Melukis diri

Menatap malam menggambar harap.

Tengah malam akhirnya terlewati, tetapi ternyata mata belum sesekali terpejam sendiri. Seolah bersekutu dengan otak dan kompakan dengan tubuh yang semakin segar tanpa ada tanda-tanda kantuk datang.

Serasa tidak biasanya. Ditambah dengan sesekali gatal tenggorokan meningkahi, munculkan batuk yang sedikit mengganggu.

Biasanya mah pelor alias nempel molor, nemu bantal ataupun nggak. Asal nempel di kasur maka terlelaplah tanpa perlu berhitung menit.

Akhirnya mencoba melukis asa diatas langit-langit kamar, mengambil kuas harapan dan menyapukan pelan-pelan untuk hasilkan angan yang memberi pengharapan.

Tidak lagi berfikir kenapa kok tidak bisa tidur memejamkan mata seperti biasa, tapi disibukkan dengan badan telentang tapi pikiran sibuk melukis angan di atas langit-langit kamar kehidupan. Siluet aneka warna mulai terbentuk dan mewujud abstrak tapi penuh makna.

Seekor naga berwarna-warni melindungi bola kaca kuning keemasan berpadu dengan birunya langit dan hijaunya savana, hadirkan sinergi warna yang begitu memikat. Meski itu hanya angan. Biarkan pikiran bebas terus berkumandang.

Seiring lukisan angan hampir mencapai bentuk sempurna, tak terasa mata tertutup badan terlelap. Serasa badan menjadi ringan dan sedang menunggangi naga warna diatas langit bumi pancatengah. Kesuburan tanah dan areal persawahan serta perkebunan yang hijau memanjang dibatasi kelokan sungai yang menjadi batas alam.

Udara segar dan begitu segar sepanjang mata memandang… nikmat sekali, Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban…

Tiba-tiba, “TRIIIIIING TRIIIIING!!!!” suara alarm membuyarkan lukisan alam dan hancurkan sang naga yang sedang asyik berkeliling. Semua gambaran hilang. Tergantikan suasana kamar yang temaram. Jam menunjukan pukul 3 dini hari… ooow alhamdulilah ternyata tertidur jugaaa.

Tapi dengan segenap kekuatan yang ada, bergerak bangun tanpa menunda. Menyambar handuk dan menyalakan air panas di kamar mandi. Bukan apa-apa, karena Pesawat di Bandara Husein jurusan surabaya pasti nggak bakalan menunda penerbangan gara-gara salahsatu penumpangnya bangun kesiangan… ‘jebur.. jebuur.’

Lawan dingin perangi kantuk, segera bergerak meski tenggorokan masih serak. Menjalani tugas meskipun harus dini hari bergegas menuju bandara yang akan menjadi tempat pengantar tugas DL hari ini. Hayuuu. (AKW).

Kunker STBM 110418

Cerita singkat tentang pembelajaran STBM ke Jawa Timur

Perjalananan dini hari menuju bandara setelah semalaman melukis langit kamar terasa begitu singkat. Hanya 8 menit, grab Datsun Go+ mengantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan.. eh ke halaman keberangkatan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Turun segera dan tidak lupa bayar ongkos grabnya. Nengok kanan kiri dan akhirnya bersua dengan wajah-wajah yang sudah kenal ataupun agak kenal hehehe. Basa basi dan sejumput kata memulai bincang dini hari ini. Tapi tidak lama berbincang itu bertahan karena adzan shubuh berkumandang syahdu. Menyentuh kalbu untuk segera mengadu kepada Allah Yang Maha Tahu.

Ngapain di bandara nyubuh bro?..

Pasti itu pertanyaan yang muncul. Pas bingit jawabannya yaitu tugas negara dinas luar kantor.

Photo : Delegasi Dinkes Kab Bdg berpose.

Yup ada tugas ke Jawa Timur dan lebih efektif waktu jika menggunakan pesawat terbang. Tapi tetep harus liat kemampuan budget kantor juga, jangan sampai melewati pagu atau batasan yang udah ditentukan.

Photo : Sarapan bersama di Jawa Timur / Dokpri.

