Multimoda di ujung jawa

Integrasi aneka alat transportasi atau lebih di kenal dengan istilah Multimoda sudah menjadi hal yang biasa di negara maju. Seperti terintegrasinya sebuah bandara dengan Kereta api baik diatas tanah ataupun dibawah tanah (subway). Di negara jepang, singapura dan beberapa negara di eropa sudah lama mempraktikan konsepsi multimoda ini. Sehingga penggunaan kendaraan pribadi bisa diminimalisir.

Pertama karena fasilitas transportasi umumnya sangat memanjakan penduduk atau siapapun yang datang ke negara tersebut dan kedua adalah regulasi super ketat untuk memiliki dan mengendarai kendaraan milik pribadi.

Di indonesia, negeri tercinta ini sedang berproses menuju integrasi multimoda transportasi tersebut. Salahsatunya adalah akses LRT yang melayani penumpang pesawat yang akan terbang melalui bandara Soekarno – Hatta. Sebelum di jakarta, Bandara Kualanamu Medan sudah memiliki LRT yang melayani rute Kota Medan – Bandara – kota.

Terkait LRT bandara ini memang cukup miris dan deg deg plas… mengingat beberapa peristiwa yang memilukan sekaligus mengkhawatirkan publik. Seperti peristiwa robohnya tebing pembatas …. sehingga menewaskan pengguna jalan yang mobilnya tertimpa materi pada saat melintasi lokasi tersebut juga yang terbaru adalah kondisi berdesak-desakan di stasiun Duri karena pengoperasian kereta Bandara ternyata memangkas jadwal kereta komuter yang rutin melayani masyarakat tangerang dan jakarta untuk bekerja sehari-hari.

***

Kok Nggak Pede?..

Sebait kata segumpal cerita tentang kecewa.

Photo : Pesawat mendarat di Bandara LIA / Dokpri.

(Kok nggak pede, sebuah puisi.)

Entah apa yang terjadi
Dalam pertemuan ini
Mulut terkunci tanpa arti
Padahal raga hadir pribadi

Jikalau tidak menguasai materi
Kenapa atuh nggak nyiapin sebelum kemari?
Atau minimal koordinasi
Dengan pemilik informasi

Yang paling mudah nyalahin orang
Satu telunjuk terpentang
Padahal empat jari lainnya menentang
Tinggal wajah ini tercengang

Jadi hadir saja tidak cukup
Perlu didukung dokumen hidup
Juga aneka angka plus hurup
Maka dijamin masalah tertangkup

Alasan tak paham arah kebijakan
Menjadi tak pas dan tak relevan
Karena sebelum ke tempat tujuan
Lapor dulu sama tuan

Atau bisa juga akibat kepagian
Hilang konsentrasi lupa makan
Tapi itu bukan alasan
Karena bisa di antisipasi dengan sopan

Akhirnya semua kejadian
Harus bisa menjadi cerminan
Jangan terulang di lain kesempatan
Jadi pede dan terdepan.

Argo Parahyangan, 280218.(AKW).

Sakoteng Einstein.

Perjalanan malam minggu menjemput istri, mendapatkan pelajaran yang berarti untuk menambah kemantapan dalam meniti kehidupan ini.

Photo : Pa Udeng Sakoteng / olanumot.

Dinginnya malam di Bandung utara terasa menggigit permukaan kulit yang terbuka. Tetapi malam ini harus dihadapi demi janji jemput sang istri. Keroncong irama perut berima menggugah selera, mengingatkan alarm lapar untuk segera mencari pengganjal perut yang tengah merana. Perpaduan dingin dan lapar segera dieksekusi mata.

Memandang sekitar dengan fokus dan tajam. Tap…….. sebuah warung makan menjadi pilihan. Segera raga ini menepi menambatkan seikat tali agar tunggangan tak hilang kala ditinggal makan. Tak banyak basa-basi karena perut ingin segera diisi. Tunjuk itu tunjuk ini akhirnya sepiring hidangan untuk makan malam tersaji. Rolade, ayam sambel ijo, telur dan Ati ayam (tanpa nasi) menemani malam yang makin menusuk kulit ini.

Photo : Makan malamku / Olanumot.

Usai acara mengganjal perut maka sang waktu terus berpaut. Bergegas menuju tunggangan yang masih setia menunggu. Sesaat mau bergerak, mata terpaku melihat sesosok pedagang yang terlihat gesit melayani pelanggan dan berpenampilan rapih. Penasaran, tak jadi pergi dan perlahan mendekati bapak kurus berambut hitam perak. Sesaat mengingatkan kepada sang ilmuwan jenius Einstein. Tapi setelah beberapa saat bercakap, bukan sodara atau keluarga malah tak tau einstein itu siapa.

