TERAKOTA KBKD

Warna terakota – perjuangan mencari dan sekelumit sejarah serta dokumentasi acara.

Cimahi, akwnulis.com. Pertemuan keluarga besar kartadibrata atau disebut KBKD telah berjalan dengan baik, lancar, ceria dan bersahaja. Bertemu muka bercengkerama sambil menikmati hidangan yang tersedia tidak lupa berphoto bersama dengan sanak saudara. Itulah makna silaturahmi dan acara halal bihalal yang telah terselenggara di Gedung serbaguna Dinsos Jabar (28/04/2024).

Ada satu hal yang menggelitik hati kali ini adalah berkaitan dengan satu kata, terakota.

Mengapa ini menjadi menarik?”


Jawabannya adalah satu kata ini yang membuat sekitar 127 orang keluarga besar kartadibrata mencari – cari warna tersebut dalam bentuk kain untuk dijahit, baju yang sudah jadi ataupun kaos untuk anak – anak karena terakota ini diputuskan oleh keluarga besar kartadibrata sebagai ‘dresscode‘ pertemuan keluarga tahun ini.

Untuk sampai ke tahap keputusanpun tidak serta merta dan bukan intruksi dari pimpinan keluarga besar ataupun sesepuh. Tetapi diawali dengan beberapa usulan di WAG lalu saling menanggapi dan ramai pembahasannya karena warna terakota ini berada dalam komposisi antara merah, orange dan coklat atau dikenal dengan sebutan merah bata.

Maka penulis mencoba menelusuri referensi tentang terakota ini. Penelusuran pertama tentu berdasarkan asal kata yaitu terracota, terracotta, terra-cotta yang berasal dari bahasa italia memilik arti ‘tanah bakar, sementara dari bahasa latin disebut terracocta yang artinya tembikar yang terbuat dari tanah liat.



Sumber tulisan lainnya membahas tentang pasukan terracotta yang menjadi temuan besar dan bersejarah di china dimana ribuan patung prajurit yang dibentuk dari tanah liat ditemukan pada tanggal 29 maret 1974 oleh petani Yang Zhifa yang hingga saat ini masih diselimuti misteri (Sumber : http://www.liverfoolmuseums.org.uk ).
Sementara berbagai sumber tulisan lain khususnya tentang warna terakota ini membahas tentang perpaduan warna antara merah dan coklat serta secara umum merupakan warna yang terlihat atau melekat pada bata merah, begitulah warnanya saudara – saudara.

Maka keluarga besar kartadibrata yang akan menghadiri undangan halal bihalal KBKD ini ada yang pergi ke toko baju dan toko lain lanjut ke tukang jahit. Ada juga yang belanja di onlineshop meskipun beberapa terpaksa gigit jari karena ukurannya kurang besar sehingga tidak berjumpa kancing kemeja dengan lobang kancingnya alias kekecilan.



Disinilah muncul ide bahwa dresscode acara halal bihalal keluarga besar kartadibrata selanjutnya diharapkan informasi tentang dresscode ini bisa diumumkan sebelum hari raya idul fitri agar semua anggota keluarga besar bisa menyesuaikan dengan warna tersebut untuk hari lebaran dan bisa dipakai ulang pada saat hari halal bihalal KBKD yang digelar setelah pelaksanaan hari raya idul fitri. Setuju?… pasti setuju, karena bisa menghemat budget dan waktu untuk mencari baju baru.

Itulah sekelimut cerita tentang keseruan berburu baju dengan warna terakota. Penulis sendiri pesan via online kemeja berwarna terakota ukuran custom alias 3XL. Ternyata setelah pesanan tiba, adalah kemeja model slim fit meskipun ukurannya sesuai namun tidak cukup untuk digunakan…. akhirnya batik coklat bergambar burung hantu yang dipakai pada saat halal bihalal di gelar.

Tapi sebagai penguat rasa dan pengingat makna, maka dalam tulisan bahasa sunda bisa diartikan tentang teracota ini adalah singkatan dari jalinan kalimat dan kata yaitu :

TERAKOTA
dikawitan tina haTE anu bersih
RAramean di ieu tempat
Ulah hilap mendeKO ka Allah Subhana Wataala
pikeun ngajagi darajat TAkwa

Terjemahan bebasnya adalah :
Dimulai dari hati yang bersih
Melaksanakan keramain hari ini
Jangan lupa berdua kepada tuhan yang maha esa
Untuk menjaga derajat takwa.

Demikianlah tulisan singkat tentang terakota dari sisi sejarah, makna kata dan singkatan bahasa sunda yang mungkin terasa memaksa tetapi benar adanya. Wassalam (AKW).

MUDIK 2024

Alhamdulillah bisa mudik tahun ini..

KUNINGAN. akwnulis.com. Perjalanan mudik alias pulang kampung kali ini adalah siklus 2 tahunan karena secara komitmen tidak tertulis mudik setiap tahun bergantian ke orangtua masing – masing yang memang berbeda tempat. Tidak jauh sih, orangtua di daerah kabupaten bandung barat dan mertua mudiknya ke kuningan. Tahun ini jadwal kuningan.

Berangkat ….

Berbagai persiapan tentu harus diantisipasi baik pendekatan administratif, pendekatan konten, pendekatan keuangan juga pendekatan mental dan phisik.

Serius menggunakan aneka pendekatan?”

