Rapat Lanjutan Jln Tambang 091018

Minute of Meeting rapat lanjutan tentang rencana pembangunan jalan khusus jalan tambang di daerah Rumpin & Parung Panjang Kabupaten Bogor. 09 Oktober 2018.

*Catatan Penting Rapat*

Agenda : Rapat Pembahasan Lanjutan Pembangunan Jalur Khusus Angkutan Tambang di Parung Panjang Kab. Bogor – Kab. Tangerang
Hari/Tgl : Selasa, 9 Oktober 2018.
Waktu : Pukul 10.30 WIB – Selesai
Tempat : BKPP Wilayah I Bogor, Jln Ir. H. Djuanda No. 4 Kota Bogor.

Latar Belakang :
1. Tindak lanjut Kunjungan Gubernur Jawa Barat ke lokasi Rumpin-Parungpanjang & Rapat Kordinasi yang dipimpin Gubernur Jabar pada tanggal 04 Oktober 2018 di R. Papandayan Gedung Sate.
2. Surat Undangan Rapat No 005/705/ AsdaEkbang Tanggal 5 Oktober 2018 perihal Undangan Rapat Lanjutan.

Pimpinan Rapat : Bp Asisten Ekbang Setda Provinsi Jawa Barat.

Peserta yang hadir :
1. Kadishub Jabar
2. KadisESDM Jabar/ KaBKPP I
3. KadisPMPTSP Jabar
4. Kasatlantas Polres Bogor
5. Bappeda Jabar
6. Ka UPTD DisHub-DisEsDM-DisBMPR
7. Biro SPIBUMD
8. Para Pengusaha Tambang di Rumpin-Parungpanjang, dengan jumlah total peserta 69 orang.

Kesimpulan Rapat :
1. Sepakat untuk mendukung usulan 2 trase rencana pembangunan jalan khusus untuk jalan tambang yang dibuat oleh Dinas Binamarga PR Provinsi Jawa Barat.

2. Sebelum proses pembangunan jalan khusus untuk tambang maka akan dilakukan manajemen rekayasa lalulintas dengan alternatif rekayasa I yang akan dimulai hari selasa depan tanggal 16 Oktober 2018

3. Pengusaha segera mempelajari rekayasa alternatif I ini terkait pembiayaan yang akan bertambah karena dampak rekayasa ini.
4. Menyepakati Tim yang terdiri dari semua unsur baik pemerintah dan pengusaha untuk bersama-sama survey ke lapangan.

5. Survey lapangan akan dilaksanakan besok, hari Rabu tanggal 10 Oktober 2018 yang dilakukan oleh Tim survey gabungan dari Ka UPT DisBMPR+DisHub+DisEDSM dg perwakilan pengusaha tambang (PT Dewi Mayang, Lotus, Lola, Sipadang, GSP, BSM, KCQ, Holcim Beton, Sudamanik, Jayabaya dengan titik kumpul di PT Holcim Beton – Maloko pukul 09.00 WiB.

6. Akan dilakukan Registrasi oleh DPMPTSP Provinsi Jawa Barat dengan diawali diskusi selama 1 minggu di Grup WA tentang Hak & Kewajiban Pemegang IUP OP berdasarkan PermenESDM No.11/2018, sebagai bahan langkah lebih lanjut.

Demikian kesimpulan rapat ini, cekidot. (AKW).

Catatan Rapat KPBU 011018

Minute of Meeting Rapat Review OBC KPBU 01 Oktober 2018

Minute of Meeting

Photo : Kantor Bappenas diphoto usai rapat / Dokpri.