Namanya pa Udeng dan berjualan Sakoteng, sebuah sajian makanan atau minuman yach?… soalnya kuahnya banyak. Disajikan panas-panas sangat cocok untuk melawan dinginnya suhu di dataran tinggi bandung utara tepatnya di area Barukai Cisarua KBB. Disimpulkan aja ah, Sakoteng tersaji sebagai minuman penghangat badan yang diisi oleh bermacam campuran yaitu potongan roti, kacang sangrai, kelapa serut, pacar cina, simping pedas, campuran jahe dan tak lupa krimer susu kental manis. Tapi tak berani mencoba karena alasan yang ada. Yang pasti bungkus aja buat istri tercinta yang sedang tugas jaga.

Pengamatan singkat dan pembicaraan yang ramah dengan Pa Udeng berbagi tips tentang usaha berdagangnya yang terus bertahan sejak tahun 70-an hingga saat ini dan bisa menjadi sumber penghasilan sehari-harinya adalah :
a. Tampilkan sajian produk yang rasanya enak dan menarik.
b. Gerobak dan meja kursi tertata rapi dan bersih termasuk penampilan pedagangnya.
c. Bersikap ramah kepada pembeli, sedikit bercanda dengan tetap menjaga sopan santun.
d. Jangan lupa niatkan ihtiar usaha berdagang ini adalah ibadah untuk menjemput rejeki dari Allah SWT.

4 poin penting yang didapat dari Pa tua ini semakin menghangatkan pemahaman dan betapa rasa syukur merupakan modal untuk wujudkan ketenangan hidup dimana keimanan adalah pilar utama dalam meniti perjalanan hidup ini.

Photo : Spanduk Sakoteng / Olanumot.

Sebelum pamit iseng nanya singkatan ‘SKG’ yang tertera di tembok tempat pa Udeng berjualan. “Itu mah singkatan dari ‘Sakoteng Koboy Garut’, bapa dagang sakoteng rada ngoboy ti baheula ogé wedalan garut.” (Bapak berdagang Sakoteng, berpenampila Koboy dan lahir di Garut). Pa Udeng menjawab dengan senyumannya yang khas.

Jangan lupa kawan, menurut tuntunan agama, infak shodaqoh itu diambil dari sebagian rejeki pendapatan kita. Yaitu dari Gaji arau ujroh, yaitu balasan bagi jasa kita. Harta yaitu apa yangcdimiliki bisa dijual dan diwariskan. Milik adalah sesuatu yang dimiliki tetapi tidak bisa dijual dan tidak bisa diwariskan seperti senyum, tenaga, pikiran dan doa.

Jadi keramahan yang salah satunya menyajikan senyum yang tulus itu ibadah. Senyum itu infak shodaqoh yang sangat mudah kita lakukan, selama niatnya ikhlas, insyaalloh berpahala. Wassalam (Akw).

*)Catatan : Saran masukan dan pertanyaan dari beberapa suhu dan kawan, ijinkan hamba menambahkan sebaris dua baris coretan….

Lokasi jualan Sakoteng pa Udeng klo dari keluar toll gate baros itu 12 km menuju arah utara Kota Cimahi yaitu Jalan Kolonel Masturi. Perjalanan 32 menit dengan kontur menanjak memberi sensasi tersendiri.

Melewati pusat Kota Cimahi trus nenuju utara. Setelah setelah jalan berbelok kanan di depan gerbang masuk SPN Sekolah Polisi Negara Cisarua Lembang. Sekitar 300 meter ada Alfamart, disitulah Pa Udeng berikhtiar dengan bendera perusahaannya Sakoteng Koboy Garutnya. Nhn.

Kerajaan Abu yang tak Kelabu… 2)

Menjelang malam menabuh tenteram di kerajaan abu yang menawan.

Photo : Gemerlap menjelang malam / Dokpri

Malam bergegas merebut terang bersekutu dengan hujan yang tak henti menyiram bumi. Senandung senja berkabut ungu mengelilingi kerajaan abu, memberi suasana magis yang melenakan. Apalagi gerimis hujan bertabur bubuk penidur, menguatkan rasa malas tiada tara sehingga diskusi mencari ilmu di ruang Tuscanypun harus menentukan pilihan. Lanjut atau jeda.

