Visitasi TP2GD – Putra CPN & makam Karet Bivak

visitasi adalah tahapan penting

JAKARTA, akwnulis.com. Perjalanan visitasi terus berlanjut, setelah 2 titik adalah di Universitas Marsekal Suryadarma di kawasan Halim lalu dilanjutkan dengan visitasi ke Kantor MabesAU di kawasan Cilangkap Jakarta yang menjadi pengalaman perdana diri ini bisa masuk ke kawasan spesial yang tentu butuh ijin tertentu bagi orang biasa. Jika tidak ada urusan TP2GD tentu tidak mungkin begitu saja masuk ke kawasan ini. Kawasan yang tertata, bersih dan begitu tenang. Maka kita lanjutkan ke titik visitasi sesuai rencana yaitu ke rumah kediaman bapak Adityawarman Suryadarma dan makam marsekal Suryadi Suryadarma di Taman Pemakaman Karet Bivak.

Tetapi sebelum menuju kedua lokasi tersebut rombongan rehat sejenak karena waktu sudah menunjukan pukul 13.00 wib. Maka sesuai dengan intruksi pimpinan rombongan, kendaraan bergerak menuju salah satu rumah makan yang menjadi tujuan yaitu RM Padang.

Sips, makan siang dulu, Alhamdulillah..”



Jadwal makan siang kali ini menjadi semakin lengkap karena bukan hanya makanan padang yang disajikan di meja panjang tetapi spesial requesnya yaitu segelas kopi hitam tanpa gula. Kopinya memang seadanya tetapi cukup memberikan kesempatan diri ini untuk kembali meneguk nikmatnya rasa dalam kepahitan yang merata.

Tuntas mengisi perut, maka rombongan bergerak kembali membelah kemacetan kota jakarta dengan tujuan ke rumah kediaman samsi sejarah tentang perjuangan Marsekal Suryadi Suryadarma yaitu bapak Adityawarman Suryadarma,. Beliau adalah putra dari bapak Suryadi Suryadarma yang juga meneruskan kecintaan ayahanda menjadi penerbang pilot di maskapai penerbangan sipil.



Tiba di kediaman bapak Adityawarman dismabut dengan ramah dan berbincang santai tapi serius tentang penggalan kisah selama membersamai ayahandanya sekaligus sukaduka dalam menyusun buku biografi tentang ayahandanya. Sebuah buku dengan judul BAPAK ANGKATAN UDARA karya Adityawarman Suryadarma setebal 362 halaman yang diterbitkan KOMPAS penerbit buku sudah beberapa kali cetak ulang menjadi hasil karya luar biasa dan memiliki andil besar dalam kancah sejarah angkatan udara republik indonesia.

Sebuah kesempatan langka yang tidak bisa dilewatkan. Selain nilai silaturahmi juga belajar sejarah bangsa yang begitu penuh dinamika sehingga waktu hampir 2 jam berlalu tapi tidak ada rasa jemu. Semua antusias berbincang dan mendengarkan penjelasan bapak Adityawarman meskipun akhirnya harus berpamitan karena waktu terus berjalan dan ada satu titik tujuan lagi yang harus dituntaskan yaitu menuju pemakaman Marsekal Suryadi Suryadarma di Taman Makam Karet Bivak.



Tak lupa sebelum rombongan ini pamit, penulis dan rekan kami bapak Hanif menyempatkan untuk meminta tanda tangan beliau di bukunya dan berpose.


Tuntas dari rumah kediaman bapak Adityawarman maka rombongan bergerak menuju Taman Makam Karet Bivak di Jakarta pusat dan langsung mencari area mushola atau mesjid untuk menunaikan ibadah shalat berjamaah karena sudah memasuki waktu shalat dhuhur. Terdapat sebuah bangunan di area pemakaman ini yang memiliki 2 lantai. Dilantai pertama adalah ruang pamer dan menampilkan nama – nama tokoh nasional dan tokoh betawi sementara turun satu lantai adalah ruang kantor dan terdapat mushola yang bisa digunakan shalat berjamaah sekitar 20 orang.

