Jangan malas menulis (KOPI).

Semangat yuk merangkai kata, lawan kemalasan.

GARUT, akwnulis.com. Minggu ini terasa tantangan berat untuk ‘sekedar‘ menulis di blog kesayanganku. Biasanya 3 hingga 4 tulisan singkat nan sederhana bisa dihasilkan. Tentunya bukan tulisan yang bisa masuk standar media tapi hanya sekedar tulisan singkat pemuas dahaga dan pengalih perhatian dari segala kesibukan yang ada. Bisa juga pengganti ‘me time’ yang tetap perlu dilestarikan. Jika dahulu adalah momotoran, atau traveling ke alam bebas, juga nongkrong olangan sambil menikmati sajian kulineran. Maka sekarang diutamakan dengan keluarga, karena kebersamaan ini yang menjadi nilai penting bagi perjalanan kehidupan sekarang dan yang akan datang.

Evaluasi singkatpun berkutat di kepala dan jika kesibukan serta rutinitas menjadi kambing hitam ketidakmenulisan minggu ini, kayaknya kurang pas karena ada produk pribadi lainnya yang tetap bisa dibuat, yaitu posting di channel youtubeku @andriekw. Postingnyapun lumayan 8 menit lebih.

Kayaknya ini yang menjadi penyebabnya, membuat video aktifitas ngopay dan ngojay lalu posting di channel youtube kayaknya yang buat menulis agak terhenti. Perlahan terdiam dan merunut aktifitas harian belakangan ini.

Ternyata faktor pertama lebih signifikan, yaitu kesibukan kerja ditambah dengan perjalanan tugas dinas yang ternyata memforsir pisik dan mental guys. Maksudnya adalah, selama ini aktifitas bisa dilakukan diperjalanan baik di mobil atau pesawat dalam kondisi normal, sementara minggu lalu perjalanan ke Singajaya Garut selatan begitu menegangkan dan memualkan sehingga pusing di belakang kepala begitu lama hinggap dan tak hilang-hilang. Apalagi staf pendamping yang begitu merana karena pergi ke tempat acara harus tertunda karena muntah-muntah hingga semua sisa-sisa lambung tak tersisa. Ternyata sepulang acarapun harus kembali jongkok pinggir jalan untuk muntah parah yang kedua, tak kuat menghadapi ombak banyu dari goyangan mobil double kabin menurun naiki jalan berkelak kelok di daerah Singajaya tepatnya di Desa Cigintung.

Untungnya sebelum tiba di Singajaya masih bisa ngopi cantik di cafe Dongeng Tberace Cisurupan, lalu pulang nonton wayang adalah menikmati Sop panas dini hari di daerah Cikajang. Bisa sedikit mengurangi kepusingan apalagi ditambah diskusi ringan dengan anak muda penuh semangat yang mengelola kios kopi tentu dengan sajian manual brew V60 yang nikmat dan penuh kehangatan.

Hingga akhirnya diputuskan bermalam di salah satu villa di daerah Cipanas Garut untuk menjaga stamina dan kondisi memang sudah lelah baik penumpang, pendamping dan pengemudi.

Faktor kedua adalah kemalasan, dengan justifikasi rasa lelah dan terbatas waktu maka kesempatan buat tulisan menjadi tertahan. Inilah yang tersulit dalam menjalani kehidupan, karena musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri.

Tapi sebagai pembelaan diri, minimal dengan segala keabsenan menulis di minggu ini. Tetap ada ada produk pribadi yang dihasilkan yaitu 9 menit video singkat yang diupload di channel youtube pribadi. Meskipun mayoritas tema dan ceritanya adalah tentang kopi dan ngopi. Tetapi sesekali urusan pekerjaan hadir melengkapi postingan videonya. Yup sesekali saja kariweuhan ditampilkan, karena ini media sosial pribadi, klo mau lengkap ya tinggal lihat media sosial resmi milik dinas.

Begitulah goresan kata kali ini, setelah tertunda beberapa kali karena berbagai faktor tadi. Paling penting adalah menjaga konsistensi bahwa smartphone yang dimiliki memiliki fungsi produksi. Selamat pagi dan mari bersyukur sambil merangkai asa di hari ini. Wassalam (AKW).

