
BAROS, akwnulis.com. Lantai dua villa eksotik ini terasa begitu ramai, masing-masing menikmati suasana kebersamaan yang memang sudah direncanakan. Reuni kecil teman sekelas kali ini begitu meriah, karena kebetulan salah satu alumninya ternyata rejekinya luar biasa hingga memiliki harta benda yang begitu banyak termasuk salah satunya adalah villa megah yang menjadi tempat reuni kali ini.
Makanan dan minuman hadir seakan tanpa batas, disaat meja kosong maka sekejap saja sudah diisi kembali dengan makanan dan minuman yang begitu banyak. Aneka minuman sampai bingung memilihnya, dari mulai healty juice hingga bourbon, atau es cingcau dan dawet sampai wisky serta white wine yang berumur puluhan tahun. Begitupun makanan, dari mulai western food, chinesse food, Asian food hingga makanan lokal yang menjadi favorit yaitu telur dadar petai muda dan gulai jengkol aneka rasa.
Music yang mengiringipun tidak hanya dengan home band yang disewa plus seorang disk jockey cantik saja, tetapi didiukung dengan speaker – speaker ciamik yang disetting di seluruh ruangan sehingga hasilkan music 8K yang memanjakan Indera pendengaran. Musiknya lembut dan nyaman di telinga sekaligus terasa berlari-lari antara telinga kanan dan kiri, pokoknya luar biasa.
Semua terlihat senang, bercengkerama dengan sesama teman tentang cerita masa lalu yang menggelikan atau terkadang memalukan. Lalu disambung oleh derai tawa saling menertawakan. Dirikupun terlarut dengan keceriaan ini, namun tetap jaga diri untuk tidak meminum makanan yang dilarang agama. Selain beresiko menambah dosa juga khawatir melakukan tindakan diluar kontrol yang berakibat fatal.
“Kamu dulu kurus banget ya?”
“Iya Yud, sekarang berkembang ke depan dan ke samping, Hahahahaha….”
“Ingat nggak, dulu si Susi ee di kelas dan nangis karena malu?”
“Wkakakakakkak iyaa, tapi khan ada Amir pahlawannya, nganter pulang sambal megangin jaket buat nutup ee yang berjatuhan”
Itulah beberapa celoteh pria dewasa yang ternyata kembali menjadi kanak – kanak disaat bersua Bersama kawan sebaya.
Makan dan minumpun karena memang sesama kawan, ada yang fatsun menggunakan table manner tapi tidak sedikit yang langsung menggunakan tangan dan haap masuk ke mulut dengan tangan belepotan sambel dan saus padang, nikmat sekali.
Diriku juga sama makan dengan lahap dan nikmat serta tangan belepotan, sambal hejo dengan ayam bakar plus cimplungnya serta dadar petai muda begitu mengenyangkan, apalagi nasi pandanwangi yang harum penuh sensasi. Dijamin akan tambah lagi tambah lagi.
Selesai makan dengan gaya barbar dan penuh gelak tawa, semua berebut menuju wastafel sehingga terjadi antrian. Diri ini berinisiatif untuk cuci tangan di lantai bawah karena tadi pas baru masuk villa ini terlihat ada 2 buah wastafel di kanan kiri tangga utama menuju lantai 2. Inilah awal cerita yang tak terlupakan.
Menapaki tangga besar menuju lantai satu tetasa begitu ringan, apalagi lampu – lampu terang benderang dan suara musik dari lantai 2 masih sayup – sayup terdengar. Hingga akhirnya tiba di lantai 1 dan mengambil arah kiri untuk mencuci tangan di wastafel berornamen merah jambu.
… bersambung chapter 2.