TEU SARUA – fbs

Kotrètan basa sunda dina bulan ramadhan 1445 H

FIKMIN # TEU SARUA #

Teu karasa bulan puasa geus nincak poè ka tilu belas. Asa cikènèh aduregeng urusan hilal, iraha rèk mimiti puasa. Tatangga sabeulah keukeuh poè senèn, tatangga nu di tonggoh yakin pisan mimiti poè salasa. Duanana mamawa toropong toong nu ceunah canggih jeung marahal.

Uing mah rumasa teu boga kamampuh keur meuli alat noongna, tapi ngilu pusing da ngadèngèkeun èta tatangga parèa-rèa omong.  Sabab ceunah ceuk panoongan sèwang-sèwangan teu sarua. Tungtungna diajar rada badeg wè. Geus ah antepkeun, kalieur-lieur. Pan aya pamarèntah nu boga kawasa pikeun mastikeun iraha mimitina.

Pas balik tarawèh, kareungeu nu keur guntreng gigireun masigit.

“Ji, tong bèda waè atuh, geus ayeuna mah urang sarua wè nangtukeun poè lebaran”

“Teu bisa Mang, ieu geus yakin. Toropongna gè pangmahalna, moal aya nu boga deui di kampung ieu”

Uing ngahuleng, duanana keukeuh peuteukeuh. Antukna ger pasèa, bukbek tukeuran peureup.

Barudak nu rèk perang sarung areureun, olohok ningali kolotna keur tanding. (AKW)

BUKU BERSAMA DI AWAL 2024

Buku antologi perdana di 2024.

CIBABAT, akwnulis.com. Awal tahun 2024 penuh dengan dinamika tugas yang perlu ekstra tenaga dan konsentrasi. Meskipun tentu bukan bekerja sendiri tetapi bersama-sama pasukan yang gercep, ada hal penting yang harus dijaga adalah stamina diri. Maka menghadapi tugas dalam penanggulangan berbagai bencana yang muncul dimalam tahun baru dengan gempa sumedang, dilanjutkan angin puting beliung di Indramayu, banjir bandang di Cisalak subang juga bencana longsor di purwakarta, ada juga banjir cimahi hingga banjir bandang di kota bandung tepatnya di braga berlanjut jebolnya sungai di dayeuhkolot. Juga beberapa bencana longsor dan banjir lainnya.

Memang tidak di semua momen penanggulangan bencana bisa hadir secara langsung. Tetapi fungsi koordinasi dan komunikasi serta pelaporan harus terus berjalan dengan cepat dan tepat. Disinilah ada kekhawatiran raga ini ambruk alias tumbang karena kelelahan sehingga larinya adalah menjaga stamina dengan makan minum sebanyak-banyaknya agar tetap sehat dan kuat plus vitamin. Akibatnya berat badan merangkak naik menyentuh angka nomor cantik yaitu 11.11 alias 111,1 kilogram. Semoga bisa turun kembali seiring waktu yang terus berlalu.

Dalam tulisan kali ini ada satu hal yang ingin dibagi kepada para pembaca yaitu sebuah aktifitas penyeimbang dari rutinitas tugas yang mendera setiap hari atau lebih tepatnya disebut ‘me time‘. Pasti tiap bapack bapack akan berbeda, ada yang penyeimbangnya dengan memancing, kumpul di gardu ronda sambil main gapleh, atau nongkrong di kafe bersama bapack bapack tetangga. Bisa juga sing a song ataupun bersepeda bersama hingga motor trail atau mungkin motor besar. Serta banyak lagi aktifitas lain yang menjadi sisi lain masing – masing tapi berfungsi sebagai penyeimbang dalam perjalanan kehidupan.

Bagi diri ini kebetulan ada aktifitas penyeimbang yang tidak harus dengan aktifitas tadi. Cukup menulis sesuatu, tambah gambar ilustrasi pribadi dengan canva dan upload di website/blog pribadi www.akwnulis.com …. tadaaa… seimbang seimbang hehehehe.

Ada satu aktifitas lagi, link tulisannya tidak lupa dishare ke kontak whatsapps, tentu kontak teman, kolega dan mitra yang sudah kenal.

