Wadul

Ulah ngawadul ah…

#Fikmin.

Photo : “Ieu nuju ngawadul?.. cobi tebak para sadérék.”/poltang.

*** WADUL ***

Haté kabéngbat ku rindat socana, manah ngaguruh janten hilap kana sagala rupi pangaweruh. Teu pira pédah anjeun ngaharéwos, “Mang ulah geruh.”

Geuning ngagem rusiah téh matak bagja, mimitina mah. Tapi geuning lila-lila téh teu karasa jadi tukang ngawadul jeung jago nyingcetkeun omongan. Sabab naon, sakali ngawadul ditutupan ku wadul nu lianna.

Tapi mun geus panggih jeung anjeun, sok leketey amarah ngilang diganti nyaah. Komo mun ngupingkeun soanten halimpuna, “Sabar nya Mang, ieu dina raraga ngudag kahayang.” Uing unggeuk jiga bueuk.

Tapi geuning, waktu jeung jaman mah tara codéka. Geus mangsana kudu nyaho saujratna, ngabolékér dosa manéhna. Geuning jangji téh ka sasaha, kabéh ngeukeuweuk harepan jeung angin surga. Padahal ukur haseup rahul nu jauh di alak paul.

Untung wé bisa beunta ayeuna, mun henteu, meureun tiwas cilaka. “Dadah babay béb” Ceuk uing bari ngingkig, anjeun imut kanjut bari samutut.

***

*)Catetan : bilih panasaran kana ilustrasi poto diluhur. Éta téh nuju ngabuktoskeun kempés heunteuna ban mobil. Janten ngabuktoskeun sanés ‘wadul’.

“Teras naon hubunganna sareng dongéng ‘wadul’?… Ah teu aya. Da geuning ban téh leres kempés. Héhéhé, Wilujeng imut ka***t.” (AKW).

Diajak Nyasar

Teriakannya bikin pede yang denger, tapi ternyata awal mula dari ketersesatan.

Alhamdulillah, tepat pukul 08.00 waktu ibukota, kami menjejakkan kaki di stasiun Gambir. Tak banyak tungak tengok karena kaki sudah otomatis menuruni tangga menuju lantai bawah bersama para penumpang kereta lainnya. Tak lupa ritual setelah tiba di lantai bawah, belok kanan menuju toilet pria dan bersaing dengan penumpang lain untuk mendapatkan urinoir yang kosong… ahay dapet. Cerrrr……

Tuntas menyimpan urin di stasiun gambir.. eh membuang ding, lanjut bergerak keluar stasiun. Biasanya sudah order takol via aplikasi tapi hari ini nyoba taksi konvensional yang nongki di Gambir, biasanya bluebird dan pusaka. Langkah kaki keluar pintu utara menuju petugas taksi. Tak hitungan menit, sedan biru muda mendekat dan kamipun numpak.. eh menaiki taksi tersebut tanpa banyak tanya.

Seorang bapak berumur menyambut kami dengan pertanyaan yang sopan, “Mau kemana pak?” “Ke hotel Grand Kemang pa” kami menjawab serempak.

Bapak sopir mengangguk lalu memijit handphone androidnya dan mendekati layar android sambil bilang, “Grand Hotel Kemang!!”… layar android berputar sesaat dan tadaaa….. tujuan sudah terpampang di aplikasi googlemap yang akan menjadi pemandu perjalanan kami pagi ini.

“Gaul juga nich si bapak, akrab dengan teknologi, mantabs!” Suara dalam hati memuji, taksipun berjalan mengikuti track yang dipandu oleh android dihadapan kami.

Tak banyak tanya dan fokus buka-buka hape di email… eh buka email di hape, urusan kerjaan yang musti segera dibaca dan diputuskan. Sehingga tak melihat taksi meluncur menyusuri jalan ibukota, tapi pasti percaya lha wong tadi udah pede banget menggunakan aplikasi googlemap.

Ternyata……. kecurigaan mulai muncul pas taksi maksa masuk komplek Blok M. Lho kok kesini?…
“Pak kok masuk kesini?” Reflek sebuah pertanyaan muncul. “Menurut petunjuk peta, ini yang lebih dekat!” Sang sopir menjawab tegas. Weitt pede banget tuh jawaban, padahal jelas di komplek blok M itu nggak ada Hotel Kemang. Tapi daripada berdebat sama orangtua, malah kualat yo wiss.. monggo ikuti petunjuk peta digital…

Akhirnya taksi mutar-muter nggak jelas hingga berakhir di parkiran motor yang sempit deket tumpukan sampah. Terlihat di spion tengah wajah sang sopir agak tegang, berkeringat dan memutih. Ditanya lagi dech, “Bapak udah lama pegang taksi di Jakarta?”
“Baru de, baru 1 bulan” Jawabnya pelan-pelan.

