Uing buru-buru ka dapur, nyayagikeun pimitohaeun, Haji Otoy, tokoh agama ogé jalma jegud di lembur.
“Wadduh… kopi Ciwidéyna korédas, aya gé kopi Toraja” Uing ngahuleng, sabab kopi Toraja mah euweuh haseuman, pait jeung seungit wungkul.
“Burukeun Jang, mana kopi téh?” Pimitohaeun ngajorowok. “Mangga diantos pih!”
Teu loba carita, kopi nu aya digiling. Pas rék ditinyuh maké kertas saringan, aya ilapat hadé. Nempo calana jero si Ema di juru jamban.
***
“Nikmat pisan Jang kopi téh, paitna aya, seungitna karasa, ogé haseumna nyata. Kopi Ciwidey variétas naon ieu téh?”
“Hatur nuhun kaanggé mah pih, éta arabica cangcuta” Uing ngajawab saengabna, inget tadi cangcut si Ema.
“Iraha rék nanyaan téh?, kadé babawaanna kaasup kopi ieu nya!”
“Insyaalloh sasih payun pih, hatur nuhun”
Haji Otoy ngaléos rék ngaroris sawahna. Uing bagja boga cara ninyuh kopi anyar nu kapaké ku pimitohaeun. Hatur nuhun Ema. (AKW).
——————-
Fbs : fiksimini basa sunda, sebuah tulisan fiktif berbahasa sunda. Membangun sebuah cerita singkat maksimal 150 kata. Bukan kisah nyata meskipun inspirasinya dari kehidupan sehari-hari.
Diskusi kecil ini menjadi kunci dalam mengurai kata sehingga muncul rangkaian kisah singkat tentang ‘belajar ikhlas’.... karena klo tujuannya cuman ngeberesin pakaian di lemari doang…. gampang. Tapi lemari tetep amburadul dan kepenuhan karena ‘belanja terus dikeluarin kagak’ (beterinka)… “bener khan?.. ayo ngakuuu!”
***
Bener juga, perlu keikhlasan lho guys…
Pertama, ikhlas meluangkan waktu. Karena klo nggak gitu, pasti kelewat terus tuh agenda bebereeees lemari baju. Hari kerja jelas sulit hari libur seringnya bentrok sama agenda jaga atau agenda lainnya.
Jadi musti diyakinkan dulu, niat dan waktunya.
Kedua, Ikhlas untuk mengeluarkan baju yang jarang dipakai. Segera pisahkan dan berikan kepada orang lain. Bisa sodara dekat, sodara serumah atau ke tetangga dan yang membutuhkan. Disini butuh keteguhan hati, karena biasanya akan bertentangan dengan perasaan. Apalagi pas pakaian itu memiliki nilai kenangan yang sangat kuat, seperti pemberian dari pacar eh gebetan…. mantan… ups…… orangtua, pimpinan atau pasangan hidup.
Photo : Pakaian hasil seleksi / dokpri
Padahal, klo emang udah nggak nyaman atau malah udah kesempitan (misalnya) dan masih layak pakai, maka diberikan kepada orang lain akan membuka peluang pahala lho.
Lagian jangan terjebak dengan kenangan.
Karena…
Kenangan itu bukan ada di barang tetapi kenangan itu melekat di hati dan pikiran… ahaaay.
Ketiga, ikhlas juga dalam membagikan. Jangan terjebak dengan sikap ‘riya‘, membagi-bagi dan muncul rasa bahwa kita bisa memberi kepada orang lain secara langsung. Saran mah hindari, biarkan pakaian bekas yang masih layak itu bermanfaat bagi siapapun tanpa berharap diucapkan terima kasih atau mengharuskan baju ini buat si anu, yang ini buat si Fulan…. ikhlaskan saja.
Sekali lagi… Ikhlaskan saja.