Ih serius bos, mudik lebaran bukan sekedar gerakan phisik saja berganti tempat ke tempat tujuan tetapi banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Yang paling utama adalah pastikan bahwa kita sudah memiliki tempat untuk mudik, karena jika tidak tentu akan membingungkan diri sendiri dan orang lain hehehehe.

Pendekatan administratif tentu berhubungan dengan tugas dan fungsi kedinasan yang harus diantisipasi jangan sampai tidak ada personil yang bertugas disaat libur panjang lebaran tahun ini. Lalu exit permit dari bigboss, apakah boleh melaksanakan shalat idul fitri diluar kota?… karena ada kebiasaan pelaksanaan idul fitri dilakukan terpusat di lapangan Gasibu ataupun Mesjid AlJabar di Gedebage tentu dilengkapi undangan resmi berplat merah.

Alhamdulillahnya adalah pada rapim terakhir, bigboss membuka peluang jika akan shalat ied diluar kota bersama keluarga, kecuali tentu para pejabat dan petugas di ring 1 plus yang merasa ring 1 dan tentu yang tidak mudik kemana-mana karena rumah kedua orangtuanya di kota bandung dan sekitarnya, yeaay.. Alhamdulillah. Berangkattt…

Nah urusan administratif selesai, urusan selanjutnya adalah keuangan. Ini relatif agak tenang karena tidak hanya penulis, istripun berkontribusi besar jadi bersama kita bisa hehehehe.

Maka hari senin tanggal 8 April menjadi hari penting. Diawali dengan pembantu pulang nyubuh, lalu bersiap mengirimkan kucing kesayangan menginap di hotel Casya House di antapani, ambil kue, belanja bekal, bungkus pakaian, makanan serta perlengkapan selama mudik. Menitipkan rumah ke tetangga yang baik hati hingga isi bensin kendaraan full menjadi persiapan akhir. Eh ada lagi et-oll juga wajib diisi full untuk antisipasi agar diperjalanan tidak repot lagi rebutan isi e-toll.

Tepat pukul 14.00 wib semua persiapan rampung dan dengan iringan doa, kendaraan bergerak meninggalkan kediaman menuju ke kuningan dengan rencana menggunakan jalur tol cisumdawu lalu masuk tol cipali dan keluar pintu tol ciperna untuk bergabung ke jalur utama akses ke kuningan.

Cuss…. berangkat.


Eit ada yang lupa, cek dulu angin ban kendaraan hidrogen di SPBU terdekat. Pokoknya rumusnya tekanan depan 32 dan tepakan belakang 35. Rumusnya agak berbeda karena posisi mobil di belakang monoyod penuh dengan barang bawaan. Maka agar ada kepastian kembali, hidrogen lamanya dibersihkan dulu lalu diisi hidrogen baru keempat ban mobil ini dengan rumus tadi, rumus rekomendasi dari sopir di kantor.

Setelah semua persiapan dirasakan tuntas, saatnya bergerak…

Alhamdulillah di tol cisumdawu tidak terlalu padat, tapi sedikit tersendat di Tol cileunyi pada saat mendekati tol gatenya. Jadi meskipun ke tol cisumdawu ambil arah kanan, tetap saja sedikit tertahan karena banyaknya kendaraan. Memasuki tol Cipali mulai terasa kepadatan sisa sisa puncak arus mudik ke arah jawa. Jalur cipali semuanya contraflow ke arah jawa, kendaraan jalur contraflow melesat kencang sementara jalur biasa cukup padat dan perlu berhati-hati. Apalagi pada saat melewati daerah cirebon palimanan terlihat satu mobil avp nopol jakarta bergerak kencang tapi seperti oleng ke kanan dan oleng ke kiri. Awalnya mau disalip, namun ternyata kecepatannya cukup tinggi dan mengikutinyapun terasa berbahaya. Ya sudah mengalah saja, injak rem perlahan dan biarkan kendaraan tersebut menjauh, semoga tidak ada masalah ke depannya.

Akhirnya di jalan tol tuntas sudah dengan keluarnya kendaraan di pintu tol ciperna lalu memasuki jalur jalan biasa kuningan – cirebon. Disinilah tantangan baru menghadang, kondisi badan sih oke. Tetapi mata begitu lemah ingin tertidur dengan kantuk yang begitu kuat, maklum lagi shaum. Mau tambah kecepatan khawatir malah kendaraan tidak terkendali, ya sementara dikuat-kuatkan saja.

Tapi di daerah Beber rasa kantuk begitu luar biasa dan memaksa berhenti di tukang penjual minuman dan air kelapa. Selain belanja air kelapa juga air mineral dingin menjadi pembasuh muka… bukan diminum ya.. batal atuh. Alhamdulilah seger kembali dan kendaraan bergerak hingga tiba di tujuan dengan selamat.

Ahiy mudik… Alhamdulillahirobbil alamin.

Itulah cerita perjalanan mudik kali ini, nanti kita lanjutkan ceritanya. Selamat berlebaran di manapun, baik yang mudik ataupun tidak. Sebuah permohonan maaf bagi semua dalam memasuki akhir bulan shaum 1445 hijriah ini. Wassalam (AKW).

MENIT KE46 – fbs

Akhirnya ngageleser…

FIKMIN # MENIT KA 46 #

Adzan isya nembè lekasan, katawis dunungan kaluar ti rohangan disarengan ku opat jalmi, rupina sèmah dunungan ngadon uih sasarengan. Teu seueur saur, kuring ogè nyarengan lungsur ka lantey hiji. Muru kana mobil nu tos sayagi di buruan kantor.