Rapat Bappenas dalam rangka Expose Hasil Kajian Konsultan Dokumen Pra-Feasibility (Pra-FS) Proyek Unsolicited Monorel Metropolitan Bandung Raya pada hari Senin, Tgl 01 Oktober 2018 sbb :

1. Rapat dipimpin oleh Kasubdit Kelembagaan RegInfo DitKPSRB bertempat di R. Dit. KPSRB, Gedung Saleh Afiff Lt 4, Bappenas , Jln Taman Suropati No. 2 Menteng – Jakarta Pusat mulai pukul 16.00 WIB – 19.00 wib dihadiri oleh Kabid Kereta Api/Kasubid2 Dishub Jabar, Biro Dalbang, Biro Hukum, Bappeda & Kabag Sarek Pemprov Jabar; Perwakilan Ditjen KA Kemenhub & Direktorat KPSRB Bappenas serta Konsultan.

2. Pemaparan Hasil Kajian Konsultan terhadap Dokumen Pra-FS Proyek Unsolicited Monorel Metropolitan Bandung Raya meliputi yaitu :
a. Kajian Hukum & Kelembagaan.
b. Kajian Teknis
c. Kajian Ekonomi & Komersial
d. Kajian Lingkungan & Sosial
e. Kajian Bentuk kerjasama
f. Kajian Resiko
g. Kajian Dukungan Pemerintah/ Jaminan Pemerintah, dimana berdasarkan PermenPPN/Bappenas Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pelaksanaan KPBU terbagi menjadi 4 aspek, yaitu :
i. Aspek Legal
ii. Aspek Teknis
iii. Aspek Keuangan
iv. Aspek Pengadaan.

3. Aspek Legal : belum terdapat analisa perUUan terkait serta rencana penyempurnaan/penerbitan perUUan yang baru; jenis perijinan belum teridentifikasi secara rinci.
Belum terdapat analisa terhadap perangkat dan kelembagaan (Tim & Simpul KPBU);

4. Aspek Teknis : meliputi karakteristik perjalanan, persepsi pelayanan angkutan umum, analisis pemilihan moda, matrik asal tujuan, bangkitan perjalanan, proyeksi penumpang, teknis jalur monorel, secara umum perlu penyempurnaan.

5. Aspek Keuangan : Tidak ada uraian detail, belum ada kajian EIRR (Economic Internal Rate of Return) & ENPV (Ecomic Net Present Value) serta salah pengertian Interest During Contruction (IDC) serta data perhitungan lainnya sehingga tidak dapat menghitung DSCR (Debt Service Coverage Ratio) & ROE (Return on Equity) sehingga dokumen yang ada tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan akan dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah ataupun pengembalian investasi bagi BUP.

6. Saran dari Konsultan adalah melakukan kajian kembali berdasarkan kaidah secara benar dalam melakukan Analisis Biaya Manfaat Sosial & Analisis Keuangan Proyek perencanaan KPBU

7. Kesimpulan Rapat :
a. Hasil diskusi finalisasi hari ini menjadi penyempurna Laporan dari Konsultan Pra-FS ini dan dalam waktu 2 minggu akan dikirimkan secara lengkap kepada Gubernur Jawa Barat;
b. Terkait rencana di-KPBU-kan maka merupakan prakarsa Pemerintah / Solicited dimana secara teknis perlu dilakukan mekanisme hibah dokumen praFS dari PT. JMT kepada Pemprov Jabar serta Pencabutan SK Penugasan;
c. Segera dilakukan Rapat Koordinasi dengan mengundang Kemenhub, Kemenkeu, Bappenas oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat untuk menyelaraskan langkah penyusunan kajian lebih lanjut berupa OBC (Kajian OBC dengan anggaran Kemenhub sudah ttd kontrak) dan FBC (Kemenkeu siap membiayai);
d. Segera Dishub Provinsi Jawa Barat menuntaskan Study Pendahuluan tentang rencana KPBU Solicited Proyek Monorel Metropolitan Bandung Raya;

Demikian MoM kami.

Wassalam
AndrieKW

***

Ulah Codéka – fbs

Balébat panggih teu kebat, pasosoré ngajaul hinis, peurih.

