Panna cotta.

Lembut tapi sayang..

BANDUNG B, akwnulis.com. Sebuah sajian makanan penutup yang hadir dengan sebuah keindahan. Namanya panna cotta, sebuah pudding asal italia yang bertekstur lembut dan lumer di mulut.

Hanya saja, dengan segala kelembutannya menghadirkan rasa enggan untuk menyantapnya. Sayang sekali jika keindahannya terlukai oleh nafsu ingin menikmati.

Lalu dengan ukuran mungil ini bisa menimbulkan ganggarateun alias nanggung. Kenyang enggak, lapar iya. Harap maklum kana perutnya tipe buldoser, jadi pudding italia ini akan cepat menghilang di mulut yang kelaparan.

Tapi tentu dengan keindahannya bisa menjadi media rayuan maut yang dapat melumerkan hati pasangan karena tekstur, keindahan sekaligus harga hehehehehe…. klo nggak kenyang, tinggal geser ke warung padang sebelah atau bakso pinggir jalan.

Dilema hadir menyapa, tetapi keputusan harus tertata. Malah hanya 2 kali menyendok maka habislah puding lembut putih bersih bertoping strawberry syrup dan ditemani setangkai daun mint. Nyam nyam, yuk ah. Wassalam (AKW)

Kemalasanmu begitu menggemaskan.

Tapi sangat sukaaaa….

CIKUTRA, akwnulis.com. Pagi masih sendu dikala bersua dengan kemalasanmu. Tetapi sentuhan kelembutan akhirnya meluluhkan sebuah niat untuk menjauh, malah kembali dekat dan penasaran dengan segala tindak.

Kerlip mata sayumu menyiratkan kemalasan, tetapi itulah daya tarikmu. Disaat kedua mata tertutup dan dagu menempel beralaskan kedua tangan, terlihat betapa nikmatnya menjalani kehidupan.

Saat sebuah tanya meluncur, “Apa kabar kawan?”

Baik Kaka”

Nikmat sekali dikau merem melek di pagi hari”

Dikau menjawab sambil tersenyum membuas, “Ini hiburan termurah dan termudahku kawan, ngantuk ya tinggal bobo, setujukan?”

Sebuah anggukan dan sedikit senyum kepasrahan harus ditampilkan, demi menjaga mood di pagi sendu ini kawan.

Trus selain bobo, apa lagi hiburan mu?” Rangkaian kata muncul karena penasaran.

Ini hiburan selanjutnya” gitu jawabannya sambil memperlihatkan keller kaca berisi bean arabica gayo fullwash yang tinggal sepertiga.

Buset, ternyata penyuka kopi juga. Cocok dong. Akhirnya sambil merem melek tetap berbincang dan dikenalkan sama Kak Firda, Barista Kopi Kitaku.

Munculllah urusan teknis manual brew, diawali dengan panas air seduhan 92° celcius, 15 gram beannya hingga komposisi dan posisi badan pas nyeduh bean agar berekstraksi sempurna…. Yummy… ternyata menikmati proses juga menyenangkan kawan.

Akhirnya sebuah sajian manual brew V60 hadir memenuhi ruang dahaga pagi ini. Disruput perlahan sambil tetap memantau sesosok mahluk malas yang sangat menggemaskan.

Selamat minum kawan.

Selamat menikmati hiburan paling sederhanamu sekaligus bagaimana menikmati sebuah proses yang berujung kenikmatana juga. Alhamdulillah… srupuut. Wassalam (AKW).

Kopi Jagapati vs Bubur Mang Oyo.

Nikmati kopi sambil sarapan pagi.. Yummy.

BANDUNG, akwnulis.com. Menikmati secangkir kopi bisa hadirkan inspirasi, termasuk membantu hati menjaga mood dalam menjalani hari ke hari. Maka ekplorasi tempat – tempat yang menyajikan kopi adalah sebuah haraoan tersendiri. Apalagi aturan sudah dibolehkan meskipun tetap dengan prokes yang ketat.

Tapi, untuk penyajian kopi dengan manual brew V60 musti dikeceng dulu. Karena mayoritas cafe kopi itu yang laku adalah minuman less coffee full sugar and milk… jadi keceng dulu.

Kedua, dilihat kondisi kerumunan. Jika banyak orang dan tentu mayoritas nggak kenal. Agak parno juga karena aku teh yakin si covid19 masih gentayangan dan sukaaa banget berada di kerumunan… kumaha atuh?