Lalu ada tantangan lain adalah mewujudkan tulisan itu dalam bentuk phisik buku. Maka cara tercepat jalan ninjanya adalah mengikuti pembuatan buku keroyokan yang disebut dengan buku antologi. Tentunya dengan beberapa tahapan coaching cara penulisan, bagaimana menentujan tema hingga self editing untuk memudahkan penggabungan dalam pembuatan buku keroyokan ini.

Ada juga bonusnya dalam menulis bersama ini yaitu selain bukunya ber-ISBN juga mendapatkan nilai angka kredit 36 JP. Meskipun saat ini belum bisa dikonversi sebagai nilai kinerja, tapi bisa dianggap tabungan nilai untuk esok lusa sebagai calon fungsional utama. Insyaalloh.

Judul bukunya adalah SIMFONIA YANG TERKENANG, berisi tentang berbagai cerita pribadi. Masing – masing menuangkan pengalaman tak terlupakannya dalam jalinan kata dan digabungkan dalam sebuah buku dengan sampul buku yang ceria. Inilah kumpulan cerita sekaligus buku kami yang hadir perdana di awal tahun 2024 yang penuh tantangan dan optimisme.

Jadi mari berkarya dan menyeimbangkan kehidupan ini sekaligus ada bukti phisik yang akan menjadi cerita bagi anak cucu kita.

Itu saja celoteh malam ini, karena konsentrasi harus beralih kepada tugas utama yang kembali bersentuhan dengan urusan logistik penanggulangan bencana dan juga permasalahan sosial lainnya. Selamat malam kawan, Wassalam (AKW).

NGOPI ATAU TIDAK?

Ngopi dan tidak ngopi, menyisakan rasa dan keihlasan

CIMAHI, akwnulis.com. Semangat tinggi menuju kantor dan selalu berusaha berfikir optimis karena itulah modal dasar kita sebagai pelayan masyarakat yang tentunya akan dijalani bukan 1 atau 2 tahun tetapi puluhan tahun, ya minimal 30 tahun menjadi abdi masyarakat. Dimana salah satunya adalah yang memberi motivasi itu adalah seduhan kopi manual di pagi hari dari biji kopi aranica honey dari cisurupan garut yang menggugah selera dengan keharuman hakiki.

Kok tahu sih harumnya yang hakiki?”

Tentu mengetahui dengan gamblang karena dua hari yang lalu sudah membuka bungkus kopinya dan merasakan keharuman biji kopinya. Apalagi pada saat di giling, keharuman semakin menyeruak dan selera sruput kopi semakin menggila, aslina mang.

Sayangnya prosesi penyeduhannya gagal karena di dera oleh agenda kegiatan yang bertubi – tubi dan malah berlapis seakan raga ini sebaiknya dikloning saja sehingga bisa hadir di dua tempat berbeda dalam waktu yang sama. Akhirnya pilihannya sederhana, salah satu dikorbankan untuk tidak dihadiri atau pontang – panting di dua agenda tentu dilengkapi drama nafas tersengal dan dada terasa berat karena naik turun tangga adalah jalan tercepat.

Maka pagi ini setiba di area kantor, langsung parkir sepeda motor lalu bersegera menuju ruang kerja. Eh lupa, helm dicopot dulu atuh, baru bergegas kembali. Dengan semangat tinggi menuju ruang kerja dan melewatinya karena target utama ruangannya di belakang sana yakni dapur bersama.

Tapi, itulah kehidupan. Sebuah harapan besar dengan optimisme yang nyata terpaksa berhadapan dengan keadaan yang berbeda. Biji kopinya ada, air panaanya sudah siap, bejana kaca dan kertas filter manual brew V60 juga bersiaga. Hanya saja corong V60nya tidak berjumpa, tidak ada batang hidungnya.

Kemanakah gerangan dikau, corong v60ku?”

Mata dan tangan bekerjasama mencari – cari corong V60 ini tetapi nihil kawan. Akhirnya terpaksa mencoba melakukan penyeduhan kopi tanpa menggunakan corong. Tentu ujung – ujung kertas filternya berusaha dipegang serta oleh jari jemari yang sudah tidak sabar menikmati keharuman kopi ini.

