Kopi Dirut & Banjir.

Sajian Kohitala & Banjir yang hadir tiba-tiba.

Photo : Kopi Dirut / dokpri.

TANGERANG, akwnulis.com. Kopi di cangkir merah menyambut kehadiran raga ini di tanah banten. Sajian kopi tubruk biasa tetapi memiliki aneka makna. Ada makna penyambutan terhadap kawan lama, juga sekaligus menambah pengalaman dalam menyerap aura pimpinan karena disajikan di meja seorang direktur utama.

Sruput perdana langsung membahana di tengah lidah serta mengurangi dahaga…. nikmattt pisan.

Dilanjutkan dengan berbincang ringan dan riang seiring rentang waktu yang telah lama terbentang. Indahnya silaturahim persaudaraan tidak lekang dimakan jarak perjalanan.

Cangkir kedua hadir tanpa basa basi, mengisi relung cangkir kopi yang tandas dari tadi.

Ngapain kamu disini?”

Sudah pasti tugas dinas yang menyebabkan ini semua, menggerakkan raga melintasi 200 km perjalanan menuju lokasi ini dimana bersua dengan secangkir kopi di meja direktur utama, atau disingkat kopi dirut.

Maka tiada kata lain selain ‘Jasuni‘ saja, dan salah satu rasa syukur dan nikmati ini adalah keindahan manisnya rasa yang hadir dibalik kepahitan kopi hitam tanpa gula.

Photo : Banjir depan kantor / dokpri.

Meskipun agenda pertemuan agak sedikit tertunda karena beberapa tamu terhambat oleh banjir yang baru pertama kali (katanya) hadir, tepat di jalan besar depan kantor. Tetapi itu semua tidak menyurutkan langkah para tamu, mereka berkorban singsingkan celana dan ganti sandal untuk melewati genangan air yang mencapai lutut orang dewasa… cemunggutz.

Acara pertemuan tuntas dan menjelang magrib kami bergerak meninggalkan wilayah kabupaten tangerang via serpong menuju jakarta karena harus mengikuti meeting penting esok hari. Srupuut, Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
Kantor PD BPR Kertaraharja
Jl. Raya Serang km15 No.1 Talagasari Kec. Cikupa Tangerang, Provinsi Banten.

Longblack Spiegel.

Jangan sedih… ngopay bray.

Photo : Tampak pintu masuk Spiegel bar & bistro / dokpri.

SEMARANG akwnulis.com. Sedih itu sebenernya hanya satu sisi dalam kehidupan, berbahagialah manakala kita masih bisa merasakan sedih. Karena dengan paham sebuah makna kesedihan, maka akan lebih paham dan bersyukur dengan hadirnya kebahagiaan.

Kok begitu?”

Karena hukum kehidupan itu berpasang-pasangan kawan, sedih itu satu sisi dan lawannya adalah rasa senang atau rasa bahagia. “Betul nggak?”

Jadi kalau lagi sedih, bersedu sedan hingga mengalir airmata membanjiri bumi pertiwi (ahay lebay) karena ternyata si dia bukan milik kita tetapi hanya bisa menyayangi saja sesaat tanpa harus memiliki.. apa seeeh, kok nglantur kesinih..

Maksudnya kesedihan ini yang sedang mendera rasa dan raga, harus disyukuri dan dikendalikan, karena sebentar lagi akan berubah menjadi bahagia (harapannya gitu hehehehe)…. meskupin eh meskipun rasa sesak masih menumpuk di rongga-rongga dada akibat ‘last order case’.

Ada yang bilang kalau sedih terjadi karena sebuah hati maka harus dibalas dengan menghadirkan hati yang lain…. awwww. Analog dengan kesedihan ini yang telat nyruput kopi karena kemaleman, berarti harus dicoba dibalas dengan minum kopi di sekitar sini yang mungkin bisa mengobati atau minimal menyeimbangkan kegalauan dan kembali tenang bin santai, karena kejadian lalu sudah berlalu, itu tinggal sejarah saja.

Berjalanlah terus menembus area Kota lama yang ternyata banyak anak manusia yang hilir mudik bercengkerama padahal waktu sudah menuju pertengahan malam yang jauh dari waktu senja.

Photo : Suasana dalam resto / dokpri.

Tiba-tiba di hadapan ada bangunan tua yang tinggi putih dan di lihat dari kaca-kaca yang membatasi kita, terlihat mesin kopi dan barista sedang sibuk beraksi…. ini dia. Apalagi di pintu yang tertutup masih terpampang tulisan ‘Open‘… cekidot.