Tapi geuning saatos nyaketan mobil tèh henteu langsung lebet. Tapi uplek deui ngawangkong kaditu kadieu. Simkuring mah tangtos ngiringan wè gogonjakan, sanaos saleresna mah nahan kahoyong. Hoyong kahampangan mung pameng ka dunungan.

Antukna mah ditahan – tahan wè, bari babacaan dina jero hatè, “Ya Allah, Ènggal atuh dunungan tèh lebet kana mobilna”

Lima menit sapuluh menit mah kiat, tapi saatos lebet satengah jam. Palangkakan asa cangkeul, nahan papang nu teu kaampeuh deui. Raray pupuringisan tapi dalah dikumaha dunungan masih ngawangkong akey-akeyan.

Menit ka opat genep mah bobol ogè, pas aya nu ngabarakatak. Uing gè ngiringan ngagakgak, “Hahahahahaha….”

Geleser aya nu haneut kana pingping. Pas melong tamu payuneun. Geuning sami gumujeng bari jaremblong. (AKW).

KOPI DARURAT DI SUMEDANG 010124

SUMEDANG, akwnulis.com.  Gerakan tiba – tiba dari pintu kamar dan lampu gantung menjadi penanda sesuatu terjadi. Memang hanya beberapa detik saja, tapi insting segera bekerja untuk mempersiapkan berbagai kemungkinannya. Cara pertama adalah mengecek di media sosial baik twitter dan youtube short atau reels.

Scroll.. tring.

Tanpa perlu waktu lama pesan whatsaps langsung ramai dengan satu kata, gempa. Maka cara terbaik adalah mengecek informasi melalui jalur resmi dan memiliki kewenangan yaitu BMKG. Ternyata benar saja sebuah gempa baru saja terjadi, gempa berskala 4,8 richter dengan pusat gempa di daratan tepatnya di daerah kota sumedang. Ternyata bukan gempa yang pertama dalam rangkaian malam tahun baru 2023 ini tetapi getaran ketiga dan memporak-porandakan sejumlah bangunan di kota sumedang sekaligus menimbulkan kepanikan di RSUD Sumedang sehingga masyarakat yang dirawat berhamburan keluar beserta keluarganya dengan kepanikan luar biasa.

Maka sudah jelas, raga ini harus siaga dan segera berkordinasi dengan Ibu Kabid KeBencanaan eh Ibu Kabid Linjamsos (perlindungan dan penjaminan sosial) dengan core tugas standar pelayanan minimalnya adalah urusan reapon cepat kebencanaan. Pasukan siaga bencana segera beraksi, kordinasi terus berjalan, bufferstock di gudang logistik diangkut ke dalam truk sambil terus memantau kondisi eksiting di lapangan. Tidak lupa pendukungan administratif seperti daftar barang, berita acara setah terima barang hingga mock up untuk simbolis penyerahan barang dari.pimpinan kita kepada perwakilan masyarakat terdampak.

Disaat suara petasan dan teriakan sukacita pergantian tahun 2023 menjadi 2024, pada waktu yang sama koordinasi persiapan keberangkatan dan pemindahan bufferstock ke atas truk juga berlangsung. Tapi tentu bagi kawan – kawan di bidang Linjamsos situasi ini sudah biasa. Karena bencana memang bisa hadir tidak terduga.

Setelah semua persiapan tuntas, maka perjalanan dimulai pukul 05.15 wib tanggal 01 Januari 2024 dari Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan rangkaian kendaraan 1 truk sarat muatan dan 2 buah mobil rescue. Lets Go, Fiamanillah.

Perjalanan dirasakan cukup singkat ke arah kota sumedang karena akses tol Cisumdawu yang sudah terkoneksi dengan tol Padaleunyi. Tetapi tetap saja tidak beia tergesa – gesa karena truk yang mengangkut bantuan ini harus dibatasi kecepatannya di tol. Khawatir jika dipaksa ngebut nanti muatan bisa berantakan di jalan. Maka berjalanlah kami agak perlahan sehingga beberapa kesempatan di dahului oleh kendaraan dinas yang lain dengan tujuan yang sama. Titik lokasi bencana gempa yang memiliki dampak signifikan diantaranya RSUD Sumedang dan area di Babakan Hurip Sumedang Utara.

Maka tanggal 01 Januari 2024 ini menjadi pembuka tahun yang penuh perjuangan dan rasa trenyuh kemanusiaan karena tentu terbayang bahwa di malam tahun bari tadi malam di saat sebagian orang di belahan dunia inibsedang bergembira menuju peralihan penanggalan. Ternyata di Sumedang, teriakan panik, bingung dan ketakutan mendadak menyergap warga sumedang. Maka tanpa perlu basa-basi mari membantu sesuai kemampuan, kewenangan dan keterbatasan.

Kami baru hadir secara phisik pagi ini, ada relawan bencana di Bidang sosial yang sudah eksis terlebih dahulu. Segera terjun ke lapangan dan assesment dampak kebencanaan yaitu kawan – kawan TAGANA (Taruna Siaga Bencana). Mereka segera bergerak cepat dan melaporkan update data secara real time dan pelaporan secara berjenjang. Secara jumlah di jawa barat terdapat lebih dari 1.500an orang yang tersebar di 27 kabupaten dan kota. Selain itu tentu dibawah koordinasi BPBDpun ada relawan yang memiliki tugas untuk bersama-sama dalam penanganan bencana. Karena secara kewenangan, BPBDlah sebagai koordinator utama. Kami di dinsos sebagai pendukungan sekaligus pengelolaan pengungsian.