Acara Capacity Building dari KPPIPpun akhirnya harus berhenti sesaat (padahal emang rundown acaranya gitu…). Bukan karena kerajaan abu dalam keadaan darurat akibat kondisi alam yang tidak bersahabat ataupun karena harus berjuang melawan serangan troll dan monster jahat yang ingin merebut kekuasaan, tetapi konspirasi halus dari bidadari air dan dewa ngantuk didukung dengan lambaian puteri selimut membuat semua satu pemahaman bahwa mari nikmati malam tanpa berpikir dulu tentang pengetahuan.

Bergegas menuju ruang utama kerajaan untuk mendapatkan kunci kamar yang mungkin berguna untuk menyingkap misteri kerajaan abu yang tidak kelabu ini. Ahaay… nomer kamarnya spesial, moal béja-béja bisi aya nu maluruh (ga bakal dikasih tau, khawatir ada yang mencari). Langkah pasti menuju kamar menyusuri lorong yang terang benderang, tidak banyak ornamen yang terpampang tetapi hiasa gorden keemasan dan vitrase mewah menambah suasana kerajaan yang menenangkan.

Ternyata kamar yang dituju berada diujung selatan bangunan kerajaan, tanpa banyak tanya segera menempelkan selembar kertas bersegel pemberian pelayan di ruangan depan. Tittt…. pintunya otomatis terbuka, juga semburat titik hijau menyambut mata tepat pada gagang pintunya. Suasana kamar yang gelap cukup memberi suasana seram, tetapi semua sirna disaat langkah kaki memasuki kamar dan kertas tadi di tempel pada dinding kanan (sesuai petunjuk pelayan)…. lampu menyala dan kamar jadi benderang.

Sebuah ranjang king size menyambut kedatangan, ditemani sofa coklat klasik juga kursi malas beserta kekengkapannya, ah benar-benar serasa tamu raja. Bergerak ke kamar mandi, cukup luas juga. Tidak ada bak mandi tetapi secara fungsional lengkap termasuk obat kumur mini dan lotion penyegar kulit, ih bikin betah. Sayangnya gerombolan pengganggu datang, ikut masuk ke kamar dan tanpa basa basi mencoba nikmatnya kasur kerajaan. Yaa pasrah saja karena mereka semua adalah teman seperjuangan. Akhirnya senda gurau dan cerita tentang pengetahuan baru menjadi bahasan. Sambil leyeh-leyeh di kasur, sofa dan lantai.

Sebagai catatan agar besok lusa tak lupa dengan acara KPPIP dan Tusk Consultan tentang Public Private Parnership maka yang musti dibaca dan diperdalam diantaranya : UU 22/2012, Perpres 38/2015, Perka LKPP 19/2015, PMK 190/OMK.08/2015, PermenBappenas 96/2016.

Akhirnya gelap malampun menyelimuti semua rasa yang tadi berbuncah diantara diskusi pengetahuan dengan kantuk serta kemalasan. Tetapi disaat langit malam masih menyisakan biru, segera diabadikan dipadu dengan gemerlap sinar yang muncul di sekitar bangunan kerajaan abu. Sebuah panduan fantastis, apalagi kerling bidadari air di kolam renang masih membekas meskipun rasa cemburu raja kantuk bisa mengalahkan segalanya..zzzzzzz..zzzz..zzz. Wassalam. (Akw).

Haré haré

Dongéng kamari waktos aya nu cuék ka simkuring

Kuring ngedeukeutan bari rengkuh tur pengkuh, tapi geuning salira haré-haré. Dipuntenan teu ngawaler, ditaros ngadon ngaléos. Ah teu éléh géléng dituturkeun wé kamana salira ngoloyongna.  
Kuring ngahaja ngarapetkeun awak ka salira, susuganan karaos haneutna guligah rasa, mung hanjakal salira teu rumasa aya sasaha, ngadon anteng ngagupayan dunya nu anggang jauh ti jiga.

“Punten geulis, ieu akang,” sora rada tarik meueusan, angger ngajubleg.

“Puuunteeen!!,” rada ditarikan, éh tetep ngabigeu.

Kuring gagaro teu ateul, sanajan rada keuheul tapi henteu dugika nyel ambek mah ngan jorojoy rasa karunya bilih bisi kasibat panyawat torék.

Teu pugag pangharepan, tuluy wé dituturkeun samalah ditangkeup ti tukang bari dikélekéték. Ih salira ngan seuri maur, éta gé ka batur nu kawénéhan ngalangkung.