Pesawat Lion Air JT 915 terbang mulus dan mendarat nyaman di Bandara Juanda Sidoarjo jam 07.20 Wib. Proses pengambilan bagasi rombongan relatif lancar, sarapan bersama di rumah makan hingga akhirnya tiba di tempat tujuan yaitu Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

***

Judul besarnya dateng ke Surabaya adalah keinginan untuk belajar kepada Pemprov Jatim khususnya tentang STBM.. bukan STMJ ya. STBM adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Kenapa itu menjadi strategis bro?… itu ceritanya panjang. Tapi dari pada nggak mau baca tulisan selanjutnya yaa dipersingkat saja. Intinya urusan sanitasi ini adalah sebuah bentuk kerja bareng lintas sektor lintas OPD untuk mewujudkan pembangunan sanitasi bagi masyarakat melalui wadah Pokja Program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman) dimana di Sekretariat Daerah digawangi oleh Biro SPIBUMD – Biro Yanbangsos – Biro Prodi bersama dengan OPD-OPD diantaranya Bappeda, BPKAD, Dinkes, Disperkim, DisLH, Disdik, DisPMD, Diskominfo serta Satker KemenPUPR & Bappenas.

Bicara STBM yang merupakan domain Dinas Kesehatan adalah salah satu metode program yang efektif untuk membangun kesadaran hidup sehat dan menjaga sanitasi lingkungan secara langsung kepada masyarakat, selanjutnya secara phisik dari Disperkim dan DisLH untuk monitoringnya. Eitt tidak lupa dari sisi arah perencanaan dan tentu komitmen penganggaran maka peranan penting Bappeda dan BPKAD adalah sinergi berkelanjutan untuk mewujudkan universal akses serta amanat SDGs pesan nomor 6, antara lain pada tahun 2030 mencapai akses sanitasi dan kebersihan yang memadai dan layak untuk semua dan mengakhiri BABS…

***

Alasan pembelajaran itulah, sebuah rombongan besar bergerak ke Jawa Timur dari berbagai arah meliputi perwakilan 16 kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat, terdiri dari para Kabid Kesling dan Kabid P2PL, Para Kasi dan stafnya serta Kota Banjar hadir langsung Kepala Dinas Kesehatannya serta tentunya sohibul baitnya Dinkes Provinsi Jawa barat didukung perwakilan Diperkim, Biro Yanbangsos dan Biro SPIBUMD dengan total rombongam 72 orang.

Jawa timur menjadi jugjugan karena dari 38 kabupaten/kota di Jatim, 5 kab/kota sudah ODF (Open Defecation Free) atau Bebas BABS (buang air besar sembarangan)… jangan salah arti kawan.. bukan bebas BAB sembarang….. tetapi sudah tidak ada lagi masyarakat di 5 kab/kota tersebut yang BAB sembarangan.

Keren khan?… sementara di Jabar belum ada satupun kab/kota yang ODF… jadi semua semangat yang sama untuk menimba ilmu dan segera mengimplementasikan di kab/kota di Jawa barat. Dengan luasnya wilayah dan tentunya 48,1 juta jiwa penduduk jabar tentu perlu implemetasi strategi komprehensif pasca pembelajaran ini.

Pembelajaran ini tentu komprehensif menyangkut kebijakan, komitmen anggaran, regulasi, SDM serta berbagai kiat-kiat jitu agar kab/kota ODF di Provinsi Jawa Barat segera terwujud.

***

STBM Jawa Barat!!!
Lebih bersih-Lebih sehat

‘Yes Yes Yes!!!

Teriak para peserta kunker penuh semangat.

Wassalam (AKW).

Diary Coffee 6

Volume 6 Diary Coffeeku…

Pagi menjelang penuh harapan
Secangkir kopi bukan hanya angan
Tetapi salah satu tujuan
Karena dibalik kepahitan ada kenikmatan

Pahit itu hanya persepsi
Karena terkandung aneka sensasi
Dari secangkir kopi
Sajian yang hitam mewangi

V60 Gayo Takengon tampilkan diri
Aroma nikmat rasa sweety
Medium acidity bikin mau lagi
Di Noah Barn ini tersaji

Pagi menjejak siang
Mengantar hari dengan riang
Dari bandung bergeser sekarang
Menuju Cimahi utara selagi terang

Cafe kupu-kupu menyambut haru
Kedatangan kami yang terburu-buru
Demi menikmati sajianmu
Manual brew Arabica Gunung tilu

V60 memberi rasa tersendiri
Dilanjut double espresso lebih dini
Mengejar nikmat yang hakiki
Mengecap rasa kopi alami

Kopi hitam di Cipageran
Bikin mata agak segeran
Setelah ujian yang menegangkan
Longgar otot jalani kehidupan

Sore menjelang bersama si cayang
Dapur keraton ucap selamat datang
Sajian kuliner rasa menantang
Tak lupa espresso berwarna terang

Itulah diary coffee edisi enam
Melengkapi lanjutan perjalanan
Menikmati si hitam yang menyenangkan
Dan bikin hidup lebih ringan. (AKW).