Masuklah ke resto and bar ini dan ruangan cukup luas agak temaram….

Masih bisa order kopi mas, kopi tanpa gula?”

“Masih Kakak, bisa americano, longblack, espresso dan dopio”

“Mantabs, pesan longblacknya satu”

“Oke Kakak”

Segera mencari tempat duduk yang strategis sambil merasakan suasana hati yang relatif tenang…. tarik nafas.

Dikala meneliti menunya cukup lengkap dengan makanan western dan minuman…. termasuk minuman beralkohol… hati-hati, jangan tergoda untuk mencoba.

Photo : Longblack Spiegel / dokpri.

Tak terasa waktu berjalan dan dihadapan sudah hadir sajian longblack bercangkir merah. Panas, hitam dengan keharuman kopi yang khas…. yummy.

Sruputan dan tegukan menjadi momen penenang malam ini, mengingatkan diri akan nilai-nilai kehidupan, bahwa sedih itu hanya berbatasan tipis dengan senang dan bahagia.

Selamat malam kawan… eh selamat dini hari. Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
SPIEGEL BAR & BISTRO
Kota lama, Jl. Letjen Suprapto No.59 Tj.Mas Kota Semarang Jawa Tengah.

Filosofi (kehidupan) Kopi.

Hidup memang harus berpegang filosofi.

SEMARANG, akwnulis.com. Raga bergegas bersama jiwa yang meranggas, menuju sebuah tempat yang diharapkan bisa menjadi pemuas hasrat yang berkelas.

Tapi…. ternyata harapan tinggal harapan, semua buyar hanya karena jarum jam yang tak mau berhenti sehingga kedatangan ini seolah tiada arti.

Agenda padat dalam kunjungan kerja ini memang merupakan settingan bersama, sehingga jam 22.00 wib baru bisa membuka pintu cafe filosofi kopi di Kota Lama Semarang dan bergegas memesan manual brew…. tapi, penolakan halus karena sudah last order begitu meremukkan hati.

Sedih menggunung tanpa bisa menuangkan dalam kata, hanya wajah membesi saja yang mewakili kecewa ini. Apa mau dikata, kopi manual sudah tidak bisa diharapkan, tinggal balik kanan perlahan dan keluar dari area ini dengan meninggalkan kenangan, kenangan nyesek yang sulit jikalau diruangkan dalam kata atau teriakan.

Lalu apa selanjutnya?”

Tak perlu jawaban dengan kata-kata karena raga gontai ini segera keluar area cafe dan terus bergerak menjauh dengan berusaha tetap tegak berjalan meski menanggung kegalauan tidak terkira.

Itulah kehidupan, tidak selalu harapan menjadi kenyataan. Tetap bersyukur dengan segala kemudahan meskipun kecewa itu normal selama berada pada batas kesantunan. Air mata meleleh hanyalah ekspresi dukungan raga bahwa ada sejumput luka yang menjejak di dada. Insyaalloh seiring desau angin malam…. perlahan tapi pasti akan menghilang rasa galau ini…. dan tergantikan kecerian, ……..meskipun untuk sementara masih dalam fase keterpaksaan, terpaksa menerima kenyataan.

Sedih…..

Akhirnya langkah terus menyeret raga menuju tujuan lain yang mungkin miliki cita rasa berbeda, sementara sang waktu mengintai tanpa kompromi dan basa – basi. Tapi ingat kawan, hidup terus berlanjut dan jiwa tetap berdenyut. Wassalam (AKW)

***

Lokasi :
Filosofi Kopi Kota Lama.
Jl. Letjen Suprapto No.61-63 Purwodinatan. Kec. Semarang Tengah Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ngopay Ngojay (lagi).

Ngopay lagi.. ngojay lagiii.

SEMARANG, akwnulis.com. Kombinasi tema tulisan blogku kembali terjadi disini, yaitu bergabungnya kata Ngopay dan Ngojay.

Ngopay itu kata gaul dari Ngopi alias minum kopi dan Ngojay itu bahasa sunda yang artinya berenang. Ngopaynya diwakili secangkir kopi yag siap di sruput dan ngojaynya sudah jelas terwakili oleh kolam renangnya… “Trus berenang nggak?”

Itu sih relatif, tergantung moodnya. Tetapi yang pasti, kolam renangnya sudah tersedia.

