2 tahun tak terasa akhirnya kembali bersua dengannya.
BANTEN. akwnulis.com. Perjalanan pagi ini menjadi terasa begitu bermakna dikala ingatan melayang kembali dengan sebuah kalimat pertanyaan sederhana, “Kapan ya terakhir kali ke Bandara Soekarno Hatta?” Maka memori mencari menelusuri relung ingatan dibantu oleh berbagai bukti catatan dan dokumentasi video yang menjadi pegangan keshahihah sebuah perjalanan kehidupan dan klaim tentang kapan terakhir kaki disertai raga ini menginjakan kaki di bandara internasional ini sekaligus terakhir terbang ke kota mana.
Memang jejak digital tidak bisa dibantah, kebetulan suka menuliskan sesuatu sekaligus mendokumentasikan aktifitas dan upload di channel youtube milik pribadi. Ternyata ditemukan catatan dan video bahwa terakhir menginjakan kaki di Bandara Soekarno Hatta ini adalah medio pertengahan akhir bulan oktober 2023, “Wow 2 tahun lalu.”
Ternyata perjalanan dan penerbangan terakhir 2 tahun lalu via bandara ini adalah penerbangan pulang pergi ke Kota Medan Provinsi Sumatera Utara dalam rangka rapat dinas tentang Rapat Koordinasi Inspektorat dan pada saat melaksanakan tugas di tempat lama, atau instansi yang terdahulu yakni Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Memang bukan catatan tugas dinasnya tetapi mengusung tema tentang NGOPi atau menikmati kopi di suatu lokasi yang dikunjungi sekaligus menyicipi kuliner lokal yang ada.
Jadi dari dokumentasi yang ada didapatkan fakta bahwa terakhir kali ke bandara ini adalah medio oktober 2023 dan menggunakan pesawat superjet air dengan tujuan Bandara Kualanamu Medan.
Maka sah sudah klaim bahwa setelah 2 tahun lalu, baru menginjakkan kaki lagi di Bandara ini. Nah pertanyaan selanjutnya adalah, “Mau kemana?” , “Sama Siapa?” dan “Acara apa?”
Jawabannya ada di tulisan selanjutnya ya.. ditunggu. Wassalam (AKW).
Take off Kertajati dan Landing di King Abdul Aziz, selamat berhaji.
Bapak Binbad sedang beri arahan / Dokpri.
JEDDAH, Akwnulis.id. Adzan shubuh berkumandang membangunkan raga yang tertidur pulas di asrama haji indramayu. Segera bangun dan bergegas untuk memadi dan mempersiapkan segalanya sekaligus cek ricek aneka perlengkapan yang ada. Serta ada tantangan yang harus siap dihadapi yaitu menggunakan pakain ihram.
“Memang sulit pake kaun ihrom? Khan sudah latihan sebelumnya!”
Sebuah tanya akan hadir tentunya, dan jawabannya sebenarnya sederhana. Memakai kain ihrom itu insyaalloh mudah karena sudah diajarin, melatih diri dan menggunakan ikat pinggang untuk menjaga kekencangannya. Tapi disaat membiasakan tidak bercelana dalam, itu tantangannya. Nggak percaya, ya silahkan coba. Apalagi dipastikan bahwa baik jemaah juga petugas harus berkain ihrom mulai siang hari di hari ini hingga besok tiba di mekah. Maka adaptasi yang cepat harus segera dilakukan. Setelah makan pagi hingga jam 11.00 wib masih berpakaian kebanggaan petugas yakni kemeja panjang biru muda. Melakukan pengecekan akhir dengan ketua kloter dan pembimbing ibadah, hingga tibalah adzan dhuhur berkumandang dan itulah saatnya berubah.menggunakan kain ihrom. Jeng jreeng.
Kain ihram sudah digunakan, ikat pinggangpun terpasang. Gelang ditangan, kartu – kartu dikalungkan di leher serta tas pinggang pembagian menempel di pinggang kanan. “Gaskeun barudaaak, Mamang siap bertugas!”
Petugas Saudi Airlines memberi informasi / Dokpri.
Maka tas gendong hitam sudah siap dipunggung, koper kecil di geser menuju lokasi pemeriksaan akhir yang berada di lantai 2 asrama haji. Pintu X-Ray.menyambut dan pemndaian barang-barang dimulai. Ini yang disebut ‘fast track‘ sebuah pelayanan inovatif hasil kolaborasi kementerian agama republik indonesia dan pihak saudi arabia airlines dalam rangka percepatan pendorongan jemaah untuk segera masuk pesawat. Jadi tidak ada lagi pemeriksaan jemaah di bandara. Kami petugas dan jemaah yang sudah lolos pemeriksaan, diarahkan naik ke bis yang sudah tersedia dan pintu bisnya ditutup oleh petugas serta disegel. Jadi yang mau buang air harus ditahan atau gunakan toilet yang ada di bis.
Perjalanan selama 1,5 jam menggunakan bis terasa menyenangkan. Selain mendengarkan penjelasan dari pihak saudi arabia airlines juga penjelasan umum dari pembimbing ibadah tentang tahapan urusan ibadah yang harus dipersiapkan dan diyakini optimisme perjalanan ibadah haji yang sudah berada di ambang mata. Hingga akhirnya rombongan bis tiba di bandara kertajati dan tidak melalui proses pemeriksaan lagi. Namun langsung diarahkan petugas ke ruang tunggu dan hanya sekitar 25 menit saja beristirahat serta sebagian ke kamar mandi bandara, maka secara per rombongan mulai memasuki pesawat Saudi Airlines yang akan menerbangkan 405 orang penumpang yang terdiri dari jemaah dengan petugas haji.