Air panas yang sudah berada di teko stainless kecil dan kopi arabica bubuk sudah siap untuk bersentuhan. Maka pelan – pelan air dituangkan dengan tangan kanan dan tangan kiri seluruh jemarinya memegang pinggir kertas filter V60. Seduhan pertama masih aman dan biji kopi hasil gilingan bertemu dengan air panas menghasilkan hubungan ekstraksi yang saling menguntungkan.

Pada seduhan kedualah ujian kesabaran terjadi. Air panas yang mengenai kukit jemari tangan kiri secara reflek membuat jemari melepaskan cengkeramannya pada kertas filter V60. Akibatnya kertas filter, bubuk kopi dan air sisa yang sedang berekstraksi jatuh ke dasar bejana kaca yang seharusnya menjadi penampungan akhir kohitala.

Sesaat termenung menatap kegagalan menyeduh kopi manual kali ini. Ketidakhadiran corong V60 menjadi kendala utama. Meskipun perlahan mencoba dipaksakan ternyata tanpa kehadirannya hasil akhirnya gagal total. Sebuah pemaknaan dari langkah kehidupan, dimana satu unsur tidak ada, harus dipikirkan dulu untuk mencari penggantinya sesuai SOP yang ada. Jangan paksakan karena akan berakhir dengan kegagalan.

Selamat tidak sruput kopi dulu kali ini kawan, belajar bersabar karena ternyata agenda kegiatan harian telah menyeringai dan mengintai. Tidak ada pilihan lain, ikhlaskan kegagalan dan bersiap hadapi tugas dan kenyataan. Wassalam (AKW).

Catatan :
Biji kopinya Arabica Natural Aceng Cisurupan Garut.

NULIS LAGI, JANGAN KALAH OLEH KESIBUKAN.

Sibuk? itu biasa.
menulis? harus bisa…

CIMAHI, akwnulis.com. Dilihat dari hasil tulisanku dalam  2 minggu belakangan ini terlihat kemerosotan alias jumlah tulisan menurun yang diposting di blog atau website pribadi ini. “Apakah bisa diartikan dengan produktifitas menurun?”

Jawabannya jelas IYA, kalau melihat dari sisi hasil tulisan sederhana, ringan dan terkadang kocak atau malah sedikit menakutkan karena mengangkat cerita urban legend yang sebagian besar memang penulis alami. Seperti tulisan tentang RUMAH DINAS dan WASTAFEL.

Tapi setelah ditelusuri dengan jadwal tugas dan pekerjaan yang menjadi kewajiban harian sebagai pelayanan masyarakat, fungsi kordinasi dengan berbagai pihak serta mengikuti aneka rapat, dirasa tidak ada yang berubah kok. Tapi sebentar, ada rasa penasaran yang ingin melihat kembali aktifitas kegiatan harian dalam 1 – 2 minggu ke belakang.

Ternyata ada 2 hal yang mungkin membelokkan semangat menulis dan upload tulisan di websiteku itu adalah penugasan pelatihan online dengan model pembelajaran mandiri dan keasyikan juga ‘ngoprek’ media sosial satu lagi yang ternyata mengasyikkan juga karena ada tantangan dari setiap tingkatannya.

Pertama penugasan diklatnya memang berbeda dan lebih canggih, ya seperti diklat – diklat kekinian yang menggunakan pola modul online dan berbagai prasyarat spesifik sebelum kita bisa masuk dalam pelatihan tersebut. Termasuk harus upload sertifikat kelulusan diklat dasarnya untuk bisa mengikuti diklat lanjutan ini. Perkenalan, pretest serta pembelajaran wajib dihadirkan via online dan video youtube terbatas yang harus ditonton tuntas tanpa bisa dipercepat. Lalu di beberapa segmen youtube tersebut diselipkan kuis yang harus dijawab dengan benar untuk melanjutkan menonton youtube pembelajaran tersebut.