Akhirnya setelah selesai shalat semua menuju lokasi makam marsekal suryadi suryadarma dan berdoa sekaligus memastikan keberadaan makam ini sebagai salah satu syarat penting dalam pengusulan menjadi calon pahlawan nasional yakni terdapat bukti dimana dimakamkannya.



Demikian perjalanan hari pertama dalam unsur TP2GD provinsi ini. Selanjutnya perjalanan mencari dan meneliti bukti – bukti sejarah ini dilanjutkan ke kota gudeg, Jogjakarta. Agendanya esok hari dan sore ini langsung menuju bandara soekarno-hatta untuk mengejar penerbangan malam hari ke bandar udara internasional Yogyakarta di kulonprogo. Terima kasih (AKW).

DIGABRUG [Pulisi] – fbs

Kajantenan teu disangki-sangki (kejadian mendadak)

Ilustrasi by canva – akw

Bojonghaleuang, akwnulis.com. Semilir angin pagi menemani diri untuk kembali menuangkan kata dalam sebuah cerita sederhana tapi tetap berusaha membuatnya dalam genre bahasa sunda.

Ide dasar cerita hadir dari sebuah perbincangan santai ayahanda tercinta yang selalu memiliki cerita – cerita kehidupan yang menggemaskan. Salah satunya yang tertuang dalam tulisan sunda dibawah ini.

Sebagai disclaimer tentu perlu disampaikan bahwa tulisan sunda ini bergenre fiksi atau cerita rekaan. Meskipun mungkin in-line dengan keadaan atau kejadian sehari-hari tetapi penulis bisa mengklaim bahwa cerita yang hadir 60% kisah nyata dan sisanya adalah cerita rekaan semata.

Jadi terkait pembaca mempercayai kejadian dalam cerita ini, itu silahkan karena memang seolah umum terjadi. Kalaupun tidak percaya juga tidak apa – apa. Hal terpenting adalah pembaca bisa menikmatinya dan sedikit tersenyum dalam hitungan 1 – 2 menit saja karena tulisannya dibawah 150 kata. Nggak percaya? hitung saja.

Inilah ceritanya :



***

Fikmin  # DIGABRUG #

Keur leumpang mapay jalan gedè, peuntaseun masjid kacamatan. Kaciri dihareupeun aya pulisi numpak motor. Gebeg, inget kamari nyingcet di Cililin, pas keur pamariksaan SIM. Mèngkol ka kebon da rumasa SIM bèak, kaliwat dua warsih.

Pèk tèh nyaan, èta pulisi motorna ngadeukeutan. Bari mencrong. Duh dada beuki ratug. Beungeutna beuki ècès kaciri, enya pulisi nu kamari.

Reg motor hareupeun. Pulisi muka hèlm bari nanya, “Pak Umar?”

Uing calangap bari lalaunan unggeuk. Ujug – ujug ngagabrug pulisi tèh. Teu bisa walakaya. Geus kabayang pasti leungeunna mawa bangkol. Jiga wè nu akrab ngagabrug padahal rèk nèwak.

Pas geus pageuh nangkeup, pulisi nanya deui, “Pak Umar?”
“Mmuu.. hunn”

Alhamdulillah bapak, ieu Jaè. Murid bapak kapungkur nu bangor tèa. Tos janten pulisi ayeuna mah”

Bray rarasaan caang, kasieun ngilang. Geuning lain pèdah SIM bèak ieu mah. Alhamdulillah. Ditangkeup tipepereket pulisi tèh. Bagja.

***

Itulah cerita singkat berbahasa sunda kali ini. Salam literasi sederhana, salam konsistensi. Menulislah meskipun hanya 5 paragraf saja, tapi sudah menjadi sebuah jalinan cerita dalam fragmen kehidupan kita. Wassalam (AKW).