Diary Coffee 5

Antara Cimahi & Kertajati, Sang Kopi beraksi.

Pergi ke Kertajati
Tentu membawa suatu misi
Target besar di bulan mei
Bandara internasional disini

Tapi tetap jangan lupa kopi
Meski tubruk di cafe engki
Rasa pahit mewangi
Kopi lampung kini dinikmati

Kopi item makin sering
Di deket bandara ada RM saung kuring
Kapal api hilangkan tenggorokan kering
Tetap semangat suara nyaring

Didampingi pedesan entok
Sang penyaji nyai denok
Tapi bikin késang morolok
Dijamin nggak bikin montok

Manual brew makin ngangenin
Akhirnya Stocklot Cimahi di jabanin
V60 Toraja di sajiin
Ahiiw.. segerrnya min.

Supaya nggak keder
Single espresso di order
Cape hilang badan seger
Siap lagi udar ider

Nggak lupa kopi bening
Dua kerut muncul dikening
Beneran ini kopi atau ngayal maning?
Ternyata memang masih pusing. (AKW).

BENING

Kewaspadaan adalah nyata tapi kerisauan bisa hancurkan rasa.

Segelas sajian cairan bening menggugahku malam ini.

Awalnya mencoba meyakini bahwa itu adalah air mineral yang berpindah tempat dari botol plastik ke gelas bening itu.

Tapi ternyata, …..

Bisa saja itu adalah wine yang menyamar berselimut keanggunan dalam balutan cerdas tanpa warna yang tetap saja memabukkan.

Atau mungkin segelas kopi bening yang jelas mengandung unsur kafein tetapi dihasilkan dari inovasi terkini sehingga mampu mendobrak pakem bahwa cairan kopi itu tidak harus melulu hitam.

Dua pilihan ini saja sudah membuat adrenalin kewaspadaan meningkat tajam meskipun kadar kepasrahan atas bergesernya kemajuan jaman adalah kenyataan yang harus diterima.

Belum klo ada asumsi lain yang membangunkan diskusi tanpa kejelasan akhir.

Tanpa perlu berfikir lebih banyak dan malah menghasilkan hoak-massal dari para kaum non-cekricek yang memviralkan sesuatu, padahal yang bersangkutan belum paham atau malah belum baca tuntas tapi hanya menggugu sebuah judul bombastis saja.

-***-

Langsung sambar tuh gelas, baca Basmallah dulu dink… glek minum.

….
….

Ternyata segelas air mineral yang menyegarkan.

Alhamdulillah.
Gitu ajah. (AKW).

Telat

Ah pokona mah.. kitu wéé.

#FiksiminiSunda

Lénglang jalan ngahudang kamelang. Tiis tingtrim nyelesep kana jajantung. Rasa rumasa nyeblak teu loba carita. Kakeueung nganteur kahayang nu tacan kacumponan.

Leungeun sampulur nu ti tadi nyangsaya dina lahunan, ayeuna ukur lamunan. Ngiles seungitna leungit rupana, dibulen mongkléngna peuting.

Tapak lacak laku lampah, ngagambar atra dimana jeung iraha. Sosonoan jeung anjeun, sanajan judulna dosa tapi dikeureuyeuh, da geuning raos atuda.

Ayeuna sadayana janten matak sagalanan baruntak. Padahal teu loba kecap nu jadi ucap, ukur sakalimah nu ngajadikeun amarah, “Enéng telat Kang!.”

Asa ngajelebèt kana mamaras,

“Naha ayeuna bébéjana?”
“Pan ceunah geus tarapti?”
“Boa-boa ukur ékting?”

Pagaliwota panyangka gancang diropéa ngarah teu jadi carita, komo deui asup mèdia. Anjeun ngoléséd bangun surti, ngécagkeun bangbaluh teu loba ngarahuh. Didieu, di batas jalan tol Km123 Cipali, anjeun nyangsaya salilana. (AKW).