Kolam renangnya agak kecil sebagai kelengkapan dari fasilitas hotel, tetapi cukup lumayan dan agak tertutup meskipun aksesnya dari restoran tetapi tidak terlalu terbuka.. kmh sih?..

Kopinya standar hotel saja, cukup melengkapi prinsip kohitala meskipun rasanya jauh dibanding manual brew V60 sendiri, tetapi inilah yang ada dan mari kita nikmati dan syukuri.

Oh iya, hadir juga laptop sebagai kawan setia yang mengawal keberhasilan tugas dan tuntasnya pekerjaan selama ini. Apalagi dikala ide mengalir maka penuangan kata (mungkin) lebih tertampung oleh laptop karena besar dibandingkan smartphone yang berukuran dimensi kecil…. tapi klo nulis tulisan ini mah tetep aja di smartphone dengan metode 2 jempol… maksudnya yang ngetiknya jempol kanan dan jempol kiri.

Selamat ngopay dan ngojay serta Selamat pagi dan selamat berkarya kawan, Wassalam (AKW).

****

Lokasi :
Hotel Pesonna Semarang
Jl. Depok No.33 Kembangsari, Kota Semarang Jawa Tengah.

Blossom Coffee Couple.

Ngopi bersama istri, disini….

Photo : Blossom Coffee Couple / dokpri.

KBB, akwnulis.com. Menikmati kopi sendiri mungkin bisa hadirkan inspirasi, tetapi menikmati kopi bersama istri, itu lebih memiliki arti.

Kebersamaan bersama pasangan di tengah bejibun tugas dan tekanan pekerjaan adalah waktu yang sangat langka, sehingga jangan dilewatkan manakali momen itu hadir.

Salah satunya adalah ngopi bersama atau diriku minum kopi dan istri minum yang lain….. “Setuju nggak?”

Setuju aja yaa… supaya cepet kelar hehehehe.

Ngopay kali ini di salah satu cafe yang sudah berulangkali dijambangi, malah sekarang mengeluarkan kupon loyalty…. 10x kedatangan dan dibuktikan dengan cap di kupon, maka dapet 1 cup coffee gratis lho…. lha jadi iklan inih mah.

Kembali ke NGoBstri (ngopi bersama istri) maka pilihan sajiannya kali ini adalah manual brev V60 arabica pulu-pulu toraja untukku dan istriku menikmati segelas thai tea booba less ice….. segeer.

Body pulu-pulu yang kental dengan kepahitan, serta high acidity memberi sensasi ninggal yang meyakinkan hati sementara istri juga menikmati paduan rasa yang hadir dari thai tea, plus sensasi kunyah booba yang bikin ketagihan (katanya).

Waktu kongkow tidak perlu lama, tetapi kualitas hadir bersama dalam suasana sedikit santai serta berbincang ringan adalah berkah, serta salah satu perekat indahnya pernikahan yang (insyaalloh) Sakinah mawaddah warahmah.

Selamat menikmati berkah weekend bersama keluarga, Wassalam (AKW).

***

Lokasi : BLOSSOM COFFEE – KBP

Rehat di Klapa manis.

Rehat sesaat yaaa….

Photo : Sajian teh poci / dokpri

CIREBON, akwnulis.com. Memeras otak dan mencurahkan perhatian dalam suatu forum pertemuan harus didukung oleh phisik yang prima dan suasana hati yang nyaman. Meskipun kenyataannya sering tidak sesuai, ada kalanya hati nyaman dan siap berfikir… eh tapi phisik lelah… jadi ajah lemot nggak bisa mikir.

Begitupun sebaliknya, disaat raga bugar sebugar-bugarnya tetapi hati sedang rapuh maka beresiko emosional atau baper (bawa perasaan) menghadapi perdebatan yang terkadang hadir dalam suasana tegang dan saling menyerang atau bertahan (dengan kata-kata yaa… bukan dengan jurus beladiri)… jikalau harus bersilat, cukuplah lidah yang bersilat… namanya silat lidah hehehe.

Trus gimana klo situasinya lagi baperan atau pusing dengan tekanan kerjaan sementara meeting tetap harus dilaksanakan?

Ini butuh treatment tertentu, ada penyeimbang dan pendamai perasaan yaitu dengan rehat sejenak dan tarik nafas panjang sambil sedikit memejamkan mata dan mengingat Allah Subhanawataala…. jangan lupa, cari tempat rehat yang nyaman dan tenang… seperti kali ini.