Ditambah dengan setiap sesinya ada kertas kerja yang harus dikerjakan dan diupload serta kuis yang harus mendapat nilai 100, baru bisa next level. Sementara tugas sehari-hari di kantorpun bejibun. Ya karena pembelajaran online sehingga bisa dilaksanakan di kantor. Ternyata cukup menantang bin pabeulit, akhirnya ya pekerjaan rutin dulu dilaksanakan sehingga diklatnya keteteran dan melanjutkan pembelajaran di rumah di malam hari, wuih sungguh menantang sekaligus menguras energi untuk menulis di http://www.akwnulis.com kesayangan ini.

Kedua yang menjadi tantangan kesibukan dalam 1 – 2 minggu ini adalah mulai akrab dengan mbak META di platform FBpro atau facebook pro yang juga menantang karena banyak tugas yang harus dikerjakan untuk naik level ke jenjang selanjutnya. Seru juga bisa nambah teman – teman di seantero jagad, harus upload reels secara terukur dan mengusung originalitas. Jadi yang penasaran dengan Akun FBpro diriku, bisa masuk ke laman facebook dan search saja ‘andriekw’, insyaalloh segera ketemu. Sebagai pengalaman baru bermedia sosial tersebut ada 3 kata atau kalimat yang begitu populer yaitu Amanah, R to R dan polbek.

Maka minggu ini berusaha kembali menyeimbangkan diri dalam sisi produktifitas pribadi. Kalau urusan urusan pekerjaan tidak usah dibahas, jelas itu target dan kewajibannya. Kalau urusan religiusitas, tidak perlu juga dimunculkan sudah ayat berapa kita mengaji hari ini. Tapi terkait tentang menulis dan membuat konten di media sosial memang perlu kembali diseimbangkan.

Apalagi sudah muncul beberapa pertanyaan terkait tentang tema kopi yang dianggap agak berbeda dengan beberapa postingan belakangan ini yang random diluar kopi. Tenang saja kawan, ada hal teknis yang secara kebetulan membuat kejarangan menikmati Kopi hitam tanpa gula manual brew V60 karena dalam 1 minggu terakhir stok kertas filter v60nya habis dan sekarang masih menunggu kiriman dari pembelanjaan online.

Selamat beraktifitas di hari minggu ini, jangan lupa maksimalkan waktu bersama keluarga karena esok hari kesibukan pekerjaan sehari-hari akan menyergap kita kembali. Wassalam (AKW).

BUKU BUKU KARYAKU

3 buku hasil karyaku.

CIMAHI, akwnulis.com. Perjalanan panjang menikmati tarian kata dan liukan kalimat selama itu terus dijaga semampu diri. Dengan meluangkan waktu menulis apapun yang mampu dituangkan serta disimpan di jagad online yaitu di blog pribadiku ini. Lalu dengan kekuatan media sosial, link tulisannya tersebar meskipun hanya terbatas dari sebagian kontak di hape, ataupun yang kepo melalui status WA yang hanya berumur 24 jam saja.

Alhamdulillah tulisanku yang ringan, pendek dan singkat.. eh sama ya. Ini bisa terus mewarnai jaringan silaturahmi dan juga (mungkin) menjaga literasi pribadi untuk terus berkarya meski tekanan dan tantangan kesibukan adalah sebuah cengkeraman penghalang yang harus dilawan, dihadapi dan ditaklukan.

Selanjutnya adalah apakah sudah dibuat buku, dikumpulkan dan dicetak tentu dengan cover yang bagus dan dapat dinikmati secara khusus?”

Pertanyaan inilah yang menggugah jari jemari yang lentik eh bulet ini untuk menuliskan barisan kata agar semua menjadi terang benderang.

1. BUKU YANG SUDAH DIHASILKAN

Jika melihat dari sisi produk yang dihasilkan hingga tulisan ini dibaca oleh para penikmat kata yang budiman, baru 3 buah buku yang dihasilkan secara pribadi dan semuanya bergenre fiksi atau cerita rekaan saja (di klaimnya). Meskipun tentu ide ceritanya berhubungan erat dengan pengalaman pribadi dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah ini.