Memasuki Bandara Internasional Kertajati / Dokpri.
Tepat pada pukul 17.15 wib pesawat take off dan terbang menggapai batas awan lalu melewatinya sehingga awan putih menjadi hamparan dalam mengawali perjalanan ini. Bismillabirrohmannirrohim. Perjalanan akan ditempuh selama 9 jam kawan, iya 9 jam. Berarti target tiba di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah adalah sekitar pukul 01.15 wib atau masih pukul 23.15 was (waktu arab saudi) karena perbedaan waktu antara indonesia dan mekah adalah selisih 4 jam lebih cepat.
Kembali tak lupa.mengucap syukur kepada Illahi karena dapat kembali bertugas dinas melewati batas negara setelah terakhir adalah perjalan dinas ke Melbourne Australia pada akhir tahun 2022 lalu sebagaimana terdokumentasi pada salah satu tulisanku ini yakni COLD BREW at CALIA RESTO. maka perjalanan kali ini jauh lebih ajiiiib, karena menjadi petugas haji daerah. Berangkat dinas selama 40 hari membersamai para jemaah haji sekaligus mendapat kesempatan melaksanakan rukun islam yang kelima. Luar biasa.
Tugas sebagai petugas ternyata unik dan menarik, di dalam kabin pesawatpun harus senantiasa siaga dan siap sedia melaksanakan aneka fungsi untuk membantu calon jemaah haji ataupun pihak lain seperti pihak maskapai saudia airlines. Mulai dari mengatur ulang posisi duduk dari penumpang dimana para penumpang lansia dan beresiko tinggi penyakit ditempatkan di kursi terdepan agar memudahkan pelatanan media oleh tim kesehatan. Tentu dokter dan perawat sigap memberikan pelatanan baik yang resiko tinggi ataypun keluhan kesehatan lainnya dari para penumpang.
Para jemaah haji di pesawat / Dokpri.
Ada juga tugas tambahan baru yang agak menggelitik yakni request dari pihak pramugari untuk memberikan pengumuman kepada seluruh penumpang melalui interkom pesawat dalam bahasa sunda.. ya bahasa sunda. Karena dikhawatirkan banyak yang tidak paham bahasa indonesia terkait pemakaian toilet pesawat yang memang dengan air terbatas dan mengelap setelah kencing atau cebok dengan kertas tisu. Untung saja penulis suka iseng menulis bahasa sunda dalam format fiksimini maka mikropon disambar dan segera menyampaikan pengumuman khusus berbahasa sunda.
“Kahatur bapak miwah ibu calon jemaah haji, sing saha waè nu hoyong kahampangan atanapi miceun di jamban kapal udara teu kenging babaseuhan komo deui jijibrugan margi cai nu disagogikeun walurat. Lajeng upami rèngsè ngisang, papang, sareng sajabina ulah hilap cècèwok ogè ombèhna nganggo kertas tisu. Hatur nuhun.”
Para penumpang terlihat mengangguk – angguk mendengarkan pengumuman berbahasa daerah tersebut tapi wajahnya kembali bingung karena membersihkan kotoran dengan tisu adalah hal yang baru. Pasti pikirannya sama, “Takut nggak bersih ah.”
Ya sudah yang penting informasi telah disampaikan. Penulis sendiri mencoba fasilitas toiletnya, ya harus extra adaptasi apalagi terkait pijit tombol flush yang langsung terdengar suara angin berhembus dan kotoran di wc hilang, ajaiiib. Cuci tangan dan cuci muka masih bisa tetapi tentu berhematlah dengan air yang ada di toilet pesawat tersebut.
Tugas selanjutnya adalah melakukan operasi razia celana dalam. Tapi jangan salah sangka, bukan berarti narikin celana dalam eh kolor bapak – bapak, tetapi hanya mengingatkan saja bahwa disaat akan miqot dan tentunya berniat umroh maka menggunakan kain ihram tanpa menggunakan kain yang dijahit seperti kaos dalam dan celana dalam. Cara mengingatkannya tentu melalui teriakan dan menggunakan interkom dalam kabin. Tentu saja petugas sambil berkeliling kabin untuk mengingatkan terus para jemaah pria agar ibadah umrohnya lancar dan tidak kena dam atau denda.
Mendarat di Bandara KAA Jedah / Dokpri.
15 menit kemudian, pesawat diyakini sudah melewati yalam lam dan miqot sudah bisa dilaksanakan. Suasana dalam kabin terasa syahdu karena lampu semua dimatikan seiring dengan waktu pendaratan di bandara King Abdil Aziz Jeddah semakin dekat. Niat umroh dipimpin pembimbing ibadah dan diikuti oleh para jemaah. Menandakan dimulainya rangkaian ibadah haji bagi kloter 28 KJT ini yang merupakan kloter pamungkas yang diberangkatkan dari Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka.
Tepat pukul 02.15 wib atau pukul 22.15 waktu arab saudi, pesawat mendarat dengan mulus di landasan runway king abdul aziz di Jeddah dan tak berapa lama para penumpang turun secara antre disambut oleh bis yang akan mengantarkan ke area pemeriksaan pasport oleh pihak Imigrasj Pemerintah Arab Saudi. (Bersambung).
CIMAHI, akwnulis.id. Tiga bulan perjalanan kehidupan terasa sekejap saja karena sudah terlewati. Tetapi dengan anugerah ingatan maka rangkaian kejadian bisa diceritakan termasuk menjadi dokumentasi literasi bagi diri sendiri dan catatan penting yang mungkin berguna bagi orang lain.
Itulah yang menjadi kobaran semangat dalam menuliskan cerita pribadi kali ini tentang perjuangan menghilangkan lemak tubuh serta otomatis mengurangi berat badan yang selama ini membersamai diri.
