Ngojay

Maksad ngojay niiskeun pikir ngajaga haté di basisir Pangandaran.

Hiliwir angin ngageuing haté nu rungsing. Lambak ngagupay karang ngahiap, hayu urang ulin di basisir pikeun mopohokeun karudet. Suku ngagedig muru tukang parahu jeung séwa alat, négo sakeudeung tuluy hanjat kana parahu, angkaribung mawa tumbak, snorkling jeung sapatu bangkong.

Ancrub kana cai nu hérang ngagenclang di basisir pasir putih pangandaran. Karasa seger pikir seger lahir. Kapusing sirna kaganti rasa bagja. Kokojayan kaditu kadieu, ningali taman laut nu éndah. “Hanjakal anjeun teu aya digigireun, éh tapi pan nu matak rungsing téh gara-gara anjeun nu loba kahayang seueur paménta?” Nyéréngéh sorangan. Tuluy ngojay deui rada ka tengah sagara.

Sabot anteng rada teuleum nitenan batu karang jeung lauk warna warni, geuleuyeung dihandapeun aya nu ngojay nangkarak, raray reksak lambey ranghap.

“Astagfirullohal adzim!!!”

Multimoda di ujung jawa

Integrasi aneka alat transportasi atau lebih di kenal dengan istilah Multimoda sudah menjadi hal yang biasa di negara maju. Seperti terintegrasinya sebuah bandara dengan Kereta api baik diatas tanah ataupun dibawah tanah (subway). Di negara jepang, singapura dan beberapa negara di eropa sudah lama mempraktikan konsepsi multimoda ini. Sehingga penggunaan kendaraan pribadi bisa diminimalisir.

Pertama karena fasilitas transportasi umumnya sangat memanjakan penduduk atau siapapun yang datang ke negara tersebut dan kedua adalah regulasi super ketat untuk memiliki dan mengendarai kendaraan milik pribadi.

Di indonesia, negeri tercinta ini sedang berproses menuju integrasi multimoda transportasi tersebut. Salahsatunya adalah akses LRT yang melayani penumpang pesawat yang akan terbang melalui bandara Soekarno – Hatta. Sebelum di jakarta, Bandara Kualanamu Medan sudah memiliki LRT yang melayani rute Kota Medan – Bandara – kota.

Terkait LRT bandara ini memang cukup miris dan deg deg plas… mengingat beberapa peristiwa yang memilukan sekaligus mengkhawatirkan publik. Seperti peristiwa robohnya tebing pembatas …. sehingga menewaskan pengguna jalan yang mobilnya tertimpa materi pada saat melintasi lokasi tersebut juga yang terbaru adalah kondisi berdesak-desakan di stasiun Duri karena pengoperasian kereta Bandara ternyata memangkas jadwal kereta komuter yang rutin melayani masyarakat tangerang dan jakarta untuk bekerja sehari-hari.

***

Diary Coffee 7

Cerita si hitam di Kota Surabaya terangkum dalam bait puisi DCvol7.

Panasnya Kota Surabaya
Tidak urungkan semangat berkelana
Malah jadi pengen nyoba
Sensasi kopi di Kota bu Risma

Tapi nggak bisa sebebasnya
Karena agenda acara sudah jelas adanya
Jadi ikuti semuanya
Hunting kopi di sela agenda

Memang rejeki tidak kemana
Disaat ada sesi belanja
Ibu-ibu berhamburan semua
Tuntaskan penasaran dan hasratnya

Segera menyelinap ke bangunan tua
Yang menyajikan si hitam nyata
Espresso manual dan kopi arabica
Menjadi pemuas dahaga

Rasa espresso manualnya lumayan
Kopi tubruknyapun bikin nyaman
Bersandar sambil nikmati keadaan
Terasa nikmat nian

Beranjak sore menuju bangkalan
Pulau madura jadi tujuan
Suramadu sangat berperan
Bikin lancar perjalanan

Di madurasa segera tersaji
Segelas kopi Toraja kalosi
Meski ditubruk pake air panas asli
Yang penting kopi dan kopiii

Disaat yang lain berburu batik maduratna
Daku duduk merdeka
Menikmati secangkir suasana
Menuju temaram di pulau madura

Esoknya double espresso secangkir
Bikin otak terus berfikir
Hidup ini suatu saat berakhir
Jadi inget belum berdzikir.