Aihhhh…. yakin dech bapak ini belum tau rute…

“Ya sudah pak, saya pandu aja. Sekarang kita keluar dari komplek ini!”

“Iya de..” jawab sopir tua itu tergagap. Dari tanya jawab singkat selanjutnya ternyata bapak sopir bertitel haji ini dari pulau sumatera dan baru dua bulan ini mencari rejeki menjadi sopir taksi di Ibukota.

Rasa iba muncul mengalahkan kedongkolan, meskipun jelas kami sudah terlambat 20 menit mengikuti acara juga harga ongkos taksi yang hampir 2x lipat, tapi apa mau dikata.

Taksi bergerak mengikuti arahan kami dan akhirnya tiba di lobby Hotel Grand Kemang. Masalah terakhir adalah tidak tersedia kembalian, akhirnya kami yang muda ngalah. Tips diberikan karena agak terpaksa… eh jangan gituuu… ikhlaskann.

Pelajaran berharga bagi kami disaat menaiki taksi konvensional adalah ikut mengecek tujuan yang diteriakkan ke aplikasi android googlemap. Karena bisa saja lokasi sasaran tujuan yang muncul belum tepat seperti apa yang diharapkan. Sehingga terhindar dari keterlambatan datang ke acara serta tambahan ongkos yang tak terduga.

Tiba di hotel segera menuju ruang meeting, meski terlambat tetapi tidak terlalu fatal, hanya 35 menit saja. Ya siap-siap semua mata peserta rapat akan menghunjami diri dengan sejuta tanya yang tak terucap. Sebagai basa-basi sebuah cerita tentang sopir taksi ini, menjadi pelajaran bagi diri bahwa tidak boleh percaya begitu saja dengan seseorang, termasuk kemampuannya menggunakan kemajuan teknologi terkini.

Alhamdulillah bisa meredam tanda tanya dari pimpinan rapat dan mayoritas peserta rapat. Secara kebetulan informasi yang kami sampaikan selanjutnya bisa melengkapi optimisme dari tujuan rapat tersebut…. dan akhirnya rapat berjalan dengan lancar ceria. (AKW).

Kunker STBM 110418

Cerita singkat tentang pembelajaran STBM ke Jawa Timur

Perjalananan dini hari menuju bandara setelah semalaman melukis langit kamar terasa begitu singkat. Hanya 8 menit, grab Datsun Go+ mengantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan.. eh ke halaman keberangkatan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Turun segera dan tidak lupa bayar ongkos grabnya. Nengok kanan kiri dan akhirnya bersua dengan wajah-wajah yang sudah kenal ataupun agak kenal hehehe. Basa basi dan sejumput kata memulai bincang dini hari ini. Tapi tidak lama berbincang itu bertahan karena adzan shubuh berkumandang syahdu. Menyentuh kalbu untuk segera mengadu kepada Allah Yang Maha Tahu.

Ngapain di bandara nyubuh bro?..

Pasti itu pertanyaan yang muncul. Pas bingit jawabannya yaitu tugas negara dinas luar kantor.

Photo : Delegasi Dinkes Kab Bdg berpose.

Yup ada tugas ke Jawa Timur dan lebih efektif waktu jika menggunakan pesawat terbang. Tapi tetep harus liat kemampuan budget kantor juga, jangan sampai melewati pagu atau batasan yang udah ditentukan.

Photo : Sarapan bersama di Jawa Timur / Dokpri.

Pesawat Lion Air JT 915 terbang mulus dan mendarat nyaman di Bandara Juanda Sidoarjo jam 07.20 Wib. Proses pengambilan bagasi rombongan relatif lancar, sarapan bersama di rumah makan hingga akhirnya tiba di tempat tujuan yaitu Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

***

Judul besarnya dateng ke Surabaya adalah keinginan untuk belajar kepada Pemprov Jatim khususnya tentang STBM.. bukan STMJ ya. STBM adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Kenapa itu menjadi strategis bro?… itu ceritanya panjang. Tapi dari pada nggak mau baca tulisan selanjutnya yaa dipersingkat saja. Intinya urusan sanitasi ini adalah sebuah bentuk kerja bareng lintas sektor lintas OPD untuk mewujudkan pembangunan sanitasi bagi masyarakat melalui wadah Pokja Program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman) dimana di Sekretariat Daerah digawangi oleh Biro SPIBUMD – Biro Yanbangsos – Biro Prodi bersama dengan OPD-OPD diantaranya Bappeda, BPKAD, Dinkes, Disperkim, DisLH, Disdik, DisPMD, Diskominfo serta Satker KemenPUPR & Bappenas.

