Kopi Sore di Sampireun.

Kopi sore di ujung senja.

GARUT, akwnulis.com. Angin semilir membelai wajah lelah yang sedang bersandar santuy di kursi kayu setelah berlari-lari kecil mengelilingi eh mengitari keindahan danau alami yang memiliki daya tarik tersendiri.

Sambil menarik nafas panjang, hadirlah secangkir kopi hitam yang masih mengepulkan asap kesempurnaan. Berlatar pagar tanaman (bukan pagar makan tanaman yaaa) dan suasana sore yang menuju temaram, keberadaan secangkir kohitala melengkapi ke-santuy-an ini dan memberi aneka makna.

Jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota, terhindar dari hinggar bingar klakson karena kemacetan lalulintas dan gerutu penumpang yang terjebak dalam labirin jalan di kota Bandung… disini tenang dan tentram kawan.. meskipun memang harus mengorbankan waktu dan sebagainya… tapi itulah kehidupan.. ada pengorbanan dan hadirlah suatu harapan. Meskipun itu semua adalah secuil fragmen kehidupan yang memberi pelajaran bahwa apapun yang terjadi senantiasa di syukuri dan ditafakuri.

Photo : Danau Kampung Sampireun / dokpri.

Pahitnya kopi hitam yang menyapa indera perasa di ujung lidah ternyata bisa berpendar menjadi gula-gula kehidupan dengan rasa manis alami yang sulit membuat definisi, inilah salah satu dari unlimited-nya nikmat Illahi yang (kembali) wajib disyukuri.

Kembali semilir angin sore membawa berita bahwa sebentar lagi Adzan mahrib akan menggema. Sungguh tidak terasa, serasa sekejap bersandar di kursi dan menikmati kopi ini… ternyata waktu begitu cepat berlalu.

Mari bergegas kawan, memenuhi panggilan Illahi untuk bersujud sesuai dengan janji. Wassalam (AKW).

Coklat Kopi

Selamat menyoklat di hari ini.

BANDUNG, akwnulis.com. Terkadang sebuah ungkapan yang hadir bertentangan dengan referensi di otak yang menguasai segala kosakata, tapi itulah indahnya bahasa yang tertuang dalam kucuran kata serta air terjun kalimat yang deras membasuh dahaga kekeringan asa. Selanjutnya mengalir membentuk aliran sungai cerita dan bermuara menjadi kumpulan buku cetak ataupun e-book serta mengisi relung arsip keniscayaan yang tidak hanya hadir secara kasat mata di hadapan dunia tetapi tersembunyi pada labirin cloud computing yang sementara disebut sebagai unlimited space…. besok lusa pasti ada batasnya karena itu buatan manusia, percayalah.

Maka jangan bingung membaca kalimat ini : .…Coklat itu antara kopi dan meja….,

jangan memaksa berfikir bahwa coklat itu adalah minuman coklat panas yang tersaji di cangkir saja, tetapi coklat juga adalah warna yang bisa menjadi bagian terpisah dari cairan penuh rasa… meskipun ada juga cairan coklat yang ternyata bukan coklat, seperti cikolomberan (air kotor di selokan – bhs sunda).

Coba lihat lagi photo diatas, warna meja dan warna permukaan kopinya juga coklat… eh bener khan?

Jadi kalimat tadi bisa menjadi relevan…. oke guys?..

Klo masih belum paham, santuy aja. pemahaman nggak serta merta, ada tahapan proses kok. Selamat bersenin pagi ceria, Cemunguuuut. Wassalam (AKW).

Arabica Wine Kapegepe

Ngopi Arabica Wine di Kota Sukabumi…

SUKABUMI, akwnulis.com. Pergerakan raga dikawal jiwa terus berlanjut meniti waktu yang tersisa. Jikalau kemarin adalah kota Garut yang menjadi pusat pergerakan, kali ini bergeser cukup melambung menuju kota sukabumi.