Akhirnya rekor terpecahkan..

Waktu dan keadaanlah yang memaksa untuk lakukan ini. ikuti aturan main dan tak perlu banyak bertanya. Jalani takdir dengan ceria.

Photo : Gedung sate di malam hari/dokpri.

Berada di lingkungan gedung sate total hampir 8 tahun, merasakan suasana kerja yang nyaman dan penuh kekeluargaan. Ditunjang dengan berbagai fasilitas yang mendukung produktifitas.

Fasilitas internet yang mumpuni, gedung kantor dan ruang kerja yang hangat serta bernilai sejarah. Kantin terbaik di lingkungan kantor pemerintahan, Kantor kas & ATM, lapang tenis, ruang parkir yang luas serta beraneka taman yang indah, tertata rapih penuh keasrian bikin adem dan relax… atuh kapan kerjanya klo rilek terus?…. atuh jangan suudzon dulu, justru kerjaan mah bejibun disini tapi suasana asri dan beraneka fasilitas inilah yang bikin mood kerja kita ‘terpelihara‘…. ahay.

Photo : Kesayangan lagi di museum gedung sate/dokpri.

Ditambah lagi di akhir tahun 2017 telah diresmikan Museum Gedubg sate yang kerenn abis. Penggabungan jalinan sejarah pembangunan gedung sate di tahun 1822 secara lengkap plus sentuhan teknologi ter-anyar yang bikin keunggulan museum ini. Ada mini video mapping, blue print pembangunan gedung sate versi touchscreen, Virtual reality, dan banyak lagi…. pokoknya nggak nyesel dech klo moo berkunjung kesini. Tiket masuk Gratis dan sekarang ada kedai Ngopi Saraosna…. tapi jangan datang hari senin, pasti tutup untuk maintenance‘.

Fasilitas terbaik lainnya adalah Mesjid AlMuttaqien, Gedung eks ruang Sidang paripurna DPRD yang disulap menjadi Rumah Allah SWT. Mesjid yang ciamik, bersih dan harum penuh keagungan. Senantiasa ramai di waktu shalat wajib plus kegiatan majlis taklim yang rutin diadakan jugaaa…. shalat shubuh berjamaah dilanjutkan pengajian setiap hari senin pagi semakin menyemarakkan kehadiran mesjid ini… alhamdulillah.

Salah satu fasilitas yang tidak dimanfaatkan keberadaannya adalah….. Klinik Gedung Sate. Padahal sekarang setiap hari pintu masuknya terlewati…

Kenapa tidak dimanfaatkan?.. karena syaratnya musti Sakit dulu heu heu heu. Bisa juga main ke situ.. tapi bade naon coba?… ujung2nya urusan penyakit. Bisa juga timbang badan atau cek tekanan darah… tapi nggak ah.

Alhamdulillah diberi sehat dan prima, meskipun bukan berarti nggak pernah sakit, tetep ngerasa drop dan kena penyakit yang istilahnya penyakit kampung seperti salesma/flu, gohgoy/batuk, sakit nelen, pusing, juga muriang panas dingin, atau komplikasi rorombéheun dengan arateul… biasanya diobati dengan 4B.

Mau tau 4B?…

4B itu terdiri dari 4 komponen yaitu :…
1) Banyak Makan,
2) Banyak Minum,
3) Banyak Istirahat dan
4) Banyak Duit….. heuheuheu.

Yang rumit mah poin 3 dan poin 4. Tapi minimal 2 poin awal bisa dijaga dan dilaksanakan karena memang dasarnya RW06 alias rewog (seneng makan).. sehingga klo nemu makanan, pilihannya hanya 2 yakni makanan enak dan enak bangeeeettzz.

***

Namun setelah 8 tahun disini.. akhirnya pecah telor dech. Harus menghadap dokter di Klinik Gedung Sate ini, diperiksa dan di cek tekanan darah ternyata tekanan darahnya rendah 100/80 serta musti di teraphi karenaa…… Teu tiasa ngalieuk (Nggak bisa nengok ke kiri), leher kaku dan punggung sakiit rasanya. Bahasa gaulnya urat ngajepret, salah tidur, motah teuing, sawan bantal. Tapi diagnosis dokter dan memang begitu adanya adalah akibat ‘terlalu‘ diforsir sehingga badannya ‘protes‘.

Alhamdulillah terapi udah dijalani dan dapet surat sakit dari dokter untuk istirahat 3 hari… asyiiik..