Gitu mas bro, hikmah dari beres-beres lemari pakaian hari ini sangat berhubungan dengan niat dan sikap serta dibarengi rasa ikhlas.
“Kang!!, Alhamdulillah lemari pakaianku sekarang agak kosong… aku ikhlas moo order baju lagi via onlen mumpung ada diskon promo”
“Upsss… bukan ikhlas belanjaa….”
***
Itulah sebuah fragmen kecil kehidupan yang beraroma hikmah tentang belajar ikhlas. Wassalam (AKW).
Akwnulis.com, Cimohay. Muka lomari bari rerencepan, lain rék nyokot raksukan. Tapi asuk ka jero, sabab ditukangna aya panto rahasia. Tarapti nutupkeun lomari ti jero, tuluy muka tulak maké kode kombinasi sapuluh angka.
Srett!!!
Panto ngésér, rohangan caang aya hareupeun. 5 sét komputer jeung layarna nu badag, router jeung aksés internét unlimitéd. “Ieu dunya Aing”, Omin ngomong sorangan.
Gék diuk, ramo lincah nyoo kibod virtual, monitor hurung mintonkeun rupa-rupa. Aya béwara anyar sadunya, video sisitipi sakuriling kampung ogé analisis médsos keur ngadodoho kalakuan jalma réa.
Terkadang perbedaan itu disadari bersama , tapi…..
Sebuah kesepahamanan turun temurun bisa menghasilkan suatu kata atau istilah yang memiliki arti atau bentuk nyata yang bertolak belakang dengan keberadaan kata atau istilah itu sendiri.
“Ah masa sih, teori apa itu?”
“Ih bukan teori, tetapi kenyataan lho”
“Asal ceplak aja, mana bukti istilahnya?” Tantangan untuk beradu pembuktian menghasilkan semangat untuk menggali lebih banyak tentang istilah, arti kata dan makna harfiah sebuah kata atau istilah, yaitu :
Kartu & Surat
“????..?”
“Nggak usah bingung, yuk kita bahas atu-atu”
Pertama tentang kata KARTU, berdasarkan kbbi.web.id adalah (noun)
Kertas besar berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis). Trus klo versi bahasa inggrisnya (sumber : google dictionary) ada 2 pengertian yaitu :
1. a piece of thick, stiff paper or thin pasteboard, in particular one used for writing or printing on. (selembar kertas tebal atau kaku atau papan tulis tipis, khususnya yang digunakan untuk menulis atau mencetak)
2. a small rectangular piece of plastic issued by a bank, containing personal data in a machine-readable form and used chiefly to obtain cash or credit. (sepotong kecil persegi plastik yang dikeluarkan oleh bank, berisi data pribadi dalam bentuk yang dapat dibaca mesin dan digunakan terutama untuk mendapatkan uang tunai atau kredit).
Nah klo baca pengertian yang versi bahasa inggris ada benernya juga jikalau kartu itu tidak hanya berbentuk kecil tapi dalam bentuk selembar kertas. Meskipun kenyataannya secara umum pasti sepakat bahwa kartu itu bentuknya kecil sementara untuk selembar lebih cocok disebut surat…
“Bener nggak bro?”
“Benerrr!!!”
Kenyataannya kontradiktif lho…
Coba telaah Kartu Keluarga (KK) dan Surat Ijin Mengemudi (SIM).
“Kartu Keluarga itu bentuknya selembar kertas sementara SIM itu bentuknya kartu… bener khan?”
…..emmmh….
“Bener jugaa”
***
Tapi yang lain bener ah, KTP, Kartu BPJS, Kartu Kredit, Kartu ATM… berarti Kartu Keluarga aja sama SIM yang missleuk (beda sendiri).
“Jadi moo diusulin ke pihak berwenang buat ngecilin Kartu Keluarga dan SIM digede-in jadi selembar kertas?”
“….emmmmh….”
