Bersua dengan Dewan Nasional KEK

Reportase sesi II bertemu dengan Dewan Nasional KEK bersama pengusul dan Tim KEK jabar

Pertemuan antara Sekretaris Dewan Nasional KEK dengan Calon pengusung KEK Aerocity Kertajati yaitu AerocityDev BIJB didampingi Tim KEK Jabar berlangsung di Gedung MR 21 Jalan Menteng Raya No. 21 Jakarta Pusat pada hari rabu, 12 Juli 2017 pukul 14.00 Wib sampai 16.00 Wib.

Meskipun beberapa anggota Tim Pendamping dan Perintis KEK Jabar ada yang harus balik arah di daerah Taman Ismail Marzuki karena gedung pertemuannya kelewat. Tetapi sesuai jadwal semua bisa berkumpul tepat waktu di lantai 13 Gedung MR 21 dimana Sekretariat Dewan Nasional KEK bermarkas.

Acara diawali pembukaan oleh pa Enoh S selaku sekretaris Dewan Nasional KEK dilanjutkan dengan pemaparan pendahuluan dari Ketua Tim Pendamping KEK Jabar (Pa AsdaEkbang) yang membahas tentang konsepsi pembangunan Jawa Barat yang terbagi dalam 3 kluster kawasan metropolitan yaitu kawasan BoDeBeKarPur, Bandung Raya dan Cirebon Raya. Didukung oleh 3 titik pertumbuhan di koridor Jabar selatan yaitu Palabuan Ratu – Rancabuaya- Pangandaran.

Setelah memperkenalkan Tim KEK Provinsi Jawa Barat, AsdaEkbang menjelaskan terkait rencana pengusulan beberapa kawasan di provinsi jawa barat untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), ada 6 wilayah yang sedang berproses yaitu :

1. KEK Aerocity BIJB di Kertajati Kab. Majalengka.

2. KEK Walini TOD KCIC di Kabupaten Bandung Barat.

3. KEK Pangandaran.

4. KEK Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi.

5. KEK Jatiluhur Kabupaten Purwakarta; dan

6. KEK Jatigede Kabupaten Sumedang.

dan…….. hari ini adalah pembahasan awal terkait usulan KEK Aerocity yang diusung oleh AerocityDev sebagai anak perusahaan dari PT BIJB sebagai salah satu BUMD milik Pemprov Jabar yang dihadiri langsung oleh Dirut PT BIJB bp Virda Dimas beserta Tim.

Pa Virda Dirut PT BIJB menjelaskan bahwa pihaknya melalui AerocityDev mengajukan KEK dalam konsep aerotropolis, kota terpadu yang menggabungkan fungsi Bandara dengan investasi usaha, kawasan bisnis, residensial, taman bermain kelas dunia seta fungsional lainnya dalam satu kawasan yang terintegrasi.

Progres pembangunan bandara hingga awal Juli 2017 total mencapai 48,6% yang meliputi 3 segmen yaitu 1) Infrastruktur utama (runway-taxiway-jalan layang dst), 2) Terminal utama dan 3) Infrastruktur penunjang. Direncanakan seluruh konstruksi rampung di bulan desember 2017 dan Triwulan I Tahun 2018 bisa dilakukan soft launching.

Juga paparan pendukung untuk memotret kesiapan Tim Aerocity dalam proses menjadi Kawasan Ekonomi khusus.

Tanggapan dari Sekretaris Dewan Nasional KEK cukup menyejukkan dan bisa memberi semangat bagi calon pengusul dan Tim KEK Jabar untuk segera melengkapi dan memenuhi 17 item prasarat yang harus dimiliki oleh pengusul.

Terdapat 3 poin penting yang harus dicermati yaitu :

1. Legalitas lahan yang akan diusulkan.

2. Rencana Bisnis, dan

3. Pengusung usulan KEK (PT BIJB)

Saran selanjutnya adalah terkait konsep bisnis yang akan dibangun di aerocity sebaiknya tidak mengganggu bisnis-bisnis yang sudah ada di Jawa barat, memiliki keunikan tersendiri, atau diajukannya sebagai KEK yang pertama dengan tema ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Anggota Dewan Nasional KEK lainnya mengingatkan bahwa KEK ini adalah fasilitas untuk menarik minat investor, jangan dibiarkan setelah PPnya terbit. Tetapi dimanfaatkan segera. Termasuk juga sinergi dengan pemerintah daerah terutama terkait pembangunan infrastruktur regional plus komitmen Pengusung dalam proses usulan dan pelaksanaan yang memerlukan waktu cukup panjang.