UNSURYA & MABESAU – TP2GD

Diskusi di Universitas Suryadarma dan berkunjung ke MABESAU

HALIM, akwnulis.com. Ternyata di Stasiun whoosh halim cukup ramai orabg – orang yang akan berangkat  ke bandung menggunakan kereta whoosh ini. Maka penulis menyesuaikan dan mencari toilet untuk sekedar usap wajah mencuci muka agar tetap segar dan berwibawa, apalagi sekarang harus menggunakan jas sebagai pakaian wajib dalam rangkaian visitasi ini.

Tak berapa lama ada kontak di smartphone dari bapak Karsim selalu Liaison officer Dispen Mabes AU.  Keluar dari toilet lalu berjumpa dengan bapak LO dan mengantarkan raga ini untuk menunggu di ruang VIP bagi penumpang kereta whoosh dengat tiket VIP. Karena ternyata tim TP2GD lainnya baru berangkat dari stasiun tegalluar 45 kemudian setelah jadwal keberangkatanku, pantesan ditungguin kok nggak muncul – muncul ya?… ya sudah kita tunggu saja. Di ruang VIP sudah menunggu bapak Letkol Eko dan berbincang santai untuk persiapan visitasi kali ini.

Tak terasa waktu berjalan dan informasi terbaru bahwa tim TP2GD Jabar sudah tiba di stasiun halim dan kami bergerak menuju kendaraan Hiace yang telah stanby di area penjemputan lengkap dengan 3 orang pamen Dinas Penerangan Mabes AU berpangkat Kolonel yaitu Kasubdisjarah Dispenau Kolonel Sus Dra Maylina Saragih, Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Drs Ahmad Nairiza, M.Si dan Kasubdislurja DisminPersau Kolonel Sus Dra Christiana, s.Sos, M.Si.

Sementara dari Tim TP2GD Provinsi Jawa barat cukup lengkap dipimpin langsung oleh Ketua TP2GD bapak Profesor Dr.Reiza D Dienaputra, M.Hum dan dihadiri para anggota yaitu :
– Profesor Dr Ajid Thohir, M.Ag
– Agus Salide, SH, M.H
– Brigjen TNI (Purn) Wawan Ridwan
– Kolonel (Purn) Hidayat K.N
– Dr N. Kartika
– Budi Sujati, M.Hum
Serta dari sekretariat TP2GD provinsi jawa barat dihadiri bapak Muhammad Hanif dan Agus Syamsudin.

Rombongan beramahtamah sejenak, bersalaman, antri naik 2 unit mobil hiace, 1 mobil box dan satu unit Ertiga yang sudah tersedia dan bergerak menuju tujuan visitasi pertama yaitu Universitas Marsekal Suryadi Suryadarma.

Perjalanan tidak terlalu lama karena lokasi universitas tersebut masih di kawasan halim, tepatnya di seberang pintu masuk ke area bandara halim perdanakusuma. Setibanya di universitas suryadarma langsung disambut oleh bapak rektor beserta civitas academika Unsurya dan bergerak menuju ruang pertemuan di lantai 2. Inilah acara formal pertama dalam rangka visitasi TP2GD kali ini.

Mengapa Universitas Suryadi Suryadarma ini menjadi penting dalam rangka pengusulan CPN ini?”

Sebuah pertanyaan sederhana tetapi memiliki jawaban komprehensif yang bernilai strategis dalam proses pengusulan calon pahlawan nasional ini. Jawaban lengkap dari ketua tim Profesor Reza jika dirangkum adalah betapa pentingnya pertemuan ini karena merupakan salah satu momen klarifikasi pembuktian terkait eksistensi Marsekal Suryadi Suryadarma dalam berbagai bidang dan dibuktikan juga dalam bentuk dokumen, monumen, penamaan tempat pertemuan, gedung  serta dilengkapi testimoni dari keturunannya atau orang – orang yang pernah sejaman dengan beliau.

Di universitas suryadarma ini jelas bahwa kiprah beliau sangat luar biasa. Selain sebagai bapak pendiri dan cikal bakal AURI juga menjadi nama universitas ini dan juga terdapat artefak patung kepala di area universitas ini. 

