BANDUNG, akwnulis.com. Ini dia Toba clove garden coffee, disajikan dengan metode fisixti (V60) dan dibuat oleh sang baristi disini.
“Disini dimana?”
“Ya disini…!!!”
Supaya penasaran, moo cerita rasanya dulu ya guys.
Rasa kopi yang dihasilkan dari 18gr bean yang dihancurkan oleh grinder lalu berpadu dengan air panas bersuhu 90° celcius menggunakan komposisi 1:10 adalah sebuah rasa khas yang nikmat.
Dengan ekstraksi yang tepat maka kandungan unsur dalam bean bisa dieksplorasi relatif sempurna.
Bodynya medium dan acidity medium high, dengan after tastenya muncul rasa buah berry serta selarik rasa manis alami plus dark coklat.
Awalnya klo liat namanya kayaknya ada rasa cengkeh, “Clove itu cengkeh khan?”
Nggak ada yang jawab, semua membisu karena disibukkan dengan urusan masing-masing. Ya sudah lah…. sruput dulu…
“Hmmm…. segar, tidak terlalu pahit, bisa dinikmati untuk penikmat kohitala pemula…”
Nah urusan lokasi bagi yang penasaran, keywordnya sih ‘ternate‘… tapi cerita lengkapnya bisa klik DISINI.
SOREANG, akwnulis.com. Setelah beberapa waktu tidak menampilkan tulisan tentang kopi, tibalah saatnya untuk kembali menikmati suasana sambil menyeruput sajian kopi kohitala.
Kali ini kopi yang dihidangkan adalah kopi arabica gambung dengan metode honey process. Sang Barista Andri, memainkan komposisi 1 : 10 dengan gramasinya 18gr bean dipertemukan perlahan tapi pasti dengan air panas 85° celcius.
Photo : Ornamen cafe sebelum masuk / dokpri.
Hasilnya sebuah sajian apik dengan botol server dan gelas kecil. Nggak pake basa-basi langsung disruput aja sendiri… rasanya ada manis-manisnyaa gitu.. manis gula merah berpadu dengan acidity medium berry-berry an juga body yang cenderang bersahabat, nggak memberi suasana ninggal yang dahsyat.
Ornamen dari mulai luar, lalu masuk ke dalam cafe maka berserakanlah barang-barang masa lalu, ada televisi yang berada diatas lemari jadul, sepeda yang tergantung di dinding dan Lampu Petromak memberikan suasana masa lalu yang kental dan memiliki karakter kesederhanaan.
Photo : Suasana Cafe / dokpri.
Oh iya nama kafenya cocok banget, yaitu old Caffee Soreang, berlokasi di seberang pintu masuk ke kantor samsat eh Kantor pusat pelayanan Bapenda Jabar wilayah soreang, yakni jalan Jl. Gading Tutuka I No. 68 Soreang.
Selamat ngopay kawan-kawan, apalagi siang panas terik gini… maka javanese arabica atau es kopi yang akan memberi sensasi kesegaran tiada tara. Wassalam (AKW).
Photo : Sajian Jhon Dori Almo at Square resto / dokpri.
BANDUNG, akwnulis.com. Datang ke Hotel Novotel ini dalam rangka ‘sesuatu‘ pastinya, ada maksud dan ada tujuan. Biarkanlah latar belakang hadirnya raga ini menjadi misteri, tetapi hasil kehadirannya siapa tahu bisa menjadi referensi.
Investigasi pertama tentu bicara ‘ngojay‘ maka sasarannya adalah kolam renang dan kalaupun dimungkinkan tema kedua adalah ‘ngopay‘ atau minum kopi tanpa gula (kohitala)…..
Ternyata…. kolam renang yang tersedia di Novotel Hotel jalan Cihampelas Bandung ini hanya untuk penghuni eh penginap saja, tidak bisa diakses diluar tamu… ya sudah nggak jadi deh.
Photo : Pepermint tea / dokpri.
Tapi, karena panggilan alam sudah berbunyi yaitu suara perut kukurubukan*).. lapeer, maka opsinya bergeser menjadi mencari menu makan siang dan di lantai 1 dekat lobby hotel ini tersedia Square Resto, bergegaslah kaki kesitu dengan harapan ada makanan berat sekaligus kopi.
