1 Hari 5 tempat – Ngajègang.

1 hari 5 tempat, gaskeun. purwakarta bekasi karawang subang bandung cimahi.

BANDUNG, akwnulis.id. Semerbak harum pagi menyambut langkah optimis untuk selalu menjaga syukur atas semua berkah Illahi. Memasuki kendaraan yang langsung tancap gas memasuki tol gate Pasteur dan meluncur membelah suasana pagi yang ditemani semburat sinar mentari.

Tak terasa kawasan rest area 97 sudah ada dihadapan mata. Kendaraan dikurangi kecepatan dan belok kiri menjadi secercah harapan karena ada hal yang harus dituntaskan.

Apa yang harus dituntaskan kawan?”

Jawabannya singkat, SARAPAN.

Yuk ritual makan pagi yang harus dijaga dan jangan terlewati. Meskipun sedikit tetapi menjadi kewajiban demi menjaga daya tahan tubuh dan menjalan tugas pekerjaan yang sedang diemban.

“Lha khan biasanya sarapannya dengan menu khusus yang ada roti gandumnya, telur rebus putihnya saja dan beberapa iris jeruk sunkist?”

Hari ini agak lain, karena menu tersebut tertinggal tadi di rumah. Sehingga alternatifnya tetap harus ada yang masuk ke dalam perut yang sudah bergejolak lapar ini. Maka pilihannya adalah sajian bubur ayam panas dengan pola self service di Kedai Mandiri dan tak perlu berlama – lama langsung dinikmati bersama kawan seperjalanan.

Perut tuntas terisi maka perjalanan dilanjutkan menuju titik pertama yakni di wilayah Kabupaten Bekasi tepatnya di Puskesmas Cikarang. Sebuah kegiatan kedinasan yang diawali dengan pelaksanaan apel pagi bersama seluruh pegawai puskesmas dilanjutkan dengan peninjauan pelaksanaan kegiatan yang diicanangkan pemerintah yaitu CKG (cek kesehatan gratis) bagi warna yang berulangtahun.

Tak berapa lama segera bergerak dari Cikarang, sebuah daerah yang begitu gercep. Karena setiap disebut apapun maka jawabannya adalah CEKARANG eh SEKARANG. (lol).

Gaskeun…..

Titik selanjutnya adalah berada 32 menit dari Cikarang yakni di daerah Teluk Jambe Kabupaten Karawang. Tepatnya di satuan pelayanan Griya Ramah Lansia yang menampung 75 orang lansia terlantar dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat. Terdapat 31 orang lansia wanita dan sisanya adalah lansia laki – laki yang lebih nyaman dipanggil Abah atau aki.

Pertemuan singkat dengan mereka memberi energi baru dalam berkarya. Meskipun terkadang harus ber akting dan sedikit drama karena memposisikan sebagai anak atau malah menjadi cucu bagi mereka yang begitu haus dengan perhatian dari keluarga dan sanak saudara yang dengan berbagai alasan tidak bisa hadir untuk sesekali membersamai mereka, apalagi berkunjung rutin atau mengajak kembali ke rumah keluarga dan hidup di hari tua bersama-sama.

Makan siang menjadi momen lintas kabupaten kembali, karena dengan perjalanan hanya 1 jam saja via tol cipali dengan keluar pintu tol subang kota maka bisa menunaikan ibadah shalat dhuhur sekaligus makan siang gurame bakar di daerah kabupaten subang. Silaturahmi berlanjut lagi dengan jajaran pengurus utama BPR Jabar baik komisaris utama dan Direktur utama serta jajaran di direksi dan komisaris lainnya di kantor pusat sementara yang berada di daerah Jalan Cagak kabupaten Subang.

Sore hanya bergeser lagi ke acara di Perbatasan tangkuban parahu tepatnya di kawasan astro ciater highland dengan sebuah acara rapat kerja yang digelar oleh jajaran DKM Mesjid Raya Bandung dalam rangka evaluasi kinerja 2022 – 2024 dan rencana kerja 2025. Di kegiatan ini tentu menjadi ajang diskusi dan silaturahmi sekaligus menguatkan kolaborasi yang didetailkan dalam dokumen rencana aksi.

Setelah adzan magrib bergema barulah bergerak ke titik akhir yakni kembali ke area Jalan Diponegoro 22 alias kantor Gedung sate untuk mengecek dokumen – dokumen yang ada dan harus dilakukan paraf dan tandatangan secara langsung khususnya terkait urusan kontrak dan keuangan. Hingga tak terasa jarum jam menunjukan pukul 21.20 wib. Barulah sedikit rehat dan bercengkerama ringan dengan para petugas kebersihan yang masih stanby menemani kehadiran. Tidak lupa disajikanlah kopi hitam tanpa gula dengan metode seduh manual V60 dengan berbagai biji kopi yang tersedia dan dilakukan penggilingan secara mendadak.