Tempatnya luas, pemandangan yang tersaji adalah kerlap kerlip lampu kota udang cirebon serta pilihan menu makanan dan minuman yang bervariasi.

Karena judulnya rehat jadi tidak memilih makanan berat, cukup kudapan dan minuman yang cenderung sehat. Maka jatuhlah pilihan kepada sajian teh poci panas dan kelapa muda yang menjadi simbol dan nama restoran ini yaitu Kelapa manis.

Kudapannya terlihat tidak mengenyangkan yaitu stik tape, ternyata sajian segitu memang tidak mengenyangkan tetapi menenangkan.

Photo : Kelapa muda di Klapa manis / dokpri.

Urusan rasa dari minuman dan makanan yang disajikan cukup memuaskan, karena memang untuk makanan dan minuman hanya ada dua pilihan dari lidah ini, rasa enak dan enak bangeeet hehehe 😀😀😀.

Nyam… nyam.. nyam, mulut mengunyah sambil berbincang dengan teman-teman seperjalanan, menapaki menit demi menit rehat, memberi kesegaran baru yang berguna untuk menyeimbangkan rasa dan konsentrasi bekerja.

Semangaaaat, begitulah sebuah dinamika bekerja, Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
RM Klapa Manis, Jl. Gronggong, Patapan Kec. Beber Kabupaten Cirebon Jawa barat.

Arabica Kintamani Stasiun Purwakarta cafe.

Sruput kopi di stasiunnya kopi….

Photo : Sajian arabica bali kintamani dg V60 / dokpri.

PURWAKARTA, akwnulis.com. Sang arabica bali kintamani hadir dihadapan dalam sajian rapih bersahaja berkawan satu cookies sebagai pemanis dan gelas server untuk bersiap isinya diteguk di kala dahaga kohitala terus mendera.

Malam belum terlalu lama hadir menggantikan peran senja, tetapi gelap sudah pasti melingkupi semua alam semesta raya. Maka rehat sejenak dengan menikmati sajian manual brew v60 kopi hitam tanpa gula adalah sebuah niscaya yang memberi pengalaman berbeda serta hasilkan aneka makna.

Kang Sugih sang barista segera beraksi, meracik kopi arabica bali kintamani. Tentu dengan komposisi 1 : 15, 20gram biji kopi langsung di grinder dan bersentuhan dengan air panas 86° celcius….. currrrrr…..

Lumayan cukup lama menunggu prosesi manual brew ini, tapi ternyata memaknai prosesnya menjadi rasa tasyakur tersendiri. Bagaimana suatu komposisi dimainkan dengan peran masing-masing menghasilkan ekstraksi yang akhirnya satu rasa saling melengkapi, bagaikan sebuah orkestra pernikahan.

Suami dan istri adalah sebuah komposisi yang saling melengkapi untuk menghasilkan harmoni kehidupan berumah tangga. Jika terlalu banyak airnya maka terjadi rasa cawerang atau hambar, begitupun dengan pernikahan. Atau jikalau kopinya terlalu banyak sehingga dominan, maka kepahitan yang mengganggu perasaan.

Disinilah peran sang barista membuat prosesnya bisa saling melengkapi dan menerima. Dalam pernikahan maka peran barista ada di suami dan di istri yang senantiasa terbuka dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing pasangan untuk saling melengkapi dan berbagi….

Ahaaay, kok dari kopi jadi bahas suami istri?….”

Photo : Kedai stasiun Kopi Purwakarta / dokpri.

Senyuman menjadi jawaban, tapi dalam hati yang terdalam memang inilah salah satu cara diriku memaknai kehidupan, diwakili oleh cerita kopi dan menyambung dengan makna bersuami istri…. setuju khan?

Balik lagi ke arabica bali kintamani, inilah yang sekarang dinikmati… srupuuuut….

Woaah body strongnya hadir, pahitnya menggoda. Aciditynya stabil di medium serta after taste datar plus ada kepahitan yang ‘ninggal‘….. di akhir sruputan. Untuk suhu hampir pas dengan seleraku, tapi kayaknya kalau di atas 90° celcius mungkin lebih baik… ini mah masalah selera saja, overall sajiannya nikmat.

Tapi sruputannya nggak bisa lama, karena harus segera pulang dan bersua dengan istri dan keluarga tercinta. Selamat malam semua, Wassalam (AKW).