Selamat tinggal Kopi Harmoni& Kopi Luwak Banyu Alam, sekarang ternyata bersua dengan kopi Arabica Wine Java Preanger…. pasti kopi ciwidey, puntang, malabar atau manglayang… diantara itu dech. (Maklum lagi males tanya-tanya….)

Lalu tidak sengaja bertemu dengan pemilik cafenya dan berbincang sesaat tentang kopi di jawa barat.

Sambil menanti pesanan yaitu Kopi manual Arabica wine dan pisang bakar, maka laptop dibentangkan dan bahan rapat kembali dibaca….. awww pusingg, kembali bersua dengan sang angka yang senang sekali menari-nari di hadapanku dengan kepastian yang sulit dibantahkan.

Tak ada pilihan lain, baca dan bacalah. Urusan paham dan tidak, itu adalah hasil selanjutnya. Tetapi selama kita punya niat dan kemauan maka sang angka akan menjadi sobat setia sekaligus senjata untuk membongkar sajian konsep yang disusun berdasarkan tema besar ‘business as usual’.

“Silahkan Om, pisang bakar dan kopinya”

Alhamdulillah, sajian kopi hitam tanpa gula arabica wine ditemani roti bakar yang dipasang di nampan ijo ditambah topping coklat yang dibuat bergaris-garis memberi pesan kehangatan dan kenikmatan kali ini.

Sruputan pertama hasilkan sensasi rasa sesuai dengan biji kopi yang dipilih, acidity tinggi dan body medium cenderung high serta aftertaste berry yang cukup ninggal di pangkal lidah… dilanjutkan dengan cemilan pisang bakar yang sedikit tapi bikin penasaran dengan rasa panas hangat menggoda di dukung manisnya selarik topping coklat penyemarak suasana.

Sruputan selanjutnya tentu semakin menenangkan rasa, tak lupa mata tetap membuka halaman excel yang berisi angka-angka, semuanya bersinergi memberikan pemahaman baru tentang makna sebuah rencana.

Selamat menjajagi kehidupan yang penuh makna, Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
Ka Pe Ge Pe
Jl. Siliwangi No.73 Kota Sukabumi
WA 085219770221

Kopi Luwak Banyu Alam.

Minum kopi lagiii….

GARUT, akwnulis.com. Setelah sesi kemarin dan hari ini adalah pembahasan angka-angka untuk masa depan, ternyata tugas selanjutnya sudah hadir membentang.

Jika sebelumnya berada di Hotel Harmoni Cipanas Garut dan bersua dengan Kopi Harmoni, maka sekarang bergeser menuju ruang Rapat di Banyu Alam Resort….. bersiap membahas angka-angka masa depan lagi…. adwaaaaww… cemunguutz eaaa.

Apakah ada mood booster si hitam manis disinih?” (Maksudnya kopi yaa… jangan salah arti).

Mari kita lihat saja….

Setelah pamitan dengan wajah dan nada suara seriuss…. kami segera cussss….. next meeting location.

Nggak nyampe 5 menit udah tiba di lokasi meeting, dekat kolam yang diatasnya terdapat saung-saung villa penginapan.

Serasa dejavu, 4 tahun lalu pernah disini, meeting juga tetapi lembaga berbeda dengan pembahasan intensif tentang remunerasinya pengurus…. sementara sekarang adalah membahas rencana kerja satu tahun ke depan saja… tentu dengan lembaga yang berbeda pula.

Nah… disinilah bersua dengan penawaran tentang sajian ‘kopi luwak’ dengan banderol harga 35ribu saja per cangkir.

Langsung saja dipesan, dengan harapan bisa merasakan nikmatnya sajian kopi spesial.

Nggak pake lama datanglah secangkir kopi, bonnya dan lengkap dengan bungkus kopi yang sudah terbuka…. ya khan isinya udah diseduh.

Tapi kok dibungkus sachet gini ya?” sebuah tanya menyeruak di dada, dan dikala menjadi sebuah kata, jawaban pelayannya adalah, “Memang sudah di bungkus perpaket Om”

Ya sudah, agak sanksi sih…. tapi moo gimana lagi.