Harum semerbak kopi memenuhi ruangan, menguatkan harapan dan memberikan kedamaian. Meskipun beberapa kawan masih tergagap disaat menikmati kopi hitam tanpa gula yang disajikan. Tapi menjadi sebuah hiburan bersama dan rasa lelah sedikit terlupa meskipun beredar lintas wilayah, karena saling berbagi tawa disaat melihat wajah mengkerut karena menikmati sajian kohitala (kopi hitam tanpa gula) yang rasanya mendekati rasa brotowali. Selamat berkarya dan ngajegang kawan, Ngariung Ajeg Sagala Bidang. Wassalam (AKW).

KUKURUBUKAN – fbs

Patuangan disada..

Fikmin # Kukurubukan #

Beuteung geus kukurubukan deui, padahal cikénéh di asupan kulub jagong jeung leupeut. Ahéng ogé, tapi dalah dikumaha, geuning kitu kaayaanna. Nya teu loba tatanya, digares wé nu aya hareupeun, gigireun jeung tukangeun. Aya rangginang sésa, bandros urut jeung wajit saetik. Belewek asuk kana baham muru beuteung nu beuki bentelu.

Karék ngarénghap tandaning wareg, jol téh si Etéh mawa bongsang. Jerona tahu sumedang, haneut tur seungit. Langsung dirawu, leungeun nyelesep. Tahu haneut karampa, teu antaparah dihuapkeun dituturkeun ku céngék domba nu ngiluan dina sisi bongsang ayana.

Cacamuilan jeung céplak ngahiji dina sungut nu samutut, parebut pahibut paheula-heula ngadahar tahu. Antukna silih surungkeun, aya ogé nu neunggeul. Atuh jegur téh paséa rongkah. Papuket silih cakar patinggorowok, embung éléh. Tahu sésa mancawura, pacampur jeung taneuh garing oge daun kacapiring.

Beuteung masih kukurubukan, tapi ayeuna mah teu lapar teuing sabab napsu kapegung geus manggih tungtung. Bisa bubak babuk ka batur bari babaung.

NGANTÈT – fbs

Ngotrèt deui basa sunda

Fikmin # Ngantèt #

Hayu euy latihan” Gorowok Si Acun bari mawa pakarang panjang ipis hèrang. Ajat, Apud jeung Uing geuwat nepungan. Ajat jeung Uing mawa bedog hèrang, ari si Apud mah leuwih gagah, tumbak panjang.

Geus ngumpul di tengah lapang, kabèh sayaga masang formasi. Usèp jeung Unang bagian nabeuh.

Jrèng dung jrèng dung jrèng!!!”

Ciaaat…..” kabèh ngembatkeun jurus, peureup jeung tatajong nu anca. Jungkir bari mawa pakarang. Tartib sakumaha pituduh ti Engko Jujun, guru sarèrèa.

Teu karasa latihan Wushu tèh lekasan, hasilna nyugemakeun. Dua poè deui rèk minton di buruan kantor dèsa. Gabung jeung grup liong ti lembur tatangga.

Balik tiheula nya, kè ngumpul deui di buruan masjid. Ulah poho mawa oncor tèa!!” gorowok Usep.

Siap kumendaaan” dijawab saur manuk.

Peutingna ngaji heula ti magrib nepika isya. Geus kitu ngumpul di buruan masjid, karèk ngabring nguruling lembur, pawey oncor Rajaban. Si Acun megat ti imahna. Suka bungah taun ieu, imlek jeung rajaban ngantèt. (AKW).

****

CANTIK ITU AKU – akw

Ternyata itu adalah jawaban dari kejadian ini.

*CANTIK ITU AKU*

INDRAMAYU, akwnulis.id. Menjelang sore hari masih terdapat beberapa kawan yang terlihat sibuk dengan pekerjaan. Padahal jam pulang kantor sudah sedikit terlewati. Terlihat Amida masih bolak – balik membawa berkas ditemani Bayu yang juga terlihat serius.

Hai, sibuk sekali kalian. Hayu pulang!” Aku berteriak sambil menyeringai. Karena memang ini bukan ajakan pulang yang sebenarnya. Sama tugas bejibun dari bos, padahal ini baru awal tahun.

Masih terngiang doktrin dari ibu bos di meeting awal tahun, “Mengingatkan kembali bahwa prinsip kita adalah wajib datang tepat waktu dan pulang tidak tepat waktu!!”