Lanjutan visitasi untuk memvalidasi dokumen, gedung, papan nama, photo, video dan artefak lainnya maka setelah tuntas dari Universitas Suryadarma atau disingkat UNSURYA maka rombongan bergerak menuju cilangkap dimana kantor Markas Besar Angkatan Udara berada. Sekaligus pengalaman berharga bagi diri ini bisa memasuki kawasan Mabes TNI, berkeliling di lokasi yang dituju. Ikut memastukan tentang nama Suryadi Suryadarma didedikasikan sebagai nama gedung utama Mabes TNI AU serta terdapat pahatan patung kepala yang begitu berwibawa di lobby ruang utama Mabes TNIAU Cilangkap Jakarta.

Tidak lupa di halaman luar gedung Mabes TNI AU  kembali berphoto bersama dan menikmati suasana halaman Kantor yang asri bersih tertata serta lapangan upacara berlantai warna metah menyala diapit oleh semburan air mancur yang megah dan gagah. Di seberang depan terlihat juga salah satu sisi dari halaman dan gedung Markas Besar TNI ANgkatan Laut Republik Indonesia. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, rombongan kembali bergerak ke titik visitasi selanjutnya yaitu rumah kediaman anak pertama dari Bapak Marsekal Suryasuryadarma yakni bapak Adityawarman Suryadarma. (AKW).

(Bersambung).

Naik WHOOSH lagi ke Halim

Naik Whoosh lagi…. Ciuuuuuzz

PADALARANG, akwnulis.com. Pagi yang cerah mengantarkan raga ini menuju stasiun padalarang di bandung barat. Tujuannya tentu untuk menikmati kembali kecepatan dan kemajuan negeri ini dari sisi transportasi publik dengan menaiki Whoosh kereta cepat jakarta bandung dalam rangka tugas yang diembankan. Sebetulnya tim yang berangkat 11 orang, tetapi mayoritas berangkat dari stasiun Tegalluar Gedebage Bandung yang juga menjadi stasiun pemberhentian akhir kereta Whoosh ini.

Hadirnya raga ini adalah untuk Mewakili Ibu Kepala Dinas sosial provinsi Jawa barat sebagai wakil pengarah TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah Provinsi Jawa barat dalam rangka Visitasi pengusulan Calon Pahlawan Nasional Marsekal Suryadi Suryadarma bersama para pejabat dari Dinas Penerangan Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.

Pelaksanaan Visitasi ini dalam rangka melihat, memverifikasi dan memastikan secara langsung bangunan,  artefak, benda, makam, patung, gedung pertemuan hingga saksi hidup dari perjuangan calon Pahlawan Nasional Marsekal Suryadi Suryadarma dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 02 mei 2024 sampai dengan tanggal 4 mei 2024.

Maka cerita pertama ini adalah pengalaman awal untuk memulai perjalanan visitasi ini. Whuuush whuss whuuus…..

Proses masuk kereta menjadi hal biasa karena sudah serba digital. Tiket dalam bentuk barcode sudah dicapture di smartphone. Masuk ruang stasiun menuju lantai 2 keberangkatan dengan eskalator dan sejenak mampir di toilet untuk sekedar mencuci muka dan sedikit kencing. Tak berapa lama pengumuman untuk bersiap menuju kereta maka kaki bergegas, mendekati tempat gate pemberangkatan. Tempelkan barcode tiket tadi di gate, tring pembatas terbuka dan kita melenggang masuk. Langkah belum selesai karena harus naik ke jembatan penyebrangan tapi tidak usah berkecil hati karena ada 2 pilihan. Pertama dengan tangga biasa dan kedua menikmati eskalator.