Bicara STBM yang merupakan domain Dinas Kesehatan adalah salah satu metode program yang efektif untuk membangun kesadaran hidup sehat dan menjaga sanitasi lingkungan secara langsung kepada masyarakat, selanjutnya secara phisik dari Disperkim dan DisLH untuk monitoringnya. Eitt tidak lupa dari sisi arah perencanaan dan tentu komitmen penganggaran maka peranan penting Bappeda dan BPKAD adalah sinergi berkelanjutan untuk mewujudkan universal akses serta amanat SDGs pesan nomor 6, antara lain pada tahun 2030 mencapai akses sanitasi dan kebersihan yang memadai dan layak untuk semua dan mengakhiri BABS…

***

Alasan pembelajaran itulah, sebuah rombongan besar bergerak ke Jawa Timur dari berbagai arah meliputi perwakilan 16 kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat, terdiri dari para Kabid Kesling dan Kabid P2PL, Para Kasi dan stafnya serta Kota Banjar hadir langsung Kepala Dinas Kesehatannya serta tentunya sohibul baitnya Dinkes Provinsi Jawa barat didukung perwakilan Diperkim, Biro Yanbangsos dan Biro SPIBUMD dengan total rombongam 72 orang.

Jawa timur menjadi jugjugan karena dari 38 kabupaten/kota di Jatim, 5 kab/kota sudah ODF (Open Defecation Free) atau Bebas BABS (buang air besar sembarangan)… jangan salah arti kawan.. bukan bebas BAB sembarang….. tetapi sudah tidak ada lagi masyarakat di 5 kab/kota tersebut yang BAB sembarangan.

Keren khan?… sementara di Jabar belum ada satupun kab/kota yang ODF… jadi semua semangat yang sama untuk menimba ilmu dan segera mengimplementasikan di kab/kota di Jawa barat. Dengan luasnya wilayah dan tentunya 48,1 juta jiwa penduduk jabar tentu perlu implemetasi strategi komprehensif pasca pembelajaran ini.

Pembelajaran ini tentu komprehensif menyangkut kebijakan, komitmen anggaran, regulasi, SDM serta berbagai kiat-kiat jitu agar kab/kota ODF di Provinsi Jawa Barat segera terwujud.

***

STBM Jawa Barat!!!
Lebih bersih-Lebih sehat

‘Yes Yes Yes!!!

Teriak para peserta kunker penuh semangat.

Wassalam (AKW).

Akhirnya rekor terpecahkan..

Waktu dan keadaanlah yang memaksa untuk lakukan ini. ikuti aturan main dan tak perlu banyak bertanya. Jalani takdir dengan ceria.

Photo : Gedung sate di malam hari/dokpri.

Berada di lingkungan gedung sate total hampir 8 tahun, merasakan suasana kerja yang nyaman dan penuh kekeluargaan. Ditunjang dengan berbagai fasilitas yang mendukung produktifitas.

Fasilitas internet yang mumpuni, gedung kantor dan ruang kerja yang hangat serta bernilai sejarah. Kantin terbaik di lingkungan kantor pemerintahan, Kantor kas & ATM, lapang tenis, ruang parkir yang luas serta beraneka taman yang indah, tertata rapih penuh keasrian bikin adem dan relax… atuh kapan kerjanya klo rilek terus?…. atuh jangan suudzon dulu, justru kerjaan mah bejibun disini tapi suasana asri dan beraneka fasilitas inilah yang bikin mood kerja kita ‘terpelihara‘…. ahay.

Photo : Kesayangan lagi di museum gedung sate/dokpri.

Ditambah lagi di akhir tahun 2017 telah diresmikan Museum Gedubg sate yang kerenn abis. Penggabungan jalinan sejarah pembangunan gedung sate di tahun 1822 secara lengkap plus sentuhan teknologi ter-anyar yang bikin keunggulan museum ini. Ada mini video mapping, blue print pembangunan gedung sate versi touchscreen, Virtual reality, dan banyak lagi…. pokoknya nggak nyesel dech klo moo berkunjung kesini. Tiket masuk Gratis dan sekarang ada kedai Ngopi Saraosna…. tapi jangan datang hari senin, pasti tutup untuk maintenance‘.

Fasilitas terbaik lainnya adalah Mesjid AlMuttaqien, Gedung eks ruang Sidang paripurna DPRD yang disulap menjadi Rumah Allah SWT. Mesjid yang ciamik, bersih dan harum penuh keagungan. Senantiasa ramai di waktu shalat wajib plus kegiatan majlis taklim yang rutin diadakan jugaaa…. shalat shubuh berjamaah dilanjutkan pengajian setiap hari senin pagi semakin menyemarakkan kehadiran mesjid ini… alhamdulillah.