Tapi.. hanya 1 hari yang berlaku, karena beban kerja yang cukup padat dan tugas pak Bos untuk mewakili hadir rapat di luar kota, yaa… hari kedua kembali bekerja. Semoga segera membaik dan sembuh sehat seperti sediakala.

Maafkan kawan-kawan klo beberapa hari ini agak somse, nggak nengok klo dipanggil dari arah kiri.. maklum lagi akiit nggak bisa nengok 🙂

Kesimpulannya udah lengkap dech fasilitas di gedung sate digunakan. Tinggal besok-besok jalan keliling taman di sini sambil photo selpi untuk diunggah ke medsos pribadi. Ciaooo. Wassalam. (AKW).

Nyoo Cai

Urang lembur hoyong ngojay di dayeuh. Gejeburrr….

FikminBasaSunda.

Ti lembur rebun-rebun muru ka dayeuh. Numpak élf si Kuluk, limaan nu boga kahayang. Teu pira, geus bosen papalidan di sungapan jeung teuleum di Leuwi Kuya. Hayang ngajaran ngojay di dayeuh.

Dua jam geus kaliwat basa si Kuluk nepi ka Cimahi. Jrut tarurun, Uing, Ogim, Opik, Endah jeung Adut. Beungeut aratoh da sakeudeung deui rék meunang pangalaman anyar, ngajaran ‘Balong ngojay’. Geus kabayang caina hérang jeung beresih teu kawas ngojay di leuwi nu kudu rancingeus. Bisi keur ngojay aya lélé konéng ngaliwat, atawa catang palid jeung oray cai, kudu geuwat disingkahan.

Anjog ka tempatna, kaciri loba jelema. Mayar tikét asup tuluy muru ka balong lega nu caina hérang bulao. Nonoman jeung wanoja balawiri ngan di kolor jeung cangcut ogé kutang wungkul.

Satengah jam uing jeung babaturan euweuh nu wani asup ‘Balong ngojay’, caringogo wé bari olohok. Ogim ngaharéwos, “Kumaha ieu lur?, suku jadi tilu!” Uing jeung babaturan tungkul babarengan. Éra. (AKW).

Main air yuuk…..

Masuk ke area kolam renang mau ngapain guys?

Photo : Kolam renang Siliwangi Bandung / Dokpri.

Disaat melihat birunya air di kolam renang maka dua pilihan besar terpampang, nyebur atau tidak. Klo pilihan yang pertama yang diambil, berarti ada banyak cabangnya. Ada yang nyebur karena memang mau berenang, ada juga yang mau belajar renang…… tetapi mayoritas yang ketiga yaitu nyebur ke kolam renang itu untuk main air… bener khaan?.

Nah klo yang ngambil keputusan nggak nyebur, udah jelas berarti cuman nganter doang trus ditinggalin dan ntar dijemput lagi, atau bisa juga ditungguin dipinggir kolam renang sambil nongkrong cemal cemil dan mainin hape hingga yang ditunggu kelar bermain airnya.

Tapi agak disayangkan klo udah masuk area kolam renang trus nggak nyebur karena pasti udah bayar tiket khaan?… kecuali emang niat awalnya udah cuman nganter dengan segala konsekuensinya, ya udah itu mah terserah. Tapi klo saya yang kadang itungan, harga tiket masuk kolam renang mulai dari 45rebu di kolam renang Cipaku hingga 75rebu di kolam renang Siliwangi (semuanya di Bandung) kerasa sayang bingit klo nggak nyebur.. ya minimal main air.

Photo: kolam renang Hotel Horison Bandung / Dokpri.

Bisa juga menikmati fasilitas kolam renang di Hotel Horison Bandung di daerah lingkar selatan – buah batu atau di tengah kota Bandung ada kolam renang di hotel Preanger.. tapi ini mah syaratnya kudu nginep dulu.

Yang penasaran tentang kolam renang Cipaku silahkan klik aja KOLAM RENANG CIPAKU.

Atau klo yang di Jakarta, kebeneran dapet dinas luar atau liburan sama keluarga di ibukota negara dan pingin renang di hotel sambil menikmati fasilitas bisa menjadi pilihan nginap di hotel sekaligus renang. Bisa di Kolam renang Aryaduta Tugu Tani atau Kolam Renang Merlynn Park Hotel di daerah Petojo, Jakarta Pusat. Penasaran?… klik aja tulisan tadi.