“Nggak usah, biarin jadi wacana dan hiburan semata. Lha wong everything it is Ok… lumayan buat hiburan plus jadi bahan tulisan blog dengan tema ‘iseng’, hatur nuhun” (AKW).
Mencari tempat untuk menikmati sajian kopi dengan manual brew di Kota Medan membawa raga ini beredar via grab menuju satu tempat di Kota Medan yaitu Jalan Setia Budi… itulah tempat ngopi sejati…. kata mbah Gugel.
Namanya Repvblik Kopi, menarik sungguh… eh sungguh menarik. Makun semangat tuh menuju kesana.
Pas nyampe.. suasana bangunan lama yang elegan dengan ramah menyambut kami. Kombinasi warna putih dan hijau menyiratkan kejayaan masa lampau berpadu dengan sajian yang nanti akan dinikmati.
Photo : Repvblik kopi di sore hari / dokpri
Tetapi ternyata kedatangan kami kurang pas waktunya, 30 menit lagi akan tutup, karena buka dari pagi hingga jam 18.00 wib saja.
Jadi……
Yang ready hanya Kopi tubruk aja dan yang pake mesin… espresso saja… eeuhh…
Agak terdiam sesaat….. mikir dulu.
Tring..!!!
“Pesen mbak kopi tubruk spesial disini dan cemilan yang ada aja”
Mbaknya hanya tersenyum, “Saya buatin dulu pesanannya ya pak, waktunya terbatas, ntar saya jelasin”
Kami mengangguk meng-iya-kan.
***
Setelah tersaji dihadapan kami, ternyata Kopi Jantan dari Kopi Simpanan Mertua rasanya beda, acidity yang khas dan body medium yang dihasilkan dari biji kopi arabika mandailing yang sudah disimpan dulu selama 3 tahun sebelum proses roasting memberi pengalaman berbeda. Meskipun penyajiannya dengan tubruk saja, ada aroma dan rasa yang spesial… kebayang klo di manual brew dengan V60 atau kalita….. wuiiih yakinnn tuh originalitas rasa yang muncul akan mencengangkan….
Tapi gepepe…. ini juga rejeki… yuk kita nikmati.
Untuk espresso lebih terasa dari harumnya aroma kopi, untuk rasa hampir mirip kopi lainnya karena proses mekanik mesin membuat rasa original biji kopinya tersamarkan dan cenderung rasa pahitnya yang menyapa lidah.
Sayang sekali waktu ternyata tak bisa kompromi, setelah teguk terakhir lalu kami pamit meninggalkan kafe kopi yang elegan ini. Eh nggak lupa bayar bill-nya dulu. Wassalam (AKW).
Sekarang menyajikan data singkat dulu di Bidang SDA di Jabar.. monggo.
Photo : Suasana di salah satu RM di Soreang / dokpri
Bicara retorika memang dapat menarik massa, membuai dan membenarkan apa yang sedang disampaikan dengan semangat membara. Tetapi satu hal yang tidak boleh terlupa, bahwa semua bukan angan-angan saja, sehingga inilah yang menjadi dasarnya yaitu Data, Data, Data dan Data.
Maka tulisan-tulisan blog selanjutnya menyitir dan menampilkan beberapa data yang mungkin penting, minimal bagi penulis dadakan ini….
Setelah kemarin mencoba menyimpan data singkat teknis tentang salah satu rencana pembangunan Bendungan di Jawa Barat yaitu Bendungan Ciawi juga sekilas tentang per-Keretaapian, sekarang nulis lagi tentang potensi SDA di Jawa Barat.
Nggak terlalu banyak mikir karena tinggal baca, ketik di hape pake jempol sendiri…. posting dech… ini dia datanya :
Data Sumber Daya Air di Provinsi Jawa Barat.
1. 200 buah DAS
2. 3.506 sungai (2.265 Sungai Lintas & 1.239 Sungai Non Lintas).