Prosesi peninjauan di area RSUD dilaksanakan dipimpin bapak Pejabat Gubernur Jawa Barat didampingi Bapak Penjabat Bupati Sumedang dan Kalakhar BPBD Jabar, Kadinkes Jabar, Sekdinsos Jabar & Kabid Linjamsos serta pejabat – pejabat di Pemkab sumedang dari mulai Pejabat sekda Sumedang, Kalakhar BPBD, Kadinsos Sumedang dan banyak… pokoknya banyak Peje (Pj) sekarang mah. Tapi yang terpenting adalah peran fungsi pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan aturan.

Dilanjutkan dengan melihat langsung di titik pengungsian bagi masyarakat yang terdampak parah yaitu di babakan hurip. Data awal disebutkan terdapat 381 KK terdampak, 1.150 jiwa dan terdapat 11 orang luka ringan. Maka di titik ini kami mendampingi bapak Pj Gubernur Jabar melakukan peninjauan sekaligus memberikan bantuan logistik secara simbolis kepada bapak Pj Bupati Sumedang dan bapak RW setempat senilai Rp. 216.382.000,- dengan perincian Rp. 64.072.000,- APBD Provinsi Jawa Barat dan Rp. 152.310.000,- dari APBN PKSBA Kemensos RI. Bantuan logistik berupa permakanan, sandang, dan peralatan di tempat penampungan pengungsian.

Setelah itu diteruskan dengan mendampingi bapak Pj Gubernur jabar dengan menyapa warga – warga terdampak dan meninjau rumah yang pondasinya rusak parah dan beresiko roboh sewaktu – waktu.

Itulah cerita awal tahun 2014 tepat di hari senin tanggal 01 Januari 2024. Disaat banyak khalayak ramai masih beredar dalam nuansa liburan tahun baru tanggal merah. Maka di lapangan sudah banyak para petugas yang berjibaku tanpa terpaku terhadap kalender merah atau biru.

Sebagai penutup tulisan ini, ijinkan kami tetap mencantumkan cerita tentang kohitala (kopi hitam tanpa gula) meskipun jelas dalam kondisi darurat. Maka kopi yang hadir tetap kopi hitam meskipun berasal dari sachetan dan dimungkinkan sudah manis karena gulanya berada dalam satu kesatuan. Ternyata disini juga kami menemukan bahwa kopi tubruk panas bisa dinikmati dengan mencelupkan kerupuk ke gelas kopi lalu dinikmati. Bagi yang tidak percaya, silahkan coba. Tapi kami yakin ini dilakukan oleh kawan – kawan bidang linjamsos yang begadang semalaman untuk mempersiapkan pengangkutan barang hingga saat ngopipun belum tidur barang sesaat. Jadi wajah minum kopinya agak aneh hehehehehe.

Selamat menjalani awal tahun ini dengan segala dinamika dan tantangannya. Jangan khawatir karena bukan hanya kita yang memiliki optimisme dan niat baik, tetapi banyak pihak yang juga sejalan dengan kita. Selamat Tahun Baru 2024. Wassalam (AKW).

RAPIM, MOTIVASI & KOPI

Tulisan tentang momentum Rapim dilengkapi keceriaan, chicken dance serta histori tentang persahabatan abadi.

CIMAHI, akwnulis.com. Rapat pimpinan adalah sebuah rutinitas yang menjadi hal biasa dalam suatu organisasi. Rapat pimpinan menjadi sarana silaturahmi, komunikasi, sekaligus evaluasi dan program kegiatan termasuk membahas isu terkini yang perlu segera dilakukan penyelesaian atau rencana tindaklanjut yang terukur dan terperinci. Secara level tentu nama rapim ini berbagai strata, hanya untuk tulisan ini adalah di level dinas sosial. Maka yang memimpin tentu ibu Kepala dinas dan pesertanya para kepala bidang, kepala UPTD, Kasubag TU sekaligus para pejabat fungsional madya dan muda.

Tapi kali ini rapim atau rapat pimpinan ini menjadi istimewa karena selain arahan dari kepala dinas dan evaluasi rutin dari masing – masing kepala UPTD dan Kepala Bidang juga ada hal berbeda. Yakni ada sesi spesial yang membolehkan seluruh peserta yang hadir bisa tertawa bersama, berdiri dan saling tersenyum malah ada juga sesi paciwit-ciwit lutung.

Apa itu yang dimaksud paciwit-ciwit lutung?”

Itu adalah aktifitas minimal 2 orang dimana posisi tangan yang satu posisi mencubit dan satu lagi dengan tangan terbuka. Diatur oleh sebuah aba-aba dengan kode kata yang sudah disepakati maka disaat kode kata diucapkan maka segera tangkap tangan temannya sekaligua menghindari sergapan tangkapan teman di tangan yang berlawanan.

Terbayang nggak?”
“Nggak!”

Ya sudahlah kalau sulit memahaminya tapi yang pasti penulis mencoba mendeskripsikannya dalam jalinan kata-kata. Semoga bisa dibayangkan sebagai kegiatan sebenarnya. Ada hal yang lebih penting adalah esensi dari acara tersebut adalah sesi ice breaking dari seorang motivator muda terkemuka sebelum masuk ke sesi presentasi dengan tema ‘The Winning Team’.

Siapakah motivatornya?”