Jika dievaluasi sebenarnya ketidakterkendalinya kondisi berat badan ini pasca kejadian patah kaki pada medio awal tahun 2022 tepatnya di bulan januari, dimana dengan kejadian yang dianggap ‘sepele’ yakni meloncati pot bunga pada saat akan apel pagi berakibat patah meruncing pada ruas kaki sebelah kiri. Cerita lengkapnya klik saja PATAH MENYILANG.
110 kg terlihat / Dokpri.
Penyebabnya ternyata 2. Pertama adalah posisi mendaratkan kaki yang salah dan kedua adalah berat tubuh yang mulai memasuki PSK alias Pemuda Seratus Kilo atau tepatnya 100,4 kilogram alias 1 kuintal guys… ngeri khan?
Disaat kejadian tidak terbayang patah menyilang, tapi hanya terkilir saja sehingga diurut dan digosok dengan minyakpun bisa sembuh dan sakitnya hilang. Maka tanpa memeriksakan diri langsung bertugas ke Ujung genteng Sukabumi membersamai kunjungan kerja anggota dewan.
Singkat cerita, kembali ke Bandung dan sang Istri terkejut melihat kondisi kaki yang tidak baik – baik saja sehingga diminta di rontgen. Disitulah dipastikan bahwa ruas kaki ini patah menyilang dan meruncing dari kedua sisi sehingga pilihan terbaik adalah operasi.
Pasca operasi menjadi tantangan terberat karena harus memakai penyangga dan rutin mengikuti terapi. Demi sebuah harapan dapat berjalan kaki kembali tanpa ada kendala kepincangan yang berarti. Disinilah momentum berat badan tidak terkendali karena olahraga rutin praktis berhenti.
Membulat / Dokpri.
Bermain futsal, sepakbola, batminton dan lari terpaksa berhenti digantikan dengan tertatih berjalan kaki. Termasuk hobi untuk dipotret sambil loncat untuk menghasilkan photo levitasi. Semuanya harus terhenti. Sementara makan terus dilakukan karena tidak banyak yang dikerjakan termasuk praktis 1 bulan bekerja di rumah karena belum boleh berjalan sendiri sebelum dinyatakan sembuh berdasarkan hasil observasi. Maka berat badan merangkak naik dari 100,5 kg mulai menyentuh 110,5 kg. Peningkatan drastis 10 kilogram yang tak bisa dihindarkan.
Kondisi kaki berangsur sembuh dan akhirnya pasca 6 bulan perawatan dan terapi akhirnya bisa melepas tongkat penyangga dan beraktifitas seperti biasa. Tentu untuk olahraga tetap dibatasi hanya jalan kaki dan berenang saja.
Seblak dadakan / Dokpri.
Termasuk juga perpindahan tugas ke tempat yang lebih dekat dari rumah, ternyata memberi konsekuensi logis lebih bahagia karena waktu sehari-hari diperjalanan bisa dipangkas serta banyak waktu buat keluarga plus kesempatan ngopi bersama istri bisa lebih intens dengan menu yang beragam dilengkapi dengan sajian makanan dan snack menggiurkan di kantor seperti gorengan bala-bala hingga gehu pedas, cilok hangat dan seblak dilengkapi jika sore hari me jelang pulang kantor ditutup dengan batagor kuah ceker, baso kangkung atau nasi padang bungkus yang nasinya menggunung.
Tanpa perlu waktu lama. Terasa pakaian mengecil semua. Kancing baju terlihat menegang menahan tekanan dari perut yang membesar begitupun shalat dalam posisi atahiyat akhir menjadi kesulitan termasuk nafsu makan terus membesar. Apalagi dengan prinsip bahwa pilhan dari makanan atau cemilan itu ada 2 yaitu enak dan enak sekali. Sehingga puncaknya meraih eh memiliki berat badan 111 kg.
“Oh my God, gimana ini?”
Maka semakin diintenskannya di tempat tugas baru ini minimal melangkah 6.000 sehari tentu di bantu berhitung dengan smartwatch yang terjangkau. Termasuk memberhentikan atau mengurangi asupan karbo setelah magrib dengan segala perjuangannya.
Ngopi dulu / Dokpri.
2 bulan berlalu dengan program jalan kaki minimal 6.000 langkah dan berhenti makan setelah magrib. Tapi penganan aneka aci di jam kerja masih dimakan, seperti seblak, cilok, batagor, baso dan cibai termasuk sesekali nasi padang dan durian. Akibatnya ternyata berat badan bukannya berkurang… tapi nambah 2 kilogram sehingga berat badannya 113 kg.
Disinilah akhirnya memutuskan mengikuti pola diet lebih teratur dan terarah dengan bimbingan coach yang super cerewet tapi sabar banget untuk selalu menemani langkah diet dengan sebaik-baiknya sesuai protap (prosedur tetap) yang berlaku. Hingga hasil akhirnya membuat 18 kilogram lemak eh berat badan menghilang. Alhamdulillahirobbil alamin.(AKW).
… nah yang penasaran dietnya gimana, mohon tunggu tulisanselanjutnya ya.. Have a nice weekend kawan.
CIMAHI, akwnulis.com. Senja belum menjadi malam tapi ide menulis hadir harus segera dituangkan dalam jalinan kata yang mungkin memberi aneka makna. Tak lupa karena semangat belajar untuk ikut melestarikan bahasa sunda, maka cara belajarku adalah dengan menuliskan sebuah cerita singkat dalam format FBS (fiksimini basa sunda).