Akwnulis.com, Purwakarta. Teu pira nu jadi dareuda, teu hésé lain keur salsé. Ukur sakolépat natrat, indung suku panggih jeung batu, ngan hanjakal tarik meueusan. Antukna batu teuas népi ka bencar basa diteunggar indung suku sisi nu luar.

Sanajan kitu, indung suku ogé kudu aya cacadna. Réksak mah henteu, ngan getih kaluar ngabayabah minuhan haté nu keur teu puguh rasa. Méré tengtrem sanajan bau hangru jeung hanyir ngahiji, silih rontok silih bagéakeun, sono.

Indung suku répéh bari ngahaja diangin-angin. Sugan waé garing jeung cageur deui sakumaha mimitina. Sésa getih teu bisa leungit, natrat nétra jadi pusaka. Ciri utama aya kajadian nu matak gimir bari kudu ngakséni.

Laju ngahuleng, Indung suku ngagerendeng, “Euweuh mendingna ngalajur napsu, sanajan rasa mupuas minuhan dada ningali batur ngajongkéng. Tapi balesanna ogé sabanding”

Indung suku tungkul, peurih jeung longkèwang. Remuk suku lima buku. (AKW).

Army Look

Sempatkanlah dan bergaya.

Kesempatan itu tidak datang dua kali, sebuah peribahasa yang sudah mendunia. Meskipun memang kesempatan itu baru satu unsur saja, karena tanpa unsur lainnya maka akan percuma dan semua berlalu seperti biasa bagaikan pasir di gurun yang berubah seiring angin mengendalikan arah.

Jadi kesempatan adalah momen berharga yang muncul pada waktu-waktu tertentu saja, dimana jika digunakan dengan tepat akan menghasilkan sebuah pencapaian yang luar biasa. Pengertian luar biasa ini relatif, tergantung siapa dan apa parameter penilaiannya.

Meskipun mungkin tidak memiliki nilai bagi yang lain, lagi-lagi sang nilai itu adalah relatif. Kepuasan batin sulit diukur dengan angka, tetapi mudah terbaca dari seulas senyuman jujur ataupun seringai kepuasan yang melepaskan hasrat liar dalam tubuh.

Akhirnya dengan berbekal gaya ‘Army Look Maksa’ maka kehadiran diri semakin nambah percaya diri, apalagi kacamata hitam punya istri tercinta makin bikin gaya hambur kelas lembur makin bertabur subur. Berkeliling di stand-stand pameran dalam rangka Hari Ulang Tahun TNI Ke-73 dan akhirnya kembali berjumpa dengan senjata idola, SPR 2 produk PT Pindad. Sebelumnya di area Monumen Nasional Jakarta pernah bersua.

Terasa bangga bisa memanggulnya eh menentengnya, meskipun ini adalah senjata mematikan tetapi memiliki keunikan tersendiri karena sangat terbatas orang yang bisa menggunakannya. Dengan spesifikasi daya jangkau efektif 2000 meter, serta varian peluru yang spesial hingga minibom yang bisa menembus baja lalu meledak sendiri.. wow ngeri tapi bangga.

Berat 20 kg terasa begitu membebani otot ini, gimana klo pajurit yang jadi penembak runduk berarti staminanya harus luar biasa.

Lumayan buat olahraga.

Yang pasti, meskipun yang dipegang adalah senjata, giliran gaya tetep pegang gitarnya versi Rhoma Irama, jeng jreng…

Wassalam (AKW).

****

Catatan :

SPR : Senjata Penembak Runduk

Sakit

Harus istirahat dulu. See you next time.

Setelah mencoba bertahan dengan segala kekuatan phisik yang tersisa, akhirnya harus nurut dan tunduk dengan sebuah alasan, “Kasihan jangan sampai nular lagi ke anak”

Itu memang sebuah asumsi, bahwa sakitnya anak karena ayahnya juga sedang sakit. Trus nggak sembuh-sembuh pun karena ayahnya sakit tapi nggak mau berobat. Meskipun mungkin ada penyebab lain yang kita tidak tahu. Tapi asumsi itu semakin kuat… dan sebagai ‘kambing hitam’ akhirnya harus mengalah, berobat resmi sama dokter di poliklinik kantor. Diperiksa itu ini hinggga di ‘uap‘ segala, demi sebuah proses kesembuhan.

