste Coffee… ahay gaya kids jaman now… buka sesuatu sambil di syuut dan diupload ke Yutub… ah jaman sudah bergerak begitu cepat. Sejalan dengam dongeng ‘The World Is Flat’nya Thomas L. Friedman.

Yang di unboxing tuh kemasan ukuran 200gr berwarna biru dengan gambar Uma Lulik House – Timor Leste produksi PT Batik Keris.

Di grinder pake ukuran goyang-goyang 2-3-4 ngikutin gaya Barista Tosca Coffee. Trus diseduh pake V60 didapet segelas kepahitan yang ngangenin. Kopinya miliki profil body yang kuat atau bahasa umumnya kepahitannya mantabs… ada sedikit rasa asin tapi dikitt banget juga ada rasa cocoa sedikit. Aroma lumayan menengah dan acidity balance atau medium.

Maaf ya klo reviewnya ngawur… ini mah versi lidahku brow.

Nggak percaya?… ya coba sendiri. Beres toh.

Disaat kopi hasil seduhan sendiri memasuki mulut dan turun ke tenggorokan… enak euy. Diantara kepahitan itu terdapat beraneka rasa yang sulit di definisikan. Gunakan imajinasimu dan raih sensasi dari setiap gelas kopi asli yang direguk hari ini.

Have a nice holiday mayday. Wassalam (AKW).

Diary Coffee 8

Catatan nyruput si hitam volume 8

Hari berganti hari
Tantangan dan harapan terus berbagi
Saling memuji meski tetap hati-hati
Makna hidup adalah ketenangan hakiki

Sentani Papua diseduh perlahan
V60 tetap manual brew andalan
Hendra barista tosca berkenan
Sajikan kenyamanan dalam keharuman

Terasa mantap rasa dark coklat
Ada juga kacang tanah sedikit kuat
Yang pasti body medium tetap terhormat
Acidity low tapi tetap rasanya mantap

Kopi hitam tetap tersaji
Argo parahyangan di ruang restorasi
Satu cangkir black coffee
Perjalananpun berseri-seri

Manual brew Ahertiani
Ditemani buku sejarah kopi sejati
Mengukuhkan priangan pusatnya kopi
Masa lalu dan masa kini

Rest Area 125 Cimahi
Ada tempat kopi yang menarik hati
Sajian Cemex Kalita dan V60
Sajikan manual brew kopi asli

Pilihan kopinya masih terbatas
Hanya malabar, gayo, toraja terbungkus kertas
Silahkan memilih bebas
Dahaga kopi minimal lepas

Nongkrong sambil bawa buku
Baca situasi sampai waktu berlalu
2 kali sajian kopi membantu
Jalani hidup tak selalu syahdu

Diary Coffee 7

Cerita si hitam di Kota Surabaya terangkum dalam bait puisi DCvol7.

Panasnya Kota Surabaya
Tidak urungkan semangat berkelana
Malah jadi pengen nyoba
Sensasi kopi di Kota bu Risma

Tapi nggak bisa sebebasnya
Karena agenda acara sudah jelas adanya
Jadi ikuti semuanya
Hunting kopi di sela agenda

Memang rejeki tidak kemana
Disaat ada sesi belanja
Ibu-ibu berhamburan semua
Tuntaskan penasaran dan hasratnya

Segera menyelinap ke bangunan tua
Yang menyajikan si hitam nyata
Espresso manual dan kopi arabica
Menjadi pemuas dahaga

Rasa espresso manualnya lumayan
Kopi tubruknyapun bikin nyaman
Bersandar sambil nikmati keadaan
Terasa nikmat nian

Beranjak sore menuju bangkalan
Pulau madura jadi tujuan
Suramadu sangat berperan
Bikin lancar perjalanan

Di madurasa segera tersaji
Segelas kopi Toraja kalosi
Meski ditubruk pake air panas asli
Yang penting kopi dan kopiii

Disaat yang lain berburu batik maduratna
Daku duduk merdeka
Menikmati secangkir suasana
Menuju temaram di pulau madura

Esoknya double espresso secangkir
Bikin otak terus berfikir
Hidup ini suatu saat berakhir
Jadi inget belum berdzikir.

Garuda Indonesia sudah di udara
Datanglah sang pramugara
Tawarkan si hitam menggugah selera
Kopi hitam yang menggelora

Akhirnya selesai dulu ya
Diary coffee akan ada lanjutannya
Si hitam segar pasti menggoda
Dimanapun ia berada.

*) Edisi diary coffee sambil beredar di Surabaya (AKW).

Diary Coffee 6

Volume 6 Diary Coffeeku…

Pagi menjelang penuh harapan
Secangkir kopi bukan hanya angan
Tetapi salah satu tujuan
Karena dibalik kepahitan ada kenikmatan

Pahit itu hanya persepsi
Karena terkandung aneka sensasi
Dari secangkir kopi
Sajian yang hitam mewangi

V60 Gayo Takengon tampilkan diri
Aroma nikmat rasa sweety
Medium acidity bikin mau lagi
Di Noah Barn ini tersaji

Pagi menjejak siang
Mengantar hari dengan riang
Dari bandung bergeser sekarang
Menuju Cimahi utara selagi terang

Cafe kupu-kupu menyambut haru
Kedatangan kami yang terburu-buru
Demi menikmati sajianmu
Manual brew Arabica Gunung tilu

V60 memberi rasa tersendiri
Dilanjut double espresso lebih dini
Mengejar nikmat yang hakiki
Mengecap rasa kopi alami

Kopi hitam di Cipageran
Bikin mata agak segeran
Setelah ujian yang menegangkan
Longgar otot jalani kehidupan

Sore menjelang bersama si cayang
Dapur keraton ucap selamat datang
Sajian kuliner rasa menantang
Tak lupa espresso berwarna terang

Itulah diary coffee edisi enam
Melengkapi lanjutan perjalanan
Menikmati si hitam yang menyenangkan
Dan bikin hidup lebih ringan. (AKW).

Diary Coffee 5

Antara Cimahi & Kertajati, Sang Kopi beraksi.

Pergi ke Kertajati
Tentu membawa suatu misi
Target besar di bulan mei
Bandara internasional disini

Tapi tetap jangan lupa kopi
Meski tubruk di cafe engki
Rasa pahit mewangi
Kopi lampung kini dinikmati

Kopi item makin sering
Di deket bandara ada RM saung kuring
Kapal api hilangkan tenggorokan kering
Tetap semangat suara nyaring

Didampingi pedesan entok
Sang penyaji nyai denok
Tapi bikin késang morolok
Dijamin nggak bikin montok

Manual brew makin ngangenin
Akhirnya Stocklot Cimahi di jabanin
V60 Toraja di sajiin
Ahiiw.. segerrnya min.

Supaya nggak keder
Single espresso di order
Cape hilang badan seger
Siap lagi udar ider

Nggak lupa kopi bening
Dua kerut muncul dikening
Beneran ini kopi atau ngayal maning?
Ternyata memang masih pusing. (AKW).

Diary coffee 4

Diary Coffee berlanjut… volume 4 yaa.

Pagi baru menjelang
Disaat panggilan datang
Perintah langsung Bos dalbang
Menghadap tanpa bayang-bayang

Tersaji Kopi Florist Naganingrum
Masih bean sudah harum
Di grinder manual makin ranum
Rasa nikmat sudah tercium

Kopi arabica memikat rasa
Apalagi undangan tak terduga
Dua sloki tidak terasa
Meresap jiwa kuatkan raga