Diskusi ringan menjadi tambahan dalam acara pertemuan perdana ini, tak terasa adzan ashar sudah berlalu 30 menitan. Tim penggiat KEK jabarpun berangsur bubar jalan, kembali ke bandung melalui jalur jalan tol dan kereta api.

*) Sumber Photo & Video : dokumentasi pribadi.

Wassalam,

@andriekw Gajahenam 150717

Menuju Jakarta, usulkan KEK Aerocity BIJB

Reportase sesi I untuk giat usulan proposal KEK di Kementerian Pariwisata. 120717

Adzan shubuh belum berkumandang, disaat raga sudah bergerak menyusuri dinginnya pagi menuju Stasiun Kereta api Cimahi. Tepat disaat kaki menjejak halaman parkir stasiun KA, Adzan Shubuh bersahutan, menenteramkan hati memanggil umat muslim yang sebagian besar masih terlelap dalam buaian mimpi yang penuh dinamika.

Shalat shubuh telah ditunaikan, 10 menit kemudian sang Argo Parahyangan menjemput dengan lengkingan dan wajah ceria. Hari ini begitu menyenangkan.

Perjalan pun dimulai menyusuri rel kereta yang berkelok menuju ibukota negara, Jakarta. Tidak lupa disaat Argo parahyangan menghela nafas sejenak di stasiun purwakarta, segera berlari menuju pintu keluar, mengabadikan tumpukan rel kereta yang menjadi mozaik warna warni sebuah saksi perjalanan masa silam.

Error
This video doesn’t exist

3 jam berlalu dan menjejak kaki di Stasiun Gambir Jakarta. Karena kebetulan gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata hanya terhalang oleh Area Monumen Nasional maka diputuskan berjalan kaki saja menyusuri sisi kiri melewati jalan Medan Merdeka barat, melewati seberang pelataran kantor Gubernur DKI Jakarta.

Jrengg…… keringat lumayan deras mengucur tetapi tak lama tergantikan sentuhan angin AC di dalam gedung. Meeting di laksanakan di lantai 4 Gedung Sapta Pesona. Diterima dengan ramah oleh bapak Azwir dari Kementerian Pariwisata. Tim Penunjang KEK & Tim Perintis KEK Jawa Barat bersama Tim BIJB serta Perwakilan KCIC yang dipimpin bapak Asisten Perekonomian & Pembangunan mendorong Tim BIJB yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT. BIJB, bapak Virda.

Maksud dan tujuan sudah disampaikan dan selanjutnya Dirut BIJB menyampaikan paparan terkait rencana usulan Aerotropolis Kertajati menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, dimana pengusulnya adalah BIJB yaitu BIJB AerocityDev, anak perusahaan PT. BIJB.

Tanggapan Bapak Asdep Pengembangan Destinasi Wisata alam & buatan, bp Azwir Malaon dalam diskusi ini adalah pembahasan pagi ini sebagai pemanasan sekaligus pemantapan presentasi yang akan dilaksanakan sore nanti di hadapan para Dewan Nasional KEK. Sebagai ikhtiar menuju penetapan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Kulonuwun dulu, sehingga usulan yang sedang berproses dapat ditempatkan on the track sesuai mekanisme yang tercantum dalam regulasi tetapi dalam waktu singkat. Selanjutnya Dewan Nasional KEK bisa memberikan fasilitasi klinik dalam penyusunan & pengajuan usulan KEK ini.

Poin penting selanjutnya terdapat 3 hal penting yaitu :

1. Legalitas KEK dari sisi penguasaan lahan, Pengusul dan regulasi tata ruang.

2. Sense pariwisata dalam desain bandara.

3. Mengusulkan mengajak bapak Kemenpar untuk meninjau secara langsung ke lokasi calon bandara yang sedang dibangun.

Pa AsdaEkbang menambahkan terkait listing proyek strategis nasional (PSN) yang termaktub dalam Perpres No 58/2017 maka Presiden berharap dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan proyek lebih cepat.

Dimana secara umum pendekatan pembangunan yaitu:

1. Engginering problem

2. Financial problem

3. Political problem

Selanjutnya mengkritisi beberapa slide yang dipaparkan Dirut PT BIJB agar lebih singkat, padat dan tepat.

Sesi inipun berakhir ditutup dengan keceriaan karena ada surprise tiup lilin. Ada apa gerangan?…. ternyata bapak AsdaEkbang ultah ke 60 tahun dan pa Azwirpun 2 hari lalu berulangtahun ke 60 tahun. Maka potong kue dan berdoa memberi keceriaan serta optimisme.

“Happy Birthday To You”

*) Sumber Photo & Video : dokumentasi pribadi.

Wassalam

@andriekw 150717