Ini dia tulisan singkatnya :
FIKMIN # PAPANGGIH #
Ulin ka basisir jayanti tapi balikna apruk-aprukan nepi ka asup wewengkon leuweung larangan. Mimitina mah ban motor ngagaur meulah jalan satapak, ban pacul anyar nganjuk ti bengkèl Mang Kosim. Tapi beuki jauh tèh lain manggih lembur, ngadon nanjak loba tangkal geledegan.
Sabot ngaliwatan tangkal kihujan, pes tèh mesin motor ngadadak pareum, erèmna ngonci saharita. Awak ngacleng ka hareup, untungna geus jagoan labuh, jadi teu lila nangtung deui.
Ngarèrèt katukang, kaciri motor ngait kana akar. Leumpang ngadeukeutan. Gebeg!, gigireun motor aya mahluk belang koneng hideung panonna moncorong.
Tapi lain Jang Osid nu borangan ieu mah, komo geus meunang parancah ti Uyut, yèn mahluk ieu mah tong dipikagimir. Tapi deukeutan lalaunan, nyambat karuhun. Teu poho leungeun ngodok kana tas. Geus deukeut teu antaparah deui, asem kawak langsung diulaskeun kana beungeut jeung huntuna. Maung cicing bari nyengir.
Teu lila kèom tuluy calangap, ngagaur handaruan. “Huaaaaahhhrgggg!!!” Reup poèk mongklèng. Cag.
***
Fiksimini Basa Sunda atau FBS, sebuah genre menulis fiksi atau karangan berbahasa sunda dengan maksimal 150 kata sudah membangun sebuah cerita lepas. (AKW).
CISUMDAWU, akwnulis.com. Semburatmu membuatku terpaku, padahal sebentar lagi akan bersiap menghilang di mahligai ufuk barat atas nama siklus tugas kehidupan. Namun ternyata cengkeraman sinar kuning keemasan dan oranye begitu melekat dalam pandangan dan perasaan orang sekitar.
Pertemuan kita beberapa minggu ini begitu intens karena ternyata harus menyore dikala lalu lintas bergerak menuju tempat berbeda, kehangatanmu ada. Sebuah kehangatan hakiki yang menyilaukan sekaligus memberikan kenyamanan dalam mengubah galau menjadi cingcai dan menghapus pesimisme menjadi optimisme.
Mentari senja kemarin lalu atau selumbari bersua di atas jembatan atau tepatnya jalan layang paspati Kota Bandung. Disaat kemacetan menjadi biasa, disitulah kesempatan mengabadikan rasa menjadi terbuka. Berbekal jari jemari dan ponsel hape yang ada maka dihasilkan sebuah gambar sederhana namun bermakna, karena disitu dapat dilihat bahwa semburat mentari sorè menghasilan elegi yang tak lekang oleh janji meskipun terkadang membersitkan serpihan sepi.
Mentari senja di Cisumdawu / Dokpri.
Begitupun dengan hari ini, disaat tadi pagi pergi menuju kertajati dan dilanjutkan memenuhi undangan di kediaman bapak bupati. Pada saat kembali ke tempat awal dimana selama ini ditinggali bukan di jembatan layang paspati tetapi pada ruas jalan tol Cisumdawu yang akhirnya bergabung dengan ruas tol padaleunyi.
Di tol Cisumdawu sore tadi, semburat hangatmu kembali menemani membawa semangat untuk tetap bersahaja dan berbagi ceria apalagi sebentar lagi berjumpa dengan keluarga setelah hari minggu terpotong oleh sebuah agenda luar kota. Maka dengan berbagai upaya mengabadikan momentum bersamamu sang pemancar sinar keemasan yang begitu perkasa.
Meskipun hanya bermodal kamera bawaan di hape saja tapi dengan ihtiar maksimal dan semangat menggebu maka puluhan jepretan momentum pendar cahayamu terus dibidik dan dijepret. Ya hasilnya banyak yang blur karena kendaraan terus bergerak sementara fokus lensa kamera terbatas. Tapi itu bukan halangan, terus saja dicoba dan akhirnya ada sebuah photo cahaya mentari senja di jalan tol cisumdawu.
Mentari sore tepat di atas tol Cisumdawu / Dokpri.
Mentari tepat berada dihadapan seolah menyambut kepulangan kami menuju puncak harapan. Hangatnya cahaya sore sekaligus menyilaukan mata yang tak bisa terus terbuka tetapi sesekali berkedip agar memastikan fungsi matanya tetap terjaga.
Terima kasih semburatmu membersamai kami dalam kehangatan sore baik sore hari yang lalu juga hari ini seiring kepulangan raga ini dari majalengka berjibaku dalam judul tugas dan pekerjaan yang dituntaskan di hari minggu ceria. Wassalam(AKW).
Akhirnya Ngopay Ngojay terlaksana di kaki gunung… Segerr.
Coffee Drip Jenawi Aggramanis / Dokpri.
KARANGANYAR, akwnulis.com. Selamat bersua kembali dengan celoteh ringanku dalam bentuk tulisan sederhana namun bermakna. Tentu untuk tema tidak jauh – jauh dengan urusan si hitam nikmat yakni kopi. Karena konsistensi adalah janji, meskipun cukup janji kepada diri sendiri tapi marilah kita jaga sehingga tetap bertahan menulis dengan tema ini.
Meskipun kenyataannya tidak bisa menulis 100% tentang kopi, ada juga kerandoman trma lainnya khususnya penulisan cerita fiksi bahasa sunda yang tidak terlalu menyita halaman tulisan, karena cukup dengan 150 kata dan sudah membangun satu cerita maka tuntas sudah penulisannya yang disebut efbe-es FBS fiksmini basa sunda. Tantangannya adalah mencari kata dalam bahasa sunda untuk dikaitkan dengan kata lain sehingga menjadi bangunan cerita utuh yang tertata.