Sementara untuk buku keroyokan antologi ada 6 – 7 judul buku yang akan dibahas kemudian. Kembali ke buku murni ciptaan sendiri, inilah daftar buku hasil karya andriekw, sebagai berikut :

1. BELAHAN JIWA
2. ITIKURIH
3. LALANDONG

Yuk kita bedah satu – satu guys.

Buku pertama berjudul BELAHAN JIWA adalah sebuah buku dalam bentuk novel yang berisi tentang sebagian perjalanan hidupku mengawal dan menemani almarhumah istri menjalani pengobatan selama 5 tahun kurang 1 bulan sebagai survivor kanker payudara hingga akhirnya kembali ke haribaan illlahi pada bulan oktober 2014 lalu.

Buku pertama ini disusun dengan pendekatan kenekatan tapi terus berihtiar meskipun dengan segala kekurangan. Akhirnya hadirlah buku novel yang menjadi tonggak awal kehadiran buku fiksiku. Alhamdulillah.

Buku kedua berjudul ITIKURIH, adalah kumpulan tulisan rekaan yang super pendek yaitu maksimal 150 kata sudah menjadi sebuah jalinan cerita dan ditulis dalam bahasa sunda atau lebih terkenal dengan sebutan FBS yaitu fiksimini basa sunda. Di buku pertama kumpulan fiksimini sundaku ini terdapat 101 tulisan singkat yang mungkin bisa memberi senyum dan manfaat.

Buku ketiga berjudul LALANDONG, masih sebuah buku kumpulan fiksimini basa sunda berjumlah 114 cerita fiksi singkat dengan membahas tentang keseharian menggunakan bahasa sunda yang digunakan sehari-hari. Judul ‘lalandong’ memiliki arti berobat atau pengobatan. Maksudnya adalah dengan membaca buku ini dan menikmati isi ceritanya menghasilkan senyuman dan keceriaan sehingga mengobati suasana jiwa yang sedang galau dan muram.

2. BAGAIMANA CARA MENIKMATINYA? (MEMBACANYA).

Produk buku yang sudah dihasilkan tentu bertujuan menyampaikan ide gagasan atau minimal informasi yang menghibur dan menenangkan. Memberi semangat bagi pembaca dan sekaligus menambah wawasan dalam mensyukuri nikmat dunia. Plus untuk buku yang kedua dan ketiga memiliki ide dan semangat untuk melestarikan budaya daerah yaitu bahasa, khususnya bahasa sunda.

a. VERSI BUKU CETAK
Untuk versi cetak maka dipastikan harus hadir bentuk buku cetak yang bisa dipegang, diraba dan dibuka – buka, maaf bukan dicelupin (itu sih iklan snack). Memang versi cetak tidak ada di Toko buku besar, tetapi sekarang dengan hadirnya BITREAD, siapapun bisa menerbitkan buku tampa khawatir dengan biaya yang besar.

Jadi tingal klik DISINI, ikuti langkah – langkahnya dan ditunggu beberapa hari maka versi cetaknya akan dikirimkan ke alamat kita.

b. VERSI E-BOOK
Untuk yang ingin membaca dengan membeli ebooknya bisa dilakukan dengan 2 cara :
1) Melalui website Bitread ada tombol ‘keranjang gramedia’
2) Langsung ke alamat Gramedia ebook dan search ‘andrie kustria wardana’ atau supaya praktis klik saja DISINI.
untuk memperlancar proses membacanya diperlukan instalasi aplikasi GRAMEDIA EBOOK dan ikuti langkah – langkahnya. Harga ebooknya lebih murah dibanding versi cetak dan pembayarannya bisa melalui mobile banking atau aplikasi DANA, OVO dan sejenisnya.

c. VERSI RANDOM
Nah untuk pilihan ini tergantung selera, kalau mau berbentuk buku ya silahkan pesan. Penikmat ebook juga tinggal doenolad aplikasi dan beli buku onlinenya. Untuk yang penyuka tulisan yang bisa dibaca gratisan, tinggal pantengan eh ikuti aja blogku ini www.akwnulis.com

Itulah informasi yang bisa diberikan bagi siapapun yang ingin atau penasaran dengan buah karyaku yang baru sedikit ini.

