Berhenti di kala gemilang.

Diskusi hangat tentang makna sebuah keputusan.

DAGO, akwnulis.com. Sebuah pertemuan yang tidak direncanakan, sering kali berbuah hikmah dan pelajaran berharga dalam mengarungi kehidupan. Begitupun diskusi hangat kali ini, dengan tema berhentilah dikala gemilang.

Sebuah kalimat yang begitu menarik, karena mayoritas seseorang yang sedang berada dalam posisi keemasan dengan taburan kinerja dan prestasi yang membanggakan memiliki kecenderungan mempertahankan posisi, jabatan, pengaruh dan tentu kewenangan yang berimplikasi juga dengan penghasilan.

Tentu makna gemilang di sini harus dibuktikan oleh hasil pengawasan dan audit secara eksternal dan kompeten, bukan klaim diri sendiri bahwa ini adalah capaian prestasi. Dilengkapi testimoni dari semua penjuru mata angin bahwa memang prestasi yang diraih dan pasukan atau perusahaan yang dipimpinnya membukukan keuntungan yang kinclong serta memiliki reputasi luar biasa.

Sementara jika diamati, jangankan yang gemilang, yang biasa-biasa saja kinerja dan prestasi dalam sebuah kedudukan cenderung mempertahankan dengan berbagai strategi dan cara – cara tertentu.

Justru sebuah keputusan berani yang diambil ini menjadi sebuah cerminan penting bagi diri ini yang masih sedikit pengalaman dalam bekerja, berorganisasi dan juga berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat.

Tidak hanya butuh keberanian untuk mengambil keputusan berhenti atau pengajuan berhenti dikala perusahaan atau jabatan yang disandang dalam posisi gemilang, tetapi juga kesiapan mental dalam wujud keikhlasan untuk melepaskan semua atribut yang melekat dan segala fasilitas yang didapat termasuk juga kerelaan bahwa selanjutnya penggantinya belum tentu memiliki kemampuan yang sama.

Tentu prosesnya tidak langsung berhenti begitu saja, ada tahapan yang harus dilalui sebagaimana termaktub dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebuah perseroan atau peraturan perundang-undangan yang mengatur hajat hidup seorang ASN.

Diskusi terus bergulir dan terlihat bahwa sebuah keputusan yang diambil dan konsekuensi yang akan dihadapi bukan menjadi beban tetapi menebalkan rasa syukur bahwa sebuah kesempatan umur dan jabatan telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wataala.

Sebuah tanya menyeruak di dada, “Apakah sebagai ASN bisa mengikuti jejaknya?”

Sebuah senyuman menjadi jawaban, dikala kopi hitam manual brew yang tersaji menjadi saksi perbincangan ini. Selamat dan sukses atas inspirasi kali ini, sebuah kombinasi keputusan berani, keikhlasan dan kesiapan mental dalam memaknai perjalanan kehidupan. Wassalam. (AKW).

NGABANGKÈ – fbs

Dari istirahat menjadi kotretan penuh Niat.

CiMaHi, akwnulis.com. Sebuah ide menulis memang hadir sekelebat dan terkadang hilang jika tidak segera ditangkap. Maka cara terbaik adalah segera ikat dengan kata-kata, disulam oleh kalimat hingga hadirkan kemasan yang penuh niat.

Ada lagi, jikalau lebih nyaman menggunakan bahasa ibunda, maka tulislah. Jangan khawatir dengan perbedaan karena rangkaian kata memiliki kekuatan untuk kita terus berkarya.

Jadi, kembali tulisan singkat hadir berbahasa sunda dengan ilustrasi tiduran di lantai luar ruang kerja, tak lupa tetap menggunakan masker sebagai penanda bahwa waspada adalah yang utama.

Cekidot….

FIKMIN # NGABANGKÈ #

Geus dua peuting panon teu manggih peureum, salawasna bolotot ngagawèan urusan dunya nu pinuh ku wates waktu. Cikopi jeung udud teu sirikna piligenti asup kana tikoro jeung liang irung, ihtiar mèh awak jagjag ngagawèkeun sagala urusan bari mondok di kantor.

Ayeuna asup peuting katilu, geuning loba kènèh garapeun. Sirah mimiti lieur bari awak nyèksrèk manasan. Maksakeun balik heula, sugan wè geus panggih mah cageur.

Nepi ka golodog, motor di sarandèkeun. Muka tulak da boga konci sèrep. Bus ka imah, ngagolèdag na korsi panjang, reup sarè.

A gugah, ngalih ka pangkèng kulemna” sora halimpu ngagareuwahkeun. Beunta saharita.