Sebelum disruput sudah menjadi SOP untuk diposekan dulu… dan korban kali ini rekan kerjaku Mr H menjadi sukarelawan untuk berphoto memegang cangkir kopi luwak banyu alam dengan latar belakang banner kopi luwak… jepret!!.

Lalu baru sruput….

Hei rasanya standar, ada sih sedikit aciditynya tetapi tidak signifikan, body medium dengan aftertaste yang lempeng dan tidak muncul rasa berry atau khas kopi luwaknya… tapi yaa lumayanlah dibanding kopi sachet warungan.

Beres nyruput kopi luwak, langsung masuk ruang rapat dan memulai pembahasan angka dengan ketat. Semua semangat serta berkutat dalam coretan angka yang mendekati akurat, juga sesekali terlihat pengurus menyeka keringat padahal AC terpasang di dinding dengan kuat.

Ayoo… semangaaaat, Wassalam (AKW).

Kopi Harmoni.

Ngopay dan sedikit bersantay… sebelum kembali berjibaku dengan segala macam kerjaan.

Photo : Ngopay & Nonton Ngojay / dokpri.

GARUT, akwnulis.com. Pembahasan angka-angka prediksi tahun depan terus bergulir hingga tadi malam. Tak kalah dengan waktu yang semakin larut, pembahasan terus berlanjut. Terkadang hadir sebuah tanya, “Ngapain siih sampe.malem-malem begini bahas kerjaan?”

Tiada jawaban yang lugas, karena semuanya hadir dalam momentum yang pas. Tugas harus tuntas dalam waktu yang terbatas, jadi…. lanjuttt di gasss…..

Meskipun kekuatan phisik dan otak ada batasnya, …. jadi ada saatnya harus rehat sejenak menarik nafas dalam tenang tanpa ditekan oleh beban tugas yang ternyata tak pernah ada habisnya…. ya begitu resiko bekerja bro…. berbahagialah, diluar sana banyak orang yang memdambakan posisi kita, tapi mereka tidak bisa… jadi mari kita bekerja bersungguh-sungguh meskipun tidak lupa sedikit rilex adalah keharusann juga.

Caranya?”

Aku sih gampang, keluar ruang rapat, menuju coffeeshop dan pesanlah sajian kopi hitam tanpa gula (kohitala)…. lalu cari spot skitar coffeeshop. Bisa nongkrong di bar atau di meja yang tersedia. Tapi pilihan kali ini berbeda, ngopinya dipinggir kolam renang yang diclaim airnya hangat… yaa hangat-hangat aiir kuku dech.

Jadilah rehat yang berkualitas, lumayan bisa mengurangi beban otak yang dibanjiri variasi angka realita dan forecasting setahun kedepan. Kopi yang dibuat dengan tubrukan perlahan ini adalah arabica garut (ceunah kata pelayannya)… lumayan acidity khas garutnya hadir…. srupuuuut.

Setelah itu beranjak menuju kamar dan menyempatkan mandi sebelum rebahan hingga tertidur hingga hari pagi.

Photo : Ngopi & Meeting / dokpri.

Esok hari diawali sarapan dan basa-basi, maka dimulailah meeting finalisasi. Pertemuan tertinggi bagi lembaga ini, mengusung tema optimis realistis maka angka yang disajikan naik turun tipis-tipis. Tidak lupa kopi arabica wine papandayan mendampingi dalam cangkir putih bersih berseri.

Selamat berdiskusi angka prediksi dengan berbagai asumsi, yang pasti akhirnya semua harus diputuskan dalam bentuk legalisasi. Wassalam (AKW).

Kohitala & Indomie Rebus.

Kohitala + Indomie = Perjalanan lebih menyenangkan.

Photo : Kohitala + Indomie rebus / dokpri.

PURWAKARTA, akwnulis.com. Perjalanan malam menuju sebuah tempat tujuan terkadang dihadapkan dengan dilema antara kepentingan keluarga dan tugas negara. Disinilah tantangan yang harus diselesaikan dengan cara diskusi dan membahas bersama bersama pasangan serta anak-anak yang (mungkin) mulai beranjak dewasa.