Ya demi keamanan diri, carilah tempat warung atau cafe outdoor yang nggak bejubel orang… malah klo moo sepi banget mah datangnya shubuh.. dijamin kosong tuh tempat.. hanya saja masih di gembok da belum buka hehehehe.

Nah, sekarang pas lewat dari belokan jalan trunojoyo ke kiri… klo nggak salah jalan Sultan Ageng Tirtayasa deh. Judulnya kebetulan tapi sambil dilihat-lihat juga…. adaaa… nama cafenya sih Bubur Mang Oyo tapi ada juga sajian kopi.

Lha nggak puguh ini teh, nyari kopi atau mau sarapan sih?”

Aduh ampyun protes mulu, ikutin aja dulu cerita.. sabaar gitu lho.

Tempatnya enak bisa sambil berjemur di pagi hari dan menikmati sarapan bubur ayam. Tapi khan aku mah cari kopi, maka yang dipesan adalah kopi hitam tanpa gula.

Sambil pesen kopi, iseng nanya sang pelayan, “Kopinya kopi apa kang?”

Kopinya kopi Jagapati Gan”

Weits, eta namanya kereen… jadi penasaran dengan rasanya.

***

Hadirlah sebejana kopi hitam tanpa gula ditemani gelas sloki bening, memberi harapan kedamaian dan tentunya mewujudkan kenikmatan.

Sebelum dinikmati, tentu di dokumentasikan dulu.

Nah dokumentasi pertama di area dalam dengan latar belakang buku-buku perpustakaan, sehingga minum kopi disini bisa nambah wawasan… kalau yang mau baca buku-bukunya. Klo yang cuman bengong doang sih… yaa tetep aja before after nggak nambah pinter.

Dokumentasi kedua di lokasi outdoornya dimana cirinya adalah mejanya dari besi dan bolong-bolong. Jadi bagi yang pobhia sesuatu bolong-bolong atau ruang berongga atau lubang yang dikenal dengan istilah Tryphopobhia, jangan maksain kesinih.

Tapi ketang tergantung, klo suasana asik – asik aja mah, seneng atuh kongkow disini. Oh iya menu utama sarapannya udah pasti bubur ayam Mang Oyo tea.

Jadi dokumentasi photo bubur ayam lengkappun harus hadir agar tidak penasaran, masa nggak ada photo buburnya… monggo dipasang di akhir tulisan ini yaa… cekidot.

Bicara rasa kopi jagapati ini relatif standar dan kohitala manual brew V60nya biasa aja. Sebagai pelengkap setelah selesai makan bubur pas juga hehehe… yang pasti vibesnya oke. Bisa sarapan, bisa kongkow dan sedikit berdamai dengan kenyataan. Selamat weekend kawan, Wassalam. (AKW).

Menikmati Kekalahan.

Mengunyah kenyataan dan menyeruput keadaan…

BANDUNG, akwnulis.com. Sebuah perjalanan kontestansi yang bergerak bertahap selalu menghadirkan ketegangan, harapan dan kebimbangan serta kegundahan ataupun akhirnya sesaat tercekat di kala sang nama tidak hadir untuk disebutkan.

Itulah makna perjalanan dalam kompetisi kehidupan. Tampil terbaik adalah relatif karena makna terdalam adalah ikhlas menerima kenyataan. Meskipun lebih mudah ikhlas dikala menang, dibandingkan harus ikhlas di harus menerima kekalahan sebagai kenyataan.

Terdiam dan tertunduk adalah hal yang wajar, atau di tambah lelehan air mata kesedihan supaya suasana mellownya dapet. Mungkin bisa hadirkan iba sesaat, dan menarik simpati dari seseorang yang selama ini memperhatikan.

Tapi apakah itu yang diharapkan?”

Tentu bukan, harapan tertinggi adalah meraih kewenangan.. eh kemenangan. Serta bisa membusungkan dada dan menegakkan kepala dengan sebuah teriak lantang, “AKU BISA”.

Namun apa mau dikata, sebuah kenyataan memang terkadang menyakitkan hati di kala rasa ikhlas belum hadir bersemi. Teriris hati tertumbuk kalbu, tak enak rasanya dan semua tindakan terasa salah.

Kenapa kenyataannya begini?”