Setelah duduk di kursi yang tersedia, memilih menu dan memutuskan memesan ‘Jhon Dory Almo‘ ditemani Peppermint tea.
“Kok nggak pesen kopi?”
“Lagi pengen kopi manual brew, ternyata nggak ada, adanya sajian kopi dengan mesin kopi… “
Nah… sambil menunggu sajian makanan dan teh datang, berjalan-jalan di sekitar restoran juga ke arah luar melewati pintu kaca… ternyata… dipinggir kirinya dibalik rimbunnya pepohonan, disitulah kolam renang berada… cekidot.
Wajar saja kolam renangnya hanya untuk tamu, karena ukurannya terbatas, klo umum juga bisa akses..malah jadi penuh orang dan susah berenang.
Tapi klo nginep, berenang disini ….. yaa lumayan buat sambil ngasuh anak juga olahraga menyegarkan bagi badan dan fikiran.
Kembali ke sajian makanan yang dipesan, akhirnya datang sajian ikan dori dengan nasi bumbu hijau dengan porsi mungil (memang request minta nasi sedikit) serta sayuran rebus plus bumbunya berbalut keju….. dan minumannya adalah peppermint tea yang seduh sendiri….. juga air panasnya bisa refill… lumayaaan.
Yummy…..
Harganya yach standar hotel, jadi sesekali aja… klo tiap maksi kayak gini… gajinya pasti 12 koma…
maksudnya tanggal 12 udah koma hehehehehe. Harga Jhon dory almonya 45ribu dan pepermint tea nya 45ribu, itu semua belum termasuk pajaknya.
Photo : Abaikan jeruk dekoponnya tapi lihat buah mangganya / dokpri.
BANDUNG, akwnulis.com. Terpana dan terdiam melihat sesuatu yang indah itu manusiawi, apalagi baru pertama kali. Neocortec bergerak dan memberi impuls ide bahwa yang dilihat oleh mata belum tentu sesuai dengan yang di cerna oleh otak kita.
Inilah yang terjadi pada saat kumpul bersama di sebuah restoran ternama, hadir sajian yang mungkin asing bagi beberapa peserta.
Tingkah yang umum adalah bisik bisik tetangga, “Apa sih itu teh?”… ada juga yang ambil photo dan kirim ke kolega eh istri atau anaknya agar dapat informasi, apakah itu sebenarnya.Tapi ada juga yang diam dengan wajah seolah biasa saja padahal dalam hati penuh tanda tanya tapi malu untuk bertanya……
Terakhir adalah pemberani, langsung nanya “Apa itu?” … tanpa takut disebut nggak gaul…. gampang khan……
…. eh ada satu lagi, yang cuek ajaa… lha wong bukan pesenan saya…. jadi biarkan saja.
“Apa coba yang jadi Bahasan?”..…
Iniiih…
Photo : Tropical Sorbet / dokpri.
Sajian cantik antara sebotol kaca teh dengan sorbet buah mangga dan es batu, memberi paduan warna coklat tua, kuning keemasan dan beningnya es batu.
Itu adalah sajian Sorbet Tropical, perpaduan sorbet dengan teh hangat.
“Tahu sorbet nggak?”
“Taplak bukan?”
“ih sanééés bin bukannn… itu mah serbet coy”
Sorbet itu kudapan dingin seperti ice cream tetapi bahan dasarnya bukan susu, bahan dasarnya adalah jus, sari buah atau air yang tambah perasa tertentu, perasaan yang baik tentunya untuk kesehatan heuheuheu…
Yang hadir ini adalah sorbet mangga yang segar dengan teh hangat plus es batu.. jadi warna warni menggoda dengan variasi rasa berbeda.
Cara nikmatinya gimana?….
Umumnya ya dicampur perlahan, jadi tehnya dituangkan ke sorbet, baru dinikmati. Trus yang mau dinikmati terpisah juga boleh, tehnya disrupuut trus sorbetnya disendok pelan-pelan….
Yang pasti, jangan lupa sebelum menikmatinya, baca Basmallah, “Bismillahirrohmannirrohim“..