Salah satu fasilitas yang tidak dimanfaatkan keberadaannya adalah….. Klinik Gedung Sate. Padahal sekarang setiap hari pintu masuknya terlewati…

Kenapa tidak dimanfaatkan?.. karena syaratnya musti Sakit dulu heu heu heu. Bisa juga main ke situ.. tapi bade naon coba?… ujung2nya urusan penyakit. Bisa juga timbang badan atau cek tekanan darah… tapi nggak ah.

Alhamdulillah diberi sehat dan prima, meskipun bukan berarti nggak pernah sakit, tetep ngerasa drop dan kena penyakit yang istilahnya penyakit kampung seperti salesma/flu, gohgoy/batuk, sakit nelen, pusing, juga muriang panas dingin, atau komplikasi rorombéheun dengan arateul… biasanya diobati dengan 4B.

Mau tau 4B?…

4B itu terdiri dari 4 komponen yaitu :…
1) Banyak Makan,
2) Banyak Minum,
3) Banyak Istirahat dan
4) Banyak Duit….. heuheuheu.

Yang rumit mah poin 3 dan poin 4. Tapi minimal 2 poin awal bisa dijaga dan dilaksanakan karena memang dasarnya RW06 alias rewog (seneng makan).. sehingga klo nemu makanan, pilihannya hanya 2 yakni makanan enak dan enak bangeeeettzz.

***

Namun setelah 8 tahun disini.. akhirnya pecah telor dech. Harus menghadap dokter di Klinik Gedung Sate ini, diperiksa dan di cek tekanan darah ternyata tekanan darahnya rendah 100/80 serta musti di teraphi karenaa…… Teu tiasa ngalieuk (Nggak bisa nengok ke kiri), leher kaku dan punggung sakiit rasanya. Bahasa gaulnya urat ngajepret, salah tidur, motah teuing, sawan bantal. Tapi diagnosis dokter dan memang begitu adanya adalah akibat ‘terlalu‘ diforsir sehingga badannya ‘protes‘.

Alhamdulillah terapi udah dijalani dan dapet surat sakit dari dokter untuk istirahat 3 hari… asyiiik..

Tapi.. hanya 1 hari yang berlaku, karena beban kerja yang cukup padat dan tugas pak Bos untuk mewakili hadir rapat di luar kota, yaa… hari kedua kembali bekerja. Semoga segera membaik dan sembuh sehat seperti sediakala.

Maafkan kawan-kawan klo beberapa hari ini agak somse, nggak nengok klo dipanggil dari arah kiri.. maklum lagi akiit nggak bisa nengok 🙂

Kesimpulannya udah lengkap dech fasilitas di gedung sate digunakan. Tinggal besok-besok jalan keliling taman di sini sambil photo selpi untuk diunggah ke medsos pribadi. Ciaooo. Wassalam. (AKW).

Diary Coffee 3

Catatan puisi ke-3 ku tentang Kerja-Kopi-Kerja.

Bolak balik order dopio
Juga tak lupa single espresso
Sambil diklat atau pas ngaso
Ngopi teruss hilangkan nelongso

Ikuti diklat modernisasi pengadaan
Jadi tantangan ditengah kesibukan
Ternyata penuh perjuangan untuk paham
Apalagi yang digunakan bukan bahasa awam

Untungnya mesin kopi setia menemani
Espresso dan dopio segera tersaji
Black coffeepun standby menanti
Diklatpun jadi penuh arti

Makasih LKPP dan MCAI
PWC membagi ilmu hakiki
Meski terkadang kernyitkan dahi
Karena bahasa asing jadi pengantar hampir tiap sesi

Berlari ke Hotel Horison ruang burangrang
Forum OPD bidang ESDM berkumandang
Nikmati kopi sambil berdendang
Kopi hitam enak dipandang

Disaat harus bergerak ke Kertajati
Mampir sesaat di rest area Cipali
Cobain Espresso-KFC se-sloki
Ngecash agar semangat kembali.

***
Beranjak menuju ibukota
Tugas lain membawa kesana
Berjibaku tentang sanitasi sebagai pokja
Agar jabar sehat terus berjaya

Senyum berseri di KA Priority
Membawa sebotol cold brew sejati
Kiwari farmer sajikan janji
Manglayang Karlina yang bikin pasti

Tiba di Gambir mencari kopi
Temukan pilihan di sudut kiri
Dunkin black coffee adem sendiri
Nikmati rasa tak perlu sensasi

Di Arya duta tugu tani
Cold brew kembali beraksi
Bersanding dengan espresso satu sloki
Tak takut dengan apa yang terjadi

Belum tuntas hilangkan resah
Karena ternyata harus berpindah
Akhirnya ke meja ini hijrah
Bersama kolam renang yang basah

Kembali ke ruang rapat, Kopi hitam ala panitia tersaji
Rasa sederhana tapi nambah lagi
Semua harus disyukuri
Barulah berkah menanti.