Ternyata terbukti jam 16.00 wib selalu terlewati karena ternyata tugas hadir begitu banyak. Padahal sudah dibagi dengan jumlah personil yang ada. Ya sudah yang penting tidak setiap hari saja. Sesekali boleh, khan perlu juga me time, atau yang sudah berkeluarga tentu berkumpul bersama keluarga masing – masing setelah lelah bekerja seharian.

Kembali di kesibukan sore ini ternyata berlanjut hingga tiba adzan magrib. Maka sesuai protap yang berlaku, serempak berhenti beraktifitas di kala adzan berkumandang. Tunaikan shalat dan setelah itu baru lanjutkan aktifitas.

Kami berjamaah terbatas di mushola darurat kecil di samping ruangan kerja. Tempatnya strategis karena terletak diantara ruang kerja kami dan toilet sekaligus tempat mengambil air wudhu. Jadi tidak terlalu worry dengan suasana kantor yang mulai sepi. Sementara ibu bos terlihat masih anteng saja di ruang kerjanya. Terlihat bayangannya di dinding kaca, masih bolak balik dengan berkas di tangannya.

Prang…..!!”
Tiba – tiba terdengar seperti kaca pecah dari ruang kerja ibu bos, sebut saja bu Siti. Kami berhamburan menuju ruang kerjanya dan membuka pintunya tanpa permisi lagi. Terlihat ibu Siti berdiri dan terdiam sambil memandang frame photo dan pecahan bingkai kacanya di lantai, sebuah kolase photo bu Siti yang diterima dari teman – temannya di tugas sebelumnya. Terlihat photo paras cantik bu Siti sekarang tergeletak di lantai.

Ibu tidak apa-apa?” Kami serempak bertanya penuh kekhawatiran.

Nggak apa – apa sih, cuma heran” Ibu Bos menghela nafas lalu melanjutkan kata – katanya. “Kolase photo saya ini baru saya pasang tadi sore, dan sudah jatuh ketiga kali. Tapi yang terakhir begitu keras sehingga pecah berantakan”

Kami bertiga saling memandang, kok terasa ada sesuatu ya?..

Ya udah bu, kami bantu bersihkan ya”
“Oke, makasih ya. Klo udah selesai kita pulang saja. Kok perasaan ini nggak enak” begitu komentar ibu Bos. Kami bertiga membantu membersihkan serpihan kaca dan menyapunya hingga bersih.

Setelah semua bersih, kami bertiga kembali ke ruangan untuk membereskan berkas dan tugas yang tersisa. Kebetulan tinggal sedikit lagi. Sementara Ibu bospun terlihat sedang membereskan laptop dan dokumen yang terserak di mejanya.

Amida terlihat bergerak ke luar ruangan menuju ruang ibu bos, sementara aku menemani Bayu membereskan berkas yang terserak. Tapi baru beberapa detik berlalu, terdengar derap langkah kaki berlari dan terlihat Amida berlari begitu kencang dengan wajah pucat pasi.
Kenapa Amida?”
Bukan jawaban yang didapatkan,  tapi tarikan tangan untuk segera meninggalkan ruangan.
Kami bergegas untuk meninggalkan ruangan, tapi teringat ibu bos yang masih sendirian di ruangan.

Setelah terdiam beberapa waktu, dengan memberanikan diri kami berdua mendekati ruang ibu bos, sementara dibelakangku Amida mengikuti sambil memegang erat tanganku. Selangkah demi selangkah kami mendekati ruang ibu bos, pintu ruang kerjanya agak terbuka. Bayu mencoba mengetuk tetapi tidak ada jawaban. Kami mencoba mendorong pintu perlahan, dan tercekat dengan pemandangan yang ada.

***

Ibu bos terlihat mematung dengan pandangan kosong dan wajah pucat pasi. Sementara kedua tangannya memeluk erat kolase photo diri yang tadi berulangkali jatuh tanpa sebab hingga akhirnya jatuh yang terakhir tadi sore dan berakibat frame kacanya hancur berantakan. Kami tidak berani ambil resiko, bertiga segera berhambur keluar, menyusuri koridor dan menuju mesjid di belakang kantor. Menemui ustad Badru yang sedang memimpin pengajian sorogan di mesjid belakang.

Pak Ustad, maafkan. Ini emergency. Mohon bantu kami lihat kondisi ibu bos”

Tanpa banyak bertanya, pengajian diserahkan ke santri senior dan  bergegas menuju kantor. Benar saja setelah membaca doa dan beberapa surat – surat dalam Alquran. Ibu bos tersadar, namun tak berapa lama terkulai pingsan. Segera dilakukan pertolongan pertama dan dengan bantuan oksigen serta kesigapan tim UGD, perlahan sadar dan tanpa basa – basi minta segera diantar pulang ke rumahnya.