Disendokin perlahan, masukin ke mulut, lumer tuh sorbet…. teh nya terasa segar bercampur dengan sorbet mangga yang mencair.
BANDUNG, akwnulis.com. Birunya air kolam renang mengundang rasa untuk datang, meskipun dikala berniat berenang agak risih dengan banyak pasang mata yang memandang.
“Lha, cuek aja, khan memang kolam renang fungsinya buat berenang!!!”
Masalahnya sederhana, kolam renang ini dikitari oleh meja-meja dan kursi yang menyatu di pinggir kolam serta akses langsung ke lobby tamu, jadi terasa risih ajah… eh ternyata penjelasan praktis ini malah di samber lagi.
“Ya nggak usah renang klo risih mah!!!” dengan nada sewot agak meninggi.
Aku terpana sambil menatap wajah yang murka sambil di kepala di jejali tanda tanya, “Lho kenapa harus marah, lha wong saya yang mau berenang dan saya juga yang nggak jadi berenang karena risih di lihat orang.”
Ternyata…. sambil perlahan menarik nafas panjang, pertanyaan ini perlahan sirna. Berusaha hadirkan pikiran positif, “Mungkin dia memang peduli, sehingga ikut merasa perlu menjadi pengatur kehidupanku… padahal kamu siapa sih?”
***
“Jadi berenang nggak?”
“Nggak Jadi”
“Okey”
Ternyata kepeduliannya masih tinggi, luar biasa.
Kolam renang tersenyum melihat percakapan kami, kolam renang kecil yang cukup buat bercengkerama bersama keluarga. Selain kolam renang dewasa juga terdapat kolam renang ‘agak’ dangkal sedalam 60 cm. Jadi bisa sambil ngopi dan ngawasin anak yang berenang bersama ibunya. Tapi jangan lupa nanti gantian, ibunya giliran renang dan ayahnya ngopi lagi….. ups kok tetep ajaaa.
Maksudnya ya bergilir dan bekerjasama menjaga anaknya, …. khan dulu bikinnya barengan juga hehehe..….
Jangan lupa…. berenangnya disesuaikan dengan jam operasional kolam renang ini yaitu dari jam 06.00 wib hingga 19.00 wib.
Oh iya lokasinya di House Hotel Sangkuriang, jalan Sangkuriang nomor 1 Kota Bandung.
BANDUNG, akwnulis.com. Sebuah sajian Arabica Pangalengan Jabar dengan metode manual brew dengan kalita sudah ada di depan mata. inilah kisahku selanjutnya dalam perjalanan mencintai kohitala(kopi hitam tanpa gula).
Bodynya medium dengan acidity medium ke strong, dan aftertastenya muncul rasa lemonatau jeruk peres dengan sejumput manisnya madu dan gula merah, meskipun hanya sekilas tapi ikhlas.
Suasana cafe yang enak, ada ruang ber-AC, jelas inih mah no-smoking dan diluarnya berjajar meja kursi dari kayu dibawah pepohonan yang tinggi dan rindang, juga berdampingan dengan restoran yang menyajikan aneka makanan berat jikalau ingin memenuhi lambung selain menyeruput kopi sambil kongkow alam rangka mendamaikan hati sambil menikmati hari.
Lokasinya di Jl. Sumur Bandung No.14 Lb. Siliwangi Coblong Kota Bandung yaitu MIMITI coffee & space.
Harga sajian manual brew pake kalita 40ribu, jadi mungkin sesekali aja kecuali ada yang ngajak dan bayarin hehehe.
Selamat wiken sambil belajar mencintai kopi. Wassalam(AKW).
Photo : Japanese Arabica Gayo by Kopi KOMA / dokpri.
BANDUNG, akwnulis.com. Tangan mungil menulis di atas kertas pink wangi mawar, –satu titik dua koma, kamu cantik aku cinta-……… ahaay gombalan jadul anak 90an kembali hadir menggoda pikiran… ternyata waktu berlalu begitu cepat dan tak terasa, kepala 4 sudah di tangan, jangan macam-macam, tinggal bagaimana menata diri dan memastikan tujuan dalam kehidupan.
Sruput dulu…… nikmaat.