Minggu I-II Maret 2018 (AKW).

KOM 2018 & Gerbong baru.

Cerita singkat Lokakarya Kick off Meeting Program PPSP Nasional 2018

Bukan hanya alasan kemacetan saja jikalau pergi rapat atau acara lain ke Jakarta menggunakan transportasi Kereta api tetapi banyak benefit dan hikmah lain yang bisa didapatkan. Percaya khan?

Pertama bisa beristirahat apalagi buat yang tukang molor, cocok bingit, kedua menambah silaturahmi dengan berkenalan ke penumpang samping kanan kiri. Ketiga bisa menulis blog, ini mah buat yang seneng aja. Tapi sekarang tuh jamannya diary online, dari pada ngirim or broadcast tulisan orang lain mendingan share link blog sendiri. Karena tulisan orang lain bisa saja hoax, wajib tabayyun dulu (cek and ricek).

Keempat, bisa ngecash smartphone juga karena semua kelas gerbong dijamin masing-masung dapet colokan. Serta terakhir, bebas macet.

Apalagi klo dapetnya KA Gerbong Priority dijamin perjalanan lebih nyaman dan menyenangkan. KA Gerbong Priority apa itu?.. klik aja DISiNI.

***

Photo : Peserta teraktif sedang berbicara / dokpri.

Dari Stasiun Gambir ke Lokasi acara Lokakarya Kick off Meeting (KOM) Program PPSP Nasional 2018 di Hotel Aryaduta Tugu Tani bisa sambil olahraga jalan kaki. Keluar area stasiun gambir dan naik Jembatan Penyebrangan, turun dan berjalan sekitar 800 meter, belok kiri bangunan ke empat adalah lokasi lokakarya. Bisa sedikit olahraga sambil bekerja.

Tiba di tempat acara tepat waktu, isi absensi, dan diberi goodybag berisi bahan-bahan rapat trus cari meja dech. Ternyata Pokja Sanitasi Jabar hadir cukup lengkap, Setda-Bappeda-DisPerkim-Satker PSPLP. Alhamdulillah.

Nah… dengerin ceramah dan baca bahan sambil guyam gayem snack coffee break.…. gini ceritanya, Hingga akhir 2017 terdapat 485 kabupaten/kota di 34 provinsi yang telah memiliki dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota sebagai portofolio pembangunan sanitasi daerah, yang perlu didorong implementasinya meliputi 3 aspek penting yaitu : Regulasi, Kelembagaan dan Pendanaan. Tentu saja fokus implementasinya adalah untuk mencapai amanat RPJMN 2015-2019 yaitu pencapaian akses universal untuk sanitasi.

Maka rapat eh lokakarya dua hari ini dilaksanakan oleh Pokja Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air minum, sanitasi (PPAS) Nasional melalui pengelola harian Program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman) mengundang seluruh pokja Sanitasi/AMPL provinsi seluruh indonesia. Wadduh jadi banyak singkatan geneeeh, tapi tetep kudu hafal dan paham, akhirnya masuk ruangan lokakarya lagi hingga hari kedua.

Ada juga istilah EHRA dan NAWASIS, tah panjangna Enviroment Health Risk Assesment dan National Water and Sanitation Information Services. Semuanya di atur oleh PMU (Program Management Unit).

Jadi beraneka singkatan itu belum seberapa karena masih ada ratusan singkatan lain yang harus dibaca, dibaca, diresapi dan dipahami.

***

Beberapa pemateri memberikan informasi, harapan dan berbagai tindak kreatif serta semangat pembaharuan yang bisa diduplikasi serta sedikit penyesuaian dengan budaya lokal.

Yang pasti beberapa materi yang perlu dipahami lebih jauh adalah ada regulasi dalam bentuk
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 845/9287/SJ Tentang Pengelolaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Tahun 2015-2019 di daerah yang di tandatangani pak Cahyo Kumolo tanggal 19 Desember 2017.

Poin penting tugas pemerintah provinsi untuk bidang sanitasi melalui Pokja AMPL/Sanitasi adalah KA3FS2.

Mau tau KA3FS2? Klik aja DISINI.

Trus yang moo dapetin materi-materi paparan tinggal unduh aja di ppsp.nawasis.info guys, cekidot.

***

2 haripun terlewati, tiba saatnya untuk pulang sambil memendam kerinduan. Anak cantik dan ibunya menanti disana.

