MISTERI DI KAMAR MANDI

Sebuah cerita di awal penugasan baru.

BANDUNG, akwnulis.com. Hari ketiga bertugas di kantor baru ternyata selain berkenalan dengan para pegawai juga mulai berkenalan dengan suasana berbeda yang menambah khazanah pengalaman pribadi untuk penugasan eselon III yang ke-3 ini.

Ruangannya cukup besar dan dilengkapi dengan kamar mandi didalam sehingga tidak perlu lari ke kamar mandi kantor yang terletak di belakang belum lagi jika harus antri karena ternyata yang kebelet itu bersamaan dan berombongan. “Berabe khan?”

Maka dimanfaatkanlah kamar mandi di dalam ini dengan baik, jadi sering kencing saja. Kalau buang air besar jarang karena memang jadwalnya sudah tetap menjadi satu paket sebelum mandi pagi di rumah.

Karena memang jumlah pegawainya terbatas, jadi mudah untuk menghafalnya. Dalam hitungan tiga hari sudah terekam wajah – wajahnya di memori. Lain cerita dengan namanya, jikalau tertukar itu sih biasa. Bisa diselesaikan dengan canda dan tawa. Maklum orang baru, itu sebagai kalimat pendukung pembenarannya.

Nah, terkait perkenalan dengan dunia yang lain adalah terjadi di hari ke empat. Pada saat di pagi hari membuka ruang kerja, lalu duduk di kursi kerja sambil memeriksa surat – surat. Terasa ada suasana berbeda. Penasaran, mulai berdiri dan mengelilingi kursi tamu, tapi tidak ada apa-apa. Ya sudah duduk kembali menuntaskan surat – surat yang menumpuk.

Tapi serasa ada bebauan berbeda melewati hidung ini” begitu gumam dalam hati. Penasaran, berdiri dan berkeliling di ruangan, siapa tahu ada bangkai tikus yang mungkin mati tersembunyi. Namun tak ada tanda – tanda itu. Perlahan mendekati pintu kamar mandi, lalu di buka. Sekalian mau buang air kencing.

Ternyata…. dihadapkan dengan seonggok rejeki. Numpuk di lobang wc dan tidak disiram. Terlihat masih rapih sempurna. Tanpa berfikir panjang segera dibersihan dengan berpuluh siraman gayung air dan memijit tombol flush berulang kali. Muka memerah menahan amarah, berarti ada seseorang yang memiliki kunci akses ke ruang kerjaku ini dan meninggalkan tanda alias nyirian dengan seonggok tadi.

Tuntas dibersihkan menuju keluar ruang kerja, memanggil kasubag TU dan seluruh pegawai serta OB dan satpam. Tanpa basa basi langsung ditanyakan, “SIAPA YANG BEABE DI RUANG SAYA??!!!”

Semua terdiam, menunduk dan sebagian bingung.  2 kali berteriak tetap tidak ada yang mengaku. Ya sudah mungkin mereka sungkam mengaku di depan umum. Tapi saat itu juga saya minta kunci akses ke ruang kerja saya untuk dikumpulkan termasuk kunci duplikatnya. Ada 2 duplikat, 1 kunci di OB dan 1 buah dari satpam. Semua saya ambil dan simpan di ruang kerja.

Hati cukup tenang, minimal mulai saat ini tidak ada yang bisa akses sembunyi – sembunyi ke ruang saya dan nebeng ke kamar mandi. Hari itu sorenya pulang ke rumah dengan tenang.

Esok hari kembali hadir di kantor pukul 06.55 wib dan disambut senyum sapa OB dan satpam yang bertugas. Tentu jawaban senyumanpun menjadi wajib. Pagi ya indah di tempat kerja baru.

Menebar senyum kepada pegawai sambil berkeliling hingga akhirnya memasuki ruang kerja. Anak kunci pintu diputar dan pintu ruangan terbuka. Tapi ternyata bau kemarin langsung menyengat hidung. Tanpa basa basi segera menuju kamar mandi, membuka pintu dan terperangah.