Nah balik ke yang milih buat nyebur, yuk kita bahas atu atu….

Photo : Kolam renang Hotel Preanger Bandung / Dokpri.

Pertama yang niatnya berenang berarti udah bisa berdamai dengan air dan badannya ngambang. Minimal menguasai satu gaya yaitu gaya bebas.

Jangan salah ya guys, gaya bebas itu bukan bebas segala-galanya. Bebas teriak-teriak atau gangguin orang lain, atau nggak pakai celana… bukan bebas begitu. Tetapi gerakan renang yang sudah umum diajarkan dimana tangan kanan dan kiri bergantian mengayuh serta kaki ikut bergerak simultan. Klo nggak gitu soalnya berubah jadi gaya batu… itu tuh gaya diam dan tenggelam heu heu heu….

Gaya lain banyak variasinya tetapi penulis batasin aja untuk gaya yang umum yaitu gaya dada dan gaya kupu-kupu. Ntar dibahas dech.. sekarang mah ngobrolin turun atau enggak ke kolam renang padahal udah bayar (dasar tukang itungaaan…).

Photo : Siliwangi Swimming park / dokpri.

Kedua adalah yang motivasinya belajar berenang. Artinya umur tidak sejalan dengan kemampuan berenang karena kemampuan ini harus dilatih. Anak kecil bisa mahir tapi orang dewasa tidak bisa berenang, itu mah biasa.

Jadi klo yang belum bisa berenang, jangan berkecil hati. Turun dulu ke kolam renang untuk sekedar main air dan mengenal suasana dulu, sambil perhatikan di kolam… dipastikan ada yang sedang berlatih dan otomatis ada pelatih. Dekati dan tanya-tanya klo moo belajar berenang gimana aturan mainnya. Beragam pelatih dan beraneka tatacara pelatihan yang bisa kita pilih, caranya tanya-tanya dan diskusi.. sambil berendamm. Pertanyaan nggak bakal jauh-jauh, seputar biaya, waktu latihan, kelengkapan… baru bicara teknik berlatih. Tapi klo moo nggak banyak budget keluar… bisa juga dengan gaya nekad… loncaat aja ke kolam renang. Klo tenggelam ntar juga banyaak yang bantuin hehehehe… trus diajarin dech cara berenang.

Ketiga…. nach ini yang paling gampang tapi strategis. Karena tinggal main air… iya mainin air. Tapi disarankan tetap berpakaian atau celana renang. Awalannya bisa sambil jongkok pinggir kolam renang trus duduk dipinggir kolam dengan kaki berendam…. klo udah nyaman ya sudah coba berendam… untuk kolam dewasa biasanya dimulai dari 1,3 meter.

Atur nafas… karena yang nggak biasa mah suka kerasa sesek dan agak panik. Padahal di kolam renang itu jangan takut tenggelam karena tenggelam itu suatu keharusan. Wahhh?. Ehh nggak percaya, berenang itu 90 sd 100 % badan dalam posisi tenggelam lho.. nggak percaya?.. cobian geura.

Jadi saran kami mah… ke kolam renang itu tujuannya ‘main air’, sambil main air bisa ngasuh anak baik bayi atau anak-anak, juga ngasuh anak orang heuheuy…. jangan lupa awasi anak kecil apalagi bayi oleh orang dewasa. Karena kolam renang bisa berbahaya.

Lalu main air sambil belajar renang juga bisa, dan akhirnya main airnya sambil menggunakan berbagai gaya baik gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-kupu plus gaya batu dan ada juga gaya lumba-lumba hehehehe.

Nah gitu dech 3 pilihan yang bisa diambil disaat kita beli tiket masuk kolam renang. Selamat nyebur guys, Wassalam. (AKW).

Liburan & Benkrush

Macet itu bikin lelah otak dan pegal hati, untung ada ‘benkrush’.

