
JAKARTA, akwnulis.com. Sebuah perjalanan sejarah dari masing – masing keluarga tentu berbeda. Namun ada satu hal yang sama yaitu bagaimana cara melestarikannya. Maka tulisan sederhana ini memulai sebuah langkah tentang sejarah keluarga penulis dari sisi jalur keturunan Ibunda yaitu Ibu Hj R. Kustini.
Untuk memulainya maka sesuai kesepakatan keluarga besar maka dibagi menjadi tahapan generasi atau disingkat menjadi G dan ibunda adalah G3 atau generasi ketiga dari keluarga besar Kartadibrata.

Maka mari kita mulai catatan sejarah keluarga ini diawali dari sebuah nama yaitu KARTADIBRATA yang merupakan leluhur penulis saat ini dengan nama lengkapnya menggunakan gelar Raden di depannya. Raden Kartadibrata menikah dengan Nyi mas Raden Siti Moe’minah dan inilah yang menjadi pegangan keluarga sebagai generasi pertama atau G1.
Dari pasangan R. Kartadibrata dan Nyi Mas Siti Moe’minah ini memiliki 14 putra dan putri yang menjadi generasi kedua atau G2 yaitu :
1. R. Siti Khadidjah
2. R. Noenoeng
3. R. Siti Hapsah/Tamansari
4. R. M. Enoch Kartadibrata
5. R. M. Saleh Kartadibrata
6. R. Siti Soeliah
7. R. Oewin / R. Siti Susilah
8. R. Siti Djoewariah
9. R. Yusuf Kartadibrata
10. R. Usman
11. R. Abdullah
12. R. Siti Suminar
13. R. Gadjali
14. R. Siti Sumirah

Ternyata dari 14 orang putra dan putri ini yang menjadi putri bungsu atau anak terakhir adalah leluhur kami yaitu R. Siti Sumirah yang menikah dengan kakek kami yaitu R. Abdullah kusumah. Dari pernikahan ini lahirlah 4 orang putra dan putri yaitu :
1. R. Joehari – Alm
2. R. Kustini
3. R. Barkah – Alm
4. R. Kadarsyah (Dadang). – Alm.

Dari empat putra dan putri pasangan R. Siti Sumirah dengan R. Abdullah Kusumah hingga tulisan ini dibuat hanya tersisa satu orang yaitu Ibunda kami R. Kustini. Ketiga anak lainnya telah meninggal dunia. Ibu R. Kustini ini yang menjadi satu-satu generasi ketiga G3 Kartadibrata dari rundayan R. Siti Sumirah.
Ibu R. Kustini selanjutnya menikah dengan ayahanda Soetrimo, pemuda baik hati dari Solo yang sama – sama bertugas menjadi pemgajar di sekolah dasar di daerah Gununghalu Kabupaten Bandung Barat.
“Bagaimana dengan generasi ke.empat G4 dari rundayan R. Siti Sumirah?”

Inilah kami sebagai generasi ke empat alias G4 ada 3 orang dengan perincian sebagai berikut :
Dari G3 R. Kustini adalah Andrie Kustria Wardana dan Indah Kustria Wardana.
Dari G3 Almarhum Kadarsyah (Dadang) adalah Aldino.
Dan sampai pada generasi ke lima atau G5 di rundayan R. Siti Sumirah adalah 3 orang penerus yakni : Ayshaluna Binar Wardana, Mohammad Madden Julian dan Mohammad Mikael Parahita.

Itulah sekilas penjelasan tentang rundayan anak bungsu dari KARTADIBRATA yaitu R. SITI SUMIRAH, nenek kami yang makamnya berada di pemakaman keluarga di kota Ciamis Provinsi Jawa Barat.

Sebuah catatan ini semoga menjadi jalan ihtiar untuk menjaga rangkaian informasi tentang silsilah singkat keluarga yang kemudian bisa menjadi penerus cahaya obor keluarga sehingga dalam bahasa sunda dikenal dengan sebutan, ‘Kade ulah pareumeun obor’ (Hati – hati, jangan kehilangan informasi tentang keluarga dan saudara -saudara). Wassalam (AKW).