Garuda Indonesia sudah di udara
Datanglah sang pramugara
Tawarkan si hitam menggugah selera
Kopi hitam yang menggelora

Akhirnya selesai dulu ya
Diary coffee akan ada lanjutannya
Si hitam segar pasti menggoda
Dimanapun ia berada.

*) Edisi diary coffee sambil beredar di Surabaya (AKW).

Cirambay

Aya-aya waé ari nuju di jalan téh.

Pas eureun na lampu beureum. Brakk!!! Kaca tukang aya nu ngababuk, sajorélat ngalieuk. Kaciri ditukang loba motor. Uing muka panto supir, turun katukang.

“Nanaonan ari sia, bet neunggeul kaca mobil teu pupuguh?” Uing muncereng napsu ngaguruh. Manéhna molotot euweuh kasieun. Uing maju bari ngaluarkeun jurus monyét ngagugulung kalapa, méh bisa nonjok tah si pikasebeleun téh. Pas peureup rék antel kana beungeutna, kaciri éta jelema téh geuning cirambay. Kabeneran manéhna maké hélm sapotong.

Reg peureup eureun, uing galaw. “Tuluykeun ngahabek atawa tanya heula?” tapi tibatan jadi matak mending nanya heula. “Kunaon siah jagoan téh bet ceurik?” Uing nanya bari rada muncereng. Manéhna tungkul bari nempo kahandap. Ana bréh ramo suku katuhuna katindihan ban mobil nu uing. Gebeg téh, beretek uing lumpat naik kana mobil, maju saeutik.

Si bapa ngagolér tuluy dipayang asup na mobil uing, muru ka rumah sakit. karunya ramo suku limaannana jadi jempol sakabéhna.

***

Catetan :

Ieu fiksimini basa sunda Seratan simkuring 2 taun kapengker, ping 12 April 2016. Diropéa saciwit. Wassalam.(AKW).

Melukis diri

Menatap malam menggambar harap.

Tengah malam akhirnya terlewati, tetapi ternyata mata belum sesekali terpejam sendiri. Seolah bersekutu dengan otak dan kompakan dengan tubuh yang semakin segar tanpa ada tanda-tanda kantuk datang.

Serasa tidak biasanya. Ditambah dengan sesekali gatal tenggorokan meningkahi, munculkan batuk yang sedikit mengganggu.

Biasanya mah pelor alias nempel molor, nemu bantal ataupun nggak. Asal nempel di kasur maka terlelaplah tanpa perlu berhitung menit.

Akhirnya mencoba melukis asa diatas langit-langit kamar, mengambil kuas harapan dan menyapukan pelan-pelan untuk hasilkan angan yang memberi pengharapan.

Tidak lagi berfikir kenapa kok tidak bisa tidur memejamkan mata seperti biasa, tapi disibukkan dengan badan telentang tapi pikiran sibuk melukis angan di atas langit-langit kamar kehidupan. Siluet aneka warna mulai terbentuk dan mewujud abstrak tapi penuh makna.

Seekor naga berwarna-warni melindungi bola kaca kuning keemasan berpadu dengan birunya langit dan hijaunya savana, hadirkan sinergi warna yang begitu memikat. Meski itu hanya angan. Biarkan pikiran bebas terus berkumandang.