Maka beragam zat kimia bernama obat harus diakrabi kembali setelah hampir 2 tahun dihindari seiring pola hidup ketofastosis yang dijalani. Meskipun ada rasa malu dalam diri karena beberapa bulan belakangan ini pola ketofastosisnya juga nggak bener, banyak cheatingnya, tapi mengubah kembali sebuah kebiasaan perlu penyesuaian mendalam.

Maka rombongan Ambroxol, Sanmol, Salbutamol, Metilfrednica, Cefadroxil dan Cetirizine bersama-sama memasuki rongga mulut, lebur di aliran lambung dan hancur terserap aliran darah melaksanakan fungsi masing-masing dengan satu tujuan bersama adalah menyembuhkan penyakit batuk pilek yang begitu awet menemani aktifitas diri hingga hampir 1 bulan ini.

***

Dampaknya ke tubuh yang terasa nggak berapa lama adalah lemas, ngantuk dan tidak bertenaga. Makan sih nggak ada gangguan, tetapi rasa lemas dan pegal disaat antibiotik menyebar ke seluruh aliran darah untuk membasmi virus penyakit membuat malas bergerak dan aktifitas. Sementara istri tercinta bingung dan sedih karena anak semata wayang masih lemes dan mogok makan dan super rewel, nggak mau makan apapun kecuali ‘nenen‘ sama ibunya.

Sebuah perjuangan seorang ibu apalagi ayahnyapun terbaring lemas karena efek obat yang sedang bekerja, yang tabah ya istriku.

***

Semoga sembuh segera anakku Binar, ayah juga dan semuah-semuah-nya, Ibu, nenek dan semyanta senantiasa diberi kesembuhan dan kesehatan. Wassalam (AKW).

Hobiku Triatlon

Aktifitas masing-masing dan kegemaran itu berbeda-beda. Termasuk kecintaanku pada ‘Triatlon’, kamu gimana?

Akwnulis.com, Cimahi. Terkadang memang demi hobi, manusia bisa lupa dengan pemikiran rasional. Membiarkan terbawa aliran emosi tanpa mempertimbangkan olah fikir dan investasi waktu serta biaya yang dihamburkan.

“Bener nggak?”

Ah nggak perlu dijawab, biarkan menjadi tanya yang menggantung di langit angan. Memberi ruang untuk tersenyum simpul dengan segala pembenaran.

Dari mulai aneka olahraga seperti tenis meja, tenis lapangan, batminton, futsal, sepak bola, voli hingga olahraga ekstrem semisal terjun payung, paragliding, motorcross, diving dan banyaaak lagi. Ada juga yang seneng nyanyi, sehingga kalau ketemu mikropon langsung sambar dan berteriak, padahal harus dilihat dulu suasana sekeliling, jangan-jangan itu mikropon buat mengumandangkan adzan di mesjid… ups.

Ada juga yang senengnya membaca, buanyaak banget yang punya hobi ini. Hanya saja memang membacanya adalah membaca situasi atau membaca tulisan di medsos yang besar kemungkinan adalah hoax.

Membaca situasi butuh intuisi yang tajam, karena tidak bisa semua orang melalukan. Jurusnya bisa menggunakan ‘halimunan’ atau jurus ‘Sembunyi di tempat terang’. Dibutuhkan juga nalar yang kuat karena perlu analisa secara cepat dan multitasking, minimal prosesor i7, RaM 5 Gb ditambah dengan kebutuhan memori tidak terhingga… “Naon sih kok jadi spek komputer?”