Seonggok kotoran kembali memenuhi lobang kloset dan terlihat masih baru. Tanpa banyak tanya kembali disiram dan di bersihkan. Tentu dengan membaca doa – doa ya g hafal di dalam hati. Setelah semua bersih, bergegas keluar kamar mandi dan duduk di kursi kerja, terdiam.

Sudah jelas ruangan terkunci, juga semua kunci termasuk kunci cadangan dan duplikat sudah dikumpulkan. Berarti sudah tidak ada yang bisa akses masuk ke kamar mandi di ruang kerja ini. Aneh.

Sementara di diamkan dulu saja, kita lihat esok hari. Siapa tahu ada 1 orang pegawai yang masih menyembunyikan kunci cadangan dan bisa akses masuk di pagi hari sebelum semuanya masuk kantor. Berarti cenderung dari anggota satpam atau office boy. Eits jangan salah sangka dan berburuk sangka dulu, kita cari bukti yang valid. Suasana kantor dalam momen perkenalan program kegiatan berlangsung dan berjalan dengan tenang.

Esok hari datang ke kantor pagi hari, masuk ruangan dan membuka pintu kamar mandi, ternyata tumpukan kotoran segar itu ada lagi. Siram dan bersihkan dan diamkan.

Lusapun masih terjadi, mulai rasa bingung berubah jadi rasa aneh dan tanda tanya besar, “Siapa yang selalu BAB ini?.”

Akhirnya jawabannya hadir di hari kamis bada magrib. Secara kebetulan harus kerja lembur sehingga tetap berada di kantor untuk menuntaskan pekerjaan.

Kamis pagi menjadi sebuah rutinitas aneh karena harus kembali menyiram seonggok kotoran di toilet ruang kerja. Padahal semua akses terkunci. Tapi ya sudah berusaha ikhlas saja. Mau bagaimana lagi.

Nah pas jam 17.45 wib sebelum adzan magrib, suasana sudah meredup karena menjelang senja. Posisi sedang didalam ruangan, di kursi ketja dengan memeriksa berbagai dokumen yang berserakan di meja kerja. Tiba – tiba suara notifikasi blackberry berbunyi dan berkedip, “biip.. biip”.. ada pesan masuk.

Pesan dari kepala satpam, isinya : “Maaf bapak, ijin menyampaikan informasi. Ada yang masuk ke ruang kerja bapak, perempuan bergaun putih panjang. Tidak sempat kami larang karena tiba-tiba sudah di depan pintu ruang kerja bapak”

Wajah menegang dan tangan yang memegang ballpoin ikut diam, bola mata memandang lekat ke pintu masuk yang tepat berada di depanku. Karena memang posisi sedang berada di dalam ruangan. Tapi tidak ada pintu yang terbuka apalagi ada seseorang yang masuk. Coba baca lagi pesan di blackberry, tetap tulisannya tidak berubah.

Namun beberapa saat kemudian tiba – tiba pintu kamar mandi terbuka sendiri lalu menutup perlahan.   Sesaat sepi, lalu terdengar suara showernya yang mengeluarkan air serta diakhiri suara flush dari toilet. Kembali sepi seiring kymandan adzan magrib dari mesjid sebelah kantor.

Beberapa menit terdiam tanpa bisa bergerak, namun hati dikuatkan dengan membaca doa – doa pendek yang dkuasai.  Nafas masih terengah tetapi raga dipaksakan berdiri. Lalu berisaha bergerak melangkah ke kamar mandi. Segera buka pintu kamar mandi dan…..

Kamar mandi kosong, tetapi percikan air ada dimana-mana. Lalu terlihat di toilet ada lagi kotoran seperti hari – hari sebelumnya. Padahal tadi ba’da asyar menggunakan kamar mandi. Semuanya bersih dan tak ada kotoran. Tanpa banyak bicara segera kotoran tersebut dibersihkan lalu berwudhu di pancuran dan menutup pintu kamar mandi perlahan.