Segelas japanesse arabica gayo menemani hari ini, memberi rasa cerah ditengah suasana kesibukan yang begitu silih berganti bertubi-tubi. Cafenya simpel tetapi ciamik dengan harga sajian yang terjangkau, 25ribu.
“Dimana ini teh?”
inihh jawabannyaa…… Itu tadi nyambung sama gombalan jadul, nama cafenya KOMA kopi. Alamatnya di Jalan Siliwangi Bandung di seberang bank Mandiri. Cafenya simpel berlantai 2 dengan konsep minimalis tapi manis. Cocok buat nongkrong sendirian sambil mendamaikan pikiran dan lebih cocok tandem sama pasangan, bisa juga buat kumpul nyampe 10 orang di lantai 2 nya.
TASIKMALAYA, akwnulis.com. Jika ingat masa lalu, maka kenangan membuat hati bertalu-talu. Terkadang senyum dalam sendu ataupun tertawa tersipu-sipu, tapi itu dulu.
Kenangan adalah catatan hidup yang tak lekang oleh jaman, tak pupus oleh waktu, tersimpan di memory super terhebat yaitu otak manusia.
“Ayo ngapain ngebahas masa lalu?”
‘Inii”... Telunjuk mengarahkan mata, melihat bangunan rumah heritage dengan tulisan nama “Baretto”.... ditulisnya gitu double t, tapi nyambung dengan rumah kuno yang resik, maka langsung nyambung bahwa baretto ini adalah ‘bareto’ dalam bahasa sunda yang artinya : masa lalu alias masa silam.
Photo : Suasana cafe baretto penuh kenangan / dokpri.
Dann….. yang.menarik tentang ‘masa lalu’ eh ‘baretto’ ini adalah sebuah cafe kopi yang sekaligus menyajikan aneka makanan berat plus cemilan dengan nama-nama yang khas… tapi nggak bahas makanan ah, entar klo penasaran, mampir aja yaa… Alamatnya di jalan Galunggung No. 22 Kota Tasikmalaya Jawa Barat
Sajian pertama adalah manual brew v60 arabica Taraju Tasikmalaya, Sang barista Kang Wisnu meninyuh… eh menyeduh bubuk kopi dengan temperatur air 90° celcius… 15gr bubuk kopi siap ber-ekstraksi…. clak…. clak… clak… keclak…
Disajikan dengan menggunakan teko keramik biru dan cangkir kecil merah, membuat suasana tabrakan warna ceria, tapi tidak mengapa karena yang dilihat bukan packingnya tapi kopi isinya… meskipun klo packing bagus… seneng juga memandangnya hehehe.
Kopi taraju ini profile bodynya strong dan acidity medium dengan after tastenya ada selarik lemon dan manis madu hutan.
Eh nggak jadi, dilanjut ahhh….. ke sajian selanjutnya.
Kedua adalah sajian kopi dingin arabica karaha bodaa dengan metode japanesse, atau manual brew v60 yang langsung ditampung oleh es batu yang berserak di gelas server…. kebayang suegeeeernyaaah.
Eh bener aja… dingiiiin (khan pake es). Body medium dan acidity cenderung medium ke low, cukup menyegarkan untuk pemula atau sebagai pelengkap dari sajian kopi taraju tadi.
Sekali lagi ah, langsung memanggil pelayan dan kembali pesan kopi panas kohitala dengan pilihannya kopi brazil, manual brew v60.
Ternyata rasa dan harumnya biasa saja, atau karena ini ngopi yang ketiga?…. penasaran, maka berbincang ringan dengan sang barista. Dia meng-iya-kan jika profile kopi brazilnya memang begitu, tapi khan ada juga konsumen yang pesen kopi bukan dari rasa tapi sensasi gengsi…. udah minum kopi luar negeri.
Inilah beberapa kopi yang bisa di cicipi di cafe Baretto yang asri. Bangunan kuno yang disulap menjadi cafe homy dengan sajian makanan minuman yang relatif lengkap serta fasilitas mushola, kamar mandi yang cukup luas ditambah beberapa buku-buku bacaan baik novel, biografi dan juga buku tentang kopi.