***

“Sekarang hobiku apa?” Sebuah pertanyaan retorika dengan menunjuk diri sendiri.

“Aku mah atlet Triatlon!!” Sebuah jawaban tegas yang membuat sang penanya terdiam mematung, mata memandang terbelalak dan melihat sekujur tubuh dari atas ke bawah lalu terdiam tanpa bahana.

Tatapan komprehensif menganalisis bentuk tubuh yang sangat jauh dengan body atlet. Udah mah pendek gembrot lagi ditambah perut yang macung, lengkap sudah.

“Nggak percaya?”

Dia menggelengkan kepalanya, Aku tersenyum. “Nih lihat photo-photonya, ada lomba Teriak, lomba Sholat khusuk dan lomba nangkap balon, disingkat Triatlon”

Sang penanya terdiam dan berusaha senyum simpul ditemani cekikikan halus dari atap ‘kobong‘ (asrama putra) Pondok Pesantren Al fatah. Wassalam (AKW).

Saksi Bisu

Menjalani hari dalam suka dan duka ditemani saksi yang membisu.

Akwnulis.com, Bandung. Malam menjelang disaat hampir semua pegawai pulang. Tetapi segelintir manusia masih berada di gedung megah yang dibangun di tahun 1824 ini.

Memasuki pintu kecil disamping pintu utama langsung disambut dengan tampilan eleganmu. Berdiam anggun dengan balutan warna biru mudamu. Menjadi ciri hadirnya seseorang yang diamanatkan memimpin Jabar untuk 5 tahun ke depan.

Tertarik untuk melihat kawan sepertemananmu yang juga tampil gagah dalam balutan warna coklat stainless membalut sebagian permukaanmu. Memberi kesan garang tapi elegan.

Berjalan mondar mandir sambil mengamati secara seksama, bagian demi bagian yang saling menyatu membuat satu kesatuan yang memiliki kekuatan serta kelenturan.

“Lho kok diem disitu pak, ditunggu diatas” Suara satpam membuyarkan lamunan keakraban yang sedang berkelindan diantara neocortex dan amigdala serta menghentikan dopamin yang hampir saja terbentuk.

“Iya pak, makasih” raga ini bergerak meninggalkan saksi bisu malam ini. Berganti dengan sebuah urusan yang harus dituntaskan segera, Wassalam (AKW).

Kolam Renang Park Regis Arion Kemang

Review iseng Kolam Renang Hotel

Photo : Malam menelang di kolam renang / dokpri

Tadinya udah semangat mau berenang, memanjakan diri bercengkerama dengan segarnya air di kolam renang. Meskipun kejernihannya didukung penuh oleh kaporit tetapi tetap saja memanjakan mata dan menenangkan hati.

Padahal berenangnya pun belum fasih dengan aneka gaya, baru bisa meluncur lalu gerakkan tangan dan kaki hingga tubuh bisa bergerak ke depan secara perlahan tapi pasti.

Jam 21.09 baru bisa masuk kamar di lantai 3, simpan tas dan buka sepatu. Giliran buka tas, ternyata celana renang nggak dibawa, kecewa.

Eh nggak juga, memang nggak niat berenang juga kok. Ini sih klo kebetulan ada kolam, ya nyebur deh. Tapi survey itu penting, minimal jadi referensi jikalau next time nginep lagi di hotel ini.

Nggak pake lama, segera keluar kamar, masuk lift dan menuju lantai 7 dimana kolam renang berada, info dari petugas hotel.

Bener saja, keluar pintu lift di lantai 7 langsung ada petunjuk ke kolam renang, ruang fitnes dan Spa. Tapi sepi nggak ada orang, mungkin petugasnya lagi ke toilet.

Photo : Kolam renang lantai 7 / dokpri

Langsung menuju pintu akses ke kolam renang dan akhirnya bisa menikmati suasana damai sambil terdiam di pinggir kolam. Bentuknya standar persegi dengan kedalaman 1,5 meter. Panjang sekitar 20 meter dan lebar 7 meter (ahay kira-kira, maklum nggak bawa penggaris bro).