Menggelar sajadah di ruangan untuk menunaikan shalat magrib. Namun sebelumnya sebuah ucap disampaikan cukup lantang, “Silahkan jika mau menggunakan kamar mandi dan buang air besar, tapi jangan lupa dibersihkan”

Cetrek!
Pintu kamar mandi sedikit terbuka lalu menutup kembali. Lalu hening.

***

Semenjak kejadian malam jumat itu, tidak ada lagi kejadian tentang kotoran yang tertinggal di lobang wc. Tetapi jika di kamar mandi basah karena seperti bekas dipakai, dimaklumi saja.

Itulah sebuah cerita yang mengiringi penugasanku di masa terdahulu, tepatnya 11 tahun yang lalu. Wassalam (AKW).

Nongki di Kopitotomi.

Yuk ah… ngopi dulu di Kopitotomi

BANDUNG, akwnulis.com. Kebiasaan ngopi tanpa gula dengan metode seduh manual tetap bertahan hingga saat ini. Seduhan yang favorit tentu dengan menggunakan corong dan kertas filter V60. Banyak metode seduh yang lain, namun ternyata dengan corong V60 ini terasa hasilnya apa adanya. Bukan berarti metode seduh manual lainnya hasilnya tidak apa adanya, tetapi lebih kepada pendekatan selera serta kebiasaan saja.

Beda dengan sajian kopi yang dibuatkan oleh orang lain baik barista atau mbakristi, silahkan metode seduh manual apapun dibuat ataupun berbasis mesin. Yang terpenting adalah falsafah diri tentang KOHITALA (kopi hitam tanpa gula).

Kesempatan kali inipun adalah catatan singkat tentang sebuah suasana menikmati kopi tanpa gula di sebuah kedai atau cafe yang memberi kejutan berbeda. Sebetulnya tidak sengaja menemukannya, namun pas masuk ternyata cafenya cozy dan terdapat beberapa sudut tempat yang menyenangkan untuk menikmati kopi. Baik yang Ududer (tukang ngudud/merokok) ataupun non-Ududer tersedia zona nyaman. Hal penting lainnya adalah tersedia mushola yang mungil namun bersih. Jadi aman berlama-lama nongki di cafe ini, pas adzan berkumandang bisa langsung menunaikan ibadah shalat.

Namanya cafe KOPITOTOMI yang berlokasi di Jl. Sadewa 18 Kota Bandung.

Ada juga yang menarik adalah terdapat sebuah pintu mini yang menghubungkan ruang tengah ke halaman belakang yang juga ditata dengan warna menyegarkan. Jadi melewati pintu itu harus dongko atau merunduk, jadi bisa disebut ‘pintu sopan’ karena semua yang melewatinya akan merunduk. Kalau mau coba sombong, jangan merunduk, dijamin nggak bisa melewati pintu itu.

Terdapat juga tempat di ruang tengah untuk live musik. Hanya karena datangnya siang hari jadi tidak ada penampilan live musik, tapi yang penting live eh a life show must go on.

Baik lagi ke urusan kopi hitam tanpa gula dan dengan metode seduh manual maka pilihannya tetap sederhana. Ada menu manual brew V60 arabica wine gununghalu untukku dan juga japanese kopi yang dinikmati oleh rekan kami. Sajian yang dibuat sang barista begitu menggugah selera dan tentunya sambil menikmati sajian kohitala juga menikmati suasana damai yang menenangkan rasa.

Sruput bray….

Sebetulnya banyak menu lainnya tetapii karena waktu yang terbatas maka tidak bisa banyak diulas. Gampang besok lusa kesini lagi kawan, agar nongkrong dan sruput kopi serta makam dan minumnya tuntas. Wassalam (AKW).

SOSIALITA Band & Arabica Wine Sylvasari Gnhalu.

Sosialita Band ditetapkan dan arabica wine sylvasari diseduh dan disruput penuh kenikmatan.