Sudahlah, biarkan kenyataan bermain dengan perayaan. Meraih ucapan selamat dan dipuja-puja sesaat. Jangan salah kawan, setiap jaman harus ada pahlawannya.

Mari belajar pasrah sambil mengunyah sayuran segar, potongan paprika, tomat cherry, jagung dan daun selada yang berbungkus kulit lumpia besar, diolesi bumbu segar penuh sensasi. Memberikan kesempatan geraham dan lidah berolahraga dan olahrasa agar menenangkan hati yang gundah gulana.

Selanjutnya untuk mengembalikan stamina yang terkuras kesedihan karena harus merana hadapi kenyataan. Secangkir kopi bali dengan label tertentu diseduh mendadak agar mudah disruput tanpa banyak pertimbangan.

Srupuuttt… hmmm segar, “Eh tapi selain kopi kok ada rasa herbal – herbalnya?”

Tapi karena enak dan terasa bisa mengembalikan semangat, maka secangkir kopipun di tenggak habis… srupuuut.

***

Terasa badan menghangat dan ternyata menghadirkan semangat. Weits keren juga nich kopi. Langsung cari bungkusnya, karena penasaran kopi apa sebenarnya.

Ternyata ini adalah campuran kopi dan aneka rempah yang di branding Stamina Bali Coffee – Taste of Exotic Island. Wah gawat, jangan-jangan memang berkhasiat. Yang paling terasa adalah hadirnya kesegaran dan tubuh mulai berkeringat, bener-bener meningkatkan stamina eh keringaaat hehehehehe.

Langsung saja ambil posisi push up dan 3 set kali 10 hitungan di jalankan sempurna. Dilanjutkan dengan sit up… tapi hanya kuat 5x saja karena ternyata betapa beratnya melawan gravitasi alias menahan bobot diri sendiri.

Penuh mengucur dan menggerus kekecewaan, memberikan kedamaian dan belajar menyusun keikhlasan bahwa menang kalah bukan segalanya tetapi kesiapan menerima dan memaknai kemenangan atau kekalahan adalah sebuah sikap nilai yang luar biasa. Wassalam (AKW).

Kopi Emas Hitam Papua.

Menikmati kelembutan kopi Papua..

BANDUNG, akwnulis.com. Sebuah rasa adalah selera dan setelah dirasa maka hadirlah makna. Jadi tidak serta merta makna hadir tanpa sebuah proses rasa dan selera. Diawali dari selera yang dibangun oleh niat plus keinginan maka bergeraklah dalam sesi mencoba.

Nah mencobapun tidak serta merta langsung menikmati tetapi justru ada proses yang ternyata bisa dinikmati juga. Itulah yang disebut kenikmatan sebuah proses.

Kok jadi pusing ya?”

Tenang masbro, jangan jadi pusing karena dua paragraf. Tapi resapi makna sederhana, bahwa jalinan kata bisa hadir dan menjadi pembeda. Apalagi dimaknai dalam sebuah proses yang notabene disukai.

Gue mah nggak mau ribet, order – bayar – sruput – nikmat”

Hahahaha…. itu awalnya diriku banget. Tetapi setelah tahu bahwa prosespun memiliki kenikmatan, maka waktu yang dijalani menjadi relatif. Bukan masalah sebentar atau lama, tetapi bagaimana sebuah kenikmatan tercipta.

Begitupun kali ini, disaat proses manual brew V60 terjadi maka betapa tahap demi tahap terasa nikmat dan mencoba berimajinasi tentang keindahan alam papua yang sangat kaya raya sumber daya alamnya termasuk mereka cipta sebuah kebun kopi seperti apa, ketinggian berapa hingga dominasi tumbuhan apa di sekitarnya.

Hasil imajinasi ini nanti di crosscheck dengan sajian kohitala ini, yang merk dagangnya menarik yaitu Kopi Emas Hitam Papua.

Maka…

Jeng jreng… peralatan penyeduhan manual disiapkan.

Bungkus hitam dengan label hijau segera dibuka, hmmm harum aroma kopi menggelitik ujung hidung serta menyebar di ruangan… segaar.

Tanpa banyak cingcong siapkan corong V60 tambah kertas filter. Basahi dengan air panas kertasnya dan buang air seduhannya. Segera lanjut isi dengan butiran kopi yang menyegarkan ini. Lalu siapkan air panas dengan suhu 93° celcius (ada termometernya, udah dicolokin dan khusus untuk cek panas air, nggak dipake yang lain hehehehe)

Seduh manual dimulai… dan.. tes.. tes.. tes. Perlahan tapi pasti sajian kohitala dari papua berkumpul rapih di bejana kaca.