NGABANGKÈ – fbs

Dari istirahat menjadi kotretan penuh Niat.

CiMaHi, akwnulis.com. Sebuah ide menulis memang hadir sekelebat dan terkadang hilang jika tidak segera ditangkap. Maka cara terbaik adalah segera ikat dengan kata-kata, disulam oleh kalimat hingga hadirkan kemasan yang penuh niat.

Ada lagi, jikalau lebih nyaman menggunakan bahasa ibunda, maka tulislah. Jangan khawatir dengan perbedaan karena rangkaian kata memiliki kekuatan untuk kita terus berkarya.

Jadi, kembali tulisan singkat hadir berbahasa sunda dengan ilustrasi tiduran di lantai luar ruang kerja, tak lupa tetap menggunakan masker sebagai penanda bahwa waspada adalah yang utama.

Cekidot….

FIKMIN # NGABANGKÈ #

Geus dua peuting panon teu manggih peureum, salawasna bolotot ngagawèan urusan dunya nu pinuh ku wates waktu. Cikopi jeung udud teu sirikna piligenti asup kana tikoro jeung liang irung, ihtiar mèh awak jagjag ngagawèkeun sagala urusan bari mondok di kantor.

Ayeuna asup peuting katilu, geuning loba kènèh garapeun. Sirah mimiti lieur bari awak nyèksrèk manasan. Maksakeun balik heula, sugan wè geus panggih mah cageur.

Nepi ka golodog, motor di sarandèkeun. Muka tulak da boga konci sèrep. Bus ka imah, ngagolèdag na korsi panjang, reup sarè.

A gugah, ngalih ka pangkèng kulemna” sora halimpu ngagareuwahkeun. Beunta saharita.

Ningali lalangit naha ènternitna bodas, nempo hordèng beresih jeung jandèla nako makè kaca hias, sareungit deuih. Mencrong ka nu ngahudangkeun. Hareugeueun, “Saha salira?”

Plak!… Pipi katuhu dicabok, panas jeung reuwas. “Akang kunaon, hilap ka Isyeu?”

Masih hareugeueun, “Dimana ieu?”

Buk! Karasa punduk aya nu ngababuk, poèk mongklèng saharita. (AKW).

Kopi Senja

Mengubah lelah di ujung senja menjadi ceria.

Photo : Sajian kopi arabica pangalengan disaat senja / dokpri

BANDUNG, akwnulis.com, Tatkala sore meredup, mentari gelisah sambil perlahan-lahan bergeser menuju peraduannya. Raga ini juga sedikit lelah setelah rangkaian meeting yang menguras asa.

Berjalan gontai melewati koridor beratap langit, untuk kembali ke ruang kerja di gedung sebelahnya. Tetapi dikala beberapa pasang mata memandang gerakan raga ini, segera bergerak semangat sikap sempurna, jangan menunjukan rasa lelah dihadapan mereka.

“Ah lebay kamuuh, cape ya capeee”

“Weittts jangan, supaya mereka tetap termotivasi untuk tetap semangat bekerja bersama meskipun bertubi tugas dan perintah, itulah indahnya amanah”

“Aww.. sok filsuf bingit kaaw….”

Tiba di ruangan, senyuman mengembang dan langsung berbagi tugas dengan pasukan yang setia mewujudkan kinerja dengan kebersamaan.

Tapi ternyata…. raga juga ada batasnya. Lelah itu nyata, maka merebahkan diri di sofa mungkin menjadi jawabannya.

Ternyata tidak... sang lelah makin membelit dengan cengkeraman penuh misteri.

“Perlu mood buster nich”

Langsung bergerak dengan sisa tenaga yang ada. Panasin air panas, grinder bean yang ada, kertas filter v60 bersama corongnya… jrenggg.

Seteko kaca kopi arabica pangalengan mengubah lelah menjadi sumringah. Nikmat kehidupan yang sederhana. Tak lupa sajian kopinya diabadikan, ditemaram senja yang tak lagi berduka. Wassalam (AKW).