Tungtungna mah béak déngkak, kuring ngécagkeun tangkeupan bari ngaikhlaskeun salira nu tuluy ngagedig mulang ka sarakan. Sanggeus salira dilegleg balébat, kakara inget élmu halimunan can ditutup ku jampé pamaké.

KEK pariwisata di Kab. Belitung

Laporan Kunker KEK Pariwisata Prov Jabar tanggal 15-16 Juni 2017 ke KEK Tanjung Kelayang di Kab. Belitung Provinsi Bangka Belitung.

Kegiatan diikuti oleh :

Pemprov Jabar : AsEkbang, KadisPerkim, KadisHut, KadisBun, KadisBun,KabiroDalbang, sekbanBP2D, SekdisKanla, BiroSPIBUMD. Pemkab Skbumi, Pangandaran & Sumedang. P feri + Topan PT Jasasarana, Alfian + Atikah BIJB, Saeful BJB, P agus PD Jawi, Arina R PT KCIC, BU Pangandaran.

Kegiatan Hari I, 15 Juni 2017

Pertemuan dg Bupati Belitung & Jajaran serta Kasubdit Asdep Kemenpar pa Burhan membahas ttg :

1. Best practise Pemkab Belitung dalam mewujudkan KEK Pariwisata Tanjung Kelayang dalam waktu yang singkat hingga turun PPnya (kurun waktu 1 tahun)

2. Syarat penting KEK pariwisata agar segera terwujud ada 2 yaitu : Komitmen dan Kesediaan lahan.

3. Komitmen yg utama adalah leadership dari Bupati beserta jajaran SKPDnya khususnya Dinas pariwisata, unsur Swasta yang fokus mewujudkan bidang pariwisata sera memahami secara utuh potensi yang dimiliki daerah.

4. Pengusul adalah Badan usaha yg berbentuk Konsorsium serta memiliki semangat untuk memajukan daerah.

5. Rencana aksi untuk mewujudkan KEK pariwisata ini sudah berproses 10 tahun lalu dengan roadmap yang jelas dan fokus di satu bidang.

6. Meskipun APBD terbatas, tetapi SKPD bahu membahu untuk mendukung bidang pariwisata serta melobi provinsi dan pusat untuk dukungan anggaran.

7. Melobi pemerintah pusat & pihak lain untuk menjadikan pulau belitung sebagai tempat diselenggarakannya even – even nasional dan internasional sehingga lebih dikenal juga didukung penganggaran untuk pembangunan sarana prasarana infrastruktur yg mendukung.

8. AsdaEkbang prov Jabar menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan dalam rangka percepatan penyusunan proposal dari 6 KEK pariwisata yang akan diusulkan serta  memperkenalkan Tim kordinasi dan Tim perintis KEK pariwisata di Jawa barat.

Hari ke II, 16 Juni 2017

Kunjungan ke Lokasi proyek KEK Tanjung Kelayang dan Objek wisata.

1. Pertemuan dg manajemen proyek KEK pariwisata Tanjung kelayang bp Andri dari PT Belpi untuk Proyek pembangunan Hotel & resort oleh Sheraton grup 120 kamar dengan kondisi sedang perataan lahan dengan luas 7,8 Hektar.

2. Kemudahan yang diterima dari investor dlm format KEK adalah : insentif pajak untuk import bahan2 pembangunan, kemudahan perijinan spt ijin lokasi & IMB, kemudahan perijinan untuk konsultan dan pekerja dari luar negeri.

3. Dilanjutkan dengan mengunjungi objek wisata ke Pulau Lengkuas, pantai Tebing tinggi, pantai Tanjung pendam, musium kata & kecamatan Gantong kab. Belitung timur.

Informasi tambahan :

Pulau Belitung terdiri dari 2 kabupaten yaitu Kab belitung & belitung timur dengan jumlah penduduk 300 orang. Dg bandaranya

Bandara Hanajuddin Tj Pandan yang melayani 9x penerbangan ke jakarta.

Demikian laporan kami.

Wassalam

Pilraja di Amarta

Kacaturkeun nagara amarta ngawitan haréngréng ramé ku béja raweuy ku carita sabab raja nu percéka tos badé mungkas lalakon. Ngécagkeun kalungguhan pikeun méré luang jeung kasempetan kanu lian, luyu kana papagon langit nu teu bisa dipungpang.