2 hari ibu bos tidak masuk kantor karena sakit. Di hari ketiga baru bisa bergabung kembali bekerja bersama. Tetapi dengan SOP yang baru bahwa untuk selalu ditemani, apalagi sore menjelang magrib. Lalu aturan kedua adalah lampu – lampu koridor dan ruangan depan samping ruang kerja ibu bos tetap dinyalakan sampai ibu bos pulang meninggalkan ruangan.

Ternyata, setelah beliau berkenan menceritakan pengalaman beberapa hari yang lalu maka sangat berhubungan erat dengan teriakan Amida sore itu. Jika Amida hanya melihat sesosok perempuan dengan rambut panjang berbaju sopan memasuki ruangan depan samping ruangan ibu bos, namun saat dilihat ke ruang tersebut karena penasaran ternyata sebuah bayangan putih terbang menembus kaca dan menghilang.

Sementara ibu bos bukan hanya melihat tetapi bercakap dengan sosok tersebut. Diawali dengan selalu jatuh tanpa sebab kolase photonya yang dipasang di dinding hingga akhirnya pecah berantakan di sore hari tersebut. Hingga disaat menjelang isya berjalan melewati ruangan gelap di samping ruangannya.

Ada seorang wanita yang duduk dengan menggunakan model baju perawat berambut panjang dan tersenyum ke arahnya. Tentu membalas senyum adalah hal biasa. Tetapi sedikit terpana karena wajahnya begitu bersih, cantik namun ada nuansa dingin dan sunyi yang mencekam.

Permisi bu” ibu bos berujar.
Tidak ada jawaban, hening sejenak. Tapi terasa oleh ibu bos ada hembusan angin dingin yang memaksa tengkuk merinding padahal tertutupi lapisan jilbab kesayangan. Tanpa banyak pertimbangan segera berlalu. Namun baru empat langkah meninggalkan sosok perempuan tersebut, terdengar bisikan di telinga kanan, suara serak seorang perempuan, “Cantik itu aku!”

Reflek ibu bos balik kanan dan berfikir itu adalah jawaban jeda dari perempuan yang sedang duduk tadi. Namun, tidak ada siapapun di tempat tadi. Hanya keheningan dan rasa sedih yang menyergap dan menyelimuti.  Ibu bos segera berlari menuju ruang kerjanya dan menutup pintu. Ternyata di dinding dimana kolase photo itu pernah terpasang. Terlihat sebuah tulisan berwarna merah darah. IK BEN MOOI – cantik itu aku. Wassalam. (AKW).

***

Note :
Ini hanya sebuah cerita fiksi yang terinspirasi dari pengalaman seorang kawan di sebuah instansi. Itu saja.

EMBUNG ÈLÈH – fbs

Mantak ulah hog hag waè…

FIKMIN #EMBUNG ÈLÈH#

Wanci burit geus kaliwat lila pisan, bèak ku nu ngawangkong ngabahas sagala rupa. Tadina sugan tèh wanci sareureuh budak mah geus lekasan. Tapi geuning ngadeukeutan wanci indung peuting, nu badami beuki rongkah. Patèmbalan embung èlèh. Padahal ukur ku nyebut nuhun bari imut kanjut, moal lila babadamian tèh.

Ku sabab sarua pinter, antukna guntreng tèh kana sagalarupa. Bubat babèt urusan lian, tapi tuluy silih tagenan. Atuh parèa-rèa omong tèh beuki mahabu. Tungtungna ngabeledag, sora bedas meupeuskeun rasa. Nu keur pacèntang – cèntang ngajengkang katukang.

Nu lainnya ogè katindihan, aya nu ngacleng kaluar jandèla sabab awakna leutik tur ipis. Nu awakna kandel mah nagen, ukur ngèsèr saetik. Kabèh ngahuleng, teu nyangka geuning tanaga pasèa tèh badag kacida.

Kabèh ngaheunggeu teu puguh rasa. Tapi aya nu sarua, baham rapet teu bisa disada. Ukur leungeun nu pakupis pepeta. Bari beungeut sepa, teu aya getihan.

Dijuru dua mahluk hideung halughug sareuri bari tutunjuk, “Matak tong patugeng-tugeng. Belegug.” (AKW).

REKOKOM – akw

Sebuah singkatan yang melengkapi tugas keseharian (tapi seratanna nganggo basa sunda)

BANDUNG, Desember 2024. Teu karaos geuning waktos dina ngajalankeun kahirupan tèh teras ngaguluyur, teu tiasa ditahan sumawonnna dilirènkeun mah sanaos mung sadetik ogè. Kukituna peryogi diseratkeun naon waè anu parantos karandapan, kapayunan tur kasaksèni salami sababaraha waktos kapengker. Bilih aya nu lepat atanapi henteu sapagodos, ulah pameng dilelempeng kumargi rumaos da manusa mah gudangna lepat.