Hasil akhir tentunya lebih diutamakan berangkat malam hari dan menginap di tempat kota tujuan sebelum esok pagi sudah bersiap menghadapi situasi dengan berbagai kemungkinan.

Biarkanlah persiapan esok jangan menjadikan kegalauan, tetapi perjalanan malam hari inipun harus menyenangkan sehingga tidak menimbulkan kebetean yang bisa berujung rasa murung pendiam dan sesekali wajah kebingungan…

Caranya?”

Masing-masing punya style berbeda, ada yang berhenti di Rest Area dan menuju mushola atau mesjid yang ada lalu berwudhu dan shalat sunat tahiyatul masjid dilanjutkan shalat wajib dan solat-solat sunat lainnya.

Umumnya mencari restoran untuk makan minum sesuai selera atau cukup mencari lokasi outdoor dan nongkrong untuk merokok sepuasnya.

Photo : Kohitala di kedai mandiri / dokpri.

Satu lagi adalah menikmati kopi hitam tanpa gula ditemani semangkuk indomie rebus yang lengkap dengan telurnya plus potongan cabai yang menjadi ciri khasnya atau bisa juga ditambah saus sebanyak selera kesukaannya.

Atau ada juga yang mager (males gerak) di jok mobil sambil meneruskan mimpi indahnya, menanti kawan-kawan lainnya yang sedang meregangkan badan dengan beredar di sekitar rest area…. itulah pilihan hidup masing-masing.

Nah pilihanku tentu tetap kohitala ditambah temannya… Indomie rebus tanpa gula… eh salah, pake telor dan saus sambal sebanyak-banyaknyah.

Jajanan yang sederhana tetapi cukup membantu menguatkan mood untuk persiapan besok, meeting dengan big bos di wilayah pantura.

Sruput dulu kohitala dilanjutkan menikmati semangkuk indomie rebus penggugah selera, selamat rehat sejenak dan bersiap dengan hari esok penuh warna. Wassalam (AKW).

Kopi & kaktus

Menikmati kopi sambil memakan.. eh memandang kaktus kecil.

Photo : Kopi & Kaktus / dokpri.

CISARUA, akwnulis.com. Kopi dan Kaktus secara utuh memang sulit berteman kalau dilihat dari sudut pandang rasa, tapi jika bersua dalam frame photo yang ada, maka chemistry akan terjalin perlahan tapi pasti, seakan saling melengkapi dan menghadirkan keserasian dengan berbagai arti.

Tapi kaktus ini tidak berduri kawan, beda dengan mawar, kalau mawar dibalik semerbak harum dan aneka warna dan bentuk yang indah maka dipastikan duri meruncing selalu hadir.

Serius ada kaktus tidak berduri?”

Serius donk, namanya adalah ‘Sukulen‘, ini adalah tanaman keluarga kaktus yang memang tidak berduri. Jadi tetep dapat disebut kaktus, gitu lhooo….

Udah ya urusan kaktusnya…

Photo : Cafe Hawu Kebon / dokpri.

Sekarang tentang kopinya adalah kopi ‘biasa‘ yang ditubruk dengan air panas di dalam cangkir. Nubruknya juga pelan-pelan, karena kalau terlalu keras nubruknya khawatir kopinya nanti terjengkang dan ketakutan… 😁😁😁.

Disajikan jelas tanpa gula karena requestnya kohitala. Tetapi jangan tanya rasa, karena rasanya jelas-jelas pahit karena ini memang kopi biasa…. ciri-cirinya sih flat, pahit datar dan tanpa aftertaste apalagi acidity… jelas ini bubuk kopi robusta.

Tetapi dengan suasana cafe yang menggunakan konsep bangunan tradisional sunda, maka kerasa adem dan tenang dalam menikmati berbagai sajiannya…. karena memang bukan hanya kopi, pesan yang lain donk.