Ngawitanna haneut kuku tapi beuki lami hawa hoyong jareneng téh asa beuki rongkah. Nu gumasép jadi réa, nu gumeulis beuki ngaluis, mapantes diri ogé ngabéwarakeun sorangan yén pantes jadi pamingpin. Panitia geus sayaga ngagelar saémbara, sarupaning sarat ngabéréndél keur sakabeh rahayat. Hiji prasarat nu wajib dipiboga sakabéh pamilon nyaéta jojodog, nu di jieun tina kai kaboa jeung teu meunang dipulas.

Sanggeus dibéwarakeun jadual saémbara keur ngaganti raja, ampir kabéh jadi loba kasibukan. Ti mimiti wakil raja, girang serat utama, panglima perang nepika komandan upas jeung guru désa tatan-tatan rék ngilu saémbara susuganan jadi raja. Rahayat kabawa riweuh da kudu ngilu kukurusukan ka leuweung neangan kai kaboa. 

Padahal éta kai téh geus suwung dimamana, ukur kari carita. Tapi birahi hayang kawasa mah teu bisa dipungpang. Leuweung larangang diranjah, maung jeung bagong ditalék sugan apal laratanna kai kaboa. Punggawa nagara pakasep kasep hayang kapuji, biasana nyelegon di enggon ayeuna mah leuwih remen kukurusukan. Nitipkeun jangji méré harepan ka sakumna rahayat nu dipanggihan.

Teu kudu nungguan lila, leuweung larangan amarta mindah rupa salin jinis jadi butak bulistir da di taluaran ku réa jelema néangan kai kaboa. Sasatoan nyingkah teu saeutik nu asup ka pilemburan, Amarta mingkin harénghéng.

Ingkang raja Amarta nu nuju jeneng ngarasa hemeng canpuh jeung sedih nempo nagara jadi kawas dirogahala………..

5 poin target di Bulan Ramadhan 1438 H

​Assalamualaikum Wr Wbr

Puji dan syukur milik Allah SWT, kita bersyukur atas keberkahan dan rejeki yang berlimpah.

Shalawat dan salam untuk junjunan kita Nabi Muhammad SAW.

Tinggal menghitung hari untuk menyambut bulan Ramadhan 1438 Hijriah. Sebagaimana tercantum perintah Allah pada Qur’an Surat Albaqarah ayat 183.

Sebagai persiapan menyambut bulan ramadhan dibahas pada QS Ali Imran Ayat 16-17.

5 poin target di bulan Ramadhan adalah :

1. Asshobirin; menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Istilah sabar bukan berarti berdiam diri tetapi senantiasa bergerak. Karena pafa hakikatnya seluruh aktifitas kehidupan memerlukan gerak termasuk beribadah.

2. Asshodiqin; menjadi pribadi yang jujur dalam lisan, perilaku dan tingkah laku keseharian.

Dalam Hadist disebutkan bahwa jujur akan mengarahkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke sorga.

3. Alqonitin; menjadi pribadi yang taat dalam beramal sholeh. Tentunya berperilaku disiplin. Seperti membaca Alquran paling minim 10 ayat per hari, karena akan menjadi syafaat kelak di hari akhir.

Tantangan terberat adalah konsistensi dan sikap istiqomah pasca bulan ramadhan.

4. Almumfiqin; menjadi pribadi yang lebih peduli dan perhatian.

5. Almustagfirina bil ashar; memlakukan dan memperbanyak istigfar di waktu sahur, bertobat dari segala dosa yang dilakukan. Karena kematian semakin dekat.

Doa memasuki pagi hari yg dicontohkan Rasulullah SAW :

“Allahumma inni as aluka ilman nafia warizqon toyyiban waamalan muttaqobala”

Mencakup 3 permohonan penting yaitu :

1. Ilmu yang bermanfaat

2. Rejeki yang baik dan berkah

3. Amalan-amalan yang diterima Allah SWT

Demikian intisari pengajian shubuh minggu ini.

Wallahualam bisshawab

Mesjid Almuttaqin/08 Mei 2017/penceramah Ustd Cecep Firdaus

Wassalamualaikum Wr Wbr

Pengajian senin shubuh.

Senin pagi yg bejibun tugas serta kerjaan,  dengan semangat pat lima, hadapi semua dengan ceria. Eittt jangan salah, hari senin diawali dengan terbangun jam 3 dan bergegas mandi. Setelah berpakaian rapih, segera beranjak ke garasi untuk menyalakan kendaraan dan mengantar diri ini menuju mesjid AlMuttaqien.

