GENDONG ANAK

Gendonglah selagi mau.

CIMAHI, akwnulis.com. Setelah shalat shubuh dan mandi pagi, ada ritual harian yang besok lusa akan menjadi kenangan. “Apa sih rutinitas itu?” Sebuah aktifitas sederhana kok, hanya menggendong anak kesayangan untuk berpindah dari kamar sebelah ke kamar kami untuk persiapan mandi pagi.

Cara gendongnyapun khusus seperti menggendong bayi meskipun sekarang sudah hampir berumur 8 tahun tepatnya 7 tahun 8 bulan. Otomatis butuh hati – hati karena sang anak sudah bukan bayi lagi, sudah besar dan berat. Timbangan badannya yang terakhir adalah 42,5 kilogram. Cukup lumayan untuk olahraga angkat beban setiap pagi di hari kerja.

Ih udah besar ade, bangun sendiri atuh”
“Kasian ayahnya berat tuh, ntar pinggangnya sakit”
“Manja banget sih, segede gitu masih gendong bayi – bayi”

Banyak komentar berseliweran, tapi anaknya cuek bebek dan menanggapi dengan senyuman plus kedua mata merem lagi, nikmat pisan.

Pagi inipun kembali menunggu digendong ayah dengan gaya bayinya, padahal sudah bangun sebenernya disaat adzan shubuh tadi berkumandang.

Satu hal yang dirasakan dan dimaknai oleh penulis adalah sebuah ungkapan sederhana. Ungkapannya adalah mumpung anaknya masih mau dan suka digendong ayahnya. Karena waktu akan bergerak dengan ritmenya dan tak terasa akan hadir momen bahwa anak perempuan kesayangan ini tidak mau lagi digendong gaya bayi yang rutin dilakukan setiap pagi.

Urusan berat badannya terus meningkat sih tidak masalah selama raga ini masih kuat mengangkat atau membopongnya untuk berpindah kamar dan bersiap untuk mandi pagi lalu shalat shubuh. Ikhtiar sederhana dari seorang laki-laki yang menjadi ayah kali ini semoga memjadi bagian tak terpisahkan dalam mengantarkan anak perempuan ini menjalani, menikmati dan mensyukuri kehidupan dunia dalam kesalehahannya serta memiliki bekal lengkap dalam menghadapi akheratnya, nanti.

Selamat pagi, eh selamat malam untuk semua pembaca. Jangan lupakan bahwa hal – hal sederhana dalam keseharian kita itu senantiasa berbalut makna. Wassalam (AKW).

Unknown's avatar

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

4 thoughts on “GENDONG ANAK”

  1. Nanti saya jg siap2 nih untuk gendong anak kalo di usia segitu masih minta gendong😂
    Kalo sekarang mah masih layak untuk digendong untuk dibujuk mandi pagi😅
    #Kuy laah semangat emak-emak karier 💪

    Liked by 1 person

  2. Masya Alloh…seorang AKW ini benar2 Ayah yg baik. Peran2 mulia dijalankan dg penuh ketulusan dan happy tentunya.
    Budaya gendong anak akan semakin menguatkan hubungan emosionil yg bermakna dan berwarna.
    Kita dpt teladani sikap peran ayah seorang AKW . Keren. Trmksh Pak sdh menginspirasi kami. Asli…sy kali ini mampu meneteskan air mata membaca tulisan ini…inget ke alm ayah tercinta yg sangat menyayangi dan memanjakan kami.

    Like

Leave a comment