Tiba di atas jembatan penyebrangan, kembali berjalan kaki dan bisa melihat dibawah kita rel kereta mengular membentang panjang hingga menghilang di tikungan. Lalu kita turun lagi di sisi lain dan bersiap menunggu kedatangan kereta. Jangan khawatir harus menunggu dimana dan menghitung kira – kira pas nggak berdirinya. Tinggal lihat tiket elektronik kita, baca gerbong berapa. Lalu lihat di lantai tempat kita menunggu, sudah ada tulisan digrafir dilantai semua petunjuk gerbong sesuai pemberhentian kereta whoosh dari gerbong 1 sampai akhir. Berdirilah disitu sesuai nomor gerbong kita.

Memasuki gerbong disambut senyum dan gestur keramahan petugasnya lalu duduk sesuai nomor kursi dan bersiap menikmati perjalanan. Ada satu saran, jika sudah duduk dan kereta whoosh bergerak ternyata ingin ke toilet bersegeralah. Apalagi jika ingin buang air besar dan perut mules, karena perjalanan ke jakarta dari padalarang hanya sekitar 25 menit saja. Khawatir kita masih ngeden karena mules, ternyata kereta whoos sudah sampai di stasiun halim jakarta hehehe.

Oh iya perjalanan menaiki kereta Whoosh kali ini terasa lebih lengkap karena kereta makan atau gerbong restonya sudah berfungsi dan pilihan menunya ada di selipan kursi masing – masing yaitu dari Indomaret poin. Berbagai pilihan menu minuman dan makanan teredia. Maka memesanlah atau datang langsung ke gerbong restonya yaitu di gerbong ke-5 rangkaian kereta whoosh ini. Selamat mencoba.

25 menit berlalu dan akhirnya mendarat eh tiba di stasiun Halim dengan selamat. Bergegas keluar dari rangkaian gerbong kereta whoosh dan menuju eskalator turun satu lantai menuju area kedatangan. Ternyata suhu diluar cukup panas sehingga diputuskan untuk beristirahat sejenak di area keberangkatan stasiun Halim sambil menunggu petugas dari Mabes TNI AU datang menjemput dan mengarahkan. (AKW).

*bersambung*

BUKU ANTOLOGI POTRET RAMADHAN

Buku antalaogiku selanjutnya..

CIMAHI, akwnulis.com. Melanjutkan dan menjaga sebuah kebiasaan baik memang memerlukan perjuangan. Tetapi manakala semua itu dijadikan rutinitas dan juga dengan target minimal dipertahankan kebiasaan itu, maka sebuah prestasi akan dihasilkan. Sebagai seseorang yang ngaku – ngaku penulis padahal hanya senang saja mengolah kata memainkan kalimat tentu perlu pembuktian meskipun sederhana. Salah satunya adalah sesuatu yang dihasilkan, sebuah karya. Meskipun sederhana tetapi ada bentuknya.

Agar karya ini tidak mudah dilupakan ataupun hilang, maka pendokumentasian dan pengarsipannya menjadi tantangan tersendiri. Begitupun diri ini dengan segala keterbatasan baik waktu, ide dan juga anggaran tentu punya cita – cita untuk kembali membuat buku pribadi. Tapi apa mau dikata, sementara harus puas dengan buku antologi saja.

Di awal tahun 2024 sudah hadir buku antologi berjudul ‘SINFONIA YANG TERKENANG” dan di bulan april 2024 ini kembali terbit buku kumpulan cerita di bulan ramadhan 1445 hijriah dengan tema kejadian khusus yang dilakukan oleh masing – masing penulis dan dituangkan dalam buku ini dengan judul’POTRET RAMADHAN – Kenangan kebersamaan yang tak lekang oleh waktu.”

Di halaman 163 tulisanku hadir, bercerita singkat tentang kelakuan anak kecil di sebuah kampung didekat kaki gunung yang begitu antusias menyambut berakhirnya bulan ramadhan di malam takbiran dan terjadilah insiden yang tak terlupakan.

Selamat pagi.
Selamat berkarya.

Itulah mantra sederhana yang selalu menjadi bara semangat dalam menjaga konsistensi menulisku. Wassalam (AKW).

Agenda padat di Hardiknas 2024

1 mei kordinasinya, 2 mei pelaksanaannya.