Shalat shubuh berjamaah dirangkai dengan pengajian pagi terasa menyejukkan hati dan perasaan lebih lega. Diawali Kadis Binamarga dilanjut pengarahan singkat pak Sekda, apalagi ustad yang hadir adalah DR Aam Amirudin. Semakin lengkaplah semangat menimba ilmu di majlis ini mendengar penjelasan yang lemah lembut. Intonasi variatif beserta pemahaman ayat yang begitu lugas serta komprehensif.

Sungguh kebijakan pimpinan di Provinsi jawa barat yang mewajibkan kepada seluruh pejabat struktural mengikuti shalat shubuh berjamaah dan pengajian awalnya pro dan kontra. Tetapi seiring perjalanan waktu, banyak hikmah yang di dapat, diantaranya :

a. Tidak terjebak macet di senin pagi, ya iyalah… secara gituu. Ya berangkat jam 3-4 dini hari, udah dipastikan jalan lancar kodong melongpong.

b. Yang hobi ngebut bisa disalurkan, caranya bangun agak telat mepet ke adzan shubuh. Langsung bangun, cuci muka dan ganri baju…. cusss berangkat dengan dada bergetar dan hariweusweus takut apa-apa. Dijamin jadi pembalap dadakan .

c. Yang seneng ketemu temen2 pejabat struktural, disinilah tempatnya. Reuni mingguan saling bertukar cerita dan pengalaman pasca dipisah mutasi karena penugasan. 

English Course Chapter1

Waktu terus berlalu menjejak detik meniti menit, satu hal yang agak minder itu adalah penguasaan bahasa internasional.. tu dia, bahasa inggris.

Diinget-inget nilai mata pelajaran bahasa inggris nilainya nggak jelek kok. Nyampe SMU tuh nilai baik-baik aja. Meskipun memang cenderung pasif. Bisa jawab soal ujuan dan (agak) ngerti lirik lagu. Tapi giliran ngomong serasa mulut terkunci. Sehingga cas cis cus nya nggak maksimal.

Di bangku kuliah malah ikut klub bahasa inggris dan lumayan bisa ingat, “I love U, Would you like to marry me?, Please, introduce your self”… jadi lumayan tuh penguasaan bahasa. Hingga di semester 7 klo nggak salah, nilai bahasa inggrisku hampir sempurna. Tapi kenapa sekarang jadi membisu klo ada yg ngobrol bahasa inggris?…

Disadari atau tidak, kemampuan bahasa aksn terpelihara manakala selalu digunakan setiap waktu atau sesering mungkin. Dan…. kembali ke awal kerja pasca kelulusan dari bangku kuliah adalah mengabdi kepada masyarakat secara langsung yaitu di kantor kecamatan dan lingkup desa . Bahasa yang digunaksn rutin adalah bahasa rakyat khususnya bahasa sunda loma (akrab) dan nggak pernah lagi ber-inggris ria.

Terlepas dari itu semua, yang mungkin hanya sebagai justifikasi kelemahan diri. Sekaranglah saatnya belajar kembali. Mempelajari bahasa inggris dengan pendekatan praktis. Atas skenario Allah Swt dipertemukan dengan Pak Pri, pelatih private bahasa inggris yang kebetulan tetangga. Maka tanpa banyak diskusi, sudah dimulai sejak 4 minggu lalu.

Perlu kiranya pengetahuan ini ditulis dalam blog online sehingga siapapun yg butuh bisa tinggal comot gituu. Juga tidak lupa nulis inipun udah ijin sama Pak Pri.

Pertemuan pertama membahas tentang Fondasi pemahaman bahasa inggris yaitu tentang ‘Kind of Auxiliary Verb” yang terbagi atas 4 kelompok besar, yaitu :

English Course Chapter1

Kind of Auxiliary Verb

1. To be

Mengandung arti sedang.

a. S + to be + V.ing + ….

b. S + to be + being + out of Verb + …

Personal pronoun :

Subject : i, you, we, they, he, she, it

Object : me, you, us, them, his, her
2. To do

Used to make negative/interrogative sentences

Do : i, you, we, they

Does : he, she, it

With predicate must be verb

They speak english (+)

They do not speak english (-)

Do they speak english?
3. To Have

To be used to make sentences which as means : TELAH.

Have : i, you, they, we

Has : he, she, it

a. S + have/has + V3 + …..

b. S + have/has + been + out of verb + …
Have :

a. V3 : telah

b. Noun : mempunyai

c. V1 : harus
4. Modals

Can, must, may, shall, will

a. S + modals + V1 + ….

a. S + modals + be + out of V + ….

To be continue…