Siaap dinikmati brow…

Slrup… srupuut.

Nikmaaat…. ada sebuah rasa yang bulet gitu deh, halus dan nyaman dengan acidity low dan body medium serta di kala tiba ke momen after taste maka hadir selarik dark coklat dan caramel di tutup dengan rasa pahit yang menyegarkan.

Nah itulah sebuah proses rasa yang ternyata begitu banyak makna. Apalagi bicara tanah papua yang sekarang sedang menjadi tuan rumah ajang olahraga nasional yang penuh gelora. Hidup PON PAPUA 2021 dan Nikmatnya kopi emas hitam papua. Wassalam (AKW).

KEHANGATAN MINT TEA & KERENYAHAN LUMPIA.

Menikmati kebersamaan…

BANDUNG, akwnulis.com. Semburat senyum berpendar menerangi siang yang riang, untaian kata dan derai tawa menjadi sensasi rasa yang saling melengkapi. Memberikan segudang arti bahwa pertemuan ini ternyata sudah lama di nanti.

Aneka cerita berhamburan diselingi kunyahan geraham yang ternyata begitu rindu untuk menikmati sajian makanan ringan di luar rumah, tentu bersamamu.

Setelah sekian lama di sekat keterbatasan gerak serta bertubi tugas bagai air bah yang tak suka berhenti sesaat. Kali ini momentum itu hadir atas ijin Allah Sang Maha Penguasa.

Saling bertatapan tanpa bicarapun bisa berakhir dengan senyuman dan sejumput tawa. Karena ternyata sang mata bisa berbicara, mengeluarkan harapan dan keinginan yang terpendam begitu lama.

Pipi yang lembut di saput bedak tipis plus seulas lipstik, semakin memancarkan auramu yang begitu mempesona. Sebuah momentum kongkow sore yang sempurna.

“I love u, my Darling”

Meskipun dibatasi waktu, tetapi kebersamaan ini memberikan arti tersendiri. Melengkapi kembali rasa kasih sayang yang harus di pupuk dan di jaga selamanya.

Sebagai teman berbincang dan bercengkerama maka sajian marakesh mint tea dan lumpia tersaji dengan segala kenikmatan rasa.

Menu lainnya sengaja di skip karena telanjur dinikmati tanpa sempat melakukan dokumentasi, khan tidak elok jika ditampilkan piring kosong dan mangkuk kosong serta kotor ditambah isinya sisa – sisa perjuangan.

Yang pasti kesegaran mint tea mewakili kehangatan pertemuan kami dan kerenyahan lumpia adalah keceriaan dalam momentum saling berbagi cerita serta menghayal untuk rajutan kehidupan masa depan. Wassalam (AKW).

Piknik tivis tivis…

Menikmati setitik piknik, meskipun…

BANDUNG, akwnulis.com. Terpaku menatap keindahan alam yang membentang memanjakan mata. Begitu indah dan menentramkan. Lansekap dataran tinggi bandung utara hingga menyentuh kota Bandung yang penuh hinggar bingar optimisme.

Tarikan nafas begitu lega, dikala saluran pernafasan bercengkerama dengan udara segar milik tuhan yang tidak ternilai, kembali rasa syukur adalah kewajiban, betapa banyak nikmat Allah yang sering kita lupakan.

Apakah ini rehat sejenak dari rutinitas atau hanya sebuah hayalan tingkat tinggi akibat nggak bisa piknik dimasa PPKM darurat?”

Hehehe hampir beririsan pendapat itu, tetapi yang pasti kali ini masih dalam posisi bekerja dan kebetulan lokasi rapatnya di bandung utara. Maka udara segar begitu mudah didapat, meskipun protokol kesehatan tetap ketat.

Penggunaan QR code aplikasi lindungi sebagai pembuka untuk bisa memasuki area, dilanjutkan swab antigen sebagai bentuk kewaspadaan karena pandemi covid19 masih ada. Untuk penggunaan hand sanitizer dan masker jangan dibahas lagi, ini sudah given, wajib hukumnya. Dengan semangat optimisme adalah agar kita terhindar dari virus covid19 sekaligus menghindari sebagai penular kepada orang lain ataupun keluarga tercinta.