***

Lokasi :

Kedai Stasiun Kopi Purwakarta, Rest Area Km72 Tol Cipularang.

Arabica Gununghalu di BReW Me.

Penasaran.. brew me yuuk

Photo : Arabica Gununghalu di Brew me / dokpri.

KARAWANG, akwnulis.com. Senja hampir tiba disaat mata terpana karena di seberang kanan jalan ada sesuatu yang menarik yaitu tulisan ‘BREW ME‘….seduhlah aku dan kau kan nikmat, gitu katanyaaah…. langsung rem dan puter arah dech… ciiiiit….

Cafenya masih baru bangettt… coffeeshopnya baru 3 hari, hihihi…. tapi kalau cafenya udah 3 bulanan lebih katanya….. hayuuu mari dicoba.

Peralatan sajian manualnya lengkap, dari mulai rockpresso, corong V60, vietnam drip, dan kertas filter serta tentu… beannnya….

Ternyata yang ada terdapat 3 pilihan bean, gayo takengon, solok dan gununghalu…. ihhh ketemu disiniiih…. langsung pilih gununghalu untuk beannya…. lanjuuut.

Photo : Sang barista Mr Bong beraksi / dokpri.

Sang Barista Anthony Bong meracik dengan serius, komposisi 1 : 15 menjadi pilihannya dan panasnya 87° celcius menghadirkan sajian ciamik harum nan menggoda.

Body strongnya hadir menyegarkan suasana, memberi semangat baru setelah lelah berkutat seharian dengan angka dan barisan kata. Aciditynya eh keasamannya mencubit bibir adalah khasnya arabica gununghalu menerbangkan angan mudik ke kampung halaman serta rasa berry sebagai aftertaste menemani kenikmatan sruput kohitala sore ini… yummmy.

Metode 4-6nya Tetsu Katsuya, Juara Dunia Brewing 2016 dari jepang digunakan oleh Bong Sang Barista sehingga tersaji sajian ciamik seperti ini.

Pengalaman berharga di negeri Karawang ini semakin melengkapi cerita kopi eh ngopi di berbagai tempat (terutama) di jawa barat.

Photo : Dimsum & jasmine tea / dokpri

Menu lainnya banyak juga, tetapi karena targetnya adalah ngopi manual brew V60 maka sajian kopi arabica gununghalu ini sudah cukup…. apalagi ditambah dengan sajian dimsum dan jasmin tea… makiiin lengkap sudaaah.

Selamat ngopay kawan, dan selamat sore di hari ini, Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
Cafe BREW ME
Galuh mas Citywalk Blok B no.19 Karawang, Jawa barat.

Rosemary Coffee.

Menikmati siang bersama rosemary coffee..

Photo : Rosemary & coffee / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Semilir angin siang hari memberikan sejumput kesegaran yang membelai jiwa sehingga lebih tenang dari rasa was was tentang beraneka masalah kehidupan.

Ragapun menggeliat senang karena pegal dan lelah bisa hilang sekejap jikalau jiwa yang galau kembali riang.

Tetapi, bagaimana caranya?”

Sebuah tanya yang bisa dijawab dengan berbagai ihtiar cara dan usaha, karena masing-masing individu berbeda.

Aku mah dengan kopi juga sudah lumayan bisa menghibur lara dan duka…. awwww… leeebaay.

Kali ini sebuah sajian kopi dengan pola seduh air dingin yaitu cold brew yang ditampilkan bersama pohon rosemary yang punya kegunaan mengusir nyamuk lho guys… tapi bukan berarti pohonnya dipegang dan dipake buat ngobrak ngabrik nyamuk yaaa.. ciat ciat gaya pendekar silat. Dipastikan nyamuk bubar dari tempatnya dan menghindari jangkauan pukulan kita, sambil tertawa-tawa melihat kita sibuk sendiri.

Tapi pohon ini mengeluarkan aroma yang tidak enak buat nyamuk sehingga si nyamuk menghindarinya… malah pengen memastikan lho, pengen nangkep nyamuk dan langsung ditanya, “Gimana baunya sekitar pohon rosemary ini?

Tapi belum ada nyamuk yang bisa jawab, karena rata-rata sudah nempel ditangan dengan keadaan sudah tiada nyawa… kacian hik hiks hiks…..

Ah udah ah, nah kembali ke kopinya… ini nggak pake nyeduh lagi karena sebenernya ngabisin stok, yaitu CBC coffee, cold brew cikalapa kopiiii….. yang penasaran, bisa klik tulisan daku terdahulu, COLD BREW KALAPA.