Tentu saudara atau akang atau bapak Agung Fatwa STAR Training & Consulting yang sudah malang melintang di panggung motivasi dalam kurun waktu 10 atau 11 tahun ini, “Eh atau lebih ya?”

Sebuah tanda tanya besar ini menggerakkan raga ini untuk mencari bukti tentang kepastian seberapa kenal penulis dengan sosok muda berbakat namun bersahaja ini.

Maka sembari bersiap melakukan prosesi pribadi yaitu melakukan penyeduhan kopi manual dengan peralatan bejana kaca, corong V60 plus kertas filter dan aur panas. Sementara biji yang akan dieksekusi adalah kopi arabica gunung pangrango  dari Seribu Kopi roastery cimahi jenis fullwash process. Otak berputar memunguti kenangan termasuk berusaha mengingat sebuah buku keren karya kang Agung fatwa yang berjudul ‘BREAKING THE HABITS dengan konsep GREATnya (Goal – Realistis – Empati – Antusias dan Total). Sebuah buku motivasi dari seorang sahabat serta dibuktikan dengan bubuhan tanda tangannya tentu tidak lupa dengan jargon ‘Salam GREAT’ tertanggal 22 September 2015.

Maka prosesi menikmati kopi kali ini sekaligus membaca kembali sekilas buku keren ini sambil memproses penyeduhan manual kopi arabica dengan biji kopi hasil meroaster Seribu Kopi Cimahi yaitu biji kopi Arabica Gunung Pangrango. Prosesnya tetap dengan menggunakan manual brew V60, perbandingan 1 : 15 dan panas air untuk menyeduhnya 92 derajat celcius serta putar kanan untuk cucuran air dari teko leher angsanya.

Hasilnya tentu sajian kohitala (kopi hitam tanpa gula) yang harus, panas dan menenangkan. Sruputan perdana memberikan sensasi rada dengan body yang cenderung bold serta acidity medium. Aftertastenya muncul selarik rasa berry kacang tanah tapi memang karena fullwash, bodynya cukup mendominasi.

Sruput dulu kawan, biarkan cairan kopi pemberi kedamaian rasa ini menari di mulut ditemani liukan lidah hingga selanjutnya meluncur menuju lambung dan menghangatkan seluruh raga tanpa kecuali.

Kembali ke suasana Rapim Dinas sosial Provinsi Jawa barat yang semakin gaduh dan bervariasi apalagi pada sesi motivasi ini. Setelah bergerak bersama, berdiri dan menari tarian bebek eh ayam klasik yang ritmenya semakin cepat juga bagaimana konsentrasi pendengaran dan penglihatan masing-masing menjadi sumber keceriaan. Maka sesi materipun dibawakan dengab piawai oleh Kang Agung Fatwa meskipun dengan waktu singkat tetapi poin – poin pentingnya tersampaikan.

Semoga tidak tereduksi oleh penyakit yang terkadang hadir dari sebuah pertemuan yaitu BARHo (bubar poho / bubar rapat semua lupa) hehehehe…. tapi bisa melekat dan terpatri sehingga kami, kita para peserta yang hadir yang notabene memegang amanah jabatan masing – masing dapat memahami, meresapi dan bersama-sama untuk berkolabor-Aksi dalam pelaksanaan kegiatan san program Dinsos Jabar 2024.

Terdapat 6 langkah yang disyaratkan untuk meraih kesuksesan bersama dengan tajuk
The Winning Team by Agung Fatwa yaitu :
1. Kepemimpinan yang kuat dan pendukung yang berkualitas (Strong Leader & Folllowership)
2. Tujuan bersama
3. Zero Ego & Up Potensi
4. Rencana, Tindakan & Evaluasi
5. Berani ambil Resiko untuk Kemajuan Tim
6. 100% Terlibat semua (Collabor – Aksi)

Itulah sebuah sesi motivasi yang lengkap berkaitan dengan diri penulis ini. Karena ada histori, ada kopi, ada presentasi dan akhirnya adalah peningkatan pemahaman diri secara pribadi dan bersama-sama bahwa maju bersama akan menghasilkan pancaran sinar kinerja yang lebih cemerlang dibandingkan maju per unit kerja saja. Salam Cemerlang Salam Raharja, Wassalam (AKW).

SELEBGRAM & KOPI

Pagi dapat presentasi dari selebgram dilanjutkan ngopi bersama seduhan sendiri.

CIBABAT, akwnulis.com. Disaat berpasang mata memandang takjub kepada pembicara maka kecenderungan akan memahami materi lebih besar. Karena konsentrasi terpusat kepada siapa yang ada dihadapan mata. Itulah yang terjadi pada sesi peningkatan kemampuan teman – teman dinas sosial provinsi jawa barat yakni pertemuan khusus pegawai dengan tema ‘How to Improve a public speaking for employee’ yang disampaikan oleh saudari Iestri Kusumah, S.Psi, CBC.

Dengan pengalaman jam terbang sebagai selebgram yang memiliki 35,8 ribu follower dan juga pendiri @psytalkingindonesia serta bejibun aktifitas lainnya tentu memberikan aura motivasi tersendiri bagi para pegawai dinsos jabar untuk kembali belajar berbicara di depan umum dengan percaya diri dan terarah. Secara modal pribadi, para pekerja sosial dan penyuluh sosial serta para pejabat struktural dan fungsional lainnya ada yang sudah terbiasa berdiri dan berbicara di depan umum. Ada juga yang masih tergagap jika harus tampil didepan umum meskipun sebetulnya yang hadir adalah teman – teman sendiri.