Nah dikala waktu istirahat tiba, maka mencari tempat private di ujung resto sambil menikmati sajian dari panitia, memberikan sensasi rasa berbeda sekian purnama tak pernah nongki-nongki atas nama bahagia.

Sajian yang dipilih kembali kepada tema utama yaitu ngopay dan ngojay…. eh salah ngopay dan salad.

Pertama untuk memgobati kehausan atas piknik dan wisata lainnya adalah sajian kopi hitam tanpa gula dengan seduhan manual menggunakan V60, bean yang dipilih kali ini adalah manglayang wine nectar. Sebuah pilihan tepat karena menyajikan sensasi rasa lengkap. Acidity jelas begitu ‘menggigit’ sejak seruputan pertama dan ninggal di ujung lidah serta di ujung kenangan. Body medium dan after tastenya bikin damai, paduan fruity dan tamarind serta cocoa hadir selintas menemani keceriaan kali ini.

Kedua adalah sajian utama eh atau pendukung ya?.. thai salad. Yach pokoknya saling mendukung aja deh. Sajian makanan sehat yang dilengkapi potongan daging sapi yang empuk dan memanjakan lidah. Apalagi saus khasnya begitu menggoyang lidah dan membuat selera makan semakin membuncah….. yummy.

Perpaduan inilah yang menjadi momentum syukur berkelanjutan. Kegiatan meeting bisa diikuti diawali dengan rangkaian testing antigen dan aplikasi peduli lindungi ditutup dengan piknik tivis – tivis di kala makan siang ditemani sajian kopi kohitala dan salad penggugah selera, Alhamdulillah.

Pak maaf, ditunggu di ruangan, acara sudah mau mulai lagi”

Sebuah suara sendu membubarkan piknik tipis-tipis kali ini. Segera anggukan kepala dan bergegas… eh sruput dulu sisa kopi yang ada dan sikat habis salad yang juga tersisa.. nyam nyam nyam… yuk ah meeting lagi. Wassalam (AKW).

SURABI HANEUT – shotm

Sarapan Yuk…. sarapan nikmat berkarya hebat.

SHOTM / dokpri.

Padalarang, akwnulis.com. Pagi hari tiba memberi kesempatan kita untuk berkarya. Senin pagi adalah rutinitas yang harus didampingi oleh semangat untuk menyongsong tugas – tugas minggu ini.

Meskipun sebetulnya ada sejumput lelah, dan kemalasan karena ternyata sabtu dan minggu kemarinpun tetap bekerja, bukan digunakan bercengkerama dan melepas lelah dengan keluarga tercinta. Tetapi kembali harus dimaknai bahwa pengorbanan dan kesabaran ini memiliki makna dan hikmah bagi semua.

Sebagai mood booster di pagi hari ini, tentu seduhan kopi hitam tanpa gula dan panas agak kurang pas, apalagi perut belum terisi makanan sedikitpun. Khawatir sang lambung terkaget-kaget dan bereaksi dengan otot kontraksi ataupun asam protein yang berubah menjadi ketidaknyamanan yang menjengkelkan.

Maka dipilihlah sajian makanan yang bisa tersaji dengan cepat, memiliki unsur karbohidrat dan sedikit protein plus rasanya juga tetap enak.

Pilihannya jatuh kepada sajian makanan tradisional jawa barat yang dilengkapi toping kekinian, yaitu SURABI HANEUT.

Perpaduan tradisional dan kekinian itu adalah pilihan menu surabi haneutnya. Kali ini dipilih Surabi Haneut Oncom Telor plus Mayoneis (SHOTM)… kelihatannya enak.

Ternyata bener kawan, datanglah surabi yang berlumur mayoneis warna kuning ke-orange. Oncom dan telornya tersembunyi. Tetapi setelah dibelah dan dicicipi, maka rasa paduan oncom dan telurnya terasa pisan dilengkapi dengan rasa mayoneis yang khas. Lengkap sudah, Alhamdulillah.

Nyam nyam… selamat sarapan kawan. Sempatkanlah sarapan di pagi hari ceria, agar badan tetap segar dan perut (agak) kenyang sehingga lebih fokus dalam mengerjakan tugas – tugas yang ada dihadapan. Selamat Pagiiiii… Wassalam (AKW).