Seiring lukisan angan hampir mencapai bentuk sempurna, tak terasa mata tertutup badan terlelap. Serasa badan menjadi ringan dan sedang menunggangi naga warna diatas langit bumi pancatengah. Kesuburan tanah dan areal persawahan serta perkebunan yang hijau memanjang dibatasi kelokan sungai yang menjadi batas alam.

Udara segar dan begitu segar sepanjang mata memandang… nikmat sekali, Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban…

Tiba-tiba, “TRIIIIIING TRIIIIING!!!!” suara alarm membuyarkan lukisan alam dan hancurkan sang naga yang sedang asyik berkeliling. Semua gambaran hilang. Tergantikan suasana kamar yang temaram. Jam menunjukan pukul 3 dini hari… ooow alhamdulilah ternyata tertidur jugaaa.

Tapi dengan segenap kekuatan yang ada, bergerak bangun tanpa menunda. Menyambar handuk dan menyalakan air panas di kamar mandi. Bukan apa-apa, karena Pesawat di Bandara Husein jurusan surabaya pasti nggak bakalan menunda penerbangan gara-gara salahsatu penumpangnya bangun kesiangan… ‘jebur.. jebuur.’

Lawan dingin perangi kantuk, segera bergerak meski tenggorokan masih serak. Menjalani tugas meskipun harus dini hari bergegas menuju bandara yang akan menjadi tempat pengantar tugas DL hari ini. Hayuuu. (AKW).

Kunker STBM 110418

Cerita singkat tentang pembelajaran STBM ke Jawa Timur

Perjalananan dini hari menuju bandara setelah semalaman melukis langit kamar terasa begitu singkat. Hanya 8 menit, grab Datsun Go+ mengantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan.. eh ke halaman keberangkatan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Turun segera dan tidak lupa bayar ongkos grabnya. Nengok kanan kiri dan akhirnya bersua dengan wajah-wajah yang sudah kenal ataupun agak kenal hehehe. Basa basi dan sejumput kata memulai bincang dini hari ini. Tapi tidak lama berbincang itu bertahan karena adzan shubuh berkumandang syahdu. Menyentuh kalbu untuk segera mengadu kepada Allah Yang Maha Tahu.

Ngapain di bandara nyubuh bro?..

Pasti itu pertanyaan yang muncul. Pas bingit jawabannya yaitu tugas negara dinas luar kantor.

Photo : Delegasi Dinkes Kab Bdg berpose.

Yup ada tugas ke Jawa Timur dan lebih efektif waktu jika menggunakan pesawat terbang. Tapi tetep harus liat kemampuan budget kantor juga, jangan sampai melewati pagu atau batasan yang udah ditentukan.

Photo : Sarapan bersama di Jawa Timur / Dokpri.

Pesawat Lion Air JT 915 terbang mulus dan mendarat nyaman di Bandara Juanda Sidoarjo jam 07.20 Wib. Proses pengambilan bagasi rombongan relatif lancar, sarapan bersama di rumah makan hingga akhirnya tiba di tempat tujuan yaitu Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

***

Judul besarnya dateng ke Surabaya adalah keinginan untuk belajar kepada Pemprov Jatim khususnya tentang STBM.. bukan STMJ ya. STBM adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Kenapa itu menjadi strategis bro?… itu ceritanya panjang. Tapi dari pada nggak mau baca tulisan selanjutnya yaa dipersingkat saja. Intinya urusan sanitasi ini adalah sebuah bentuk kerja bareng lintas sektor lintas OPD untuk mewujudkan pembangunan sanitasi bagi masyarakat melalui wadah Pokja Program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman) dimana di Sekretariat Daerah digawangi oleh Biro SPIBUMD – Biro Yanbangsos – Biro Prodi bersama dengan OPD-OPD diantaranya Bappeda, BPKAD, Dinkes, Disperkim, DisLH, Disdik, DisPMD, Diskominfo serta Satker KemenPUPR & Bappenas.