Nah kembali lagi ke tema tulisanku sebenarnya bukan hanya kopi tapi juga berkaitan dengan kolam renang atau berenang sehingga jika digabung dalam bahasa sunda menjadi tema yang murwakanti atau akhirannnya senada, yaitu NGOPAY & NGOJAY (menikmati kopi & berenang / kolam renang).
Beberapa tulisan terdahulu lebih banyak menuliskan secara terpisah. Jadi hanya membahas tema kopi saja atau bahas tentang berenang dan kolam renang saja. Ada 2 tulisan yang menggabungkan NGOPAY & NGOJAY, mayoritasnya ngopi di pinggir kolam renang.
“Jadi sekarang mau nulis bertema ngopay & ngojay?”
Benar sekali, tulisan kali ini bertema lengkap renang NGOPAY & NGOJAY ditambah kejutan lainnya adalah di tempat yang eksotis dan berlatar belakang momentum keindahan alam yang tiada tara. “Pasti penasaran deh!”
Maka perburuan momentum ini menjadi menantang, karena tentu dihadapkan dengan kondisi waktu yang terbatas. Disebut terbatas karena ada unsur alam yang bergerak dan tak pernah mau berhenti seperti takdir sang waktu. Bergerak terus dan bergerak terus.
“Apakah itu?” “Jadi penasaran”
Inilah jawabannya, jengjreeeng.
“Sudah kelihatan khan?”
Ngopay Ngojay & Gn Lawu / Dokpri.
Berbicara keindahan itu adalah relatif tapi saya yakin sidang pembaca akan menyebut ini pemandangan indah dan memenuhi syarat sebagai tulisan bertema NGOPAY & NGOJAY. tentu karena senua unsurnya terpenuhi.
Pertama, NGOPAY atau ngopi sudah diwakili oleh sebejana kopi seduhan drip manual dengan kopi lokal arabica Jenawi anggramanis. Kopi ini sudah dipersiapkan dari pagi sekitar jam 06.00 wib dengan berharap bahwa tidak ada kabut yang menghalangi pandangan di dataran tinggi tawangmangu ini. Tepat pukul 06.17 wib bergegas ke luar area tenda tempat merebahkan diri tadi malam menuju lokasi kolam renang dengan sudut yang pas untuk memastikan pengambilan gambar yang tepat. Apalagi selain target kopi dan kolam renang juga elemen pentingnya adalah kehadiran sang mentari di balik punggung gunung Lawu yang terkenal.
KEDUA adalah SUNRISE. Disaat mentari merayap perlahan dan pasti melewati punggung gunung Lawu maka momentum itu hadir untuk diabadikan. Tidak lupa refleksi semburat warna keemasan harus terpantul di permukaan kolam renang yang menjadi hamparan kaca bening menenangkan.
Cetrek! Cetrek!
Alhamdulillahirobbil alamin, sebuah capture photo dengan smartphoneku bisa menangkap momen ini secara lengkap. Memang tidak sempurna jika dibandingkan kamera DSLR, tapi sebagai dokumentasi pribadi ini sangat berarti. Dimana selanjutnya akan dibagikan di media sosial demi menghadirkan eksistensi.
Rasa syukur adalah utama, karena atas ijin Allah SWT sebuah momentum takdir ini tercipta. Dimampukan untuk membidik momen photo secara lengkap yakni NGOPAY, NGOJAY, SUNRISE, REFLEKSI dan GUNUNG.
Selamat sruput ngopat di hari ini ditemani kehangatan sentuhan mentari yang terus meninggi. Segelah sruput kohitalanya dilanjutkan dengan aktifitas penting. Apalagi lambaian dari riak kolam renang membuat raga ini tidak bisa menolak untuk segera bercumbu dengan kesegaran pagi di kawasan Glamping Atsiri RAI. Wassalam (AKW).
CIBABAT, akwnulis.com. Senin pagi tadi begitu berat untuk menjalaninya. Tapi bagaimanapun juga komitmen harus dijaga dan kehadiran tepat waktu di tempat kerja adalah salah satunya. Kedisiplinan adalah kata yang harus dijaga, dipedomani dan tentu dilaksanakan sebaik-baiknya. Jadi lawanlah kemalasan sekuat tenaga dan hadirlah tepat waktu dengan senyum ceria.
Ternyata kelamaan liburan berakibat menumpuknya kemalasan dan dilegitimasi oleh kelelahan karena long weekend ini digunakan untuk memforsir raga meskipun tidak pergi kemana-mana. Cukup di rumah saja bersama keluarga tercinta dan jikalau sedikit beredarpun hanya sekitar komplek perumahan saja. Ada keengganan untuk beredar ke pusat kota karena melihat titik – titik kemacetan yang nyata. Jadi diam di rumah atau beredar tipis – tipis saja yang menjadi pilihannya.
Jadi kegiatan rumahan saja yang dilakukan dari mulai nonton televisi, rebahan sambil nonton, makan sambil nonton, eh ada juga yang berkeringatnya yaitu jalan pagi 7.234 langkah namun kalorinya langsung tertutupi oleh sajian indomie rebus telor keju yang begitu menggoda. Oh ya ada juga aktifitas mencuci baju menggunakan mesin cuci portabel mini yang buat anak kost merk MITO, ternyata hanya cukup 6 – 7 potong pakaian saja. Ya sudah sisanya di gusrek manual saja, mengingatkan kembali masa lalu dikala masih sendiri dan segalanya harus dilalukan sendiri. Tak lupa bercanda bersama anak dan istri, sambil jalan kaki atau sekedar berebut remote tivi karena ternyata beda kepala beda selera.