Sebagai kawan sajian kopi kaktus ini, dipesan juga pisang goreng dengan taburan bubuk gula merah…. maknyooos pisan. cucook deh dengan kopi pahit yang tersedia.

Photo : Barisan Kaktus Sukulen / dokpri.

Balik lagi ke kaktus sukulen, maka satu area dengan cafe hawu kebon ini adalah area wisata tanaman yang sangat luas, dimana terdapat lebih dari 1000 jenis tanaman hadir disini, penasaran?.. ntar tunggu tulisan berikutnya yaa.

Sukulen ini banyak kawannya termasuk yang import dari korea selatan sanah…. saya mendapatkan sukulen mini ini adalah souvenir setelah membayar biaya masuk area tanaman dan berjalan-jalan di taman bunga yang begitu indah.

Gitu cerita super singkatnya guys, have a nice weekend.

Selamat berhari minggu dan biarkan keluarga mengatur waktumu. Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
Cafe Hawu Kebon
Jl. Kolmas No. 305 Kertawangi
Kec. Cisarua KBB 40551
WA 082121723949
(di seberang pintu masuk ke area wisata Curug Cimahi).

Kopi Bawal sambal ijo

Jikalau jangar hadir, maka kopipun bisa berkawan dengan ikan.

Photo : Ikan bawal & Kopi / dokpri.

BANDUNG, akwnulis.com. Sebuah kombinasi tidak biasa terkadang menghadirkan sebuah cerita berbeda, tapi itulah kehidupan yang penuh nuansa.

Kopi bawal sambal ijo hadir tidak sengaja, tapi mengalir begitu saja.

Dikala kepala berdenyut karena dampak meeting yang penuh angka-angka, plus juga makan siang yang terlambat karena jam istirahatnya bergeser agak lama, maka badan terasa sedikit memanas dan kepala memusing karena kurang asupan makanan….. ahaay lemaah.

Jam 16.00 wib baru bisa jumpa dengan makan siang, maka suapan lahap dan pengen segala dicoba karena banyak pilihan akhirnya hanya menyisakan sepiring ikan bawal sambal ijo.

Maka… dikawinkanlah dengan sajian manual brew V60 kopi arabica mandailing…. ta.. daaaaa….. jadilah photo nggak nyambung antara kopi dan ikan bawal.

Meskipun awalnya nggak akrab, lama-lama mereka ngobrol dan saling curhat. Indahnya silaturahmi membangun hubungan semakin erat dari perbedaan yang awalnya berat.

Selamat berhari rabu kawan, Wassalam (AKW).

Kopi & Ketan.

Menikmati kopi & ketan dipagi hari.

Photo : Secangkir kopi & daun bambu / dokpri.

CIATER, akwnulis.com. Semilir angin pagi melewati dedaunan hijau yang tersenyum berseri. Secangkir kopi sudah tersaji tanpa perlu banyak prosesi karena memang ini kopi sachet kapal api…. yaa sesekali boleh ngopi non-kohitala asli.

Kenapa berhenti kawan?.. bukankah tujuanmu sudah dekat?”

Sebuah pertanyaan yang hadir tanpa tanda peringatan, menohok langsung ke hadapan, seolah memaksa untuk diberi jawaban segera.

Sebelum jawaban mengemuka, disorongkanlah secangkir kopi dan ketan bakar lengkap dengan saus sambalnya. Sang Penanya awalnya terkejut karena hadirnya ketan bakar dan sambalnya bukan jawaban yang diharapkan, tetapi setelah setengah dipaksa maka perlahan dicoba di makan pelan-pelan sambil menyeruput kopi panas yang menggoda selera.

Setelah terlihat sang penanya mengunyah sajian dengan nikmatnya, maka jawaban dari pertanyaan tadi disampaikan, “Berhenti sejenak bukan hanya sekedar rehat, tetapi menyusun strategi agar bisa melangkah lebih cepat sambil menikmati sajian kopi dan ketan yang sangat nikmat”

Photo : Kopi & Ketan Bakar / dokpri.

Senyumnya merekah sambil terus mengunyah…. ah senangnyah..