Keseruan dalam acara ini semakin meningkat karena interaksi dan latihan berbicara secara langsung menjadi tantangan tersendiri. Ternyata antusiasmenya bertahan hingga akhir sesi. Alhamdulillah.

Selanjutnya berbicara antusiasme, maka penulispun sama. Fokus dan memberikan perhatian yang sama. Tetapi tentu harus disandingkan dengan hadirnya kohitala, kopi hitam tanpa gula. Hanya saja tidak enak ke teman – teman yang lain kalau ternyata ngopinya sendirian di ruang rapat besar, padahal banyak mata yang akan memandang.

Kumaha atuh?”

Berfikir cepat memutar otak, agar terjadi keseimbangan rasa. Antara antusiasme belajar dan menyeruput kopi racikan sendiri. Maka cara terbaik tentu tuntaskan satu persatu. Mari kita ikuti wejangan eh paparan materi dari pembicara cantik kita kali ini sekaligus belajar kembali bagaimana memantaskan diri untuk berbicara ‘sempurna‘ dihadapan banyak orang khalayak ramai.

Akhirnya sampai sesi ini berakhir, seluruh peserta antusias dan menerima materi yang diberikan dengan ikhlas. Semoga bisa menambah wawsan keilmuan dan menguatkan kepercayaan diri masing-masing.

Lalu ngopinya kapan?”

Setelah acaranya tuntas, segera kembali ke ruangan kerja. Ternyata ada tamu kehormatan, bapak sekretaris Bappeda sudah menunggu dan tujuannya sederhana, ingin silaturahmi sambil minum kopi bersama. Tanpa banyak basa – basi maka diksi selamat datang diabaikan tetapi tangan sederhana ini segera beraksi mempersiapkan peralatan untuk prosesi penyeduhan kopi secara manual.

Bejana kopi dipasang dengan corong V60 dan tak lupa kertas filter. Sementara air panas sudah berproses untuk mencapai derajat diatas 92 celcius. Lalu takaran gramasi 26 gram dengan asumsi untuk dinikmati sekaligus 2 porsi sehingga tidak bolak balik menyesuh kembali.

Kopi yang dipilih adalah arabica wine dari tonas coffee tentu menjadi jaminan keharuman dan kenikmatan juga aftertaste yang teruji tak perlu diragukan lagi. Tunggu ya.

Akhirnya setelah berproses dan penyeduhan manual dilakukan maka saat yang dinanti telah tiba. Menyeruput kopi bersama dengan pak sekretaris bappeda di ruang kerjaku. Melengkapi momen hari ini yang diawali dengan presentasi selebram yang menggugah hati dilanjutkan kehadiran sesama ‘ulis‘ untuk berdiskusi sambil menikmati sajian kopi racikan eh seduhan sendiri. Alhamdulillahirobbil alamin. Selamat menikmati hari dan mensyukuri semua momentum kehidupan ini. Wassalam (AKW).

DIBATURAN – fbs

Tulisan ringan berbahasa sunda, nggak ngerti ya DM atau japri..

CIBEBER, akwnulis.com. Seiring waktu bergerak menapaki sabtu malam, ternyata dalam 2 minggu ini ada sedikit perbedaan dalam hasil karya sederhana berupa tulisan dan sejumput makna. Terlihat bahwa tulisan yang hadir rutin adalah sebait pantun harian dilengkapi ilustrasi gambar yang mungkin relevan serta ditampilkan di media sosial dalam bentuk postingan reels baik di facebook juga di instagram.

Sementara sebuah janji menggunakan bahasa ibunda yaitu bahasa sunda dalam menuangkan ide dan cerita agak terhenti dalam dua minggu ini. Maka dalam semarak malam minggu ini jemari kembali menari dan berusaha hadirkan cerita singkat 150 kata berbahasa sunda yang lebih dikenal dengan FBS, fiksimini basa sunda.

Inilah ceritanya….

***

FIKMIN # DIBATURAN #

Asa bayeungyang di jero tènda tèh, lalaunan Jang guru Didin kaluar. Leuleumpangan mapay tènda barudak nu geus jarempling, sora kèrèk wè patembalan. Jugana carapèeun geus acara jurit malam.

Nempo ka posko pembina, katingali Guru Dadang keur uplek ngobrol. Tapi rèk ngadeukeutan tèh asa wegah. Mending ngadaweung sorangan bari nempo sungapan Ciawitali nu caina umpal – umpalan.

Pak guru punten diwagel” Sora Jang Dodi mahasiswa magang nu ngiluan perjusami ieu ngagareuwahkeun. “Aya naon Dod?”

Saèna bapak ènggal ka tènda, margi palih kènca bapak aya nu nyarengan” Dodi ngaharèwos, bari ngodeuan tong ningali ka kènca. Tapi kalah ka panasaran, lieuk ka kènca, gebeg. Aya pocong sadua-dua, nyèrèngèh.

Guru Didin tibuburanjat muru ka tonggoh, kana tènda pembina. Bari babacaan sabisa-bisa.

Sup ka tènda pembina, kaciri aya dua urang geus ngaguher. Guru Didin reugreug aya batur. Lalaunan ngagolèr gigireunna. Pas nempo beungeut nu keur kèrek, geuning Jang Dodi jeung babaturanna. “Ari tadi saha?”

