
CIMAHI, akwnulis.com. Terkadang menulis sesuatu itu terhenti karena sebuah sebab atau malah lebih sering terhenti tanpa sebab. Seolah begitu buntu ide yang ada di kepala untuk dituangkan menjadi lanjutan kalimat yang penuh dengan kata bermakna. Begitupun saat ini, sesaat terdiam sambil memandangi segelas kopi yang tersaji dingin karena sebuah bola es batu menemaninya di gelas kaca.
Maka sesuai dengan protap atau prosedur tetap yang dimiliki, lakukan sesuatu agar penulisan ini terus melaju. Sebagaimana trik yang pernah disampaikan kepada teman – teman di beberapa pertemuan yang lalu. Cara terbaik diriku jika buntu dalam menulis adalah tuliskan kebuntuan itu karena apa, siapa, mengapa dan bagaimana.
Sebagai penguat motivasi maka lihatlah di kanan bawah sedikit di blog kita ada penanggalan yang menjadi penanda apakah kita menulis atau tidak. Di bulan september yang lalu ada 10 tulisan yang tersaji. Tentu tulisan random yang tertuang dalam berbagai kondisi, yang pasti ada cerita kopi dan cerita berbahasa sunda dalam format fiksimini. Ditambah beberapa cerita urban legend yang cukup meninggikan bulu kuduk meskipun berusaha diceritakan dengan suasana biasa. Tapi kembali kepada para pembaca tentang rasa penasaran, takut atau biasa saja.
Sementara lihat kalender bulan oktober masih sangat minim tulisan, inilah saatnya melengkapinya dengan rangkaian kata yang hadir dari tarian jemari khususnya kedua jempol ini. Tring… maka tulislah semuanya dan menjadi tulisan.

Sementara muncul alasan tentang ketertundaan menulis di minggu ini karena lebih berkonsentrasi dengan tugas – tugas yang bejibun eh begitu menumpuk ditambah dengan lebih menikmati ‘memancing‘ perhatian netizen youtube agar menjadi subsriber baru melalui tayangan under 60 detik di video short yang ternyata dengan algoritmanya menjadi suasana seperti memancing ikan di kolam deras. Ada waktu – waktu tertentu yang bisa mendulang penonton dan nambah pengikut, tapi disaat yang berbeda ternyata zonk. Mengasyikan juga kawan. Belajar ikhlas dengan dimensi yang berbeda, manakala perkiraan keberhasilan ternyata berbanding terbalik dengan hasil.
Namun tentu kembali kepada kita, itu adalah hiburan semata sebagai penyeimbang saja dalam rutinitas kehidupan sehari-hari. Selamat menikmati dan mensyukuri hari – hari kita. Wassalam (AKW).