Lagi-lagi Kereta Api menjadi pilihan, Argo Parahyangan Gerbong tambahan didapet via Traveloka. Ternyata itu rangkaian gerbong baru dengan tampilan joknya senyaman sofa dengan warna biru dan putih yang ceria sekaligus menentramkan.
Tepat pukul 17.02 wib bertolak dari Stasiun Gambir menuju arah Bandung, Cimahi kota tujuan. Wassalam. (AKW).

Peran Provinsi dlm Pembangunan Sanitasi

Peran Provinsi dalam pembangunan Sanitasi berdasarkan Surat Edaran Mendagri terbaru

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 845/9287/SJ Tentang Pengelolaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Tahun 2015-2019 di Daerah tanggal 19 Desember 2017 menjadi pedoman terbaru dalam pembangunan sanitasi di daerah.

Poin penting tugas pemerintah provinsi untuk bidang sanitasi melalui Pokja AMPL/Sanitasi adalah :

Pertama, Koordinasi yaitu mengkoordinasikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan PPSP provinsi dan kabupaten/kota.

Kedua, Advokasi yaitu meningkatkan kesadaran, kepedulian, komitmen dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan sanitasi di seluruh wilayah provinsi untuk turut serta dalam pembangunan sanitasi.

Ketiga, Advisory yaitu memberikan input strategis bagi pengembangan kebijakan, program dan kegiatan yang dibutuhkan Gubernur dan DPRD dan pokja AMPL/ Sanitasi atau pokja lainnya yang membidangi sanitasi kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan sanitasi.

Keempat, Fasilitasi yaitu membantu gubernur dalam perumusan kebijakan, pemberian bimbingan, arahan, pendidikan dan pelatihan terkait program PPSP baik kepada perangkat daerah provinsi maupun kabupaten/kota agar pelaksanaan program dapat mencapai target yang ditetapkan.

Kelima, Supervisi yaitu membantu Gubernur melakukan kegiatan pengawalan, pemantauan dan evaluasi untuk memastikan dan menilai pelaksanaan program serta kegiatan PPSP sesuai tujuan, sasaran, jadwal dan rencana daya serap anggaran yang telah ditetapkan sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera melakukan tindakan korektif.

Keenam, Singkronisasi yaitu membantu Gubernur dalam menyelaraskan perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan PPSP antar dan antara kabupaten/kota dalam provinsi sesuai dengan tujuan dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah.

Dimensi Religiusitas vs PEE

Power of Emak-emak dan materi kultum ba’da shubuh di Mesjid Almuttaqien Gedung Sate.

Assalamualaikum Wr Wbr.

Cerita aah….

Photo : Dini hari di Bandung utara / Dokpri.

Dini hari sudah ngebut di balik kemudi, padahal waktu masih sangat luang, jam digital di dashboard masih di 03.45 wib. Tapi entahlah kenapa energi tersalur ke kaki begitu kuat dan otak mendukung dengan ucapan, “Meungpeung jalan lowong, tancaap boss!!!”

Pas belokan ke arah tol, ibu-ibu naek motor nggak pake rihting (baca : lighting), Cekiitt… mobil ngerem mendadak dan hampir hidung mobil memyentuhnya. Power of Emak-emak berlaku. Mobil terdiam sambil terengah dan menarik nafas lega karena tidak ada kejadian yang tidak diharapkan.

Ema itupun seyum dan lempeng aja melawan arus.. heu heu heu. Tapi jadi mengingatkan sama emakku sendiri, istriku dan anak perempuanku. Bahwa jangan egois dengan ngebut di jalanan yang lengang karena anak istri dan emak berharap keselamatan bagiku.

Sisa perjalanan menuju Mesjid Almuttaqien Gedung Sate bergerak normal dengan kecepatan sedang, ditemani dinginnya udara pagi yang terasa menyeliputi hati.

***

Shalat Shubuh berjamaah di Mesjid AlMuttaqien terasa syahdu penuh kekeluargaan, dilanjut dengan ceramah oleh Ustad DR. Aam Amirudin yang mengupas tentang Religiusitas atau Keberagamaan.

Dengan penyampaian yang jelas dan ringkas, terasa materi mengalir dan bisa lebih mudah dipahami oleh para hadirin yang sadar dan tidak ketiduran, bahwa terdapat 4 dimensi dalam Religiusitas, yaitu :

Pertama, The Involvement of Idealism.
Kedua, Ritual Involvement
Ketiga, Intellectual Involvement
Keempat, Involvement of Consequences.