Selamat menikmati kenangan di Cafe Baretto, sambil menyeruput secangkir demi secangkir kohitala yang miliki aneka rasa, karena dibalik kepahitan kopi banyak rejeki yang harus disyukuri dan ditafakuri. Hatur nuhun, Wassalam. (AKW).
CIAWI, akwnulis.com. Kali ini sebuah tulisan sederhana tentang perjalanan dan pengalaman diri, setelah beberapa hari sedikit terganggu untuk mengisi blog ini karena tergoda oleh content creator di medsos.
Maksudnya waktu luang yang disempet-sempetin menulis, terenggut oleh keasyikan belajar bikin konten buat di IG sehingga jargon ‘One Day One Article‘ agak terancam.
Untungnya kembali sadar dan kembali ke khittahnya, ngisi blog dengan kumpulan kata dan jalinan kalimat.
***
Sebuah kalimat tiba-tiba terlintas di kepala, ini bunyinya :
…..***Belajarlah mencintai sesuatu maka semesta akan membantu***…
emhh…. kayaknya pas tuh buat diriku yang sedang belajar mencintai sesuatu.
“Pas gimana sih, kamu mah suka maksa nyambung-nyambungin ih”
Senyumin aja, karena tidak semua paham dengan kecintaan kita terhadap sesuatu. Yang pasti pengalaman membuktikan, bahwa kemanapun melangkah, selalu dimudahkan untuk bersua dengan sesuatu.
“Tau lah, pasti kopi khan?
“Benerrr, kamu jagoan”
“Bosen ah, coba cerita yang lain”
“Sabar donk ih, baca aja atuh”
Jadi inilah salah satu ceritanya…… Nah jikalau kita belajar mencintai maka berilah perhatian sepenuh hati, maka minim sekali kemungkinan bosan karena cintanya tanpa pamrih, begitupun dengan berusaha mencintai kopi…..
……Kemanapun bergerak raga ini, mayoritas sih urusan kerjaan, maka kedai kopi yang menyajikan kemurnian Kohitala selalu hadir dengan mudahnya…… booming bisnis kopi terutama di jawa barat memberi peluang usaha dengan menjamurnya cafe atau kedai atau warung kopi dengan kopi berkualitas dan proses manual brew yang berkelas. Maka begitu mudah untuk mencarinya, pesen, minum dan nikmati…. eh jangan lupa bayar yaaa.
Cara mengapresiasinya ya itu tadi, belajarlah mencintainya meskipun dengan syarat ‘tanpa gula’ dan tanpa unsur lain, hanya bubuk kopi dan air panas beserta saringan yang boleh mewujudkan rasa kemurnian.
“Jadi semesta membantu itu gitu maksudnya?”
Yup, dengan diberi kemudahan bisa nongkrong dan ngopay di berbagai tempat tanpa perlu cape-cape merencanakan, itu adalah karunia dan dukungan semesta.
Seperti hari ini, bisa menikmati suasana cafe yang berbeda dengan atmosfer kebersamaan yang kental, diskusi komunitas termasuk para petani muda yang peduli dengan cara bertani kopi plus meningkatkan nilai petani dan produknya, plus barista yang riang penuh semangat memajukan kopi asli Tasikmalaya yaitu Kopi Bunar… Kamu keren.
Ruang gelap adalah nama cafe kopinya, berlokasi di samping belakang indomaret di pertigaan arah terminal Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Sajiannya adalah single origin bunar yang diproses wash, natural dan honey proses.
Photo : Suasana Cafe ruang gelap / Dokpri.
Nama lain kopi bunar honey adalah ‘disayang-sayang kopi’, agak terdiam dan mikir sejenak, tapi…. bener juga, honey atau hanni memang harus disayang-sayang.. aww.. aya-aya wae.
Sajian V60 dan japanessenya.bikin siang menjelang sore ini makin ceria. Kang Dani barista menyeduh sambil bercerita termasuk tentang ruang gelap, “Penasaran?... klo pas perjalanan bandung – tasikmalaya atau sebaliknya, maka memasuki wilayah ciawi, segera siap-siap untuk berhenti sejenak dan bersua dengan kopi bunar yang miliki rasa khas tiada tara.