CIMAHI, akwnulis.com. Sore ini menjadi istimewa karena bisa Kembali menghela nafas sejenak setelah sabtu pagi tadi menguras energi untuk hadir Bersama dan memberikan dukungan kepada teman – teman yang tergabung dalam SOSIALITA Band. Sebuah nama band yang dibentuk atas inisiasi kebersamaan dan juga mempertemukan talenta – talenta music di internal kantor kami yang diambil dari berbagai unit terpisah. Tidak hanya dari kantor pusat tetapi dari lintas kantor lainnya baik di unit pelayanan teknis dan juga dari unit satuan pelayanan. Personil dan penamaan grup band ini mengalami pasang surut dan hampir 1tahun untuk memutuskan menjadi nama SOSIALITA Band.

Awalnya ada ide diberi nama ODGJ Band, namun beresiko memiliki konotasi lain padahal personilnya terdiri dari unsur pegawai baik yang sudah berstatus pegawai negeri ataupun yang non pegawai negeri. maka dipilih alternatif nama lain, lalu muncul pilihannya adalah RAHARJA Band, senada dengan jargon kantor. tetapi seiring kesibukan pekerjaan maka penamaan dan kegiatan pembentukan band ini kembali terlupakan dan fokus kepada pekerjaan sesuai kewenangan masing – masing. tetapi semangat pembentukan band dan penamaannya terus menggema meskipun belum mencuat kembali, kayaknya menunggu momentum yang tepat.

Akhirnya Waktu juga yang menjadi saksi bahwa sebuah keinginan jika Allah berkehendak akhirnya bisa diwujudkan. diawali dari rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun ke79 Kemerdekaan Republik Indonesia di lingkungan kantor kami, Dinas Sosial Provinsi Jawa barat. maka terbentuklah panitia penyelenggara, konsep kegiatan dibahas, sponsor mulai dikontak dan akhirnya digelarlah rangkaian kegiatan perlombaan yang terbagi menjadi 3 tahapan kegiatan besar yaitu Perlombaan olahraga, perlombaan tradisional dan acara puncak.

Singkat cerita seorang pejabat di kantor kami ternyata sekaligus memiliki kemampuan sebagai pencari bakat akhirnya bisa menggabungkan berbagai potensi bermusik dan berlatih di kantor kami, jalan Amir Mahmud 331 Cimahi. Lalu di acara puncaklah menjadi momentum penting penamaan SOSIALITA Band ini disampaikan. tentu sebelumnya melaporkan dulu kepada Ibu Pj Walikota Banjar yang merupakan ibu Kadis kami bahwa penamaan grup band ini mengacu kepada nama dinas kita sekaligus juga memiliki makna lain yang diharapkan menjadi daya tarik tersendiri.

Maka dipanggung acara puncak inilah dibewarakan dan dikumandangkan nama band kami yang terbaru dengan nama SOSIALITA Band dengan personil terdiri dari Nanang Kusmana LJS & Andriani GWM (Keyboard), Wawan HR GRA (Bass), M Taopik GRA (bass), Raga GBKs & Rizal Ikbal F GRA (guitar), Ikhlasqulkamal LU (Saxophone, Yana (kendang) serta ibu Enok Komariah LJS – Rachmi Nurhanifah LJS, Yudha aditya LJS & Rahmat Irawan GRA sebagai vokalis. Selamat berkarya SOSIALITA Band.

Sebagai debut perdana dari grup band baru kami, maka lomba band OPD antar dinas di lingkup provinsi jawa barat dalam acara MUMTAZ yang diselenggarakan di halaman mesjid Al Jabbar menjadi ajang unjuk kabisa awal. Alhamdulillah meskipun tidak masuk 3 besar tetapi ada nilai penting bagi kami adalah menjadi momentum kekompakan dan kebersamaan baik band yang tampil juga para supporter yang begitu bersemangat. bergerak bersama dan bersorak mendukung band kesayangan kami dari 2 lagu yang ditampilkan.

Demikian cerita singkat kami di sabtu kemarin, tapi ceritanya belum selesai karena sore hari di rumah bersama keluarga kecilku, itu yang luar biasa. tambah lagi dengan ‘me time‘ yang paling hakiki adalah melakukan prosesi penyeduhan kopi secara manual alias manual brew dengan menggunakan corong v60 andalan apalagi biji kopi yang digiling dan diseduh ini adalah specialty coffee bean dari Sylvasari kopi gununghalu arabica wine.