Pertama, The Involvement of Idealisme adalah berkaitan dengan Keyakinan, meyakini sesuatu yang sulit atau malah tidak bisa dibuktikan secara empirik atau juga berarti diluar logiko-hipotetiko-verifikatif. Terus dari mana muncul keyakinan tersebut?.. hal itu melalui pendekatan Authority, yaitu mengutip ayat suci yang diyakini. Apa itu?.. adalah wahyu Illahi Alquranul Karim dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Sebagai contoh apakah umat muslim yakin bahwa kehidupan di alam barzah itu ada?… tidak bisa dibuktikan secara empirik tetapi seluruh umat islam meyakini itu ada.

Kedua, Ritual Involvement. Dalam kerangka religiusitas terdapat dua keterlibatan ritual yaitu Ritual vertikal (Hablumminallah) dan Ritual Horizontal (Hablum Minannas). Nah Ritual Horizontal terbagi menjadi dua yaitu urusan dengan manusia dan urusan dengan alam.

Disini berbicara tentang komitmen dan disiplin serta berbagai tatacara ritual yang sudah jelas pada Alqur’an dan hadits. Termasuk yang menarik adalah Tata cara sholat, Sholat adalah Ritual vertikal yang diawali Takbir yang jelas urusannya dengan Allah SWT tetapi pada saat akhir sholat ditutup dengan salam yang jelas mendoakan kanan kiri kita yang jelas-jelas urusan sosial hablum minannnas.

Ketiga, Intellectual Involvement. Religiusitas harus didasari dengan pemahaman secara komprehensif. Karena tanpa pemahaman maka religiusitas dipertanyakan. Cara untuk paham adalah Fa’lan (pelajari), ayat Alqur’an pertama yang diturunkan adalah Iqro (bacalah).. bismirobbikalladzi kholaq…., jadi untuk meraih pemahaman perlu literasi dan ini memerlukan usaha terus menerus dalam jangka waktu yang panjang.

Contoh : seabad lalu rakyat jepang tidak suka makan ikan, tetapi sekarang mereka menjadi negara yang rakyatnya mengkonsumsi ikat terbanyak di dunia. Hal ini bisa dilakukan dengan edukasi literasi terus menerus.

Keempat adalah Involvement of Consequences. Yaitu adanya konsekuensi yang harus dihadapi dalam melakukan religiusitas, dimana tidak semua pihak akan senang dengan apa yang sedang dan sudah kita lakukan sesuai tuntunan ibadah dan muamalah dalam islam.

Kisah Lukmanulhakim pada Alquran dikala lukman dan anaknya membawa keledai menghadirkan pendapat dan anggapan yang berbeda dari beberapa kelompok orang. Begitupun disaat kita berperilaku jujur, belum tentu semua pihak menyukainya.

Dari keempat dimensi tadi maka semuanya harus dilakukan secara istiqomah atau konsisten sehingga menghasilkan religiusitas yang optimal.

***

Usai Ceramah shubuh bergegas menuju kantor dan masih memikirkan tentang 4 dimensi religiusitas versus power of Emak-emak. Yang pasti dicoba untuk selalu membaca termasuk membaca situasi, plus nggak boleh nyetir sembarangan, harus ingat PEE (Power of Emak-Emak).

Wassalam, Gedung Sate 120318 (AKW).

ÉsKaPé

Saripati Sosialisasi SKP 2018, semoga bisa menambah pemahaman dan kurangi kebingungan.

Assalamualaikum Wr Wbr, Selamat wayah kieu….

Photo : Ilustrasi kesibukan ASN Pemprov Jabar dalam salah satu rapat di Gd Sate/ Dokpri.

Jangan terjebak dengan judul guys. Ini bukan jenis minuman dingin dengan bahan dasar es, tapi sebuah aplikasi unik hasil karya pemikiran dan kontemplasi anak manusia yang di inisiasi oleh Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sebuah langkah maju untuk menjembatani regulasi yang terbit yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Dimana merevolusi tata cara penilaian kinerja PNs versi DP3 yang harus terus naik setiap tahunnya. Dengan regulasi ini secara garis besar terdapat 2 hal besar yang berubah, pertama dari sisi format dan kedua dari sisi mindset.

Format penilaian terbagi menjadi 60% Sasaran Kinerja Pegawai termasuk Tugas Tambahan dan Kreatifitas lalu 40%nya adalah perilaku kerja diantaranya absensi kehadiran apel pagi, Pengajian dan shubuh bersama (khusus pejabat struktural) dari sisi kriteria Disiplin, kriteria Kerjasama, Kriteria Kepemimpinan, Kriteria Orientasi Pelayanan, Kriteria Integritas dan Kriteria Komitmen.