Nah ada satu lagi aktifitas ‘me time’ yang dilakukan sendirian setelah hampir tengah malam. “Sedikit mencurigakan yach?”
Tenang kawan, ini adalah adaptasi terhadap kemajuan jaman. Yaitu iseng – iseng mengikuti live tiktokshop yang mulai heboh dengan diskon adalah menjelang tengah malam. Berbagai barang dijual dengan diskon yang lumayan, mulai dari smartphone, tab, mic karaoke hingga pakaian. Pakaian ini dari mulai jaket, kemeja, kaos, celana, kaos dalam, celana dalam hingga rompi dan aneka aksesoris pendukungnya.
Nah kebetulan celana dalam dan kaos dalam sudah menipis, maka opsi iseng belanjapun membuncah. Akhirnya nongkrongin tuh live tiktokshop yang ternyata penjualnya ada artis, selebgram hingga pedagang biasa yang super super jago bercakap, pintar pidato sehingga menguatkan rada ketertarikan kita. Disini kendali diri menjadi pegangannya. Caranya gampang, isi uang digitalnya seminim mungkin, diriku mah 200ribu aja isi di shopeepay atau di ovo. Titik.
Capture penawaran live shopping / dokpri.
Ternyata efektif kawan, bisa menekan jiwa belanja kita yang meronta-ronta dan akhirnya membuat kita fokus kepada skala prioritasnya untuk memilih barang yang akan kita beli secara online. Percayalah, cara ini mujarab.
Maka hunting keperluan, eh nggak terlalu perlu juga, eh tapi perlu ya. Ya udah dipantengin saja. Ternyata banyak pilihan barang yang dijual online secara live dengan harga di 100ribu saja. Berarti cukup dengan, “Bang pinjem seratus” ... itu sudah dapat barang – barang keperluan. Salah satunya tadi urusan pakaian, jikalau celana panjang chino dapat 1 buah, maka celana pendek ada yang menawarkan 5 buah / 100ribu untuk ukuran biasa dan 3 buah untuk ukuran jumbo… wah seru.
Untuk merk tentu dengan harga seratus ribu agak membuat ragu, tapi kenapa tidak kita coba. Para penjual live ini terus nyrocos bicara dan menjadikan tengah malam ini ramai. Serta yang menarik adalah barang – barang yang dijual variatif, tetapi pengakuan sang penjual rata – rata mengklaim harga jauh lebih murah untuk pakaian ini karena buatan dalam negeri atau UMKM. Ini menarik, berarti jika membeli, membantu juga kembali tumbuh subur usaha garmen lokal asli indonesia.
Maka terlarutlah dalam keramaian pasar virtual live dan mulai memastikan menggamati dan mendengarkan ocehan para penjual yang begitu semangat di tengah malam meskipun matanya terlihat memerah karena menahan kantuk yang tidak terelakkan.
Kohitala Arabica puntang wine / dokpri.
Diri ini relatif stabil karena sambil menonton pasar virtual live ini juga ditemani segelas kohitala, kopi hitam tanpa gula. Jadi sebelum berjibaku dengan live shopping ini mempersiapkan dulu peralatan perangnya. Yakni biji kopi arabica puntang wine lalu digiling dan diseduh manual dengan filter V60 yang akhirnya hadir segelas kopi hitam yang harum dan menenangkan.
Srupuut….
Lanjut yaa…
Akhirnya dengan bermodal 200 ribu saja. Sudah bisa membeli 10 buah celana dalam boxer dan 6 buah kaos polos. Lalu proses pembayaran via dompet digital dan berproses hingga pengiriman serta akhirnya pamet tiba di tempat dengan dibungkus ketat plastik bubble wrap.
Nah ternyata, benar sekali bahwa produk yang dipilih itu adalah produk lokal. Serta terlihat bahwa kecenderungannya adalah urang bandung atau urang sunda yang humoris. Ini buktinya :
Boxer NUKIEU / dokpri.
Celana dalam boxer dengan bahan yang lumayan kuat dan tebal serta dengan merk terkenal NUKIEU atau dalam bahasa sunda artinya adalah ‘YANG INI‘.
Maka langsung coba dipakai celana boxernya dan pas diperlihatkan kepada istri tercinta bukan hanya tawanya yang terbahak membahana tapi setuju dengan makna tulisannya. Hidup produk UMKM dan hidup NuKIEU.
Itulah cerita hari pertama masuk kantor setelah 4 hari long weekend yang penuh dinamika. Selamat pagi dan selamat beraktifitas. Wassalam (AKW).
Nembè 2 dinten satutasna diistrènan, nyalikan rohangan kalayan aya jamban dilebet. Asa reueus, ma’lum biasana buar biur numpak motor butut marios BOP, ayeuna mah di kantor.
Pas lebet ka jamban badè kahampangan, ngadungkup taeun teu acan dibanjur. Kapaksa manjuran heula. Padamel nu nyepeng konci rohangan dikempelkeun, ditakon. Koncina disungkeun sadayana.
Dinten ènjingna muka konci rohangan, calik dina mèja bari ngaroris serat nu lebet. Teu lami hoyong kahampangan, ngabujeng ka jamban.
Pas muka panto jamban, nincak kalebet. Olohok ningal taeun parantos ngadungkuk deui. “Astagfirullloh, saha nu miceun deui di dieu?” Ngagorowok nyalira. Sadayana padamel dikempelkeun deui, teu aya nu rumaos. Bingung.
Pasosonten nembè aya waleranna. Sabot nuju ngadisposisi serat, aya nu ngolèbat. Teras panto jamban muka nyalira. Simkuring ngagorowok, “Mangga badè nganggo jamban mah, ulah hilap dibanjur”
Kadangu deui cai ngocor ti jamban. Teras jempling. Sajorèlat aya nu ngageleber, hideung. Ti harita teu aya deui nu ngadungkuk di jamban. (AKW).