Detik – detik tahapan prosesi menjadi sensasi tersendiri. Apalagi keharuman kopi yang hadir pada saat momentum digrinder adalah kenikmatan luar biasa dilanjutkan pas dilakukan penyeduhan, keharuman kopi yang memenuhi udara adalah saatnya yang begitu mendamaikan sebelum ada 2 tahapan kenikmatan lainnya.

Apalagi 2 tahapan kenikmatan selanjutnya?”

Ternyata ada yang kepo, selalu ingin tahu. baiklah atas nama pemenuhan kepenasaran para pembaca langsung saja dijelaskan. 2 tahap itu sebenernya sederhana saja tetapi sangat penting.

Tahap satu adalah ditata dengan baik, simpan bejana berisi kohitala kopi hitam tanpa gula hasil karya ini ditemani gelas kecil kesayangan plus ditambah ornamen tanaman yang ada di sekitar. Tidak lupa biji kopi arabica wine sylvasarinya diajak juga. Lalu ambil posisi pemotretan yang ciamik, cetrèk. Alhamdulillah terdokumentasi dengan jelas dan bersiap untuk upload di medsos.

Tahap kedua dan pamungkas adalah sruputlah dan nikmati. Jangan lupa selalu baca kalimat basmalah, “Bismillahirrohmanirrohim….”
Srupuuut. 
Nikmaat…
Alhamdulillahirrobbil alamin.

Terkait kopinya yang diseduh ini dipesan khusus ke produsennya dan dikirimkanlah kopi arabica wine sylvasari gununghalu. Dengan karakter yang dihadirkan memiliki body yang tebal dengan keharuman memikat, acidity cukup tinggi dan aftertastenya ternyata muncul rasa berry dan sedikit dark coklat yang menyegarkan. Itulah kebahagiaan sederhana yang selalu disyukuri. Selamat menjalani kehidupan dan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Wassalam (AKW).

PAPANGGIH – fbs

Selamat sore, yuk ah nyerat deui

CIMAHI, akwnulis.com. Senja belum menjadi malam tapi ide menulis hadir harus segera dituangkan dalam jalinan kata yang mungkin memberi aneka makna. Tak lupa karena semangat belajar untuk ikut melestarikan bahasa sunda, maka cara belajarku adalah dengan menuliskan sebuah cerita singkat dalam format FBS (fiksimini basa sunda).

Ini dia tulisan singkatnya :

FIKMIN # PAPANGGIH #

Ulin ka basisir jayanti tapi balikna apruk-aprukan nepi ka asup wewengkon leuweung larangan. Mimitina mah ban motor ngagaur meulah jalan satapak, ban pacul anyar nganjuk ti bengkèl Mang Kosim. Tapi beuki jauh tèh lain manggih lembur, ngadon nanjak loba tangkal geledegan.

Sabot ngaliwatan tangkal kihujan, pes tèh mesin motor ngadadak pareum, erèmna ngonci saharita. Awak ngacleng ka hareup, untungna geus jagoan labuh, jadi teu lila nangtung deui.

Ngarèrèt katukang, kaciri motor ngait kana akar. Leumpang ngadeukeutan. Gebeg!, gigireun motor aya mahluk belang koneng hideung panonna moncorong.

Tapi lain Jang Osid nu borangan ieu mah, komo geus meunang parancah ti Uyut, yèn mahluk ieu mah tong dipikagimir. Tapi deukeutan lalaunan, nyambat karuhun. Teu poho leungeun ngodok kana tas. Geus deukeut teu antaparah deui, asem kawak langsung diulaskeun kana beungeut jeung huntuna. Maung cicing bari nyengir. 

Teu lila kèom tuluy calangap, ngagaur handaruan.
Huaaaaahhhrgggg!!!”
Reup poèk mongklèng. Cag.

***

Fiksimini Basa Sunda atau FBS, sebuah genre menulis fiksi atau karangan berbahasa sunda dengan maksimal 150 kata sudah membangun sebuah cerita lepas. (AKW).