JAKARTA, akwnulis.com. Hari rabu tanggal 1 Mei 2024 ini menjadi hari libur sehingga tentunya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bersama anak dan istri. Tetapi tetap handphone waspada manakala ada tugas – tugas tidak terduga. Khususnya urusan bencana yang dalam minggu ini begitu masif di berbagai daerah di jawa barat. Mulai dari banjir di panumbangan ciamis, tanah longsor di tasikmalaya dan garut, pergerakan tanah di bojongpicung cuanjur juga di daerah purwakarta, sukabumi dan bekasi. Terakhir gempa di garut yang juga berdampak menyebar. Pasca shalat dhuhur, tugas untuk fungsi kebencanaan hadir melalui pesan singkat ibu kadinsos kebanggaan. Maka segera koordinasi internal dan eksternal dengan cepat meskipun posisi sedang libur tapi fungsi kordinasi tetap bisa dilakukan.

Telepon suara, pesan whatsaps dan teks sms berseliweran dalam kerangka koordinasi sehingga akhirnya mengerucut menjadi sebuah kesimpulan untuk bergerak bersama menuntaskan permasalahan yang ada. Sebagai komandan lapangannya, bapak Kabid rehsos yang mengemuka dan akan hadir pada waktunya di esok hari bersama perwakilan dari Baznas Jabar. Sementara diri ini masih stanby karena ada tugas lainnya yang harus dikerjakan pada waktu yang sama.

Tugas apakah itu?”

Tugas untuk mengawal sebuah tim yang disingkat dengan TP2GD yaitu Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Daerah Provinsi Jawa barat dalam proses finalisasi pengusulan calon pahlawan nasional Marsekal Suryadi Suryadarma. Tentu ini juga menjadi penting karena ibu bos yang sedianya hadir ternyata berhalangan karena mendapatkan amanat tugas yang lain. Ya sudah bersiap. Karena secara fungsi pemerintah juga mengawal tim ini untuk menyelesaikan rangkaian tugasnya.

Eits ada satu lagi lho, yakni peringatan upacara hari pendidikan nasional lho. Tanggal 2 Mei 2024.

Pemberitahuan upacara Hari Pendidikan Nasional tingkat provinsi Jawa Barat dengan undangan resmi plat merah sudah beredar versi pdfnya. Berlokasi di lapangan sempur kota bogor dengan menyebutkan dresscodenya adalah pakaian adat. Tentu senada dengan peraryran gubernur jawa barat yang mengatur bahwa pakaian hari kamis adalah pakaian adat dengan diberikan 3 tema yaitu : pakaian adat betawi melayu, pakaian adat priangan dan pakaian adat kacirebonan.

Maka segera mempersiapkan diri dan memilih pakaian adat yang terbaik yaitu kemeja hitam dan celana hitam, tidak lupa ikat kepala adat sunda priangan yang matching.. eh pasti matching dong, stelan baju hitam itu bisa kemana2.

Tapi penugasan tentu bisa hadir dengan tiba-tiba dan itu adalah pekerjaan yang harus dituntaskan.  Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya menghadiri upacara hardiknas ditugaskan kepada rekan sejawat yang berkantor di sekitar bogor saja. Karena waktunya bersamaan.

Akhirnya tibalah esok hari. Hari kamis tanggal 2 mei 2024. Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru” kata Kihajar Dewantara.

Kegiatan rutunitas dan undangan kantor lainnya sudah terdistribusi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Tinggal pada saatnya nanti dilakukan evaluasi tentang perkembangan, pencapaian target dan bagaimana solusi perbaikannya.

Alhamdulillah semua kegiatan bisa terbagi habis dan secara fungsi pekerjaan bisa diselesaikan dengan sebuah prinsip bahwa ‘Pemerintah hadir.’

Begitulah celoteh singkat kali ini, belum bisa menulis tentang kopi karena padatnya acara yang dihadapi. Selamat berkarya, bertugas dan jadilah individu yang bermanfaat. Wassalam (AKW).