***

Seperti biasa jika para pembaca tidak atau kurang paham maknanya karena berbahasa daerah, ataupun memang agak bingung dengan jalan cerita yang singkat ini maka jangan ragu tanyakan saja di kolom komentar atau japri via WA plus DM di Instagram, insyaalloh dilayani dengan segera. Tentu dengan catatan, pertanyaan atau pesan yang relevan.

Selamat bermalam minggu ya, baik yang semarak bersama keluarga tercinta ataupun sendiri menikmati denting waktu yang tak pernah berhenti. Wassalam (AKW).

SIBANYO – fbs

Menulis lagi fiksimini basa sunda – gaskeuun Gan.

CIMAHI, akwnulis.com. Libur sabtu minggu sebentar lagi berlalu, melewati tengah malam nanti maka sudah bersua dengan hari senin yang penuh tantangan. Tapi waktu yang berjalan ini perlu diisi dengan sesuatu yang memiliki adti dan besok lusa bisa dinikmati kembali. Yaitu sejumput kisah dengan beraneka makna, tentu  tidak lebih dari 1t0 kata dan ditulis dalam bahasa sunda.

Tema utama adalah tentang pergerakan waktu dan momentum terbaiknya adalah tengah malam. Kembangkan idenya dan campurkan bersama imajinasi kita sehingga akan terwujud menjadi jalinan cerita yang mungkin sama atau mirip dengan cerita lainnya. Tapi yakinlah selama tidak copas dari tulisan lain, meskipun ada kesamaan tetapi ciri khas tulisan orisinil akan hadir dengan sendirinya.

Selamat menikmati tulisan sederhanaku tentang fenomena tengah malam…

FIKMIN # SIBANYO #

Tengah peuting asa bayeungyang, hudang tina kasur muru ka dapur. Nèangan nu tiis, panto kulkas dibuka, geuning pinuh ku sayur atah jeung pais teri.

Tungtungna mah muru galon nu ngagolèr. Aya eusina saeutik. Langsung wè diangkat, diuyup lalaunan, seger.

Seggher nyaa?”

Gebeg tèh, inget papagah nu boga imah. Dipahing pisan tengah peuting kaluar kamar. Tapi ah èta mah ukur nyingsieunan. Leumpang muru ka kamar, ngaliwatan wastafel eureun heula, rèk sibanyo.

Leungeun muka keran wastafel, mencèt botol sabun cair. Sabot kitu, beungeut nyanghareup kana eunteung di wastafel. Kaciri beungeut celong. Tapi pas ditelek-telek, naha beungeut lalaunan ngabodasan jeung jiga nu garetihan.

Awak ngabatu panon molotot, teu walakaya, nyekel wastafel bari nempokeun eunteung. Beungeut geutihan nyurup jadi beungeut awèwè makè karembong beureum. Imut ngagelenyu, ngan sihung kaciri kènca katuhu.

Teu lila aya leungeun kaluar tina eunteung, nyekel kana beuheung. Karasa tiis camèwèk. Awak karasa hampang, peurih, les poèk mongklèng.

***

Demikian tulisan fiksimini berbahasa sundaku yang ke sekian. Jika ada yang roaming tentang judul tulisan sundaku, maka akan dijelaskan bahwa SIBANYO memiliki arti CUCI TANGAN. Jadi cucilah tangan secara merata sesuai aturan maka resiko terkena penyakit dapat dihindarkan. Selamat malam, selamat merajut asa menghadapi senin pagi ceria. Wassalam (AKW).

PENGKUH (Pegang Prinsip) – fbs

Sebuah catatan singkat tentang pentingnya memilih prinsip kehidupan.

CIMAHI, akwnulis.com. Semangat pagi hari kali ini tergugah untuk menulis sesuatu yang menjadi sebuah pegangan bagi seseorang dalam menjalani kehidupan ini, yaitu prinsip hidup. Bagaimana seseorang menjalani kehidupan tentu memiliki tujuan dan dalam meraih tujuan masing – masing individu memiliki prinsip.

Tulisan singkat bergaya fiksi dalam bahasa sunda itu mengulas tentang seseorang yang memegang teguh prinsip lehidupan versi dirinya. Yang bersangkutan meyakini bahwa prinsip dalam kehidupan yang dianutnya adalah pilihan terbaik. Sementara dari sudut pandang orang lain mungkin saja berbeda.

Inilah ceritanya…

***

FIKMIN # PENGKUH #

Mang Parman keur atoh sabab jang Ibro geus boga gawè jadi pagawè alfamart.  Budak lalaki nunggal. Teu sirikna dibeja-beja ka tatangga. Malah mah numpeng sagala. Jang Ibro ginding makè seragam beureum bulao.

Tapi geuning teu lana Jang Ibro nyekel gawèna. Ayeuna geus cinutrung deui di juru stanplat, ngadon markiran mobil èlf nu naèk turunkeun penumpang.

Mang Parman ambek, sumawonna Bi Kayah, indungna.
Dasar budak bangkawarah, hèsè nèangan gawè tèh”
Jang Ibro salsè wè cingogo nyoo rokrak jeung taneuh ngebul, sugan wè meunang undur-undur.

Jang, ari silaing kumaha pipikiran tèh?”

Jang Ibro ngabetem.

Ari kolot nanya tèh dijawab, lain cicing waè” Mang Parman molotot.

Jang Ibro tanggah bari ngawaler tatag, “Justru ieu tèh sakumaha amanah Apa, Ibro tèh kedah gaduh pamadegan. Saatos dicobian kamari janten padamel, geuning seueur aturan. Ibro mutuskeun badè fokus waè janten pangangguran.”