Bicara STBM yang merupakan domain Dinas Kesehatan adalah salah satu metode program yang efektif untuk membangun kesadaran hidup sehat dan menjaga sanitasi lingkungan secara langsung kepada masyarakat, selanjutnya secara phisik dari Disperkim dan DisLH untuk monitoringnya. Eitt tidak lupa dari sisi arah perencanaan dan tentu komitmen penganggaran maka peranan penting Bappeda dan BPKAD adalah sinergi berkelanjutan untuk mewujudkan universal akses serta amanat SDGs pesan nomor 6, antara lain pada tahun 2030 mencapai akses sanitasi dan kebersihan yang memadai dan layak untuk semua dan mengakhiri BABS…

***

Alasan pembelajaran itulah, sebuah rombongan besar bergerak ke Jawa Timur dari berbagai arah meliputi perwakilan 16 kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat, terdiri dari para Kabid Kesling dan Kabid P2PL, Para Kasi dan stafnya serta Kota Banjar hadir langsung Kepala Dinas Kesehatannya serta tentunya sohibul baitnya Dinkes Provinsi Jawa barat didukung perwakilan Diperkim, Biro Yanbangsos dan Biro SPIBUMD dengan total rombongam 72 orang.

Jawa timur menjadi jugjugan karena dari 38 kabupaten/kota di Jatim, 5 kab/kota sudah ODF (Open Defecation Free) atau Bebas BABS (buang air besar sembarangan)… jangan salah arti kawan.. bukan bebas BAB sembarang….. tetapi sudah tidak ada lagi masyarakat di 5 kab/kota tersebut yang BAB sembarangan.

Keren khan?… sementara di Jabar belum ada satupun kab/kota yang ODF… jadi semua semangat yang sama untuk menimba ilmu dan segera mengimplementasikan di kab/kota di Jawa barat. Dengan luasnya wilayah dan tentunya 48,1 juta jiwa penduduk jabar tentu perlu implemetasi strategi komprehensif pasca pembelajaran ini.

Pembelajaran ini tentu komprehensif menyangkut kebijakan, komitmen anggaran, regulasi, SDM serta berbagai kiat-kiat jitu agar kab/kota ODF di Provinsi Jawa Barat segera terwujud.

***

STBM Jawa Barat!!!
Lebih bersih-Lebih sehat

‘Yes Yes Yes!!!

Teriak para peserta kunker penuh semangat.

Wassalam (AKW).

Diary Coffee 6

Volume 6 Diary Coffeeku…

Pagi menjelang penuh harapan
Secangkir kopi bukan hanya angan
Tetapi salah satu tujuan
Karena dibalik kepahitan ada kenikmatan

Pahit itu hanya persepsi
Karena terkandung aneka sensasi
Dari secangkir kopi
Sajian yang hitam mewangi

V60 Gayo Takengon tampilkan diri
Aroma nikmat rasa sweety
Medium acidity bikin mau lagi
Di Noah Barn ini tersaji

Pagi menjejak siang
Mengantar hari dengan riang
Dari bandung bergeser sekarang
Menuju Cimahi utara selagi terang

Cafe kupu-kupu menyambut haru
Kedatangan kami yang terburu-buru
Demi menikmati sajianmu
Manual brew Arabica Gunung tilu

V60 memberi rasa tersendiri
Dilanjut double espresso lebih dini
Mengejar nikmat yang hakiki
Mengecap rasa kopi alami

Kopi hitam di Cipageran
Bikin mata agak segeran
Setelah ujian yang menegangkan
Longgar otot jalani kehidupan

Sore menjelang bersama si cayang
Dapur keraton ucap selamat datang
Sajian kuliner rasa menantang
Tak lupa espresso berwarna terang

Itulah diary coffee edisi enam
Melengkapi lanjutan perjalanan
Menikmati si hitam yang menyenangkan
Dan bikin hidup lebih ringan. (AKW).