Ningali lalangit naha ènternitna bodas, nempo hordèng beresih jeung jandèla nako makè kaca hias, sareungit deuih. Mencrong ka nu ngahudangkeun. Hareugeueun, “Saha salira?”

Plak!… Pipi katuhu dicabok, panas jeung reuwas. “Akang kunaon, hilap ka Isyeu?”

Masih hareugeueun, “Dimana ieu?”

Buk! Karasa punduk aya nu ngababuk, poèk mongklèng saharita. (AKW).

JUMAAHAN – fbs

Sebuah cerita dikala jumatan (bhs sunda)

BANDUNG, akwnulis.com. Setelah sekian purnama berkutat dengan kesibukan dunia, kali ini tiba saatnya untuk kembali bercerita dalam genre bahasa sunda yaitu fiksimini.

Sebuah tulisan singkat dengan maksimal 150 kata sudah menjadi satu cerita dan idenya hadir disaat shalat jumat kemarin siang, akibat kaki kesemutan (singsireumeun). Selamat membaca…. eh klo nggak ngerti karena berbahasa sunda, japri aja yaa…

Silahkaan……..

FIKMIN # JUMAAHAN #

Nyabak cai pancuran pas wudhu meuni waas tur nikmat, karasa tengtrem hatè. Angin ngahiliwir di lembur singkur Dusun Cibapang Kuningan. Bus ka masigit geus rempeg ma’mum, dariuk tartib nungguan imam ngamimitian prak prakan solat jumat.

Gèk diuk sila gigireun Uwa guru, karasa meuni merenah, nikmat pisan jumaahan di lembur, tiis tur tingtrim. Teu kudu lila mimiti lelenggutan.

Allohuakbar alllohuakbar…” Sora iqomah ngagareuwahkeun, carita keur sosonoan di Linggarjati, leungit saharita. Panon beunta, langsung gura giru nangtung nurutan jamaah lianna.

Pas geus nangtung, geuning karasa bitis kènca katuhu loncèr euweuh tulangan. Awak badag ngagubrag, ninggang pun Uwa nu teu walakaya.

Lalaunan nangtung deui bari ngusapan bitis nu singsireumeun, Takbirotul ihrom ngudag Imam nu rèk ruku. Uwa Guru gigireun molotot nahan kanyeri.

Ba’da jumaah ngagandong Uwa guru bari èra parada. Muru ka ahli tulang keur ngubaran nu misalah sapuratina. Hampura. (AKW).

KOPI MALAM & Salad Siang.

Kopi malam & Salad Siang

RIAU209, akwnulis.com. Termenung memandang temaram malam yang menelusup dari sudut jendela ruang kerja, ternyata sesosok gelap telah melingkupi di luar sana.

Sementara di hadapan mata masih terserak segudang harapan dan permintaan. Bertebaran di atas meja, di samping PC juga berjejal di dalam layar laptop yang hampir 12 jam tetap terjaga.

Malah di sela kursi dan di lantai bawahpun ternyata serpihan harapan itu ada.

Perlahan jemari bergerak menggenggam senjata andalan, sebuah pulpen sakti bertinta biru. Digoreskan sedikit di putihnya kenyataan, dan byaaar…… suasana malam yang kelam berubah menjadi terang benderang.

Coret lagi di kertas lainnya, maka muncul cahaya mercon dan petasan kecil warna warni. Jemari menari dan bergerak lincah untuk menemui semua pemgharapan yang sudah lama menanti diberikan sentuhan – sentuhan.

Tuntas dengan si pulpen sakti dilanjutkan dengan sentuhan akhir di layar laptop. Hanya memberikan sejumput senyuman digital dan satu klik persetujuan, menghadirkan sejuta emoticon kelegaan dan perlahan tapi pasti semua pamit menyisakan layar laptop yang putih bersih, Alhamdulillah.

Sebelum meninggalkan semuanya, ritual pamungkas adalah bercengkerama dengan sikopihitam penggugah rasa dan sepiring kecil salad warna warni yang setia menunggu dari siang tadi. Setetes demi setetes membasahi tenggorokan dan kunyahan salad melengkapi perubahan malam temaram menjadi pekat karena mentari telah sembunyi di balik harap.  Wassalam (AKW).

OBAT GALAU DI TERAS KIARA

Lagi galau?… obati dengan Ngopay.

V60 arabica manglayang / dokpri.

KIARAPAYUNG, akwnulis.com. Sebuah rasa berbeda yang hadir tiba-tiba, menyusup dibawah raga dan menyentuh pinggiran hati tanpa banyak tanya. Disitulah hadir rasa khawatir ditambah sejumput kebingungan.