Selanjutnya ada beberapa buku yang dibuat keroyokan atau sekedar sebagai kontributor cerita saja yang besok lusa akan kita bahas. Selamat weekend kawanku. Wassalam (AKW).

TERAS BACA – Tips menulisku.

Sebuah catatan tentang Tips Menulisku..

CIMAHI, akwnulis.com. Pertanyaan – pertanyaan yang hadir memiliki kecenderungan tentang kegamangan dan rasa khawatir tidak bisa menulis karena bukan bakat, karena banyak pengaruh dari luar, karena perkembangan teknologi dan karena tayangan televisi yang mengurangi atau malah menghilangkan hasrat untuk menulis. Itulah rangkuman dari berbagai pertanyaan yang hadir di acara TERAS BACA – MQFM dengan tema MANAJEMEN WAKTUProduktif Menulis yang sudah dilaksanakan tadi siang.

Aneka pertanyaan yang mewakili kegalauan untuk sebuah kalimat, “Bisakah saya menulis?”

Tentu secara fundamental adalah dimulai dari niat kita untuk membuat tulisan. Pertanyaannya adalah “Tulisan tentang apa?”

Maka secara tuntunan agama islam dan dicontohkan oleh nabi adalah selama 24 jam per hari ini dibagi menjadi 3 bagian. Sepertiga waktu untuk beribadah, sepertiga waktu untuk bekerja dan sepertiga waktu untuk beristirahat. Berarti 8 jam adalah akumulatif waktu untuk beribadah, padahal penulis paling cuma 5 menit x waktu shalat lima waktu, aaw cuma 25 menit saja. Sisa 7 jam 35 menitnya ngapain?.. aduh gawat nich.

Oke guys itu tataran ideal ya, terkadang malah waktu bekerja yang terlalu banyak, lebih dari 8 jam atau malah waktu istirahat yang berlebihan, itu semua kembali kepada niat dari diri kita masing-masing.

Udah ah, sekarang mau jawab pertanyaan yang pertama. “BISAKAH SAYA MENULIS” jawabannya tegas, “BISA”. lha wong bikin status whatsaps dan posting di medsos bisa sehari 5x, padahal jelas itukan dasarnya menulis. Memberikan komentar pada postingan orang di media sosial, jelas adalah rangkaian kata yang merupakan aktifitas menulis. Jadi tidak ada alasan lagi, menulis dan menulislah.

Pertanyaan selanjutnya adalah “Menulis tentang apa?”… langsung sambar jawabannya, “Menulislah apa yang anda suka, apakah yang memang dialami sendiri, atau berharap dialami sendiri ataupun setelah membaca sesuatu lalu ingin menuangkan versi kata dan kalimat sendiri

Gampang khan?”

Ih ngegampangin banget, padahal susah kan. Gitu gerutu dalam hati ya. Maka ini sebagai sharing pengalaman saja sebagai penulis, aduh berat juga nyebut penulis. Tapi kenyataannya memang hingga paragraf ini adalah aktifitas menulis.

Nah supaya nggak bertele-tele, inilah AKWTips untuk menulis kali ini.

1. Tuliskan segera apa yang menjadi harapan, apa yang disuka dan apa yang didambakan. Tret kutret.

2. Metode menulisnya (jika mau) jangan menggunakan komputer karena kemungkinan tergoda untuk mengerjakan hal lain apalagi menulis di kertas bekas gorengan, biasanya fokus ngabisin gorengannya dan nggak keburu nulisnya… tapi menulisnya di aplikasi NOTE smartphone android (jangan protes pengguna Iphone, kebetulan penulis memang pake hape android).

3. Tulislah apa yang disenangi, baca sekali saja khawatir ada typo atau salah tulis.

4. Jangan sering-sering dibaca ulang, kecenderungannya malah nggak jadi tulisan karena terus menerus dikoreksi sendiri :).

5. Posting di medsos pribadi atau yang senang dalam bentuk diary online bisa gunakan fasilitas blog gratisan berbasis blogspot dan wordpres atau platform lainnya.