Sambil berkeliling di area kolam renang, menikmati sedikit pemandangan Jalan Kemang Raya dari lantai 7. Semilir angin malam menyapa jiwa melewati gazebo kayu di ujung kanan, 1 set meja kursi serta terdapat 4 kursi santai yang bisa digunakan pasca berenang ataupun untuk rilex sesaat sambil menikmati hidangan yang dipesan.

Tapi, niat berenangnya urung terjadi karena malam mulai larut juga kebetulan malem jumat. Jadi segera diputuskan kembali ke kamar di Hotel Park Regis Arion untuk beristirahat menyongsong esok yang penuh harap (AKW).

Diary Coffee 13

Lanjut yaa Diary Coffee-nya.

Photo : Kopi Wanoja / Dokpri.

Photo di meja sudah biasa
Kini saatnya coba yang beda
Bawa keluar biar berasa
Latar alam indah rasanya

Kopi wanoja dari Majalengka
Giliran mantab untuk dicoba
Tetep V60 jadi perantara
Nggak tanggung, 1 liter nyeduhnya

Rasa harum kopi arabika
Sedikit manis memberi rasa
Body biasa tapi bermakna
Nikmati kopi sendiri saja

***

Photo : Kopi & Anggrek Ungu / dokpri

Kopi Majalengka terasa nyata
Langsung dituang pada gelas kaca
Biar keren photonya
Ditemani anggrek yang berbunga

Ungu bunga sebar semangat
Bikin jiwa semakin kuat
Yakinkan diri kuatkan niat
Jika benar segera perbuat

***

Photo : Kopi & Anggrek Kuning / dokpri

Anggrek kuning menebar janji
Ditemani secangkir kopi
Mengubah suasana pagi ini
Menjadi cerah dan berseri

Tanpa gula itu utama
Hingga raga bisa bersua
Memberi sensasi berbeda
Dengan aneka rasa penuh warna

***

Teknologi & Kasih Sayang

Kemajuan jaman dan menjaga kedekatan adalah suatu tantangan.

Photo : Hasil make up anak kicik / dokpri

Semilir udara segar di Ibukota membawa gemuruh rindu kepada anak tercinta yang menapaki setengah waktu golden age-nya. Ada rasa kangen mendalam yang tak bisa dikatakan dengan sebaris kalimat indah yang sederhana.
Memang anak kecil itu memiliki takdir dan aura kehidupan yang menarik siapapun untuk menyenangi, mengasihi dan mencintainya. Apalagi orangtuanya yang ditugaskan Allah untuk menghadirkannya menjadi generasi penerus dimuka bumi ini.

Tiba-tiba sepenggal cerita kehidupan 4-5 tahun lalu hadir dihadapan, mempertontonkan wajah anak manusia yang berwajah muram hopless karena vonis dokter untuk dipaksa ikhlas tidak akan punya keturunan, ohh…. dunia serasa runtuh mendadak.

“Tuhan tidak adil, Allah pilih kasiih….” teriak histeris memenuhi ruang imagi, menyesakkan dada yang sudah luntur karena airmata ketidakberdayaan. Pada saat yang sama, sering bersua dengan teman sebaya bersenda gurau dengan anak-anaknya…. “Sungguh bahagia”.

***

Alhamdulillah dengan kasih sayang Allah SWT kepada hambanya, perlahan bisa bangkit kembali dari serpihan kesedihan jiwa dan meneguhkan kembali keyakinan serta menggenggam kebenaran bahwa : “Ketidakhadiran anak dalam kehidupan bukanlah segalanya, itu hanya fragmen kehidupan yang harus dijalani dalam waktu singkat di dunia fana. Nilai keikhlasan menerima kenyataanlah yang menjadi pengantar pahala dan menjadi nilai strategis untuk selalu bahagia.”