Mang Parman ngelepek, jikanna rawah riwih. Jang Ibro pengkuh kana prinsipna.

***

Begitulah sebuah cerita singkat dengan genre fiksimini sudah hadir pagi ini. Mengulas tentang perilaku anak muda yang bernama Ibro dengan keteguhannya (PENGKUH) dalam memegang prinsip hidupnya. Tidak peduli apakah baik dan buruk dampaknya, yang penting pegang prinsip dulu hehehehe.

Hikmah tulisan pagi ini adalah memegang teguh prinsip kehidupan itu penting, namun lebih penting menentukan dulu prinsip apa yang akan, sedang kita pegang teguh. Selamat pagi semua, selamat hari jumat penuh nikmat. Wassalam (AKW).

KOPI GELATIK SARIMUKTI

Dimanapun bisa ngopi..

KBB, akwnulis.com. Segelas plastik cairan hitam telah hadir dihadapan, lengkap dengan kepulan asap putih sebagai hasil pertemuan air panas mendidih dengan bubuk kopi andalan. Rasa panas menyeruak di dalam tenda komando ini, tetapi dengan hadirnya kohitala gelatik ini suasana ‘hareudang‘ menjadi ceria.

Singkatan apalagi KOHITALA GELATIK?”

Oh itu, singkatan dari Kopi Hitam Tanpa Gula dengan Gelas Plastik. Sebuah sajian kopi darurat yang hadir di dalam trnda dapur umum yang menjadi pendukungan terhadap penanganan kondisi bencana yang terjadi di lapangan, yaitu kebakaran di tempat pembuangan sampah Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

Para relawan Tagana KBB yang juga merupakan Tagana Jabar berjibaku membantu pendukungan kegiatan ini dengan mendirikan dapur umum dengan tenda dari Dinsos Jabar serta membuat dan menguplai makanan minuman bagi petugas yang bekerja dengan jumalh 1.500 pak setiap kali makan dibawah koordinasi BPBD & Dinsos KBB selama 14 hari sampai dengan tgl 11 September 2023. Selanjutnya peran dapur umum diampu oleh BPBD provinsi seiring penetapan tanggap darurat di level provinsi untuk penanganan selanjutnya.

Kembali ke tema kopi, sudah jelas bahwa uniknya si kohitala ini adalah bukan hanya berbicara tentang rasa saja tapi banyak dimensi yang bisa kita gali dan menjadi bahan literasi. Pertama bisa dilihat dari sisi bahan baku atau bijinya, kedua bagaimana penyajiannya, ketiga siapa yang menyajikannya, keempat dimana kita menikmatinya dan kelima yang juga krusial adalah dengan siapa menikmatinya… ups agak sensitif nich hehehehe.

Maka tulisan singkat kali ini adalah masuk ke dalam poin keempat yaitu dimana kita menikmatinya. Karena dengan Kohitala Gelatik ini untuk poin pertama sudah jelas bahwa bahannya adalah kopi sachet tetapi dipilih yang tanpa gula. Poin keduanya sudah jelas penyajiannya minimalis dengan gelas plastik. Tentu ini patut disyukuri, gimana kalau disajikannya tanpa gelas? Langsung air panas ditumpahkan ke telapak tangan, atuh berabe gan.

Poin ketiga siapa yang menyajikannya, sudah pasti petugas tagana yang begitu mahir membuat aneka masakan menghadirkan makanan dan minuman yang enak lho, ngvak kalah sama rasa dan kelezatan makanan di rumah makan. Maka dilanjutkan poin keempat, ini yang menjadi titik tolak, dimana kopi ini di nikmati. Tentu berada di dalam tenda yang menjadi bagian dari dapur umum dinsos – tagana. Sebuah suasana berbeda dibandingkan ngopi di cafe. Tapi jangan salah kawan, kenikmatan sruputan, kenikmatan rasa kebersamaan dan senda gurau ala orang lapangan memberi nilai tersendiri yang tidak bisa diukur dengan angka.

Bagaimana suasana lelah membuat masakan dan minuman, kericuhan pada saat jam makan, deadline makanan dan minuman tersaji dan terbungkus sempurna untuk segera disebar kepada petugas di lapangan yang berjibaku dengan hadirnya titik api yang baru agar mereka tidak kehausan dan kelaparan adalah cerita kebersamaan yang saling menguatkan ditemani sruputan kohitala gelatik sehingga harus minta tambah dua kali.

Maka kembali dalam tulisan ini, jangan takut untuk memulai menulis. Tulislah, alirkanlah rasa yang tersimpan dan simpanan yang terasa sehingga berbuah kata dan kalimat hingga akhirnya sebagian memori kita tersimpan dalam server berbeda yaitu sebuah tulisan indah yang sarat makna.

Sruput dulu gan, kohitala gelatik kedua.

Lalu jika sudah tuntas menulis, sebarkanlah kepada dunia melalui media sosial kita, atau media sosial dimana kita bekerja. Banyak cara agar tulisan kita hadir di dunia maya. Bisa blog pribadi baik gratisan atau berbayar. Bisa juga mengikuti komunitas dan kolom netizen di beberapa media nasional ternama. Tapi ingat beberapa aturan mungkin berbeda, ya pelajari saja dan ikutu ‘role of the gamenya’.

Baiklah selamat memikmati pagi hari yang agak sendu ini, tapi mungkin nanti berganti ceria karena mentari sudah mulai naik di ufuk timur sana. Wassalam (AKW).