Dina seratan ayeuna hoyong ngaguar hiji singketan nu diciptakeun, euleuh gaya pisan diciptakeun. Dikarang ku simkuring nu maksadna supados gampil ngapalkeunna ogè teu sesah upami ngawartosan kanu sanèsna.

Namina rekokom èta singketan tèh.

Kunaon singketanna rèkokom?”

Pertarosan ieu tangtos bakal diwaler ku sabab musabab nu teu kedah sesah ngèmutannana. Rèkokom tèh ideuna mah tina nami kokom anu janten nami umum kanggè wanoja di tatar sunda. Malih mah kapungkur nuju alit, èta nami kokom tèh ti unggal kampung aya. Ku kituna matri dina èmutan tur janten apal dugika danget ayeuna.

Uih deui kana singketan REKOKOM ieu ngarupikeun gabungan tina tilu kecap nyaeta REgulasi, KOmunikasi tur KOMitmen. Hayu urang guar hiji-hiji.

Ngawitana tina REGulasi atanapi aturan – aturan boh formal, teknis kalebet aturan lokal nu tiasa janten pedoman dina enggoning ngajalankeun tugas sèwang-sèwangan. Upami kanggo pedoman kahirupan, simkuring muslim tangtos Alqur’an sareng Hadist nu janten rujukan. Agama sanès tangtos ngagaduhan ogè sapertos kitab injil, taurat, zabur sareng sajabina. Dina urusan kaduniawian urang tèh apal nu disebat undang – undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dugika edaran RT/RW. Atanapi nu langkung singket mah manual book nu sok aya dina boks tipi weuteuh, hapè, kulkas jeung sajabina.

Nu kadua nyaeta KOmunikasi. Wirèhna sagala rupi ogè tiasa dibadantenkeun, diajak bacèprot ngawangkong nu tangtosna tiasa sami dina emutanna tiasa sapagodos dina nangtoskeun tujuan nu ahirna sumanget gotong royong sasarengan silih wangikeun pikeun ngawujudkeun kapentingan sasarengan. Tangtos aya hiji tantangan, kumargi peryogi waktos dina raraga ngadangukeun sagala rupi nu janten aspirasi, bangbaluh, kritik, usul saran ogè tangtosna nu bènten pamadegan. Èta pisan nu ngait kana tèma komunikasi.

Nu katilu nyaèta KOMitmen. Hiji jangji pasini nu ngawujud boh tiasa otomatis langsung jangji ngabantos sasarengan atanapi saatos komunikasina lancar tur sami dina ngudag hiji tujuan nu tangtosna dina wadah kangge kapentingan seueur jalmi sanes urusan pribadi. Insyaaloh urang di kulawargi, di lingkungan masyarakat ogè nu ageungna dina kahirupan berbangsa bernagara tiasa bèrès roès gemah ripah loh jinawi.

Kitu panginten, seratan pondok mugia nyogok, heunteu panjang bilih nyugak mung nambihan sakedik pangèmut, sasieureun sabeunyeureun kanggè urang silih wangikeun dina hirup hurip sauyunan.

Hatur nuhun ka sadayana, uih deui kana paragraf awal, supados gampil ngapalkeunna janten singketan REKOKOM (regulasi – komunikasi – komitmen).
Ulah hilap nya. Wassalam. Cag (AKW).

Seratan ieu parantos tayang di http://www.kabarsunda.com

CESPLENG – fbs

Langsung damang da…

RANCAEKEK, akwnulis.id. Sibuk adalah satu kata yang mewakili rangkaian aktifitas yang menyita waktu, tenaga, pikiran hingga perasaan. Tapi tentu kembali kepada kita untuk memegang kendali bahwa 24 jam adalah waktu satu hari dan aturlah sesuai kemampuan diri.

Maka disela-sela kesibukan itu, hadirkan sisi lain dan munculkan penyeimbang rasa sehingga sebuah konsistensi menulis tetap hadir secara berkala. Mungkin bukan kualitas tulisan yang terindeks sebagai jurnal internasional, tetapi tulisan sederhana pendek saja namun miliki misi untuk melestarikan bahasa ibunda.

Inilah goresan jempol di atas keyboard virtual di smartphone kali ini. Seperti biasa jikalau ada pembaca yang tidak memahaminya, angkat tangan saja atau japri seperti biasa. Selamat pagiii….

Silahkan.. selamat membaca.