Tapi kenapa?”

Sebaik kata tanya yang berbahaya, karena untuk memperbaiki dan menyembuhkan sesuatu memiliki syarat utama. Syaratnya adalah kejujuran.

Coba renungkan, dikala kita butuh solusi masalah kesehatan, maka diskusi dengan dokter adalah kejujuran dan keterbukaan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan phisik, barulah bisa dihadirkan resep dan akhirnya treatment obat atau tindakan yang diperlukan.

Begitupun jikalau jiwa kita yang ‘sakit’, maka perlu sesi diskusi yang dilandasi kejujuran dan keterbukaan. Lalu proses terapi baik dengan dokter jiwa ataupun psikolog, barulah tindakan atau resep obat kembali dihadirkan dengan berbagai cara minum yang penuh keteraturan.

Teras Kiara / dokpri.

Nah, kali ini kebimbangan hadir tanpa sebab yang jelas. Wah lebih berbahaya nich. Harus segera ditenangkan dengan terapi khusus penuh kenikmatan.

Maka tanpa membuang waktu dan menyia-nyiakan kesempatan, pada kesempatan pertama segera bergerak memutar arah dan menantang kondisi jalan berbeda dari seharusnya. Termasuk berjuang dalam ajrug-ajrugan karena jalan agak hancur dilewati truk – truk besar yang hilir mudik ditengah debu tanah yang beterbangan.

Ada usaha dengan semprotan air membasahi jalan, tetapi terlihat tak kuasa melawan debu-debu tanah yang menari riang bersama deru kendaraan besar.

Alhamdulillah setelah melewati jalan berdebu, maka tak jauh lagi lokasi terapi bathin akan dicapai… ahaaay… sabaar.

Namanya Teras Kiara, sebuah cafe asri yang bersih dan aman dari hinggar bingar keduniawian. Kebetulan pengunjung sedang tidak ada, maka leluasa memilih tempat dan mengambil spot photo serta meminta obat galau yang sangat manjur.

Apakah obatnya?”

Obatnya adalah sajian V60 arabica manglayang yang dibuat oleh Aris/Teguh sang barista. Tangan terampil an kedisiplinan pada tahapan manual brewnya menghadirkan sajian sederhana dengan rasa yang tidak sederhana. 15 gram bean arabica manglayang diproses hingga hadirkan sajian kohitala dengan body medium, acidity medium dan aftertastenya selain dark coklat juga selarik kesegaran mentimun dan mint menenangkan rasa yang galau plus kembali semangat menjalani kehidupan.

Semerbak harum aroma kopi manglayang menenangkan perasaan yang sedang gundah gulana karena suatu sebab yang tak jelas ditambah rasa yang mendamaikan. Itulah obat galau dalam sebuah kehidupan.

Jus mangga teras kiara / dokpri.

Tak lupa untuk melengkapi kehadiran kohitala si obat galau ada juga dokumentasi sajian jus mangga yang dipesan seorang rekan yang memang butuh juga kesegaran versi yang bersangkutan.

Happy weekend kawan. Wassalam (AKW).

Javanese Puntang Wine lagi..

Kopi dingin siapa takut?..

INDONESIA, akwnulis.com. Siang terik memerlukan padanan yang menarik, sajian minuman alami yang tetap memiliki sejuta misteri. Pilihannya tidak jauh – jauh, pasti Kohitala, kopi hitam tanpa gula dan disajikan denga proses manual yang menjaga kemurnian hasil ekstraksi.

Sehat dan tidaknya sebenernya masih silang pendapat, tetapi yakinilah jikalau hanya unsur kopi yang hadir maka tentu minuman ini lebih bermanfaat dibandingkan dengan aneka campuran seperti gula, susu, krimer, syrup dan berbagai bahan tambahan lain.

Mungkin di mulut enak, tetapi kandungan zat lainnya bisa mempengaruhi metabolisme tubuh. Apalagi terlalu banyak…. sesuai hukum alam, terlalu banyak itu beresiko, termasuk terlalu banyak mikirin kamu, padahal kamu mikirin yang lain…. khan jadi nggak nyambung.

Padahal keduanya yakin lho, yang satu yakin dengan pilihannya dan yang dipilih ternyata yakin juga bahwa ini bukan pilihan…. lieur pan.

Itulah kehidupan, penuh dinamika dan kejutan apalagi bicara hati dan selera anak manusia, pasti nggak ada habisnya klo dibahas satu persatu.