Tapi ingat, waktu tempuh ke lokasi rapat harus diukur dengan tepat, jangan sampai saking asyiknya ngopii dan makan ketan bakar yang nikmat, lupa waktu hingga jadinya datang terlambat….. hindari itu, inggaat!!!.

Ketan ketiga akhirnya menghentikan petualangan kuliner pagi ini. Bahan rapat sudah dibaca, perut kenyang juga terasa, plus sruput kopi pagi sudah terlaksana, …. Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban…

Lets gooo…. cap cuss. Wassalam (AKW).

***

Lokasi :
Warung Kopi diantara Tanjakan emen – Gunung Karamat, Ciater Subang.

Ngopi di DISINI Cafe

Menikmati kesendirian dulu DISINi.

Photo : Sepedaku Disini Koppie / dokpri.

CIMAHI, akwnulis.com. Pantesan dari tadi dicari-cari sepeda kesayangan kok nggak ada di belakang rumah, udah tanya sana sini, malah dijawab senyuman, kezeeel dech.

Jangan-jangan di depan rumah, berlarilah raga ke depan halaman yang berbatasan langsung dengan Jalan Pasantren Cimahi…. ternyata tidak ada, malah disambut deru kendaraan yang melintas, saling berebut mengejar harapan pagi masing-masing.

Dikala, hati semakin was-was, sebuah tepukan lembut di punggung kanan cukup mengagetkan, “Nggak usah galau, sepedamu sudah diabadikan, tuh disana” jari lentiknya menunjuk ke arah tengah rumah yang terdapat lekukan ruangan tempat dimana bercengkerama.

Secepat kilat berbalik badan dan menuju tempat yang ditunjuk, ternyataa…. sepeda kesayangan ada disana. berdiri tegak dengan penuh keanggunan dan menyatu menjadi ornamen penting dalam fragmen kehidupan.

***

Itulah sepenggal angan yang terbersit dikala melihat ornamen dindingnya adalah sebuah sepeda ontel tua yang menjadi saksi dalam roda kehidupan. Sekarang sudah tenang beristirahat di dinding putih tanpa khawatir di congklang eh di naiki oleh pemilik atau siapapun karena agak ribet klo musti nurunin dan naikin lagi ke dinding hehehe…

Ini adalah salah satu sudut ornamen yang ada di Cafe DISINIkopi. Salah satu cafe yang menyajikan menu kopi di area jalan pesantren Kota Cimahi. Jika sebelumnya mencoba kenikmatan suasana dan sajian kopi plus complemennya di RUMAH PINUS COFFEE, nah sekarang di cafe yang berbeda.

Photo : Es Americano / dokpri.

Untuk kopinya memang tidak ada manual brew pake V60 atau kalita juga aeropress, tetapi kopi hitamnya versi mesin saja yaitu : espresso, americano dan longblack. Ditambah dengan menu-menu makanan lainnya. Tempatnya cozy, enak buat nyantai dan juga sambil ngerjain tugas kuliah atau kerjaan…. yaa sebagai alternatif tempat kongkow sih lumayan… tapi buat pengopi kohitala, hanya bisa puas dengan americano saja.

Sebagai pelengkap tentu perlu ada sajian makanan pendamping, maka dihadirkanlah sebuah menu yang pasti disukai semua orang yaitu Indomie goreng sambel matah… awww menggoda… tapi khan ga boleh…. ya udah icip-icip dikit ajaaa… abiss weh.

Photo : indomie sambal matah / dokpri.

Pilihan kopinya adalah es americano alias es kopi tanpa gula….. segarnya rasa pahit dan dingin memberi ketenangan dan kenyamanan… aslinaaa….

Menu makanan lainnya tidak berani dicoba karena sebenernya semangatnya hanya pengen ngopay aja, jadi segelas es americano sudah cukup memenuhi dahaga kohitala kali ini. Selamat beraktifitas kawan, Wassalam (AKW).

Catatan :
Cafe DISINIkopi, Jl. Pasantren No. 178 Cibabat Kota Cimahi.