FIKMIN # CESPLENG #

Gempungan ti kantor karèk bubar wanci tumorek, balik meulah peuting nu jempling. Nyetir gagalèongan tapi dikuat-kuatkeun. Hanjakal poho teu mawa konci sèrep imah. Rèk gegedor bisi ibur tatangga, nelepon euweuh nu ngangkat. Ukur nini antèh jeung candramawat nu nempokeun.

Tungtungna maksakeun sarè dina mobil, nyarandè, reup teu inget bumi alam.

Assolaaaatu hoirum minannauuuuu!!!”

Gebeg hudang, karasa sirah beurat sabeulah. Leng puyeng “Astagfirullohal adzim, kunaon ieu?” Lalaunan hudang, muka panto mobil muru ka gerbang imah nu geus dibuka ku jikan.

Maksakeun mandi cihaneut, tuluy sholat shubuh. Ngagolèr deui ngararasakeun sirah nyut-nyutan. Nèangan ubar suwung, nya ngagolèr wè bari cirambay.

Kring… kring..!!” Sora hapè, maksakeun hudang. “Euleuh dunungan… Hallow bapak!”

Dunungan nyoroscos, ukur dua pilihan, dititah atawa dicarèkan. Porolok kèsang badag, kèsang tiis mapay beungeut ogè karasa saawak-awak. Satèngah jam ngadangukeun. Saenggeus beres ditelepon aya nu bèda, puyeng leungit jangar ngilang. Seger jeung karasa harampang, Alhamdulillah. (AKW)

SAMBUTAN KELBES CPW – 081224

Siapa yang perlu contoh sambutan pas jadi wakil keluarga besar calon pengantin wanita?.. silahkan.

CIMAHI, akwnulis.com. Pagi ceria kembali hadir menyapa, seiring hari minggu yang ternyata banyak tugas menunggu baik urusan keluarga besar ataupun tugas pekerjaan di kantor dengan sebutan TKW (Tenaga Kerja Weekend). Tulisan kali ini adalah membuat sambutan khusus keluarga yakni sambutan perwakilan keluarga calon pengantin wanita (CPW) dalam prosesi akad nikah sekaligus tampil menyampaikan sambutan tersebut yang dilaksanakan pagi hari ini. Inilah konsep sambutannya :

**Sambutan Perwakilan Keluarga Mempelai Wanita**

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Assalatuwassamu Alaa asrofil anbiya’i walmursalin. Waala alihi wasahbihi azmain.

Robbi srohli sodri wayasirli amri wahlul uqdatam millsaninyapqohu qouli.

Amma Ba’du..

Yang terhormat Bapak/Ibu, para tamu undangan, serta keluarga besar mempelai pria yang kami hormati,

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul di hari yang berbahagia ini. Semoga segala yang kita lakukan hari ini mendapatkan berkah dan ridha-Nya.

Shalawat dan Salam kita limpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat, tabiin – tabiinnya dan kita semua yang hadir disini.

Perkenankanlah saya, ANDRIEKW, mewakili keluarga besar mempelai wanita, [nama calon mempelai wanita] anak ke [sebutkan anak ke berapa] dari Pasangan bapak [nama ayah CPW] & ibu [nama ibu CPW] untuk menyampaikan sambutan dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu sekalian dalam acara pernikahan ini. Kehadiran Bapak/Ibu, keluarga besar mempelai pria, sungguh merupakan sebuah kehormatan bagi kami.

Kami mewakili keluarga calon mempelai wanita mengucapkan SELAMAT DATANG,

Wilujeng sumping,
Welcome,
Ahlan Wasahlan,
Benvenutto,
Irashaimasse..

kepada rombongan keluarga besar calon mempelai pria Akang [Nama calon mempelai pria] putra pertama bapak [Nama Ayah CPP] & Ibu [Nama Ibu CPP] dari  [Sebutkan kabupaten / kota dan provinsi awal calon pengantin pria]

Yang Juga kami hormati Bapak [Pimpinan tempat CPP bekerja] selaku pimpinan Manajemen PT [Sebutkan nama perusahaan/unit kerjanya secara lengkap].

SELAMAT DATANG DI KOTA CIMAHI

Yang kami hormati,
1. CPP dan Keluarga Besar CPP
2. Pimpinan Manajemen PT…..
3. Ayahanda dan Ibunda Calon mempelai wanita, Kakak & adik CPW
4. Rekan kerja CPW dari PT [Sebutkan nama perusahaan/Unit Kerjanya]
5. Bp H [Sebutkan namanya] dari Kantor Urusan Agama  [Sebutkan kecamatannya]
6. Ibu Ustadzah [Sebutkan nama Ustadzahnya]
7. Tetangga palawargi di lingkungan RT/RW [Sebutkan RT/RWnya]
8. Para tamu Undangan semuanya.