3. 831 Situ
4. 20 Waduk
5. 23 Embung
6. 1015.867 Ha Areal Irigasi (Luas sawah). Dengan perincian : 405.510 Ha Irigasi Kewenangan Pusat, 100.600 Ha Kewenangan Provinsi, 365.577 Ha Kewenangan Kab/Kota, 144.180 Ha Irigasi Desa, 89,032 Ha Sawah Tadah Hujan. (Sumber : Balai Pusat Data & Informasi SDA).
Trus bicara dasar hukum, supaya nggak lupa segera ditulis ulang landasan hukum yang ada tentang Pengelolaan Sumber Daya Air di Jawa Barat… sementara judul peraturannya dulu yaa… silahkan donlot di JDIH Jabar atau di Produk Hukum SDA.
Monggo :
Dasar Hukum Pengelolaan SDA Provinsi Jawa Barat :
1. UU 11/1974 Pengairan
2.PP 22/1982 Tata Pengaturan Air
3. PP 23/1982 Irigasi
4. PP 21/2008 Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Alam
5. PP 121/2015/2015 Pengusahaan Sumber Daya Air.
6. PermenPUPR 04/PRT/M/2015 Kriteria & Penetapan Wilayah Sungai
7. PermenPUPR 07/PRT/2015 Pengamanan Pantai
8. PermenPUPR 13/PRTIM/2015 Penanggulangan Darurat Bencana akibat Daya Rusak Air.
9. PermenPUPR 14/PRT/2015 Kriteria & Penetapan Status Daerah Irigasi
10. PermenPUPR 17/PRT/2015 Pedoman Pembentukan TKPSDA pada Tingkat Wilayah Sungai
11. PermenPUPR 18/PRT/2015 Iuran Eksploitasi & Pemeliharaan Bangunan Pengairan
12. PermenPUPR 21/PRT/2015 Eksploitasi & Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tambak
13. PermenPUPR 23/PRT/2015 Pengelolaan Aset Irigasi
14. PermenPUPR 26/PRT/2015 Pengalihan Alur Sungai &/ Pemanfaatan Ruas Bekas Sungai
15. PermenPUPR 27/PRT/2015 Bendungan
16. PermenPUPR 28/PRT/2015 Penetapan Garis Sempadan Sungai, Sempadan Danau
17. Pergub Jabar 98/2015 Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, & Hidroligi Daerah Provinsi Jawa Barat.
18. Pergub Jabar 41/2014 Pola Pengelolaan SDA WS Ciwulan Cilaki
19. Pergub Jabar 42/2014 Pola Pengelolaan SDA WS Cisadea Cibareno
20. Pergub Jabar 20/2017 Rencana Pengelolaan SDA WS Ciwulan Cilaki
21. Pergub Jabar 21/2017 Rencana Pengelolaan SDA WS Ciwulan Cilaki.
Photo : Pose dulu ah / dokpri
Itu dulu yaach…. sekarang moo liat dulu proses penyambutan Gubernur dan Wagub Jabar yang baru.. Wassalam (AKW).
Bendungan Ciawi berada di Sungai Ciliwung, sungai yang berada di hulu rencana Bendungan Ciawi (Cipayung) adalah Sungai Cisarua dan Sungai Cibogo yang keduanya bermuara di Sungai Ciliwung.
Wilayah Kerja BBWS Ciliwung – Cisadane Dirjen SDA Kementerian PUPR
Lokasi Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.
Kapasitas Bruto : 6,45 juta m³
Luas Genangan (HWL) : 29,22 Ha
Total Kebutuhan Tanah : 89,42 Ha
Biaya Pembebasan Tanah : 165 Milyar
Biaya Konstruksi : 1.083 Trilyun
Periode Pembebasan Tanah : 2016-2017
Periode Pembangunan : 2017-2020
Manfaat : Reduksi Banjir periode ulang 100 tahun : 101,13 m³/det (36,07%)