Bunderan leuwigajah tinggal selemparan batu untuk tiba dirumah. Setelah dari ba’da shubuh tadi beredar ke ibukota, sebuah perjalanan PP yang lancar. Berangkat jam 06.00 wib dari Cimahi Selatan dan tiba di bilangan Kelapa Gading jam 8 pagi, lanjut ke Pejaten Jaksel hingga tuntas sholat jumat. Balik kanan ke arah Bandung via JORR lancar jaya. Bekasi yang biasanya adalah area kemacetan yang menyesakkan dada dan memegalkan kaki serta melelahkan jiwa (pernah lewat pas sore di hari kerja terjebak hingga 5 jam.. hanya di tol bekasi aja) sekarang lancar jaya. Tapi…

Di daerah karawang tersendat hingga terdiam.. “Siap2 kaki pegal dan pinggang panas”.. tapi tetap doa dalam hati berharap agar segera melewati kemacetan ini…

Tiba-tiba terdengar sirine, dan di kaca spion kanan terlihat sebuah ambulan bergerak menyeruakkan antrian kemacetan… “Kesempatan nich!” Segera agak ke kiri memberi jalan sambil siap-siap menggabungkan diri dengan ambulan dan rombongannya.

Settt!!!! … Mobil ambulan diikuti satu bis kecil dan dua avanza putih melewati.. ada celah.. segara sein kanan dan….. setttt!!! Segara ikutan bergabung dengan rombongan. Tak lupa lampu hazzard dinyalakan.

Memang tidak nyaman ikut-ikutan rombongan ditengah kemacetan, perlu konsentrasi tinggi agar tidak terjadi tabrakan atau nyenggol kendaraan lainnya. Trus rem mendadak dan gas mendadak plus ganti perseneling secepat kilat adalah kewajiban yang harus dipahami, dikuasai dan dipraktrekkan. Eits tidak lupa juga berdoa khususnya untuk yang diambulan, “Semoga Allah segera memberi kesembuhan” atau bagi yang sudah menjadi jenasah, “Allahummagfirlahu Warhamhu Waafihi wa’Fuanhu..”

Sehingga kemacetan bisa tersuay… eh tersibak dan bisa lebih cepat melewatinya. Melewati karawang perjalanan lancar hingga… keluar pintu tol Baros-Cimahi, senangnyaah..

Ehhh…. ternyata keinginan untuk tiba di rumah segera harus sirna karena tiba di bunderan leuwigajah, kemacetan mendera. Semua kendaraan terdiam termasuk ratusan roda dua yang juga terjebak dalam kemacetan…. disinilah kesabaran di uji.

Dikala lalulintas libur panjang alias long wiken dipastikan menciptakan titik-titik kemacetan, Ehh… ternyata……. kena juga tuh kejebak macet ampe 1 jam terdiam, rasanya jleeb.. dongkol. Nggak bisa ubah haluan pilih jalan lain meskipun jalan memutar karena seakan jadi ikan yang terjebak dalam bubu. Nggak bisa gerak kanan kiri ataupun mundur…

Sambil memandang sekeliling terlihat wajah-wajah kesal dan lelah karena ternyata diam dan diam tak bergerak hingga 45 menit…. parah bangeett.. untung saja ada angkot yang mengalihkan ketidaksabaran ini.

Di kaca belakangnya tertera tulisan besar “Benkrush”, awalnya berfikir bahwa sopir angkot atau pemiliknya adalah nasabah yang menjadi korban dari bankrutnya sebuah bank sehingga terjadi penarikan uang nasabah secara besar-besaran (rush) tetapi ternyata tidak ada uang cash di bank nya dan terbayang kerusuhan nasabah di kantor bank tersebut (bankrush)…. eh tapi nulisnya pake hurup ‘e’ bukan ‘a’… jadi kira-kira apa ya?

Mencoba dengan pendekatan ‘Empatic sopirangkotisme’ alias mencoba membayangkan seakan menjadi supir angkot itu.. konseenntrasi.. satu detik.. dua detik… mulai terasa gerah dan lelah nyopirin angkot di tengah kemacetan. Trus membayangkan sebulan lalu pesen dipasangan tulisan itu sebagai penghias kaca belakang angkotnya.. Zlapp!!! Dapatt jawabannya.

Mau tau?… atau mau tau bingit?..

Ternyata sederhana teman2 pembaca… itu adalah salah satu kosa kata dalam bahasa sunda yaitu ‘bengras‘ artinya ‘jernih atau jelas‘. Supaya lebih modern dan gaya maka gaya penulisannya ditambah-tambahin supaya mirip kosakata bahasa inggris… jadilah ‘Benkrush’.

Alhamdulillah.. hasil menganalisis tulisan itu membantu melupakan kemacetan dan akhirnya maju perlahan hingga tiba di rumah 1 jam kemudian. (AKW).