Hari ini, kita akan menyaksikan sebuah momen yang sangat istimewa, yaitu penyatuan dua hati, [Nama CPW] dan [Nama CPP] yang akan memulai babak baru dalam kehidupan mereka. Sebuah ikatan suci yang bukan hanya menggabungkan dua insan, tetapi juga dua keluarga. Pernikahan bukan hanya tentang dua orang yang saling mencintai, tetapi juga tentang saling menghormati, memahami, membangun kebersamaaan, beribadah dan menjalin hubungan yang harmonis antara kedua keluarga besar.

Kami berharap, dengan adanya pernikahan ini, akan terjalin hubungan yang baik antara keluarga kami dan keluarga Bapak/Ibu. Semoga kita semua dapat saling mendukung dan menjaga silaturahmi di masa yang akan datang. Serta yang utama adalah menyempurnakan Ibadah dan meraih keberkahan rahmat Illahi Robbi, Allah subhanahu wataala.

Akhir kata, kami mohon doa restu dari Bapak/Ibu sekalian agar pernikahan ini diberkahi dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Semoga cinta dan kasih sayang abadi selalu mengisi kehidupan mereka.

BAWA KETAN DIBUNGKUS TALI
MUDAH DIBUKA KARENA PAKE KUNCI
Selamat datang di Kota Cimahi
Membawa keluarga besar dan janji suci.

Ke Pasar IKan membawa nampan
Diisi Bihun dan daun Selasih
CUKUP SEKIAN SAMBUTAN YANG DISAMPAIKAN
HATUR NUHUN & TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (AKW)

***

KOHIKULNA – akw

Seratan sederhana pengalaman simkuring perkawis kopi.

Seratan simkuring parantos tayang dina kabarsunda.com kaping 1 Desember 2024.

CIMAHI. Wanoh sareng nu namina kopi tangtos sanès sadinten dua dinten. Tapi ti nuju alit ogè parantos terang wirèhna kopi tèh salah sawios cai eueuet salian ti cai hèrang ogè cai entèh. Sakumaha ilaharna di lembur, cai kopi didamelna tina kopi bubuk, gula bodas dibanjur cai panas. Dina cangkir, emuk atanapi gelas. Boh gelas kaca, gelas palastik ogè tina sèng.  Gelas sèng nu rada ageung disebatna bekong.

Tah ti aalit, tos apal kopi tèh rasana pait. Kukituna kedah digulaan, boh gula beureum atanapi gula bodas. Kopina tiasa mèsèr ti warung atanapi kopi kenging nutu. Mung teu patos resep, margi langkung resep kana sabangsaning limun atanapi nu aya merkna mah 7up sareng mirinda. Tapi upami teu aya mah cai hèrang ogè cai entèh waè.

Kacaturkeun waktos teras majeng, tina minggon janten sasih. Sumawonna meuntas taun malih mah puluhan taun nu ahirna saatos nambih sawawa tur laki rabi janten robih mayunan inuman nu namina kopi. Upami dietang mah ngawitan taun 2015 rada rutin ngaleueut kopi tapi nganggè papagon istuning kopi wungkul teu ditambih ku gula, susu atanapi krimer. Ngadamel hiji singketan nyaèta KOHITALA (kopi hitam tanpa gula) upami dina basa sunda tangtosnya janten KOHIKULNA (kopi hideung wungkul aslina).

Nu janten cukang lantaran nyandak jalur kohikulna teh tangtos ngemut tina sisi kasehatan utamina ngirangan tuang leueut gula ogè susu sareng krimer. Rumaos awak badag bayuhyuh malih mah ngawitan nèrèkèl badè dugi ka sakintal. Nu salajengna ogè ngulik kopi hideung teu digulaan ieu tèh sanès ukur dicampur cai panas atanapi kopi tubruk, nanging nganggè cara ngadamel kopi nu disebatna ‘manual brew’ nganggè kertas saringan ogè corong sapertos aseupan alit nu namina corong V60.

Dina ninyuhna ogè seueur papagon, istuning sapertos anu masak. Ti ngawitan kedah aya timbangan, kertas saringan, corong V60, ogè siki kopina teu sambadangan digiling tapi aya sebatannya teh giling badag kangge ditinyuh v60. Teras sakali ninyuh tèh paling sakedik 15 gram siki kopi, ditinyuhna kedah ngangge cai panas nu diukur dina 90 – 92 ° celcius supados hasilna sugema. Ninyuhna ogè saena ngangge teko beuheung soang (goose neck) supados cai nu dikucurkeun tiasa fokus kana siki kopi nu parantos digiling. Ulah hilap muterkeun cai tinyuhanna sami sareng muterna jarumnya alias muter ka katuhu heula.