Karena panas terik, maka sajian yang pas tentu kopi dingin…. manual brew kopi arabica puntang wine yang diseduh dengan filter V60 lalu menetes di bejana kaca yang telah dilengkapi kotak kitak kecil es batu yang bercahaya… tes tes tes tes… menghasilkan sajian javanese coffee yang menyegarkan.

Sruputtt….. suegeeer preeen.

Bodynya medium ke bold dan acidity yang memberi ketegangan rasa karena cukup tinggi, dilengkapi after taste kecut dan ninggal, seperti rasa tertolak dikala menyatakan perasaan… adaaw galaaw.

Srupuut… hmmm segerrr.

Selamat menikmati kesegaran di suatu tempat yang masih dirahasiakan, yang penasaran DM dan japri aja yaa.. yang pasti masih di Bandung Raya. Wassalam (AKW).

Menikmati Medsos.

Yuk ah update status…

Menikmati medsos / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Dikala senja mengantarkan keteduhan, maka jemari kembali menari untuk berkarya. Merangkaikan jalinan kata-kata menjadi sebuah mantra kehidupan, yang memberi ketenangan dalam gejolak gelisah di dunia fana yang akhirnya berujung perpisahan.

Kali ini ada rasa tergelitik di saat mendapatkan keluhan atau aduan, eh bisa juga curhatan yang terkait dengan media sosial alias medsos.

Intinya sederhana, bahwa rekannya yang bukan tugas pokoknya ternyata eksis di medsos dengan posting photo-photo kegiatan yang memperlihatkan kedekatan dengan pimpinan sekaligus menjadi atau melaksanakan tugas yang (dianggap) bukan tugasnya. Dilengkapi dengan caption photo yang mendukung.

Bapak jangan diam saja, tegur dong. Ini khan pelanggaran, dia sok dekat dan sok sibuk, sementara orang lain yang juga terlibat dan aktif dalam kegiatan, photonya tidak dia tampilkan!!”
Nada memelas tapi provokatif bertubi mendera indra pendengaran.

Terus…?
“Itu dulu aja pak, intinya saya nggak terima perilakunya”

Sesaat tersenyum dan mendiamkan dulu sang waktu berlalu, merayapi detik dan menit  sambil mensyukuri nikmat waktu yang tak akan kembali.

Hening….

Lalu setelah dirasa cukup menyerap energi waktu, maka dijelaskanlah dengan perlahan tapi tegas tentang fenomena yang dihadapi ini… adaw fenomena…

Pertama, Slow saja bro. Jangan terlalu reaktif dengan postingan media sosial orang lain. Lagian ybs memposting gambar, video, atau photo itu di medsos pribadi. Jadi bebas saja ybs mau posting apa saja, mau pamer harta, pamer kedekatan, pamer kekuasaan atau segala macam photo atau video yang ada. Tidak usah merasa terganggu. Betul nggak bro?…. klo pengen ikutan, ya pamerin juga galeri photo kita di medsos masing-masing.

Kedua, klo emang masih nggak nyaman. Ya tinggal ikutan aja. Pamerin kelebihan kita, kesibukan, kekayaaan, kedekatan kita dengan siapa di medsos pribadi kita. Beres… khan jadi 1 : 1. Sama – sama pamer di medsos masing – masing.

Ketiga, ehh udah ngelakuin langkah kedua ternyata masih panas ati dan nggak nyaman… berarti jelas ini adalah positif iri dan dengki sama tuh orang hehehehehe….

Sang pengadu tersenyum simpul dan agak menunduk, sambil berkata lirih, “Jangan-jangan saya yang iri ya?”

Itulah fragmen kehidupan sore ini, jangan terlalu reaktif dengan keaktifan seseorang di medsosnya. Belum tentu yang ditampilkan adalah yang sebenarnya, selamat sore kawan. Wassalam (AKW).

SURABI HANEUT – shotm

Sarapan Yuk…. sarapan nikmat berkarya hebat.

SHOTM / dokpri.

Padalarang, akwnulis.com. Pagi hari tiba memberi kesempatan kita untuk berkarya. Senin pagi adalah rutinitas yang harus didampingi oleh semangat untuk menyongsong tugas – tugas minggu ini.

Meskipun sebetulnya ada sejumput lelah, dan kemalasan karena ternyata sabtu dan minggu kemarinpun tetap bekerja, bukan digunakan bercengkerama dan melepas lelah dengan keluarga tercinta. Tetapi kembali harus dimaknai bahwa pengorbanan dan kesabaran ini memiliki makna dan hikmah bagi semua.