SUMEDANG, akwnulis.com. Gerakan tiba – tiba dari pintu kamar dan lampu gantung menjadi penanda sesuatu terjadi. Memang hanya beberapa detik saja, tapi insting segera bekerja untuk mempersiapkan berbagai kemungkinannya. Cara pertama adalah mengecek di media sosial baik twitter dan youtube short atau reels.
Scroll.. tring.
Tanpa perlu waktu lama pesan whatsaps langsung ramai dengan satu kata, gempa. Maka cara terbaik adalah mengecek informasi melalui jalur resmi dan memiliki kewenangan yaitu BMKG. Ternyata benar saja sebuah gempa baru saja terjadi, gempa berskala 4,8 richter dengan pusat gempa di daratan tepatnya di daerah kota sumedang. Ternyata bukan gempa yang pertama dalam rangkaian malam tahun baru 2023 ini tetapi getaran ketiga dan memporak-porandakan sejumlah bangunan di kota sumedang sekaligus menimbulkan kepanikan di RSUD Sumedang sehingga masyarakat yang dirawat berhamburan keluar beserta keluarganya dengan kepanikan luar biasa.
Maka sudah jelas, raga ini harus siaga dan segera berkordinasi dengan Ibu Kabid KeBencanaan eh Ibu Kabid Linjamsos (perlindungan dan penjaminan sosial) dengan core tugas standar pelayanan minimalnya adalah urusan reapon cepat kebencanaan. Pasukan siaga bencana segera beraksi, kordinasi terus berjalan, bufferstock di gudang logistik diangkut ke dalam truk sambil terus memantau kondisi eksiting di lapangan. Tidak lupa pendukungan administratif seperti daftar barang, berita acara setah terima barang hingga mock up untuk simbolis penyerahan barang dari.pimpinan kita kepada perwakilan masyarakat terdampak.
Pick up barang di Gudang / Dokpri.
Disaat suara petasan dan teriakan sukacita pergantian tahun 2023 menjadi 2024, pada waktu yang sama koordinasi persiapan keberangkatan dan pemindahan bufferstock ke atas truk juga berlangsung. Tapi tentu bagi kawan – kawan di bidang Linjamsos situasi ini sudah biasa. Karena bencana memang bisa hadir tidak terduga.
Setelah semua persiapan tuntas, maka perjalanan dimulai pukul 05.15 wib tanggal 01 Januari 2024 dari Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan rangkaian kendaraan 1 truk sarat muatan dan 2 buah mobil rescue. Lets Go, Fiamanillah.
Pagi menembus kabut / Dokpri.
Perjalanan dirasakan cukup singkat ke arah kota sumedang karena akses tol Cisumdawu yang sudah terkoneksi dengan tol Padaleunyi. Tetapi tetap saja tidak beia tergesa – gesa karena truk yang mengangkut bantuan ini harus dibatasi kecepatannya di tol. Khawatir jika dipaksa ngebut nanti muatan bisa berantakan di jalan. Maka berjalanlah kami agak perlahan sehingga beberapa kesempatan di dahului oleh kendaraan dinas yang lain dengan tujuan yang sama. Titik lokasi bencana gempa yang memiliki dampak signifikan diantaranya RSUD Sumedang dan area di Babakan Hurip Sumedang Utara.
Maka tanggal 01 Januari 2024 ini menjadi pembuka tahun yang penuh perjuangan dan rasa trenyuh kemanusiaan karena tentu terbayang bahwa di malam tahun bari tadi malam di saat sebagian orang di belahan dunia inibsedang bergembira menuju peralihan penanggalan. Ternyata di Sumedang, teriakan panik, bingung dan ketakutan mendadak menyergap warga sumedang. Maka tanpa perlu basa-basi mari membantu sesuai kemampuan, kewenangan dan keterbatasan.
Kami baru hadir secara phisik pagi ini, ada relawan bencana di Bidang sosial yang sudah eksis terlebih dahulu. Segera terjun ke lapangan dan assesment dampak kebencanaan yaitu kawan – kawan TAGANA (Taruna Siaga Bencana). Mereka segera bergerak cepat dan melaporkan update data secara real time dan pelaporan secara berjenjang. Secara jumlah di jawa barat terdapat lebih dari 1.500an orang yang tersebar di 27 kabupaten dan kota. Selain itu tentu dibawah koordinasi BPBDpun ada relawan yang memiliki tugas untuk bersama-sama dalam penanganan bencana. Karena secara kewenangan, BPBDlah sebagai koordinator utama. Kami di dinsos sebagai pendukungan sekaligus pengelolaan pengungsian.
Pj Gub meninjau pasien di RSUD smd / Dokpri.
Prosesi peninjauan di area RSUD dilaksanakan dipimpin bapak Pejabat Gubernur Jawa Barat didampingi Bapak Penjabat Bupati Sumedang dan Kalakhar BPBD Jabar, Kadinkes Jabar, Sekdinsos Jabar & Kabid Linjamsos serta pejabat – pejabat di Pemkab sumedang dari mulai Pejabat sekda Sumedang, Kalakhar BPBD, Kadinsos Sumedang dan banyak… pokoknya banyak Peje (Pj) sekarang mah. Tapi yang terpenting adalah peran fungsi pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan aturan.