Aya nu hilap, cai panasna ogè diukur teu kenging sagawayah. Biasana nganggè 120 mili liter. Janten kedah aya alatna nu paheut ngukur jumlah caina. Kanggè nu alim riweuh mah kantun angkat waè milari kedai kopi atanapi cafe nu sayogi kopi tapi nganggè metode ninyuh sapertos diluhur. Seueur di kota bandung miwah sabudereunna, ogè di daèrah teu sesah milarina. Engkè dina seratan salajengna urang pedar tempat ngopi nu kantos di dongkapan.

Naon raosna ogè naon bentenna sareng kopi tubruk biasa?”

Hiji patarosan nu parantos umum katampi. Nu kahiji tangtos hiji pangalaman dina proses ngadamelna tèh tos ngarupikeun kanikmatan, tiasa ngobrol sareng baristana, sikina nu kumaha timana, cara ninyuhna bari ngantosan hasilna. Nu kadua, salami smkuring nganggè pola ninyuh manual vrew V60 ieu, hasilna tèh rasa nu jujur, saayana anu tiasa dibagi janten tilu.  Nyaèta Body, Acidity sareng Aftertaste.

Upami Body mah ngaraoskeun antawis pait sareng henteuna, ogè paitna teh pisan molèlèl dugi ka napel dina elak – elakan atanapi pait biasa sakumaha kopi ilaharna. Tah Acidity mah janten ciri kopi hasil taneuh jawa barat atanapi java preanger nu gaduh ciri khas haseum bungbuahan atanapi fruity. Janten pilihanna haseum pisan, haseum sedeng atanapi haseum hampang. Nu katilu nyaeta After taste, ieu anu utami dina ninyuh manual tèh. Kumargi kopi ngagaduhan pasipatan nyerep kana rasa tatangkalan, tutuwuhan tur bungbuahan disabudereunna janten ku proses anu leres, èta rasa – rasa tiasa ngiring dugika dina gelas hasil racikan barista. Tiasa aya jeruk sitrun, nangka, ganas, campedak, kacang taneuh, coklat tur sajabana, tangtos rasa ieu tiasa karaos ku letah anu seueur latihan alias seuer ngopi teu digulaan tea.

Tah samentawis kitu dongèng simkuring sareng kopi teh, engkè urang lajengkeun dina seratan sanesna. Wilujeng ngopi lur. Wassalam (AKW).

AMBEK – fbs

Menulis singkat dan melestarikan bahasa ibunda, ini dia…

ALUN – ALUN BANDUNG, akwnulis.id. Siang menjelang sore di hari minggu, mari luangkan sedikit waktu untuk menulis sesuatu. Saya sih memilih menulis dalam genre fiksimini berbahasa sunda. Karena cukup 3 sampai 4 paragraf saja sudah sampai 150 kata, usahakan sudah menjadi sebuah cerita. Meskipun itu adalah cerita fiksi atau rekaan semata. Bisa juga dari pengalaman pribadi pembaca, tapi berdasarkan pengalaman pribadi atau cerita dari rekan kerja, juga mengarang bebas sesuai selera. Ditambah dengan menjadi cara melestarikan bahasa ibunda, bahasa sunda.

Selamat menulis.. eh selamat membaca. Have a nice weekend to all.

***

FIKMIN # AMBEK #

Kilangbara ngabèjaan sanajan ukur ajak jawa, ieu mah lebeng. Istuning mopohokeun tèh teu kira – kira. Padahal baheula mah teu sirikna unggak usik nanyakeun bèja. Tapi da kitu geuning ngaranna jelema.

Mimitina mah aya rasa keuheul, sabab asa disapirakeun. Insyaalloh teu aya dendam, ukur inget waè teu bisa mopohokeun.

Komo basa ningali dina medsosna mah, meuni somèah tur teu welèh daria. Ambek nyedek tanagi midek. Hayang ngamuk tapi da saha urang, meureun baheula salah milih manèhna jadi babaturan.

Kakeuheul ngumpul jadi tanaga, èmosi diri nambahan beuki tohaga. Teu antaparah deui, clak kana motor RX king si kukut tèa. Biur ka dayeuh, rèk ngalubarkan sagala rasa.

Nepi ka nu dijugjug, teu antaparah deui. Sagala ditunjuk, tina hayam, sapi, lauk, jeroan sakabèh sambel nu aya. Sumawonna sangu bodas, sangu beureum jeung tutug oncom kudu sayaga.

Alhamdulillah, rèngsè dahar beuteung seubeuh èmosi reureuh. Keun babaturan mah bisa nèangan deui, nu penting awak jagjag uteuk waras. Am deui ah. (AKW).

***