Penjabaran PP 46/2011 adalah Peraturan Kepala BKN No. 1 Tahun 2013 yang ditindaklanjuti oleh Gubernur Jabar dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Jabar mengatur hal serupa…

Mengapa si Eskapé menjadi sangat penting?.. penting bingit untuk PNS atau ASN Pemprov Jabar dan ASN lainnya karena berhubungan sangat erat dengan tunjangan daerah yang diterima di luar gaji. Hitungan SKP ini yang menjadi dasar perhitungan berapa tunjangan daerah yang diterima, atau yang dikenal dengan TPP, Tunjangan Perbaikan Penghasilan.. brarti penghasilan belum baik ya hehehehe. Tapi istilah lain disebut dengan Tukin atau tunjangan kinerja.

Nah…. klo sadar tentang hajat hidup pribadi maka adanya aplikasi SKP online ini adalah tools bagi pada ASN Pemprov Jabar untuk melaporkan kinerjanya sesuai dengan konsep selp.. eh self assesment, alias isi dan nilai kinerja sendiri oleh diri sendiri, ajuin ke atasan. Klo ACC atasan maka meluncur otomatis ke Admin di Badan Kepegawaian Daerah untuk di verifikasi dan di proses hingga keluaranya adalah rekap per orang ya ng disampaikan ke BPKAD terkait persiapan pencairan tunjangan. Gampang Khan?…..

Ngomong-ngomong ACC, tau nggak singKatannya?….

Kami mah taunya klo di kertas disposisi atawa memo dunungan/bos ditulisnya ‘Acc‘ berarti oke dan setuju, pasti hepi tuh bawaannya. Tapi dari penerawangan ilmu cocokologi regional wilayah priangan, maka ACC itu singkatan dari ‘Aing Cepakatt Cepakaaat!!”

Hampura maksa lur….

Sebenernya itu terjemahan dari bahasa belanda dan bahasa inggris. Bahasa belandanya ‘accord‘ atau akur atau sepakat, dan bahasa inggris dari kata ‘Accepted‘ yang artinya diterima. Versi bahasa latin juga ada, yaitu dari kata “accedere‘ yang berarti juga menyetujui*).

Kembali ke cerita awal tentang aplikasi SKP, maka nasehat buat diri sendiri dan saudara saudari ASN Pemprov Jabar :

Yuk mulai sekarang belajar melaporkan secara rutin sesuai jadwal yang tertera di Website dan yang lebih penting adalah melaporkan sendiri, sekali lagi MELAPORKAN SENDIRI terutama pejabat struktural ya punya kewajiban menilai bawahannya. Untuk sekarang, dua waktu pengisian SKp via onlen yang wajib di ketahui dan dipedomani, yakni :
1. Tgl 1 – 10 jadwal pengisian SKP Online.
2. Tgl 1 -12 jadwal penilaian atasan

Jadwal selanjutnya proses, ada jg mekanisme banding dan keberatan serta revisi hingga akhirnya tuntas sesuai harapan.

Mengapa menjadi penting untuk mengisi olangan?

Karena dengan pola SKP ini kita secara objektif dapat melakukan pelaporan aktivitas kita apa adanya.

Karena secara objektif dapat menilai kinerja anak buah dari berbagai sisi, baik berupa prestasi kerja juga perilakunya, seperti disiplin, kepemimpinan untuk kaderisasi, dedikasi, integritas yang dapat dituangkan secara angka serta berakibat langsung terhadap nominal tunjangan yang akan diterima. Akan dapat dibedakan mana staf yang rajin dan mana yang malas, mana yang berjiwa kepemimpinan dan mana yang jiwa bawahan wae.

Serta sebagai pejabat struktural bisa menolak ajuan pelaporan online jika dirasa tidak sesuai dengan kenyataan. Otomatis anak buah harus memperbaiki ajuan tersebut.

Karena satu hal yang prinsip, bahwa bekerja itu bagian dari ibadah kita. Termasuk melaporkan kinerja pribadi plus menilai bawahan secara objektif. Sehingga tunjangan yang kita terima setiap bulan adalah rejeki yang penuh keberkahan. Amiiin Yaa Robbal Alamiin.

Buat yang pengen tau aplikasi pelaporan kinerja secara online atau yang mudah lupa tinggal ketik aja skp.jabarprov.go.id dan ikuti petunjuknya.

Cara masuknya tinggal ketik NIP dan password kita, klik… beres dech.

Gampang atau susah?

Itu kembali ke niat kita, jikalau mau belajar dan mau mengikuti petunjuk, sangat mudah menggunakan aplikasi SKP ini hanya saja perlu punya modem internet khusus supaya tidak terganggu pada saat input data.

Udah ah, gitu dulu ya. Selamat beristirahat. Wassalam. (AKW).

*)gustaafkusno dlm kompasiana.com