Sebagai mood booster di pagi hari ini, tentu seduhan kopi hitam tanpa gula dan panas agak kurang pas, apalagi perut belum terisi makanan sedikitpun. Khawatir sang lambung terkaget-kaget dan bereaksi dengan otot kontraksi ataupun asam protein yang berubah menjadi ketidaknyamanan yang menjengkelkan.

Maka dipilihlah sajian makanan yang bisa tersaji dengan cepat, memiliki unsur karbohidrat dan sedikit protein plus rasanya juga tetap enak.

Pilihannya jatuh kepada sajian makanan tradisional jawa barat yang dilengkapi toping kekinian, yaitu SURABI HANEUT.

Perpaduan tradisional dan kekinian itu adalah pilihan menu surabi haneutnya. Kali ini dipilih Surabi Haneut Oncom Telor plus Mayoneis (SHOTM)… kelihatannya enak.

Ternyata bener kawan, datanglah surabi yang berlumur mayoneis warna kuning ke-orange. Oncom dan telornya tersembunyi. Tetapi setelah dibelah dan dicicipi, maka rasa paduan oncom dan telurnya terasa pisan dilengkapi dengan rasa mayoneis yang khas. Lengkap sudah, Alhamdulillah.

Nyam nyam… selamat sarapan kawan. Sempatkanlah sarapan di pagi hari ceria, agar badan tetap segar dan perut (agak) kenyang sehingga lebih fokus dalam mengerjakan tugas – tugas yang ada dihadapan. Selamat Pagiiiii… Wassalam (AKW).

Sajak MERDEKAKU

Dirgahayu Negeriku…

Upacara Online Pengibaran Bendera / dokhumparbud.

Sejak pagi berseragam korpri
Kumpul bersama demi sebuah janji
Tunaikan tugas untuk menghadiri
Upacara peringatan Kemerdekaan RI

Angka 76 menjadi kebanggaan
Suatu semangat untuk perubahan
Indonesia tangguh adalah harapan
Indonesia tumbuh adalah keharusan

Aneka acara formal tetap dengan batasan
Karena covid masih mengendap mencari sasaran
Konsep hybrid menjadi pilihan
Jaga jarak dan prokes ketat adalah pedoman

Upacara online menjadi pilihan
Berusaha Khidmat adalah perjuangan
Tapi yang utama adalah keyakinan
Bahwa Kemerdekaan ini bukan diraih dengan kemudahan

Hormaat Grak di Upacara Penurunan Bendera / dokpri.

Mari mengisi dengan semangat kebersamaan
Saling bahu membahu untuk kemajuan
Hancurkan ego dan berpegangan tangan
Dengan bersama-sama menggalang kekuatan

Upacara penurunan bendera menjadi penutup hari
Kembali berkhidmat dalam tahapan proporsi
Angkat tangan untuk menghormati
Merah putih yang abadi

SELAMAT & DIRGAHAYU INDONESIAKU
INDONESIA TANGGUH
INDONESIA TUMBUH.

Selasa, 17 Agustus 2021.

WUJUD ASLInya..

Terlihat aslinya dan itulah kenyataannya..

Cisarua, akwnulis.com. Ketika terbuka wujud aslinya maka yang hadir akan berbeda dengan cover mengesankan yang rutin terlihat selama ini. Dikala tertutup oleh lapisan luar maka semua terlihat menawan, enak dipandang dan memiliki fungsi yang menenangkan sekaligus menghangatkan.

Namun seiring waktu berlalu, maka perubahan ke arah pelemahan itu berlangsung alami. Sehingga perlahan tapi pasti, akan hadir keluhan, ketidaknyamanan dan akhirnya kerusakan yang mengganggu suasana comfort zone selama ini.

Apakah itu mengganggu?”

Jawabannya tidak kawan, justru ini menjadi momentum kita untuk bertafakur dan bersyukur bahwa keluhan, pelemahan ataupun kerusakan itu sangat kecil dan sedikit dibanding fungsinya yang berjalan baik-baik saja selama ini.

Yuk kita balik sudut pandangnya, jangan melulu melihatnya ngadat atau tak berfungsi dengan baik tetapi mari kita hitung, berapa lama dia baik-baik saja… gampang khan?…

Ah nggak mudeng”….

Adduh kok nggak ngerti sih… garuk garuk kepala tak gatal alias gagaro teu ateul.

Tapi sudahlah, biarkan dulu ketidakmengertian itu berpendar, mungkin ada makna dari semuanya.

Meskipun rasa gemas menyembul di hati, tapi diredam dan dikendalikan saja dengan senyuman terbaik ini. Toh alat yang rusak ternyata masih bisa berfungsi dengan minimalis.

Setuju khan?….

Happy weekend kawan. Wassalam (AKW).