6. Bisa juga kirim hasil karya kita atau link blog kita ke kontak yang ada di hape via japri di WA atau share di WA grup.

7. Lupakan dan kita kembali ke nomor 1 untuk memulai lagi menulis.

Percaya deh, kalau tahapan ke-7 ini dilewati dan kembali ke tahapan 1 berarti anda sudah menghasilkan sebuah tulisan.

Sebagai pelengkap bisa ditambah photo hasil jepretan sendiri atau ngambil punya orang, konsekuensinya harus disebut sumbernya. Kalau penulis simple saja, jika lihat di blog ini ada photo dan dibawahnya ditulis DOKPRI artinya dokumen pribadi atau kalau yang berbahasa sunda ditulis DOKLANG (dokumen olangan).

Gitu deh tulisan singkat kali ini, selamat menulis ya. Oh iya terima kasih Bu Anita Owner Bitread dan juga Kang M Huda MQFM atas kesempatan silaturahmi dan bersiaran di radio tadi siang. Selamat berbuka shaum hari ke-18 ini. Wassalam (AKW).

NGAGELENYU – fbs

Ngotret yuk ah, basa sunda.

FIKMIN # IMUT NGAGELENYU #

Photo : Mung Ilustrasi / doklang.

Teu pira ukur imut ngagelenyu basa ibu guru muji, pèdah tiasa ngawaler pertarosan anjeuna kalawan tatag tur bèntès. Naha kalah ka dibangkenuan ku bèbènè. Ngabigeu pas ditaros basa jam istirahat.

Kunaon geulis, naha manyun waè geuning!?”

Teuing ah!” Panangan dikèpèskeun, bari ngajèngkat.

Nya tibatan janten rudet, atos wè uih deui ka kelas. Mukaan buku agènda bari èmutan muter teu puguh rasa. Nyobian kutrat kotrèt.

Nuju naon Man, meuni rajin jam istirahat di kelas?” Soanten halimpu ibu guru  aya dipayuneun.

“Euh… ieu bu, …euh kaleresan aya tugas nu teu acan dirèngsèkeun”

Ulah ngabohong, ibu gè ningal naon nu diserat ku Lukman”

Gebeg tèh, langsung panangan nungkup seratan dina agenda. Damis asa panas, mastaka ngadadak rieut. Sumawonna jajantung asa teu puguh.

Ari pèk tèh kalah katodèl, buku agènda murag paburantak. Ibu guru cingogo ningali seratan, teras imut ngagelenyu. Breh judul fikmin dina agènda, -Guru Geulis vs Bèbènè-. (AKW).

***

Fbs : Fiksiminibasasunda sebuah tulisan fiksi singkat berbahasa sunda.

Diary Cofee 11

Puisiku tentang kopiku volume 11

Akwnulis.com. Merajut malam di Ruang Halimun
Berteman sepi menata janji
Hilangkan jenuh jangan melamun
V60 kopi Toraja sambil diuji

1 : 20 menjadi rumus komposisi
Hasilkan kopi penuh presisi
Segarkan malam hilangkan sangsi
Siap bekerja tanpa perlu bersedih hati

***

Segelas kecil Espresso segar menanti
Ditemani birunya rasa alami
Keteduhannya menjaga hati
Kepahitannya miliki arti

Satu teguk langsung tandas
Sisakan nikmat yang tuntas
Diujung gelas masih berbekas
Mercure Nexa tunaikan tugas

***

Tiga poci sedang berjanji
Memadu hati tanpa alibi
Masing-masing berisi kopi
Hasil seduhan via V60 (vi-sixti)

Dua poci Java Prinsca Ateng super
Satu lagi Brazil Sitio Tanque
Mempersembahkan kopi alami
Menjadi pengikat kebersamaan kami

***

Kopi Liong di gelas kaca
Menemani pagi di Bapenda
Bergaya dulu di meja
Berlatar belakang tulisan Puslia

Lanjut dengan gelas berbeda
Tulisan Espresso tapi beda
Ini kopinya grup preanger java
Asem dikit itu biasa

***