Diary Coffee 5

Antara Cimahi & Kertajati, Sang Kopi beraksi.

Pergi ke Kertajati
Tentu membawa suatu misi
Target besar di bulan mei
Bandara internasional disini

Tapi tetap jangan lupa kopi
Meski tubruk di cafe engki
Rasa pahit mewangi
Kopi lampung kini dinikmati

Kopi item makin sering
Di deket bandara ada RM saung kuring
Kapal api hilangkan tenggorokan kering
Tetap semangat suara nyaring

Didampingi pedesan entok
Sang penyaji nyai denok
Tapi bikin késang morolok
Dijamin nggak bikin montok

Manual brew makin ngangenin
Akhirnya Stocklot Cimahi di jabanin
V60 Toraja di sajiin
Ahiiw.. segerrnya min.

Supaya nggak keder
Single espresso di order
Cape hilang badan seger
Siap lagi udar ider

Nggak lupa kopi bening
Dua kerut muncul dikening
Beneran ini kopi atau ngayal maning?
Ternyata memang masih pusing. (AKW).

BENING

Kewaspadaan adalah nyata tapi kerisauan bisa hancurkan rasa.

Segelas sajian cairan bening menggugahku malam ini.

Awalnya mencoba meyakini bahwa itu adalah air mineral yang berpindah tempat dari botol plastik ke gelas bening itu.

Tapi ternyata, …..

Bisa saja itu adalah wine yang menyamar berselimut keanggunan dalam balutan cerdas tanpa warna yang tetap saja memabukkan.

Atau mungkin segelas kopi bening yang jelas mengandung unsur kafein tetapi dihasilkan dari inovasi terkini sehingga mampu mendobrak pakem bahwa cairan kopi itu tidak harus melulu hitam.

Dua pilihan ini saja sudah membuat adrenalin kewaspadaan meningkat tajam meskipun kadar kepasrahan atas bergesernya kemajuan jaman adalah kenyataan yang harus diterima.

Belum klo ada asumsi lain yang membangunkan diskusi tanpa kejelasan akhir.

Tanpa perlu berfikir lebih banyak dan malah menghasilkan hoak-massal dari para kaum non-cekricek yang memviralkan sesuatu, padahal yang bersangkutan belum paham atau malah belum baca tuntas tapi hanya menggugu sebuah judul bombastis saja.

-***-

Langsung sambar tuh gelas, baca Basmallah dulu dink… glek minum.

….
….

Ternyata segelas air mineral yang menyegarkan.

Alhamdulillah.
Gitu ajah. (AKW).

Telat

Ah pokona mah.. kitu wéé.

#FiksiminiSunda

Lénglang jalan ngahudang kamelang. Tiis tingtrim nyelesep kana jajantung. Rasa rumasa nyeblak teu loba carita. Kakeueung nganteur kahayang nu tacan kacumponan.

Leungeun sampulur nu ti tadi nyangsaya dina lahunan, ayeuna ukur lamunan. Ngiles seungitna leungit rupana, dibulen mongkléngna peuting.

Tapak lacak laku lampah, ngagambar atra dimana jeung iraha. Sosonoan jeung anjeun, sanajan judulna dosa tapi dikeureuyeuh, da geuning raos atuda.

Ayeuna sadayana janten matak sagalanan baruntak. Padahal teu loba kecap nu jadi ucap, ukur sakalimah nu ngajadikeun amarah, “Enéng telat Kang!.”

Asa ngajelebèt kana mamaras,

“Naha ayeuna bébéjana?”
“Pan ceunah geus tarapti?”
“Boa-boa ukur ékting?”

Pagaliwota panyangka gancang diropéa ngarah teu jadi carita, komo deui asup mèdia. Anjeun ngoléséd bangun surti, ngécagkeun bangbaluh teu loba ngarahuh. Didieu, di batas jalan tol Km123 Cipali, anjeun nyangsaya salilana. (AKW).