Itu dulu….

Sekarang sedang belajar untuk senantiasa bersyukur atas segala karunia Allah Subhanahu Wataala, termasuk hadirnya Istri yang sholehah serta anak syantiek sholehah yang memasuki usia 2 tahun 6 bulan, Ayshaluna Binar Wardana.

Dan sekarang Merindukannya.. Sangatt..

Nggak pake lama, buka aplikasi Video call, banyak pilihannya. Yang udah biasa dipake ya whatsapps vidcall atau goggle duo. Trus klo lawan bicaranya pake Apple bisa manfaatin aplikasi facetime…. banyak pilihannya… ya inilah jaman kemajuan teknologi dan anak-anak tumbuh bersama kemajuan jaman ini.

“Hallo, Assalamualaikum!!!!… lagi apa anak cantik ayah?”
Dilayar handphone nggak ada jawaban, hanya wajah lucu anak kicik yang merengut, bibirnya tertutup, tangan dilipat dan wajah membesi…. ngambek dari sonohnya. Karena tau ayahnya nggak pulang malam ini karena harus tugas di Jakarta hingga esok hari.

“Sayangkuuu……”

Tetep nggak ada jawaban dan anak kicik bertahan dengan wajah cemberutnya.

Akhirnya sesi video callpun berakhir tanpa ada sebait kata dari anak tercinta. Hanya doa dari istri tercinta agar tuntas tugas dan pulang dengan segera.

***

Esok harinya, sore yang cerah menemani kembalinya raga ini ke rumah. Baru saja membuka pagar depan rumah.

Teriakan, “Ayaaaah!!!….” memberi rasa bahagia tiada tara. Tangan mungilnya terbuka sambil berlari menyongdong kahadiran ayah tercinta dengan wajah ceria.

Secepatnya dipeluk dan digendong, terasa kehangatan kasih sayang menyeruak dan menelusup direlung rasa, memenuhi syaraf dan pembuluh darah hingga akhirnya membuat dopamin bergerak di otak wujudkan sensasi bahagia yang harus disyukuri bersama.

Ternyata, kemajuan teknologi hanya menjadi pendukung atau sarana menjaga kedekatan dan pola asuh anak di usia golden age-nya. Karena kedekatan hakiki dan nyata yang akan menjaga stabilitas emosional anak dengan orangtuanya. Bukan gunakan gadget atau peralatan canggih lainnya sehingga anaknya ‘anteng’ sementara ayah ibunya juga sibuk dengan smartphonenya atau tv kabelnya.

Yuk luangkan waktu lebih banyak untuk menemani anak diwaktu senggang atau libur. Ajak bermain dan bercengkerama tanpa membawa atau memainkan jemari diatas kibod virtual di smartphone kita..

“Bisa?…. “
“Susah euy”
“Itulah tantangan kita”

Harus kita perjuangkan sodara-sodara, di Thailand sudah sejak tahun 2014 kampanye
‘Technology Will Never Replace Love’

“Caranya ??”
“Ya itu tadi, puasa hape… eh berenti sejenak mainin hape atau smartphone dan ajak bercanda serta bermain anak-anak kita semaksimal mungkin……”

Apalagi menurut penelitian, dimuat di The New York Post, November 2017, menyebutkan di Amrik sana, rata-rata 8 menit orang-orang mengecek Handphonenya.. bahkan studi lain menyebutkan 1 dari 10 orang mengecek handphonenya setiap 4 menit. Sementara studi di Inggris rata-rata warganya mengecek handphone 28 kali sehari… (The Great Shifting; hal 50;2018)

“Coba kita berapa menit sekali?… jangan-jangan lebih parah xixixixi.”

***

Jadi mulai sekarang, lawan ketergantungan kita kepada handphone atau smartphone kita. Kendalikanlah bukan kita yang dikendalikan…

Semangaaat!!!!
Selamat mencoba. Wassalam (AKW).