Sebuah sajian kopi dingin tanpa gula tetapi terasa manis menyegarkan karena dibuat dari perpaduan bubuk kopi arabica dengan air kelapa muda segar yang terpilih…. ahaay terpilih, kayak kepala daerah aja….

Kebetulan stok satu lagi setelah dikirim dari kolega di subang beberapa waktu lalu.

Mantabs nggak kawan?…”

Menyeruput kopi dingin di udara siang yang panas sambil terlindungi dari nyamuk-nyamuk kebun yang haus darah maniezkuuuh….. itulah suasana yang menyenangkan kali ini. Sebuah sajian kopi memang selalu memberi sejuta arti.

Begitupun bagi raga ini, bikin seger dan menjalani hari dengan hepi. Bagi jiwa, menulis tentang kopi menjadi penyeimbang dari gejolak aneka keinginan yang datang berganti tiada henti. Have a nice weekend guys, Wassalam (AKW).

***

Catatan :

Jangan tertipu dengan judul, karena terkadang sering kita men-judge sebuah artikel hanya karena judulnya yang dianggap tidak sesuai dengan isi.

Biarkan judul menjadi penghibur bagi dahaga baca untuk sajian artikel yang pendek tapi miliki aneka makna.

Macet pagi & Avocado Coffee.

Cerita macet dan kopi bray…

Photo : Avocado Coffee at Kedai Kopi Kamu / dokpri.

CIMAHI, akwnulis.com. Keluar rumah di jumat pagi, suasana segar menanti. Meluncurlah dengan riang hati menuju tempat bekerja yang menampung raga serta pikiran setiap hari… insyaalloh bisa tiba disana lebih pagi.

Ternyata… baru saja keluar komplek perumahan…. Kendaraan di jalan terlihat diam… alamaaaak maceet… dari depan komplek perumahan… wadduh…..

Berfikir sejenak…..

Bener macettt euy.

Ya sudah mau apa dikata, eh mau dikata apa… macet ya macet, lha wong mobil ini nggak bisa tiba-tiba buka atap… nyalain baling-baling bambu dan.. wuuuutz… terbang dengan sekejap menuju kantor, meninggalkan para pengguna jalan yang bengong melihat kejadian ini… ngayal loo.

Eitt…. justru ini kesempatan menulis, udah hampir semingguan agak tersendat menulis karena kompilasi antara kemalasan dan hoream plus dibalut ke sok-sibukan.

*Jangan lupa, sebelum menulis pasang rem tangan dulu dan perseneleng netral ya bro*

Mulaii…..

Dihadapanku sudah hadir segelas tinggi sajian kopi yang ‘katanya‘ jadi andalan di tempat ini. Meskipun bukan kohitala tapi patut dicoba karena memang tanpa gula tapi ditambah alpukat karena ini memang avocado coffee ceunah…

Coba ah… srupuuuut… seger, lembut dan rasa kopinya masih terasa… Lumayaaan.

Eh tapi kok kerasa lembut dan kayak ada jellynya?…

Sebagai penghilang rasa penasaran, segera beranjak dari meja dan bergerak ke tempat kassa dimana beberapa pelayannya lagi ngumpul disana.

“Kang, avocado coffeenya pake susu ya?”

“Iya kakak, sedikit susu juga ada jelly, supaya surprise pas di sruput”

“Makasih kang”

Ada rasa galau dan senang berkecamuk di jiwa. Pembuat galaunya itu pelanggaran prinsip kohitala (kopihitamtanpagula) yang ternyata disajian yang disruput in ada unsur lain yaitu susu, alpuket dan.. jelly…. masuk pelanggaran sedang nich.

Tapi senangnya adalah mencoba varian lain sajian kopi dengan rasa unik dan tanpa gula tetapi alpuketnya yang lembuut…. eh ternyata ada peran susu disituh…. ya sudah sruput aja, jangan sering-sering tapi yaaa..

Alhamdulillah sebuah momen kemacetan di pagi hari bisa memberi kesempatan menulis kembali. Meskipun dituntaskan beberapa waktu lalu setelah terlepas dari rutinitas pekerjaan yang terus mendera. Selamat menuju wiken kawan, Wassalam (AKW).

***
Lokasi :
Kedai KOPI KAMU
Jl. Tamansari No. 66 Lb.Siliwangi, Coblong Kota Bandung.