Dilanjutkan dengan melihat langsung di titik pengungsian bagi masyarakat yang terdampak parah yaitu di babakan hurip. Data awal disebutkan terdapat 381 KK terdampak, 1.150 jiwa dan terdapat 11 orang luka ringan. Maka di titik ini kami mendampingi bapak Pj Gubernur Jabar melakukan peninjauan sekaligus memberikan bantuan logistik secara simbolis kepada bapak Pj Bupati Sumedang dan bapak RW setempat senilai Rp. 216.382.000,- dengan perincian Rp. 64.072.000,- APBD Provinsi Jawa Barat dan Rp. 152.310.000,- dari APBN PKSBA Kemensos RI. Bantuan logistik berupa permakanan, sandang, dan peralatan di tempat penampungan pengungsian.
Bertemu warga di Babakan hurip / Dokpri.
Setelah itu diteruskan dengan mendampingi bapak Pj Gubernur jabar dengan menyapa warga – warga terdampak dan meninjau rumah yang pondasinya rusak parah dan beresiko roboh sewaktu – waktu.
Itulah cerita awal tahun 2014 tepat di hari senin tanggal 01 Januari 2024. Disaat banyak khalayak ramai masih beredar dalam nuansa liburan tahun baru tanggal merah. Maka di lapangan sudah banyak para petugas yang berjibaku tanpa terpaku terhadap kalender merah atau biru.
Ngopi darurat
Sebagai penutup tulisan ini, ijinkan kami tetap mencantumkan cerita tentang kohitala (kopi hitam tanpa gula) meskipun jelas dalam kondisi darurat. Maka kopi yang hadir tetap kopi hitam meskipun berasal dari sachetan dan dimungkinkan sudah manis karena gulanya berada dalam satu kesatuan. Ternyata disini juga kami menemukan bahwa kopi tubruk panas bisa dinikmati dengan mencelupkan kerupuk ke gelas kopi lalu dinikmati. Bagi yang tidak percaya, silahkan coba. Tapi kami yakin ini dilakukan oleh kawan – kawan bidang linjamsos yang begadang semalaman untuk mempersiapkan pengangkutan barang hingga saat ngopipun belum tidur barang sesaat. Jadi wajah minum kopinya agak aneh hehehehehe.
Selamat menjalani awal tahun ini dengan segala dinamika dan tantangannya. Jangan khawatir karena bukan hanya kita yang memiliki optimisme dan niat baik, tetapi banyak pihak yang juga sejalan dengan kita. Selamat Tahun Baru 2024. Wassalam(AKW).
BANDUNG. akwnulis.com. Sebuah hasil karya sederhana tentu memerlukan interaksi dari penikmat produk ini. Jika postingan di media sosial direspon dengan komentar yang berisi dukungan, hujatan ataupun dibagikan lanjutan maka klarifikasi atau respon tentu bisa dengan tulisan ucapan terima kasih ataupun emoticon yang bisa mewakili suasana kebathinan kita.
Begitupun dari tulisan sederhanaku dan juga postingan di youtube, tiktok, instagram dan beberapa minggu ini adalah facebook. Untuk produk diluar tulisan sih cenderungnya adalah komentar saja yang harus direspon, kecuali jika warningnya adalah urusan copyright, tidak ada ampun harus takedown saja daripada menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Lantai atas sayap kanan / Dokpri.
Sementara untuk tulisan yang dimuat di websiteku ini respon yang ada masih terbatas dan mayoritas adalah jempol atau like dan beberapa komentar dukungan saja. Kecuali tadi pagi, ternyata ada pesan whatsapps yang masuk dan merespon tulisanku kemarin yaitu KULINER ACEH DI MEDAN.
Pesannya adalah ingin kejelasan dari tulisan itu dengan mengacu kepada rumus 5W1H tapi pada pilihan Where- nya saja. Dimana tempat ngopi acehnya, apa nama (what) cafenya dan bagaimana (How) suasananya. Karena ternyata beliau adalah orang medan yang merantau bersekolah serta bertugas di Jawa Barat. Pantas saja penasaran.
Maka demi transparansi dan konsekuensi dari sebuah produk tulisan yang sudah dibuat, tulisan inilah sebagai jawabannya. Sebagai disclaimernya, penulis nggak di-endorse sama Cafe ini, tapi tidak masalah karena mempromosikan cafe yang memiliki menu makanan dan minuman nusantara ini.
Sulthan Coffee Medan / Dokpri.
Nama cafenya adalah SULTHAN COFFEE yang terletak di Jalan Amaliun No.26 Kota Matsum IV Kecamatan Medan Area Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Kodepos 20211. Kami datang ke lokasi malam hari sekitar pukul 19.00 wib dan tidak terlalu lama karena mengejar acara pembukaan Rakornas di tempat yang berbeda.
Terkait dengan suasana cafe Sulthan coffee ini cukup nyaman dengan hamparan meja kursi dan bisa di setting memanjang untuk kongkow dalam jumlah banyak ataupun per meja saja. Lalu ada juga di lantai atas, tentu harus mrnaiki tangga dulu lalu betsua dengan meja kursi bernuansa warna orange serta dilengkapi beberapa kipas angin yang berputar kencang untuk melawan hawa panas yang cukup menantang.
Diriku memilih posisi duduk dilantai atas karena leluasa menikmati suasana dan pemandangan dari sang barista dan koki yang begitu sigap membuat sajian makanan dan minuman. Menu bervariasi tapi tidak sempat baca rinci karena waktu yang terbatas, yang penting mencoba kopi aceh dan mie aceh.
Lalu bagi perokok semua posisi aman, karena kanan kiri langsung dengan alam terbuka sehingga bisa menyulut dan menikmati rokoknya di berbagai lokasi. Tinggal kepeduliannya saja manakala ada pengunjung lain yang tidak merokok, tentu diharapkan tepo salironya.
Oke itu saja penjelasan singkatnya ya, semoga bermanfaat. Wassalam(AKW).